Rabu, 26 Mei 2010

APAKAH BENAR, AKAL YANG MEMBEDAKAN MANUSIA DENGAN BINATANG?

Sudah menjadi pemikiran umum bahwa yang membedakan manusia dan binatang adalah akal. Sederhananya adalah manusia mempunyai akal sedangkan binatang tidak mempunyai akal. Jadi kadang diistilahkan orang yang berperilaku seperti tidak mempergunakan akal digambarkan seperti binatang.
Tapi sebenarnya apakah benar binatang tidak mempunyai akal? Atau apakah akal itu hanya domainnya manusia saja. Sebelum lebih jauh kita coba mencari definisi akal itu sendiri. Menurut WIkipedia Indonesia Akal berasal dari bahasa Arab 'aql yang secara bahasa berarti pengikatan dan pemahaman terhadap sesuatu. Pengertian lain dari akal adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal, dapat melihat diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri, serta melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial hidup ini. Akal juga bisa berarti jalan atau cara melakukan sesuatu, daya upaya, dan ikhtiar. Akal juga mempunyai konotasi negatif sebagai alat untuk melakukan tipu daya, muslihat, kecerdikan, kelicikan. Nah, kalau kita melihat definisi akal menurut wikipedia, apakah kita masih yakin bahwa binatang tidak punyai akal. Kita bisa melihat kehidupan binatang atau hewan peliharaan di rumah kita, kadang kita menemukan hewan kita cukup pintar untuk menemukan sesuatu atau makanannya padahal kita sudah mencoba menghalangi atau menyembunyikannya. Hewan peliharaan kita juga cukup pintar menghindar dari ancaman yang akan merugikan atau menyakiti dirinya. Begitu pula kita biasa melihat hewan di tempat sirkus, ada hewan yang bisa menghitung, ada yang menunjukkan kebolehannya yang tentunya berhubungan dengan akal si hewan itu. Kalau kita masih meragukan karena mereka adalah hewan yang terlatih dan hewan peliharaan. Ternyata itupun bisa dipatahkan ketika ketika kita melihat tayangan di televisi yang menayangkan kehidupan hewan liar. mereka terlihat menggunakan akalnya ketika mencoba menangkap hewan buruannya. atau menghindar dari hewan pemangsa.
Saya jadi ingat ada dosen dulu yang menerangkan tentang monyet yang dikurung, kemudian makanan digantung di bagian atas kurungan, yang secara logika tidak mungkin diraih oleh monyet itu dengan tangannya. tetapi kemudian dalam penelitian itu dimasukkanlah ke dalam kurungan kotak dan tongkat kayu panjang. Kalau hanya kotak yang dipakai sebagai pijakan makanan masih belum bisa diraih. ternyata monyet itu pun meraih tongkat kayu panjang dan mencoba untuk memukul makanan itu hingga jatuh dan bisa dimakan. Pertanyaannya : APakah monyet itu tidak punya akal? Satu lagi, dulu dosen saya seorang prof (sudah almarhum, lupa namanya tapi wajahnya masih terbayang, seorang keturunan cina tapi pintar sekali, mengajarnya enak dan biasa digelari prof tikus, karena selalu meneliti tentang tikus terutama hubungannya dengan pertanian, hingga punya hak paten alat penggembos tikus di pematang), beliau bilang bahwa tikus adalah binatang yang paling pintar. pintar tentu berhubungan dengan akal yang dipunyai si tikus. Kalau kita mau menangkap tikus atau memberantas tikus yang ada di rumah, apakah itu dengan perangkap kurungan, lem tikus atau racun tikus, ternyata kita tidak bisa menangkap semua tikus dengan hanya satu cara, karena tikus kalau sudah ada temannya yang kena perangkap yang kita pasang maka hal itu tidak akan terjadi lagi pada temannya. he-he....penasaran? coba buktikan. Jadi, dari uraian di atas, pertanyaan berikutnya adalah kalau binatang atau hewan juga punya akal, apa yang membedakan kita sebagai Manusia dan Binatang dilihat dari segi akalnya?


===========

Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001


Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html