Selasa, 30 Desember 2014

syeitan, makhluk apakah itu?

Kata Syeitan, sudah bukan merupakan kata yang aneh dalam kehidupan kita bahkan boleh dibilang sangat familiar. Ibu-ibu kadang untuk menakuti anak-anaknya bilang, "awas, ada syeitan!" Begitu pula anak-anak remaja atau pun orang dewasa terutama wanita mengatakan sesuatu yang menakutkan dengan kata syeitan. padahal boleh jadi ibu-ibu atau anak-anak remaja dan orang dewasa itu sendiri tidak pernah melihat sosok yang sebenarnya dari syeitan itu sendiri. Tetapi walaupun begitu masyarakat umum selalu mengaitkan sosok syeitan sebagai sosok yang menakutkan dan dari golongan makhluk halus.

Saya mencoba pun mencari gambar tentang sosok syeitan di yahoo.co.id, ternyata yang muncul adalah berbagai gambar yang kalau tidak salah berhubungan dengan jenis makanan. Ups! loh kok begitu ya? Sebelum membuat lapar sang perut karena gambar tersebut, akhirnya saya coba mengganti huruf syeitan dengan setan, ketika klik bekerja, muncullah berbagai bentuk yang mengerikan dengan berbagai pose. walau mengerikan tapi bagi saya tidak terlalu menakutkan karena saya yakin itu bukan bentuk aslinya, apalagi kalau yang dinampakkan adalah sosok manusia (umumnya wanita) dengan polesan bedak atau tinta yang menyolok mata dengan maksud untuk membuat takut pihak ketiga. he-he.....
Tapi apakah seperti itu bentuk sosok syeitan? Sebelum menjawab pertanyaan itu, kita perlu mengerti dulu mengenai syeitan itu sendiri. Bagaimanapun, seperti sudah ditetapkan oleh Allah swt bahwa syeitan adalah musuh yang nyata bagi manusia dan bagi manusia yang berakal harus menjadikan syeitan sebagai musuh yang harus dihadapi dan diperangi. Jadi apakah karena wajah yang mengerikan sehingga syeitan menjadi musuh bagi manusia?

Menurut pak Ustadz, syeitan berasal dari kata syatana, yang artinya jauh, sangat jauh. Maksudnya adalah jauh dan sangat jauh dari kebenaran. Kebenaran yang mana? untuk menjawab ini, tentu kita harus melihat ke asal mula munculnya syeitan itu sendiri. Silahkan baca sendiri....tetapi yang jelas bahwa syeitan adalah sebuah sosok (dalam keterangan bisa berbentuk jin dan manusia) yang selalu membelokkan arah dari tujuan penciptaan manusia itu sendiri, yaitu yang tugasnya untuk beribadah kepada Allah swt, menjadi khalifah di muka bumi untuk menegakkan kalimat Tauhid, serta memakmurkan hidup dan kehidupan di permukaan bumi ini.

Kalau begitu, syeitan bisa jadi bukanlah sosok dengan wajah yang mengerikan, bisa jadi justru syeitan adalah sosok dengan wajah yang menarik hati, menawan dalam pandangan, merdu dalam pendengaran dan menghanyutkan dalam perasaan, yang jelas bahwa dia berusaha membelokkan manusia dari tujuan semula dari penciptaannya. Berbagai cara dia akan gunakan agar tujuannya bisa tercapai. Dan faktanya ternyata banyak juga manusia yang berteman baik dengan syeitan, bahkan dalam kasus tertentu manusia pun menjadi syeitan yang sebenarnya! Hiks

Allah swt berfirman dalam surat Al-A'raaf ayat 16-17: "(Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi jalan mereka dari jalan-Mu yang lurus. kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."

Ulama menyatakan bahwa syeitan akan mudah menggoda manusia dengan karakteristik :
(1) Kurang ilmu agamanya,
(2) Jauh dari jamaah dan
(3) Kurang mengingat Allah swt.

Untuk itu, jika kita ingin menjauh dari syeitan maka
(1) mulailah mencari ilmu agama yang benar. ilmu agama yang salah akan lebih memudahkan syeitan masuk didalamnya, dengan amalan-amalan ibadah yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah saw. Disebutkan bahwa orang yang berilmu yang benar lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.
(2) Mulailah bergabung dengan jamaah, shalat wajib berjamaah pada awal waktu dan di masjid. berkumpul dan bergaul dengan orang-orang sholeh. Diistilahkan srigala akan memangsa kambing yang terlepas dari kumpulannya.
(3) Mulailah berdzikir di sepanjang waktu. mulailah segala kegiatan dengan doa, masuk rumah, makan dan minum, tidur dan bangun tidur, masuk dan keluar kamar mandi dan lain-lainnya. Dikatakan, bahwa syeitan tidak akan mempunyai tempat untuk bermalam ketika kita masuk rumah dengan doa. Begitu pula ketika kita makan, tidak ada bagiannya syeitan dari makanan kita ketika kita membaca doa.

Di akhir tahun ini, mungkin kita memerlukan cermin untuk melihat wajah kita yang sebenarnya, terlepas dari tampannya wajah kita atau bahkan mengerikannya wajah kita, apakah ada berkas cahaya yang muncul di wajah kita! cahaya kebenaran seperti yang telah ditanamkan oleh Allah swt ketika ruh kita ditanamkan dalam rahim ibu kita? ada atau tidak, adalah bahan untuk perenungan kita detik ini dan jika umur kita menginjakkan kaki hingga esok hari, tanggal 31 desember 2014 untuk melangkah di jam 00;01 tanggal 01 Januari 2015, langkah yang akan menguburkan cahaya atau menyuburkan cahaya, apakah kita di hadapan Allah swt nantinya akan menjadi sosok syatana, syeitan atau bukan!



KARAKTER SYEITAN
(Ar Rahman - The Inspire)

Abu Huraerah berkata, Nabi bersabda, "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah, dan masing-masing mempunyai mempunyai kebaikan. Gemarlah kepada kepada hal-hal yang berguna bagimu. Mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah menjadi lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu , jangan berkata, "Andaikata aku berbuat begini, maka akan begini dan begitu" Tetapi katakanlah, "Allah telah mentakdirkan, dan terserah Allah dengan apa yang Dia berbuat" sebab, kata-kata, "Andaikata" membuat pekerjaan setan." (HR. Muslim)



JEBAKAN-JEBAKAN SYEITAN
(Ar Rahman - The Inspire)

Pertama, Kekufuran dan Kesyirikan. Kedua, Bid'ah. Ats-Tauri berkata, "Bid'ah lebih disenangi Iblis daripada perbuatan maksiat, karena perilaku maksiat biasanya bertobat, sedangkan perilaku bid'ah tidak'. Ketiga, Dosa besar. Keempat, Dosa kecil. Setan selalu membujuk manusia untuk melakukan dosa kecil hingga dia menganggap enteng dosa tersebut, maka orang berbuat dosa besar dengan rasa takut masih lebih baik ketimbang orang yang meremehkan dosa walaupun kecil. (Sumber : Madarijus Solikin

========
Ciri-ciri golongan syeitan :
(1) selalu lupa kepada Allah. Manusia apabila sudah dikuasai syeitan, niscaya ia akan lupa kepada Allah. Pada akhirnya, mereka akan mudah melakukan pelanggaran-pelanggaran dan menikmati hal-hal yang dilarang Islam.
(2) mengekor hawa nafsu. Ketika seseorang lupa dengan Allah, orientasi hidupnya dunia, dan pemandu hidupnya adalah hawa nafsu.
(3) menjauhi Al-Quran. Sebagai konsekuensi dari mengikuti hawa nafsu, golongan syeitan hidup tidak berpedoman Al-Quran dan Sunnah Rasul.
(4) dikuasai syeitan. Allah berfirman, "Syeitan telah mengusasi mereka, lalu menajdikan mereka lupa kepada Allah, mereka itulah golongan syeitan. Ketahuilah, bahwa golongan syeitan itulah golongan yang rugi." (QS Al-Hasyr (58) : 19)
(5) loyal kepada musuh-musuh Allah.
(Ar Rahman. The Inspire)

===========

"Dan Barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Quran), Kami biarkan syeitan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya" (QS Az-Zukhruf (43) : 36)

==========

Zikir menjadi penangkal dari gangguan syeitan dan jin, "Dan jika syeitan mengganggu mu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui" (QS. Fushshilat (41) : 36)

==========

Abu Huraerah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, "Syeitan mengikat tengkuk seorang di antara kamu pada waktu tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatan dikatakan, "Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah". Apabila ia bangun dan ingat kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan. Jika ia berwudlu, maka terlepaslah satu ikatan (lagi) dan jika dia mengerjakan shalat, maka terlepaslah seluruh ikatannya. Dia memasuki pagi hari dengan tangkas dan segar jiwanya. Jika tidak, maka dia masuk pagi dengan jiwa yang buruk dan malas." (HR. Al-Bukhari)

==========

Menutup pintu Syeitan
Anda punya dua pilihan yaitu antara menutup pintu syeitan sehingga hati bisa menjadi tempat hikmah dan tempat turunya Malaikat, atau membiarkan pintu tersebut terbuka sehingga hati menjadi tempat bersarangnya syeitan. (Ihya Ulumuddin dalam Ar Rahman. The Inspire)

=========


"Wahai Manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (syeitan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.
Sungguh, syeitan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya syeitan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."
Surat Fathir ayat 5-6


Senin, 29 Desember 2014

Makan dengan tangan kiri?

Makan dengan tangan kanan bukan hanya sekedar moral atau kebiasaan di suatu tempat tertentu, tetapi bagi orang Islam itu adalah syariat yang harus diikuti. Kalau namanya itu perintah dari Rasulullah saw tahap awal adalah sami’na wa atho’na. Mungkin ada yang berfikiran bahwa itu hal sepele, apa bedanya tangan kanan dan tangan kiri, apalagi dengan adanya kebiasaan orang sono yang merasa mempunyai peradaban yang tinggi yang selalu makan dengan tangan kiri, yang kadang diikuti oleh kita yang seolah-olah dengan makan dengan tangan kiri (pake garpu lagi) menunjukkan bahwa kita termasuk orang yang sudah modern.
He-he….saya jadi teringat di masa masih muda dulu (berarti sudah tua nih yee!), ketika bergabung dengan kelompok anak-anak muda yang mempunyai tujuan yang sama dalam masalah kehidupan. Kita sepakat kalau diantara kita ada yang makan dan minum dengan tangan kiri, temannya yang melihat tidak usah menegor lagi dengan kata-kata, tapi langsung tangan kiri kita dipukul oleh teman yang melihat. He-he….maklum, namanya juga manusia, tempat salah dan lupa, sehingga diperlukan teman yang tidak sungkan lagi untuk meluruskannya. Pasti ada yang bertanya bagaimana dengan orang yang kidal, yang aktifitasnya selalu menggunakan tangan kiri? Mereka makan dengan tangan kiri dan sudah biasa dilakukan sejak kecil.

Anak saya, sejak kecil terlihat sebagai orang kidal, tapi Alhamdulillah saya dan istri saya mengajarkan ke anak saya untuk makan tetap dengan menggunakan tangan kanan. Pernah saya melihat anak-anak di acara perkawinan makan dengan tangan kiri, saya pun mencoba menegurnya dengan menyuruhnya makan dengan tangan kanan. Rupanya ada ibunya di dekat di mana si anak ini duduk dan ibunyalah yang menjawab teguran saya. Ibu itu bilang, “tidak bisa Pak!” Ups! Anggota saya dan salah satu siswa saya juga begitu, sebagai orang kidal yang sudah terbiasa dari kecil makan dengan tangan kiri, ketika saya tegur mereka menjawab dengan jawaban yang sama. Atas jawaban mereka, saya pun beristighfar karenanya. Untuk anggota dan siswa saya, saya masih memberikan nasihat lainnya bahwa makan dengan tangan kanan adalah perintah agama.


Suatu kejutan yang luar biasa yang berhubungan dengan makan menggunakan tangan kanan, saya temukan di restoran yang khusus menyajikan makanan dengan menu orang barat sebagai menu utamanya sehingga dijadikan nama restorannya. Ketika saya diajak sang Boss makan di tempat itu dan ketika menunggu pesanan datang saya melihat-lihat sekeliling ruang dalam dari restoran. Wah…ternyata di dinding ada beberapa tulisan yang yang berhubungan dengan cara makan, seperti hendaknya berdoa sebelum makan. Lebih baik makan dengan tangan kanan. (Dan ketika saya ke toiletnya, di dalam dinding toilet juga tertulis, masuk ke toilet dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan). Memang tidak saklek bahwa itu perintah agama Islam tapi intinya mengarah ke sana, sehingga saya berfikiran yang punya restoran ini adalah orang beragama Islam.

Padahal di restoran tersebut kita harus menggunakan garpu dan pisau untuk memotong-motong daging (Steak) sehingga menjadi kecil-kecil untuk kita makan, yaahhh…seperti orang barat kalau makan. Pisau di tangan kanan dan garpu di tangan kiri. Kita lihat orang barat setelah memotong langsung tangan kiri yang pegang pisau masuk dimulut! Xixixi….(sebenarnya tidak semua juga sih. Boss saya yang satu ini, dia potong-potong kecil dagingnya, kemudian dia makan dengan garpu di tangan kanan!!! Wkwkwk!!)
Supaya lebih jelas lagi, saya akan tampilkan hadist yang menyatakan bahwa makan harus dengan tangan kanan.


Dari Iyas bin Salamah bin Al-Akwa’ ra. Dia mengatakan bahwa bapaknya menceritakan kepadanya, ”seorang lelaki makan di sisi Nabi dengan menggunakan tangan kirinya, lalu beliau bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu” Orang itu berkata, “Saya tidak bisa” Beliau bersabda, “tidak bisa? Tidak ada orang yang melarangmu melainkan perasaan sombongmu”. Kata Iyas Lelaki itu akhirnya benar-benar tidak dapat mengangkat tangan kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)

Dari Ibnu ‘Umar ra katanya Rasulullah saw bersabda, “Apabila kamu makan dan minum, makan dan minumlah dengan tangan kanan, karena hanya setan makan minum dengan tangan kiri.” (HR. Muslim)

Pilihannya adalah apakah kita mau berperilaku seperti Rasulullah saw perintahkan atau berperilaku seperti syeitan, musuh manusia yang beriman?

Minggu, 21 Desember 2014

Hari IBU

Gara-gara acara televisi yang menampilkan seorang ustadz dan istrinya yang diwawancarai oleh para host acara (hostnya lebih dari satu) yang berhubungan dengan hari ibu pada hari esok tanggal 22 Desember 2014, saya jadi teringat bahwa saya pernah membuat status berhubungan dengan hari ibu ini. Namun saya tidak ingat hari ibu tahun berapa?

Tetapi status ini masih membekas di memori di otak kecil saya karena hal itu tentang kebahagiaan seorang ibu. Ya, Kebahagiaan seorang ibu! Bukankah pada hari ibu, kita akan memuliakan ibu-ibu yang telah melakukan segalanya bagi kita sejak dalam kandungan hingga kini, tanpa merasakan beban yang berat, dan menyisihkan penderitaan yang menggayuti nyawanya. Sehingga pada hari ibu diharapkan ibu-ibu kita berbahagia, tanpa pekerjaan, tanpa fikiran yang berat hingga surprise dengan hadiah yang kita berikan.

Silahkan, bahagiakanlah ibu-ibu kita selama dan apalagi ibu kita masih ada di sekitar kita, yang boleh jadi dengan fisik yang sudah tidak seperti dulu lagi. Sakit yang merongrong raganya dan fikiran yang membebani yang mungkin karena rasa penasaran dari hal yang belum dirasakan atau ingin dicapainya, yang tidak mau diketahui anak-anaknya karena takut memberatkan anak-anaknya!

Hanya status yang saya buat waktu itu adalah kebahagiaan yang sifatnya haqiqi. Yang intinya adalah sebagai berikut, "Kebahagiaan dari seorang ibu adalah ketika sang Ibu mampu menjawab dan mempertanggung jawabkan tugas dan kewajiban seorang ibu akan anaknya di hadapan Allah swt di akherat kelak. Apakah seorang ibu mampu men-estafeta-kan kalimah tauhid kepada anaknya di kehidupan di dunia." Tentu akibat dari mampu menjawab dan mempertanggungjawabkan tugas dan kewajiban seorang ibu akan anaknya, Allah swt akan memberikan hak seorang Ibu dengan surga-Nya, sehingga kebahagiaan haqiqi akan dirasakan sang Ibu.

Saya pribadi, sudah setahun lebih ditinggalkan ibu tercinta (Semoga Allah swt memberikan rahmat-Nya kepada Ibu saya, berupa taman-taman surga di alam kuburnya saat ini. Amin), yang boleh jadi dialami juga oleh teman-teman sekalian. Tetapi Allah swt dengan Maha Kuasa-Nya, masih memberikan kesempatan kepada kita untuk tetap membahagiakan beliau, tidak hanya untuk hari ibu saja, tetapi hari-hari selama kita masih bisa menghirup udara di dunia ini. Tentu, bukan dengan memberikan hadiah fisik di kuburan di mana ibu kita dikebumikan. Tetapi kita mengambilkan tongkat estafeta kalimah tauhid dalam kehidupan kita dari ibu kita, sehingga apa yang kita lakukan dalam kehidupan di dunia, pahalanya pun mengalir ke Ibu kita, bukan hanya sekedar doa yang dipanjatkan. Insya Allah. (Allahummaghfirlaha, warhamha wa'afihi wa'fuanha. Amin)

Mari kita menjadi anak-anak Sholeh untuk kebahagiaan ibu-ibu kita! Sholeh berdasarkan standarisasi Allah swt
Selamat Hari IBU!!!!!

Kamis, 18 Desember 2014

Kembali ke jaman Batu!!!

Rasa-rasanya kini kita kembali ke jaman Batu. jaman Batu? he-he...iya Batu ali kata orang sunda mah! itu tuh batu hias yang baisa dipakai orang-orang di jari-jari tangannya! di media sosial macam Fb pun sudah banyak orang gandrung akan batu ali/hias ini, terlihat dengan status + gambar hingga batu asalnya (bahan baku) yang ditawarkan untuk dilelang.

Saya juga jadi heran sendiri, anggota di tambak, sebelum saya pulang minggu lalu, memperlihatkan batu hiasnya ke saya sambil bilang sama saya, "saya main batu hias juga nih, (sambil memperlihatkan batu yang sudah berbentuk)" Saya perhatikan batunya, he-he...kayak pengamat saja, saya pun berkomentar, "yahh, jelek tidak bersinar!" Dia pun menyela. "belum, makanya saya beli kertas amplas untuk menghaluskannya!" Lanjutnya, "jangan lupa singgah di tambak. Di sana orang-orang sedang bikin batu hias juga!" (sambil menyebutkan nama-nama orang yang ada di sana) Ups!

Benar juga, dari kejauhan ketika masuk di jalan setapak menuju tambak terlihat beberapa orang sedang sibuk. terdengar suara mesin gerinda yang sedang memainkan perannya! Yang lain, saya lihat sedang bercengkrama dengan kertas amplas. Melihat kedatangan saya mereka tersenyum tidak banyak berkomentar, begitu pula dengan saya. Mereka tahu maksud kedatangan saya dan menunjukan dus yang berisi mangga untuk saya bawa pulang. Setelah dus ada dalam genggaman dan penguasaan saya, saya pun cabut dengan pamit terlebih dahulu pada mereka.

Beberapa hari setelah itu, di makassar, saya berkesempatan mengantarkan Bos ke Prodia untuk mengambil hasil general check. Sambil menunggu Bos yang masuk ke dalam, saya pun membaca koran yang tersedia di ruang tunggu. Di tengah episode membaca, lewat sang satpam di depan saya, sambil tersenyum dan kemudian memperlihatkan batu hiasnya yang belum ada cincinnya. "Bagus nih Pak!" Sok akrabnya ini sang satpam, baru ketemu hari ini langsung ngajak ngobrol! (tidak lihat ya, saya sedang asyik baca? hadeuh! batu lagi yang dikasih lihat!!!! mungkin sang satpam melihat wajah saya kayak batu hias jadi disangkanya penggemar batu juga! hiks). Supaya tidak kecewa, saya pun mengubah posisi duduk dan kemudian melipat koran yang saya baca, terus merespon apa yang sang satpam bilang, tentunya dengan melihat batu hias yang disodorkan -seolah-olah seorang pengamat batu, ahay!!.

"Iya, bagus!" dalam hati tertawa juga dengan jawaban itu. ya, saya bukan penggemar batu dan tidak tahu tentang batu at all. Mendengar jawaban itu, sang satpam, tampak sumringah. Saya kira dia mau tawarkan batu itu, tapi tebakan saya meleset. Dia justru lebih bersemangat untuk cerita, dia bilang, "itu tuh, tukang parkir bawa dua bongkah batu berwarna hijau sebesar kepalan tangan, Bos klinik ini mau beli. harganya 7 juta!" "waahhhh....mahal juga!" saya bilang, Lanjut dia, "Batu bongkahan sebesar itu bisa jadi menjadi sekian batu hias (saya lupa berapa jumlahnya!)". Respon saya pun hanya dengan kata-kata, "ooooohhhhhhhhhhhh........." Untung tidak berapa lama Bos saya keluar dari ruangan, sehingga tertolong dari obrolan yang saya sendiri kurang begitu mengerti, yaitu tentang Batu! Untuk sang satpam sendiri, sebenarnya saya menyukai kepribadiannya, orangnya welcome, pandai bicara, supel lagi! he-he.....Save by the Boss!!!

he-he.....batu, batu ali, batu cincin, batu hias!!! dengan berbagai nama, corak, warna, mungkin juga karakter!!! dan tentunya harga.........

Rabu, 17 Desember 2014

Bongkar pasang dari kayu (permainan lama yang mengasyikan!)

Pada acara perayaan pembukaan kantor baru kami, GHNI di gedung FAJAR Graha Pena, beberapa hari yang lalu, ada sesuatu yang ingin saya bagi dengan teman-teman. GHNI, sebuah LSM (lembaga Swadaya Masyarakat) yang bergerak dibidang pengembangan masyarakat (Comdev = comunity development) di mana saya terlibat di dalamnya, sang Bos kami -Jennifer Lee, Wanita Amerika keturunan korea- memharuskan kepada kami untuk membawa hadiah yang akan diberikan kepada salah satu teman kami dengan nilai yang tidak seberapa. Istilahnya tukar-menukar hadiah, tetapi kepada siapa kami memberikan diundi sebelumnya, sehingga ada gambaran apa yang cocok diberikan kepada teman yang dituju. Tetapi sampai acara tukar menukar hadiah itu kami tidak tahu siapa ke siapa hadiah itu diberikan, hanya diri sendiri saja yang tahu bahwa hadiah saya akan diberikan ke si anu, tapi saya tidak tahu akan menadapatkan hadiah dari siapa. Boleh jadi, permainan tukar hadiah ini untuk lebih mengakrabkan di antara kami personil GHNI.

Saya sendiri setelah mengambil undian mendapatkan nama sang bos sebagai orang yang akan menerima hadiah dari saya. Tetapi seperti yang saya sudah samapaikan saya tidak tahu akan mendapatkan hadiah dari siapa. Karena waktu yang tidak ada dan tidak terlalu pintar untuk membeli hal semacam itu saya delegasikan pembelian hadiah itu kepada asisten pribadi saya yang luar biasa, yaitu sang istri saya. Saya hanya memberikan gambaran harga maksimal hadiah dan siapa yang akan menerimanya. Ternyata sang asisten yang luar biasa membelikan hadiah sepasang pulpen yang cantik untuk sang bos, sehingga saya tinggal memberikan filosofinya, yaitu karena sang bos tukang menandatangani dokumen dan lainnya. Sang Bos pun menimpali kami terutama gaji-gaji kami sehingga dengan disediakan sepasang pulpen cantik semoga gaji kami tidak terlambat untuk dibayar! he-he.....

Kemudian saya ternyata mendapatkan seperangkat potongan kayu yang menyusun suatu bentuk yang cantik. Permainan Bongkar Pasang dari kayu! Saya mendapatkannya dari Mr. Jhon Liles. Thank You mister! Sebenarnya saya pernah mengutak-atik permainan seperti itu di rumahnya Pak Jhon beberapa tahun yang lalu, sudah lama sekali. Dan saya mampu untuk menyelesaikannya beberapa. Kali ini Pak Jhon menghadiahkan 2 jenis Bongkar Pasang dari kayu, satu yang sederhana (ada dua) dan satu lagi yang lebih besar tentunya lebih rumit lagi. Yang sederhana langsung saya utak-atik, dengan melihat contoh yang ada saya mampu untuk menyusunnya dengan baik. Tetapi yang lebih besar yang lebih rumit saya tidak mampu menyelesaikannya waktu itu hingga saya bawa ke rumah. Dua hari kemudian ketika ada waktu luang, setelah beberapa kali percobaan, akhirnya saya pun mampu untuk menyusunnya.

Di rumahnya pak Jhon, saya pernah lihat banyak sekali jenis permainan bongkar pasang dari kayu ini. Karena memang beliau dulu memproduksinya sendiri dan menjualnya baik di pasar lokal (Indonesia) maupun di pasar luar (Amerika, tempat asal paj Jhon). Tetapi karena pasar kurang begitu baik sehingga produksinya dihentikan. Dan saya yakin, yang lebih sulit dari yang saya dapat masih banyak lagi. he-he.....bagus juga untuk olah raga otak! Tentunya dengan catatan waktu, tidak kita habiskan hanya untuk itu! hiks

Ups! saya jadi ingat, Bos saya yang orang jepang dulu, Mr. Yamamoto. Orangnya sudah tua, umurnya berkisar 60an. Kerjanya main Sudoku, yaitu mengisi kotak-kotak dengan angka dari 1 sampai 9, dimana tiap lajur dan baris serta kotak tidak boleh ada angka yang sama, sehingga kalau dilihat dari segala sisi kotak-kotak itu hanya terisi angka 1 sampai 9, walau tidak teratur! Pernah beliau datang ke saya dengan membawa buku Sudokunya. beliau bilang, ada beberapa halaman yang susah untuk diselesaikan. Beliau menantang saya kalau bisa mengisinya akan dibayar 100 dolar. Beliau tahu, saya suka juga main itu setelah melihat sang bos melakukan permainan itu. Menjawab tantangan itu, saya tidak menjawab sanggup atau tidaknya, hanya saya ambil buku koleksi Sudokunya. Saya lihat dan langsung saya coba selesaikan. Ternyata, setelah beberapa waktu saya mampu untuk menyelesaikannya, dan saya bawa sama sang Bos, tentu sambil menagih uang 100 dollar. he-he.....tetapi sang Bos bilang, tadi tidak bilang iya atau tidak! jadi sue deh!!! Memang awalnya saya tidak mau menerima tantangan uang itu, juga walaupun saya bisa menyelesaikannya.

Minggu, 14 Desember 2014

Hujan, sudahkah menjadi rahmat bagi kita?

Sekali-sekali kena air hujan tidak ada masalah lah wong namanya juga musim hujan toh, sama ketika kita sekali-sekali kepanasan di waktu musim kemarau. Ya…mudah-mudahan dengan sentuhan air hujan di kulit kita entah kulit wajah atau kulit yang lainnya, menjadikan kulit kita putih bersih bercahaya bak porselen yang baru keluar dari pabrik.

Hanya memang tidak semua orang suka dengan air hujan mengenai kulitnya. Untuk itulah ada istilah sedia payung sebelum hujan, dalam arti sebenarnya di musim hujan ini jangan terlalu pede ketika melihat matahari muncul di pagi hari bahwa cuaca pada hari itu akan cerah sepanjang hari karena kadang tiba-tiba awan gelap pembawa air hujan akan datang menutup sinar mentari yang memancar di pagi hari tadi dan relative tidak terlalu lama air hujan pun turun sesuai kadarnya.

Selain air hujan yang melimpah, musim hujan juga mengakibatkan suhu udara menjadi rendah. Terasa dingin di sekujur tubuh, apalagi kalau hujan atau suasana mendung berlangsung berhari-hari. Bukan hanya suhu udara yang dingin tapi air yang kita pakai beraktifitas pun sangat dingin terasa. Sehingga kita dituntut untuk selalu menjaga kondisi tubuh selalu fit supaya tidak mudah terkena penyakit yang mengakibatkan sakit di tubuh kita. Makan yang teratur dan asupan vitamin tambahan biasanya dianjurkan para penggiat kesehatan untuk menjaga tubuh selalu fit, tentunya olah raga yang rutin pun menjadi point yang penting untuk itu.

Asupan vitamin yang alamiah bisa didapatkan salah satunya dari memakan buah-buahan yang banyak dihasilkan pada musim hujan ini. Jeruk, rambutan, mangga dan lain-lain jenis buah-buahan banyak terlihat di pasar. Konsep makan seperti ini sudah ada dalam menu 4 sehat 5 sempurna 6 komplit-plit he-he…..

Hujan bagi orang-orang yang berilmu adalah sarana untuk lebih bertaqwa kepada Allah swt. Seperti yang difirman oleh Allah swt dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 163-164, yang artinya, “Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, dengan itu dihiidupkan bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang diekndalikan antara langit dan bumi, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti”

Dengan hujan Allah swt memberikan rizkinya untuk kita semua melalui tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. “(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buah sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu jadikan tandingan-tandingan bagi Allah padahal kamu mengetahui” (QS Al-Baqarah ayat 22). Begitu pula firman Allah swt dalam surat Al-An’am ayat 99, “Dan Dial ah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, da kebun-kebun anggur, (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” Dan banyak lagi ayat-ayat Allah melalui Al-Quran yang berbicara tentang hujan, tetapi, yang sebenarnya, yang kita lihat di bumi ini pun sebenarnya adalah ayat-ayat-Nya yang tidak tertulis.

Setelah apa yang kita pahami tentang hujan, yang dengannya Allah swt memberikan kita dan hewan-hewan peliharaan kita kehidupan, apakah masih wajar jika kita masih mendustai akan kebesaran Allah swt dengan tidak melaksanakan segala perintah-Nya. Dimanakah akal fikiran kita? Dimanakah hati kita? Apakah hati kita sudah mati sehingga mata dan pendengaran kita tertipu dengan apa yang dilihat dan didengar? Jika hal demikian tunggu Allah swt mendatangkan azabnya kepada kita salah satunya melalui……..Hujan!!!! Na’udzubillah min dzalika
======

http://www.akhwatmuslimah.com/2014/12/16/1923/astaghfirullah-ternyata-ini-kisah-di-balik-bencana-tanah-longsor-dusun-jemblung-banjarnegara/?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

Senin, 08 Desember 2014

Politik saat ini dalam pandangan mata!

I like Monday! Walau hujan yang menurunkan berjuta kubik air sepanjang hari ini sehingga memaksakan mendudukan sang pantat di kursi empuk tidak menutup berita heboh masuk dalam laporan politik di otak kecil ini.

1) Golkar, partai tertua dan termasuk partai besar yang ada di Indonesia saat ini yang kiprahnya dalam perjalanan bangsa Indonesia selalu ada di barisan depan sehingga semua sepakat bahwa partai Golkar termasuk asset bangsa yang tidak bisa disisihkan begitu saja. Ya, dari Golkar pula muncul partai-partai baru lainnya yang saat ini ikut meramaikan system demokrasi dan perpolitikan di Indonesia. Kita bisa mencatat partai Gerinda, Nasdem, Hanura adalah muncul dari orang-orang terbaik di Golkar, begitu pula pribadi-pribadi yang tersebar di partai-partai lainnya. Tetapi walaupun begitu, partai Golkar tidak pernah terpuruk dalam setiap pesta demokrasi yaitu PEMILU legislative maupun dalam ikut serta dalam pemerintahan.
Dengan langkah sejarah seperti itu, partai Golkar sepertinya menjadikannya sebuah organisasi politik yang sudah mapan dan dewasa. Walau prahara selalu mengikutinya justru keberadaannya tetap eksis baik di masyarakat maupun di kehidupan berbangsa dan perpolitikan tanah air.
Kejadian saat ini, di mana adanya tarik menarik kepemimpinan di partai Golkar akan menguji kembali kemapanan dan kedewasaan dari partai ini.
Huuuuuuu…………………serrruuuu!!!

2) Pendaftaran kepengurusan partai Golkar ke Kemenkumham yang nota bene ada dalam kekuasaan KIH (Koalisi Indonesia Hebat), dari dua kubu yang bersebrangan di partai Golkar, menjadi ujian Presiden Jokowi sebagai panglima pemerintahan, terkhusus Menteri terkait, yaitu Yasonna Laoly, yang mana yang akan disahkan sebagai partai yang sah yang harus berkiprah di dunia perpolitikan Indonesia. Kejadian sebelumnya yang menerima pendaftaran salah satu kubu dari partai PPP yang sedang berkonflik, walau banyak dikatakan sebagai blunder dari sang menteri, tapi sangat menguntungkan koalisi KIH. Bagaimana dengan partai Golkar, apalagi kubu partai Golkar hasil Munas Ancol Jakarta, lewat ketua umumnya pak Agung Laksono, sudah menyatakan bahwa partai ini akan keluar dari KMP (Koalisi Merah Putih) dan bergabung dengan KIH, cq Pemerintah yang berkuasa!!
Huuuuuuuu………………….asyiiiiiiikkkkk!!!!!!

3) Salah satu kebijakan hasil Munas partai Golkar di Bali dengan nakhodanya pak ARB, telah menetapkan bahwa partai Golkar ini akan menolak PERPU pengganti UU tentang pilkada, membuat sewot pak SBY, sebagai tokoh yang mengeluarkan Perpu tersebut. Bagaimana pun walau pun sudah tidak berkuasa lagi sebagai presiden, nampaknya pak SBY dan tentunya partai Demokrat masih berkepentingan dengan keluarkannya Perpu tersebut. Sehingga jangan sampai pengesahan perpu itu mendapat hambatan di DPR, bahkan kalah total jika lewat media voting. Sehingga pak SBY pun dituntut untuk blusukan ke partai yang sedang berkuasa saat ini.

Walau sebelumnya pak SBY dan pak Jokowi seperti terjadi perang status di media social mengenai kondisi perpolitikan dan kiprah keduanya, tidak menyurutkan pak SBY untuk datang sowan ke pak Jokowi. Tentu dengan misi politik yang sama terutama masalah Perpu tersebut. Terlihat di layar televise keduanya bersalaman dan berpelukan. Nyata perbedaan fisik dari keduanya, satu berbadan besar dan satunya kecil!
Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu…………mesranyaaaaa!

4) Apakah kontroversi pembatalan Kurikulum 2014 oleh pak menteri Anies, dan banyaknya jatuh korban tewas akibat miras oplosan masuk ranah politik?
Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu……………..bingungnyaaaaa!!!

Minggu, 07 Desember 2014

KAJIAN ASMAUL HUSNA (Reposting)

(Reposting : Ar-Rahman. The Inspire. Al-Quran Karim. Penerbit : CV. AL-Qolam Publising. Cetakan 1 - September 2014)



ALLAH, La Ilaha Illa Huwa (Tiada Tuhan Selain Dia)

Lafal Allah berasal dari kata ilah yang merupakan kata jenis yang pada awalnya diberikan untuk semua sembahan, baik yang benar maupun yang bathil, tetapi kemudian hanya diperuntukan bagi sesembahan yang benar (haq) saja. Allah merupakan kata jadian yang berasal dari kata ilahah, atau uluhah atau uluhiyah, yang semuanya berarti “ibadah”, hanya di sini diartikan sebagai ma’bud (yang disembah).

Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa lafal jalalah ini berasal dari kata alaha yang berarti tahayyana (bingung), sebab Allah membuat akal dan pemahaman menjadi bingung jika memikirkan keberadaan-Nya.

Pendapat lain mengatakan bahwa lafal Allah itu berasal dari kata aliha yang artinya “senang” atau “menaruh kepercayaan kepada-Nya”, sebab hati menjadi tentram dengan mengingat-Nya, dan jiwa menjadi tentram dengan mengenal-Nya.

Allah adalah nama yang diberikan kepada Dzat yang maujud dan haq, yang mengumpulkan segala sifat ketuhanan, yang disifati dengan segala sifat rububiyah, yang munfarid dengan wujud hakiki, sebab semua yang wujud selain Diatidak berhak untuk menjadi ada dengan sendirinya, melainkan keberadaannya tergantung kepada-Nya.

Allah adalah nama yang mengumpulkan maknasemua nama dan hakikat-Nya, dan merupakan Dzat yang disembah secara haq. Dia tidak membutuhkan siapa dan apa pun. Sebaliknya, yang lainlah yang membutuhkan-Nya.

Ubay bin Ka’ab (Abul Mundzir) menuturkan, Rasulullah bersabda, “Hai Abul Mundzir! Tahukah kamu, ayat manakah di antara ayat-ayat Al-Quran yang ada padamu yang paling utama?” Abul Mundzir berkata, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui!” Beliau bertanya lagi, “Hai Abul Mundzir! Tahukah kamu, ayat manakah di antara ayat-ayat Al-Quran yang ada padamu yang paling utama?” Abul Mundzir menjawab, “Allahu la ilaha illa huwal hayyul qoyyum (Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Terus Menerus Mengurus (makhluk-Nya) (QS. Al-Baqarah (2) : 255).” Beliau lantas menepuk dada Abul Mundzir seraya bersabda, “Demi Allah, semoga dadamu dipenuhi dengan ilmu, Abul Mundzir.” (HR. Muslim)
1. AR RAHMAN (Maha Pengasih)

Allah mewariskan kasih sayang dan kebaikan bagi seluruh makhluk, di segala zaman tanpa membedakan antara baik dan yang buruk, yang beriman dan yang kafir, yang dicintai dan yang dibenci. Allah mencurahkan karunia-Nya yang tak terbatas kepada seluruh makhluk-Nya. Hal ini seperti disebutkan dalam surat Al-A'raf (7) : 156, "Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu"

Para ulama menafsirkan Ar-Rahman sebagai kehendak ilahi terhadap seluruh kebaikan (al-Iradah al-khair), dan mengatakan bahwa Ar-Rahman seperti halnya Allah adalah nama dari Sang Pencipta dan tidak dapat disifatkan kepada yang lain. Allah berfirman, "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama mana saja kamu seru Dia mempunyai nama-nama yang paling indah". (QS Al-Isra' (17) : 110)

Asma binti Yazid menuturkan, Nabi bersabda, "Nama Allah yang paling agung ada dalam dua ayat ini: Wa ilahukum ilahuw wahid la ilaha illa huwar rahmanirrahim (dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada tuhan selain Dia; Yang Maha Pengasih; Maha Penyayang) (QS Al Baqarah (2) : 163) dan surah Ali 'Imran (3): 1-2, Alif lam mim, Allahu la ilaha illa huwal hayyum qoyyum (Alif Lam Mim, Allah, tiada tuhan selain Dia, yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-makhluk-Nya)" (HR. Abu Dawud)

=====

Maha Pengasih. Kasih sayang Allah memberi bukan karena kepentingan-Nya, tetapi karena perhatian-Nya kepada makhluk-makhluk-Nya, baik yang Muslim maupun kafir, saleh maupun tidak. Allah memberi tidak pandang bulu, dicurahkan kepada semua makhluk-Nya. Pemberian Allah bukan untuk kepuasan Allah karena Dia Maha Suci dari membutuhkan apa pun, tetapi justru semuanya untuk kebaikan kita.

2. AR RAHIM (Maha Penyayang)

Allah adalah sumber kasih sayang yang tidak terbatas. Allah memberikan pahala abadi kepada orang-orang yang mempergunakan rahmat dan karunia-Nya di jalan kebaikan. Dalam surat Al-Ahzab (33) : 43 disebutkan, "Dan Dia Maha penyayang (hanya) kepada orang-orang beriman."

Ar Rahim menunjukkan kasih sayang kepada orang-orang yang mempunyai pilihan, dan mempergunakannya sesuai kehendak dan keridhaan Allah. Ketika Allah berfirman, "Dia (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu." (QS Al-Baqarah (2) : 29), hal itu merupakan ungkapan sifat Rahmaniyah-Nya. Ketika mendapatkan rahmat ini tersembunyi di dalam segala sesuatu termasuk diri kita sendiri dan menggunakannya sesuai dengan yang dikehendaki-Nya, maka kita akan diberikan pahala keselamatan yang abadi.

Mujahid mengatakan, "Rahman adalah untuk manusia di dunia, sedangkan Rahim adalah untuk manusia di akherat." Para ulama mengajarkan doa, "Ya Allah yang Maha Pengasih di dunia dan Maha Penyayang di akherat." Rahman adalah rahmat terhadap nafs, wujud duniawi, sementara Rahim adalah rahmat terhadap hati. Rahman memberikan rizki di dunia ini, sedangkan Rahim memberikan keselamatan abadi di akherat.

Asma binti Yazid menuturkan, Nabi bersabda, "Nama Allah yang paling agung ada dalam dua ayat ini: Wa ilahukum ilahuw wahid la ilaha illa huwar rahmanirrahim (dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada tuhan selain Dia; Yang Maha Pengasih; Maha Penyayang) (QS Al Baqarah (2) : 163) dan surah Ali 'Imran (3): 1-2, Alif lam mim, Allahu la ilaha illa huwal hayyum qoyyum (Alif Lam Mim, Allah, tiada tuhan selain Dia, yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-makhluk-Nya)" (HR. Abu Dawud)



3. AL-MALIK (Maha Raja)

Allah adalah pemilik alam semesta, pemilik seluruh makhluk, yang Maha Kuasa. Allah satu-satunya penguasa alam semesta, baik alam nyata maupun alam ghaib. Allah juga penguasa seluruh makhluk-Nya dari awal hingga akhir. Tidak ada yang serupa dengan-Nya karena Dialah pencipta kerajaan-Nya yang diciptakan dari ketiadaan. Hanya Dia yang mengetahui luas kerajaan-Nya, jumlah penduduk dan kekuatan Pasukan-Nya. Hanya kehendak-Nya, kekuasaan dan keadilan-Nya yang ada. Apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi. Dia tidak membutuhkan kerajaan-Nya, tetapi kerajaan-Nya membutuhkan-Nya. Hanya Allah yang memerintah, dan Dia tidak membutuhkan bantuan apa pun. Dia telah menciptakan alam sebagai ladang amal bagi makhluk-Nya, dan hari kiamat sebagai pengadilan yang besar. Di dunia ini manusia menanam amalnya. Pada hari kiamat, manusia menuai pahalanya. Setiap orang akan menerima balasan atas apa yang mereka perbuat. Tidak ada tempat berlindung selain Dia.



4. AL-QUDDUS (Maha Suci)

Menurut Al-Biqa'i, Al-Quddus adalah kesucian yang tidak menerima perubahan, tidak disentuh kekotoran, dan terus menerus terpuji dengan kekalnya sifat kesucian itu.



5. AS-SALAM (Maha Sejahtera)

Menurut Ibnul Qayyim, As-Salam adalah salah satu nama Allah yang bermakna selamat. Oleh karenanya, Allah lebih berhak untuk menyandangnya daripada selain-Nya, karena Dia selamat dari setiap cacat, aib, kekurangan maupun celaan.



6. AL-MU'MIN (Maha Menjaga Keamanan)

Dari Allah lah datangnya keselamatan dan keamanan, karena Dia memiliki media-media untuk mendapatkan keselamatan dan keamanan, sekaligus untuk menolak bahaya.



7. AL-MUHAIMIN (Maha Memelihara Keselamatan)

Sebaik-baiknya kita memelihara tentu ada lengahnya. Sekuat-kuat manusia menjaga sesuatu, tentu ada lemahnya. Allah tidak pernah seperti itu. Pemeliharaan-Nya sangat sempurna.



8. AL-JABBAR (Maha Kuasa)

Menurut As-Sa'di, Al-Jabbar artinya Yang Maha Tinggi dan Tertinggi, juga yang bermakna Memaksa, dan bermakna Ar-Ra'uf, Yang memperbaiki kalbu yang redam, memperbaiki yang lemah dan tidak mampu, serta yang berlindung kepada-Nya.



9. AL-MUTAKABBIR (Maha Pemilik segala keagungan)

Keagungan itu hanya milik-Nya. Hanya Allah yang pantas menyandangnya. Sebab, Dialah yang Maha Besar.



10. AL-BARI (Maha Mengadakan)

Menurut Ibnul Atsir, Al-Bari artinya yang menciptakan makhluk tanpa meniru. Tetapi, ini lebih memiliki kekhususan pada (penciptaan) makhluk-makhluk hidup, tidak pada makhluk-makhluk yang lain.



11. AL-WAHID (Maha Esa)

Al-Wahid ialah Tuhan yang munfarid (sendirian) di dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya; tidak terbagi-bagi dan tidak terkelompokkan. Sifat-Nya tidak menyerupai dan tidak diserupai sesuatu, dan perbuatan-Nya tidak disekutui apapun.

AL-Wahid artinya bahwa Allah tidak terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur. Tidak ada yang serupa dengan-Nya dan tidak ada yang menyamai-Nya, karena Dia Esa.

Al-Wahid adalah sifat Allah yang mempunyai kapasitas yang berbeda dalam dimensi tempat dan waktu walaupun menggunakan kata yang sama. Alam semesta dan segala isinya merupakan kreasi tunggal Allah, Dialah yang menciptakannya tanpa bantuan sedikitpun dari selain-Nya, dan hasil perbuatan-Nya pun tidak ada yang mampu menyamainya.



12. AL-HAQ (Maha Benar)

Al-Haq adalah lawan kata dari Al-Bathil. Segala sesuatu menjadi nyata dengan lawannya. Semua yang diberitakan boleh jadi salah semua, boleh jadi benar semua, dan boleh salah dari salah satu sisi dan benar dari sisi lain. Kita mengetahui bahwa yang Haq mutlak adalah yang maujud secara hakiki dengan dzat, yang mana semua haq mengambil hakikat darinya. Kita mengetahui, bahwa yang paling haq di antara yang maujud itu untuk menjadi yang haq adalah Allah.



13. AL-WARITS (Maha Mewarisi)

Allah menjadi tempat kembalinya milik setelah tiada, karena dia adalah yang abadi setelah sirnanya ciptaan. Segala sesuatu kembali kepada-Nya sebagai hasil akhir mereka. Secara bahasa Al-Warits artinya kekal setelah binasanya makhluk, dan pihak yang menerima kepemilikan dan mewarisi setelah kematian makhluk, dan pihak yang menerima kepemilikan dan mewarisi setelah kematian makhluk. Sekiranya manusia menyadari da mengetahui bahwa semua yang dimiliki manusia hanyalah titipan yang sifatnya sementara dan sejatinya semua hanya milik Allah, maka sudah tentu ia tidak akan kikir. Hal ini sebagaimana firman Allah, "Dan janngan sekali-kali orang-orang yan kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari kiamat. Milik Allah lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS Ali 'Imran (3) : 80)



14. AL-KHALIQ (Maha Pencipta)

Allah menciptakan alam semesta dan yang menghamparkannya. Menurut Al-Ghazali, ada tiga hal yang dibutuhkan yang membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada; pertama, membutuhkan takdir; kedua membutuhkan pembuatan yang sesuai dengan takdir tersebut; ketiga, membutuhkan pembentukan sesudah pembuatan tersebut. Jadi, dalam kaitannya dengan hal ini, Allah yang menentukan, mengadakan dan membentuk rupa makhluk.



15. AL-MUBDI' (Maha Memulai Penciptaan pertama kali)

Allah adalah Tuhan yang menampakkan sesuatu dari "tiada" menjadi "ada". Adapun AL MU'ID yang menjadi pasangannya adalah Tuhan yang mengembalikan kepada "ada" sesudah kehancurannya. Jika penciptaan itu tidak didahului oleh yang sama dengannya, maka itu disebut 'Ibda, sedangkan jika sudah didahului yang sama dengannya maka itu disebut i'adah. Allah adalah Tuhan yang mulai menciptakan makhluk dan Dia pula mengulangi penciptaan-Nya, dan yang terakhir ini lebih mudah bagi-Nya.



16. AL-HAFIZH (Maha Menjaga)

Junaid Al-Baghdadi mengatakan, bencana adalah penerang bagi orang yang arif; kebangkitan bagi orang yang menghendaki ridlo Allah dan kebaikan bagi orang-orang mukmin. Sesungguhnya sakit dan musibah adalah peringatan atau pemeliharaan Allah atas insan dan akidah kita. Jika kita menerimanya dengan sabar dan ridlo, maka pahalanya akan dilipatgandakan. Nabi bersabda dalam hadits qudsi, Allah berfirman, "Tidak ada seorang hamba pun yang terkena musibah lalu berpegang kepada-Ku, kecuali Aku akan memberinya sebelum meminta, dan Aku mengabulkannya sebelum ia berdoa. Dan, tiada seorang hamba pun yang terkena musibah lalu bergantung kepada makhluk selain Aku, kecuali Aku tutup pintu-pintu langit baginya."



17. AS-SAMI' (Maha Mendengar)

Suara-suara manusia tidak ada yang hilang dari catatan As-Sami', dalam buku besar yang tersimpan dalam Lauh Mahfuzh. Semua suara dan bunyi dari makhluk di alam semesta terjejak dengan rapi, penuh makna. Jika suara ini adalah pertanyaan, maka Allah menjawabnya. Jika sebuah tuntutat maka akan dipenuhi-Nya. Jika ini sebuah salah, maka akan ditunjukan jalan kebenaran oleh-Nya. Allah Maha Mendengar segala keluh, gundah, kegelisahan dan kehampaan kita. Hanya dengan isyarat dalam hati Allah mampu mendengarnya. Tak perlu kita melenguhkan suara kita untuk memohon kasih-Nya. Hanya dengan ungkapan air mata, Allah sudah memahami apa yang kita inginkan.



18. AR-RAZZAQ (Maha Pemberi Rezeki)

Allah memberi rezeki manusia, baik di dunia maupun di akherat. Bedanya, di dunia semua makhluk diberi-Nya rezeki, tidak pandang apakah mereka beriman atau tidak. Sementera di akherat, hanya orang-orang beriman yang diberi-Nya rezeki, yaitu berupa surga dan kenikmatan di dalamnya. Allah berfirman, "Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki yang Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh." (QS. Az-zariyat (51) : 58)



19. AL-GHAFUR (Maha Pengampun)

Allah memberikan ampunan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang memohon ampunan, karena Allah mempunyai sifat Al-Ghafur yang artinya Maha Pengampun. Ampunan Allah sangat luas, dan Allah membuka pintu ampunan seluas-luasnya bagi hamba-Nya untuk memohon, seperti yang disebutkan dalam surat Al-Imaran (3) : 133, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnyaseluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa."



20. AL-FATTAH (Maha Membukakan Rezeki)

Allah membukakan pintu rezeki dan rahmat bagi para hamba-Nya. Al-Fattah juga membukakan semua permasalahan para hamba dari ketidakjelasan, dan membukakan semua mata hati mereka agar dapat melihat kebenaran. Inilah yang disebut Al-Khathabi dengan fathur rabbani (pintu penyingkap ketuhanan). Inilah pula rahmat paling besar yang Allah berikan kepada kekasih-Nya, yaitu dengan membukakan hati mereka untuk menerimacurahan irfan (pengetahuan) yang sebelumnya samar atau sama sekali tidak mereka ketahui.



21. AL-HAKIM (Maha Menetapkan Hukum, Maha Bijaksana)

Cukuplah bagi para ahli hikmah untuk mengetahui banyak hal dari hikmah-hikmah Allah dan melihat sebagian keindahan dan kecermatan yang ada padanya. Hal ini sudah diketahui secara pasti, berdasarkan keagungan yang terlihat dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya. Juga dengan menelusuri hikmah-hikmah-Nya dalam penciptaan dan perintah-perintah-Nya.



22. AL-HADI (Maha Pemberi Hidayah (petunjuk))

Allah menganugrahkan hidayah kepada jalan yang benar. Hidayah merupakan suatu alat atau peta sebagai petunjuk pada tempat yang benar yang Allah anugerahkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Menurut Muhammad Rasyid Ridha, hidayah artinya petunjuk halus yang menyampaikan kepada tujuan. (tafsir Al-Manar) Hidayah adalah suatu peristiwa besar yang merupakan hak prerogatif Allah semata, tidak seorang pun dapat memberikannya sekalipun Rasulullah.



23. AL-MUMIT (Maha mematikan)

Allah Maha menciptakan, Dia juga Maha Memusnahkan. Setiap ada yang lahir, pasti ada yang mati. Allah juga yang menentukan waktu kehidupan dan kematian bagi makhluk-makhluk-Nya. Allah adalah Al-Mumit, yang berarti yang Maha Mematikan. Allah yang mempunyai kekuatan untuk memusnahkan apa yang telah diciptakan-Nya, dan tidak ada satupun kukuatan yang bisa menandingi-Nya. Al-Mumit merupakan salah satu Almaul Husna. Dengan adanya sifat Allah yang satu ini menunjukkan betapa agung dan perkasanya Allah. Kematian itu merupakan kepastian yang akan terjadi pada setiap yang bernyawa, sebagaimana firman Allah, "Kami telah menentukan kematian masing-masing dan Kami tidak lemah." (QS Al-Waqi'ah (56) : 60)



24. AL-LATHIF (Maha Lembut)

Nama ini berasal dari kata Al-Luthf yang menurut bahasa berarti kasih sayang terhadap hamba. Sedangkan Al-Lathif di sini artinya Dzat yang Maha Mengetahui akan perkara-perkara yang halus dan kejadiannya masing-masing, serta Maha Mengetahui tentang segala sesuatu secara mendetail.



25. AL-HASIB (Maha Pembuat Perhitungan)

Ada yang berpendapat bahwa arti dari Al-Hasib adalah yang menghisab segala amal perbuatan hamba-hamba-Nya menurut kelompoknya masing-masing. Orang-orang kafir dijadikan-Nya menghisab diri mereka sendiri, lalu mereka memutuskan atas diri mereka hukuman nereka, kemudian mereka pun memasukinya. Ahli Iman dan Kamal (orang sempurna) dihisab para malaikat, disaksikan orang banyak dengan teliti, guna menampakkan keutamaan mereka agar menjadi hujjah atas orang selain mereka.



26. AL-HAYY (Maha Hidup)

Ahlus Sunnah meyakini bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Hidup, Maha Kuasa, Maha Perkasa dan Maha Memaksa. Dia tidak diliputi oleh keterbatasan atau kelemahan. Dia juga tidak terkena rasa kantuk atau tidur, dan tidak ada kefanaan atau kematian yang mendatangi-Nya. Allah adalah Tuhan yang memiliki kerajaan bumi dan kerajaan langit, memiliki kemuliaan dan keperkasaan.



27. ASY-SYAHID (Maha Menyaksikan)

Menurut As-Sa'di dalam tafsirnya, asy-Syahid berarti yang mengetahui segala sesuatu, mendengar setiap suara, baik yang tersembunyi maupun yang jelas, melihat segala yang ada, baik yang kecil maupun yang besar. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, yang menjadi saksi bagi hamba-Nya dan terhadap hamba-Nya atas segala yang mereka lakukan. Allah berfirman, "Sungguh Allah menjadi saksi atas segala sesuatu." (QS Al-Hajj (22) : 17)



28. AL-HAMID (Maha Terpuji)

Secara bahasa, asal kata nama ini menunjukkan arti yang satu, yaitu lawan dari celaan. Orang Arab menyebut orang yang terpuji, jika orang itu memiliki banyak sifat terpuji dan tidak tercela. Adapun makna hamd (memuji) hampir sama dengan makna syukr (bersyukur/berterima kasih). Tetapi hamd lebih luas, karenakita memuji seseorang karena sifat-sifat baik yang ada pada dirinya dan pemberiannya, tetapi kita tidak menempatkan syukr pada sifat-sifatnya. Menurut Ibnu Atsir, Al-Hamid berarti yang maha terpuji dalam semua keadaan. Menurut Ibnu Katsir, Al-Hamid berarti maha terpuji dalam firman-Nya, perbuatan-Nya, ketentuan syariat-Nya dan ketetapan takdir-Nya.



29. AL-BASHIR (Maha Melihat)

Penglihatan-Nya meliputi segala yang dilihat di Penjuru bumi dan langit, hingga sesuatu yang tersembunyi yang ada di sana. Dia melihat gerakan semut hitam di atas batu yang keras dan hitam di malam yang gelap gulita.



30. AL-'ALIM (Maha Mengetahui)

Bagi Allah, tiada yang tersembunyi. Serapat-rapat manusia menyimpan rahasia, Allah pasti mengetahuinya. Sekelebat mata yang berkhianat, Allah mengetahuinya. Hati-hati yang tersimpan rapi, Allah pun mengenalinya. Lebih jauh dari itu, rahasia dibalik rahasia pu, diketahui-Nya. Sesuatu yang sudah mengendap lama atau yang telah terlupakan oleh manusia, serta segala yang kini telah berada di bawah sadarnya, Allah tetap mengetahuinya.



31. AL-'ALIY (Maha Tinggi)

Yaitu tinggi martabat-Nya di atas segala-galanya, dalam hal keagungan, kebesaran, kemuliaan, kekuasaan, dan sebagainya. Dia Maha Tinggu, lebih tinggi dari alam yang diciptakan-Nya. Walaupun disebut tinggi namun Dia sangat dekat dengan makhluk-makhluk-Nya. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Allah lebih dekat daripada urat leher manusia. Karena Zat dan sifat-sifat-Nya tidak sama dengan sifat makhluk-makhluk yang diciptakan-Nya, sehingga kedekatan, kejauhan dan ketinggian-Nya tidak dapat diukur menurut batasan-batasan akal manusia. Dia lebih tinggi daripada ketinggian yang dapat dibayangkan akal manusia.



32. AL-GHANIY (Maha Kaya)

Al-Baihaqi mengutip perkataan Al-Hualimi tentang makna nama Al-Ghaniy, yaitu bahwa Allah Maha Sempurna dengan apa yang Dia miliki dan apa yang ada di sisi-Nya, sehingga Dia tidak butuh kepada selain-Nya. Sifat tidak membutuhkan inilah yang menjadi sifat Allah, dan sifat membutuhkan adalah sifat kekurangan. Seseorang yang membutuhkan adalah seseorang yang memerlukan apa yang dibutuhkannya hingga dapat ia capai dan ia raih. Sementara itu, pihak yang dibutuhkan pasti memiliki kelebihan dibandingkan pihak yang membutuhkan. Jadi, segala sifat kurang tidak pernah ada pada Allah.



33. AL-BASITH (Maha Melapangkan)

Secara bahasa, kata itu berarti keterhampaan, memperluas dan melapangkan. Al-Basith artinya Allah melapangkan segala sesuatu menurut kebijaksanaan-Nya. Dia melapangkan rezeki orang-orang yang Dia kehendaki. Dia juga melapangkan hati siapa saja yang Dia kehendaki. Ketika kita dihadapkan dengan permasalahan hidup seakan-akan hari-hari yang kita hadapi cukup lama, ketika kita mendapatkan musibah seakan-akan kita pesimis untuk dapat melaluinya dan enggan mengikhlaskannya. Tapi ketika kita sadar bahwa Allah Maha Melapangkan segala-galanya, Dialah yang melapangkan jiwa kita, yang membesarkan hati kita dan meningkatkan kesadaran kita. Karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang terhadap hamba-Nya.



34. ASY-SYAKUR (Maha Menerima Syukur)

Allah memberi pahala berlipat bagi perbuatan baik dan memberikan kebahagiaan yang tidak terbatas di akhirat. Siapapun yang menghargai kebaikan-Nya disebut bersyukur. Ada pula yang berpendapat, Asy-Syakur artinya yang banyak memuji hamba-Nya dengan menyebut perbuatan taatnya. Salah satu sifat terpuji manusia adalah manusia yang mau bersyukur kepada manusia lain atas perbuatan baiknya kepada dirinya atau dengan memberi imbalan kepada yang memberinya lebih dari yang diberikan orang lain. Rasulullah saw pernah bersabda, "Siapa pun yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti dia tidak berterima kasih kepada Allah." (HR. At Turmudzi) Bentuk bersyukur yang paling baik atas rahmat Allah adalah memanfaatkan rahmat tersebut bukan untuk durhaka, tetapi untuk mentaati-Nya.



35. AL-QADIR (Maha Kuasa)

Allah Maha Mampu melakukan sesuatu tanpa perantara. Dia tidak pernah mengalami kelemahan dalam setiap kehendak yang ingin dilaksanakan-Nya. Sebagian ulama mengatakan ialah yang mampu menciptakan yang tiada dan memusnahkan yang ada. Al-Qadir ialah Allah yang kalau Dia mau, Dia lakukan, dan kalau tidak mau, tidak Dia lakukan, dan bukan termasuk syarat-Nya untuk mesti menghendaki.

Yang kuasa secara mutlak itu ialah yang menciptakan segala sesuatu yang ada dengan penciptaan yang tersendiri dan terlepas dari bantuan lainnya. Dialah Allah. Sedangkan hamba, ia juga mampu berbuat sesuatu, tetapi kurang sempurna, karena tidak bisa kecuali sebagian yang mungkin. Adapun yang menciptakan kemampuan hamba itu tidak lain adalah Allah. Berakhlak dengan nama Allah Al-Qadir ini mengharuskan kita untuk tidak melalaikan satu pun kehendak Allah sesuai dengan kemampuan kita dan mencurahkan segenap kemampuan kita dalam berbuat bakto kepada-Nya guna mencapai ridho-Nya.



36. AL-BADI' (Maha Pencipta)

Tidak dikenal adanya sesuatu yang menyerupai ciptaan Allah. Jika tidak ada yang diketahui sama dengannya, tidak dalam esensinya, tidak dalam sifatnya, tidak dalam tindakannya, tidak dalam apa pun yang dianggap sifatnya. Ciptaan Allah, mutlak yang pertama, sebelum manusia membuat yang berikutnyadari ciptaan Allah yang pertama tadi. Tidak ada yang tepat dengan nama ini kecuali Allah. Setiap yang ada, yang muncul setelah Dia, terwujud karena Dia menciptakannya. Dengan begitu Dia adalah pencipta sejak azali dan selamanya.



37. AL-KHABIR (Maha Mengetahui, Maha Teliti)

Tidak ada satu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang batin apalagi yang lahir. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu pun di bumi dan di langit. Juga tidak satu pun benda bergerak, sekecil apa pun, di alam semesta ini, kecuali oleh Allah. Hati yang bergejolak dan tentram, Allah juga mengetahuinya. Ketika Al-Quran berbicara tentang ajal, misalnya, sesuatu yang sangat rahasia, di mana manusia tidak mengetahui secara pasti, Allah menggunakan kata Al-Khabir, sebagaimana ayat, "Tidak seorang pun yang mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Luqman (31) : 34)



38. AL-WAKIL (Maha Pelindung)

Allah adalah wakil tertinggi dan jujur. Dia menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hamba-Nya tanpa membiarkan apa pun terbengkalai. Allah tidak memerlukan banyak pihak untuk melakukan segala hal bagi-Nya. Dia dapat menggantikan segala sesuatu yang ada di alam semesta tetapi tak ada yang dapat menggantikan-Nya. Allah berdiri sendiri tanpa bergantung pada apa pun Dia mewujudkan pesan dan amalannya melalui para nabi dan rasul, karena mereka adalah hamba-hamba-Nya karena Dialah Tuhan pemilik segalanya.



39. AL-QAWIYY (Maha Kuat) dan 40. AL-MATIN (Maha kukuh

Allah Maha Kuat, dan tidak ada seorang pun yang dapat lari ketentuan-Nya. Tidak ada seorang pun yang dapat luput dari azab-Nya. Tidak ada seorang pun yang dapat merasa dari siksa-Nya jika Dia murka. Dia yang membolak-balikkan isi hati, tidak ada seorang pun yang mampu menghadang petaka yang diciptakan-Nya. Bila Dia memerintahkan untuk mengobrak-abrik bumi ini, niscaya tidak ada sesuatu kekuatan pun yang dapat menahan-Nya, bahkan walaupun seluruh makhluk bersatu padu untuk mencegah-Nya, itu karena Dia Maha Kuat.

Al-Qawiyy adalah dzat yang tidak lemah, baik di dalam dzat-Nya maupun dalam sifat-Nya dan af'al-Nya. Sedangkan Al-Matin adalah dzat yang mempunyai kekuatan yang sempurna. Tidak ada satupun dalam af'al-Nya yang dapat dibantah, dan tidak ada kelemahan di dalam kekuatan-Nya, serta tidak bisa ditolak perintah-Nya. Keadaan ini tidak mungkin ada selain pada Allah, sebab Allah sajalah yang mempunyai sifat-sifat sempurna. Al-Quwwah menunjukkan kekuatan yang sangat. Allah, dari segi kekuatan-Nya yang mencapai kesempurnaan, disebut Al-Qawiyy, dan dari segi Dia sangat kuat, disebut Al-Matin

Abdullah bin Mas'ud berkata Rasulullah saw menyampaikan kepadanya perkataan Allah (hadits Qudsi), "Sesungguhnya Aku Maha Pemberi Rezeki, Pemilik Kekuatan dan Maha Kukuh." (HR. Abu Dawud)



41. AL-MUQTADIR (Maha Kuasa)

Ada lagi kata Al-Qadir, Maha Berkuasa. Keduanya bermakna Allah yang memiliki kekuasaan, tetapi Al-Muqtadir lebih besar lagi kekuasaan-Nya. Kuasa sama dengan kehendak. Memalui kehendak, sesuatu menjadi ada sesuai dengan rencana kehendak dan ilmu (pengetahuan) yang pasti yang selaras dengan keduanya. Allah Maha Kuasa menciptakan kebangkitan. Kekuasaan mutlak hanya ada pada-Nya dan milik-Nya yang menciptakan setiap wujud tanpa memerlukan bantuan dari siapa pun.



42. AL-WAHHAB (Maha Memberi Karunia)

Karunia merupakan hadiah yang bebas dari imbalan dan kepentingan. Jika karunia yang bersifat seperti ini banyak jumlahnya, pihak yang memberikannya dapat disebut sebagai pemberi atau dermawan. Namun, kedermawanan tidak dapat benar-benar dibayangkan kecuali dari Allah semata, karena Dialah yang memberi setiap manusia apa yang dibutuhkannya, bukan untuk mendapatkan balasan atau kepentingan tertentu, sekarang atau pun di masa yang akan datang. Akan tetapi siapa pun yang memberikan sesuatu dengan maksud agar kepentingannya terwujud cepat atau lambat, dia bukanlah pemberi atau dermawan. (br />


43. AL-'AZHIM (Maha Agung)

Menurut Al-Ghazali, nama ini pada permulaan sifatnya ditujukan kepada tubuh (jasmani), misalnya, hadza jisman 'azhim (tubuh ini besar) dan hadza jismun a'zham (tubuh ini lebih besar). Ada pun Allah tidak dibatasi tubuh, tidak ada sesuatu pun yang lebih besar daripada-Nya, dan Dia tidak bisa diliputi oleh pandangan, tidak bisa dipahami dan dibayangkan akal. Dia benar-benar Maha Besar, akal dan pikiran tidak mampu mendapatkan hakikat-Nya.

Al-'Azhim mempunyai arti bahwa Allah adalah Dzat yang mencapai tingkatan yang paling puncak dari sifat agung, sehingga tidak bisa dibayangkan oleh akal dan tidak bisa diliput oleh mata batin. Atau, Dialah yang memiliki ketinggian, kemuliaan dan kekuasaan. Dia tidak membutuhkan pembantu dan tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Allah adalah Dzat Yang Maha Besar secara mutlak, lahir dan batin. Allah berfirman, "Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar(QS. Al-Baqarah (2):255)



44. AL-AWAL (Maha Awal)

Al-Awal adalah suatu Dzat yang tiada sesuatu sebelum-Nya, sehingga nama ini menunjukkan kedahuluan Allah. Kedahuluan-Nya itu bersifat mutlak bukan kedahuluan yang bersifat relatif (nisbi), semacam bila dikatakan : ini lebih awal dibanding yang setelahnya, dan ada yang lain sebelumnya. Nama Allah Al-Awwal menunjukkan bahwa segala sesuatu selain-Nya baru ada setelah sebelumnya tidak ada.



45. AL-AKHIR (Maha Akhir)

Al-Akhir adalah Dzat yang tiada sesuatu setelah-Nya. Nama Allah Al-Alhir ini menunjukkan keabadian-Nya dan kekekalan-Nya. Ini menunjukkan bahwa Dia merupakan tujuan dan tempat bergantung seluruh makhluk menuju kepada-Nya dengan ibadah, harapan, rasa takut dan seluruh keperluan mereka.



46. AZ-ZAHIR (Maha Zahir)

Dia adalah Dzat yang zahir (nyata) keberadaan-Nya bagi akal yang sehat dengan tanda-tanda petunjuk berupa langit, bumi, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.



47. AL-BATIN (Maha Batin)

Al-Batin ialah yang tertutup dari pandangan mata dan angan-angan sehingga tidak bisa diperkirakan bagaimana Dia dan tidak diketahui keadaan-Nya.
Menurut Ibnu Athailah, Allah menampakkan segala sesuatu karena Dia batin, dan merasahiakan wujud segala sesuatu karena Dia zahir. Az-ZAhir dan Al-Batin termasuk juga ke dalam mudhafat, sebab zahir itu menjadi zahir pula bagi sesuatu, dan menjadi batin bagi sesuatu yang lain; tidak pernah menjadi zahir dan batin saja dari satu segi, tetapi menjadi zahir dengan dikaitkan pada pemahaman zahir dan batin dari segi lain.



48. AL-KARIM (Maha Mulia, Maha Pemaaf)

Menurut Ibnu Qutaibah, Al-Karim artinya pemaaf. Allah adalah Al-Karim yang memaafkan dosa para hamba-Nya yang beriman. Menurut Al-Azhari, Al-Karim salah satu sifat dan nama Allah. Makanya, Dzat yang sangat banyak memiliki kebaikan, amat pemurah, pemberi nikmat dan keutamaan. Al-Karim adalah nama yang mencakup kepada sifat yang terpuji.



49. AR-RA'UF (Maha Penyantun)

Allah menciptakan semua makhluk. Dia juga dapat memusnahkan segalanya karena Dia memerlukan makhluk-makhluk-Nya. Namun semuaa kekuasaan tidak menghalangi-Nya untuk mewujudkan kasih sayang dan ampunan-Nya. Tidak juga menghalangi kemampuan-Nya untuk melihat segala perbuatan makhluk-Nya baik yang bermaksiat, ingkar maupun yang berbuat baik.

Walaupun dapat menghukum karena melihat dosa-dosa, namun Dia memilih untuk memaafkan. Ini membuktikan bahwa kasih sayang dan ampunan-Nya tidak berbatas. Orang yang angkuh, yang percaya bahwa kita memiliki kehidupan karena diri kita sendiri dan menjadi penentu diri sendiri, orang ini tidak melihat tanda-tanda kebesaran Allah dan kasih sayang-Nya di sekelilingnya.



50. AL-HALIM (Maha Penyantun)

Ibnu Faris menjelaskan bahwa huruf ha, lam dan mim antara lain bermaknatidak terburu-buru. Kata itu juga lawan dari kata thaisy yang berarti ringan tangan atau mudah berbuat (Mu'jam Maqayis Al-Lugah). Menurut syeikh As-Sa'di, nama Al-Halim artinya yang memiliki sifat penyantun yang sempurna, yang sifat santun-Nya mencakup juga orang-orang yang kafir dan fasik serta ahli maksiat. Dia menahan hukuman-Nya untuk segera ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat zalim, maka Allah memberi tempo agar mereka bertobat. Namun Allah tidak lalai bila mereka tetap berbuat dosa dan terus menerus dalam sikap melampaui batas dan tidak kembali.



51. AL-WALIY (Maha Pelindung)

Kata ini terdiri dari wau, lam dan ya yang artinya "dekat". Lalu berkembang menjadi "pendukung", "pembela", "pelindung" dan lainnya yang semuanya bermakna kedekatan. Selain itu, makna Al-Waliy adalan "mencintai".

Allah mencintai makhluk-Nya. Di antara makhluk-Nya ada yang kedudukannya sangat tinggi dan sangat dekat dengan-Nya. Jadi, Allah adalah walinya orang beriman. Ciri kasih sayang Allah yang terbesar adalah manusia dibimbing manusia dari kegelapan menuju cahaya.



52. AL-'AFUW (Maha Pengampun/Pemaaf)

Menurut Abdurrahman As-Sa'di, Allah Maha Memaafkan orang-orang yang berbuat dosa, dengan tidak menyegerakan siksaan bagi mereka. Allah juga mengampuni dosa-dosa mereka. Maka Allah menghapuskan dosa dan bekas-bekas dari diri mereka. Inilah sifat Allah yang tetap dan terus ada pada zat-Nya (Yang Maha Mulia), dan inilah perlakuan-Nya kepada hamba-hamba-Nya setiap waktu (yaitu) dengan pemaafan dan pengampunan.



53. AL-QAYYUM (Maha Mengurus Makhluk-Nya terus menerus)

Ada juga yang mengartikan, Maha Berdiri Sendiri (tidak memerlukan sesuatu pun). Allah adalah Al-Qayyum secara mutlak, karena Dia sama sekali tidak membutuhkan tempat, bahkan tidak membutuhkan suatu apa pun untuk kelangsungan wujud-Nya, dan yang demikian itu disertai dengan pemberian wujud kepada segala sesuatu, pemenuhan kebutuhan mereka secara sempurna dan terus menerus.



54. AL-'AZIZ (Maha Perkasa)

Kata 'aziz berasal dari 'azza ya'uzzu yang berarti mengalahkan. Namun juga dapat berasal dari kata 'azza ya'izzu yang bermakna tidak ada duanya, sangat sudah diraih. Atau, dapat juga dari kata 'azza ya'azzu yang berarti menguatkan sehingga tidak terbendung. Kata Al-'Aziz sendiri sering diberi makna yang Maha Perkasa atau yang Maha Mulia. Sedang kata 'izzat sering dimaknai kemuliaan, keperkasaan dan kekuatan.

Ada beberapa unsur keperkasaan yang menyusun al-'izzat, menurut Imam Al-Ghazali yakni perannya yang sangat penting, sangat dibutuhkan, dan sulit diraih. Peran Allah dalam mengatur jagat raya ini sangat penting. Tanpa peran-Nya, jagat raya ini akan hancur berantakan. Tidak ada satu makhluk pun yang mampu menggantikan peran Allah dalam mengatur jagat raya.



55. AL-FATHIR (Maha Pencipta)

Allah yang menciptakan, Mengadakan, Membentuk rupa, Mempunyai Nama-Nama yang paling baik. Semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dia lah juga yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Allah menciptakan setiap makhluk secara sempurna dan dalam bentuk yang terbaik, sesuai dengan ukuran yang paling tepat pada masing-masingnya.



56. AL-QAHHAR (Maha Perkasa)

Secara bahasa, Al-Qahhar berasal dari kata "qahara" yang berarti menundukkan untuk mencapai tujuan, mencegah lawan dari mencapai tujuan, serta merendahkannya. Allah Al-Qahhar artinya Allah Maha Menundukkan segala yang ada di alam ini. Allah lah yang menundukkan matahari, bumi dan planet lainnya. Semua beredar di garis edarnya masing-masing. Allah pula yang menundukkan laut sehingga manusia dapat berlayar. Allah berfirman, katakanlah (ya Muhammad), Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, dan sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah Yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan" (QS. Sad (38) : 65)



57. AL-MUTA'ALI (Maha Tingg)

Maha Tinggi dari sifat-sifat kurang atau dari pencapaian akal dan pikiran. Allah adalah Tuhan Yang Maha Tinggi, yang memberi kekayaan kepada makhluk-makhluk-Nya tanpa pernah kehabisan kekayaan. Hamba Al-Muta'ali adalah yang dapat menyaksikan ketinggian ilahi yang tak ada batasnya, yang terjadi karena kesadarannya, ingatannya, kepatuhan yang terus menerus kepada Allah.



58. AR-RAFI' (Maha Meninggikan)

Ia berasal dari kata ra-fa-'a yanga artinya meninggikan, sedang arti Ar-Rafi' adalah Yang Maha Meninggikan. Allah adakah wujud yang Maha Tinggi, bahkan Dia adalah setinggi-tinggi wujud dalam segala sifat keagungan-Nya. Dalam Al-Quran bisa dijumpai beberapa ayat yang menjelaskan tentang Allah yang meninggikan derajat Nabi dan Para wali (kekasih)-Nya. Di antaranya adalah Nabi Isa as yang telah diwafatkan, kemudian ditinggikan derajat oleh-Nya, setelah di dunia dihinakan oleh umatnya. Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan meninggikanmu" (QS. Ali Imran (3) :55)



59. ASH-SHAMAD (Tempat Meminta Segala Sesuatu)

Ibnu Faris menjelaskan bahwa asal kata nama ini menunjukkan dua makna, salah satunya adalah al-qasd(tujuan), artinya : orang yang dinamakan ini adalah pemimpin yang dituju (dijadikan rujukan) dalam semua urusan. Kemudian Ibnu Faris berkata, "Allah Yang Maha Agung kemuliaan-Nya adalah Ash-Shamad, karena Dialah yang dituju oleh semua hamba-Nya dengan doa dan permohonan mereka."



60. AL-WADUD (Maha Pengasih)

Menurut Al-Ghazali, kata wadud lebih mendekati makna rahmat, tetapi rahmat menyandarkan kebaikan kepada orang yang dikasihani, sedangkan orang yang dikasihani ialah orang yang membutuhkan dan orang yang kesulitan. Adapun perbuatan Ar-Rahim mensyaratkan orang yang dikasihani itu lemah, sedangkan perbuatan Al-Wadud tidak demikian. Sebab, rahmat-Nya diberikan Allah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, termasuk di dalamnya orang mukmin, orang durhaka, orang kuat dan orang lemah. Tetapi kasih sayang-Nya khusus bagi orang-orang mukmin, sebab mereka adalah orang-orang yang dikasihi Allah, dan merekalah orang-orang yang khusus mendapatkan kasih sayang-Nya sebagai tambahan dari rahmat yang telah mereka peroleh.


selanjutnya......

Jumat, 05 Desember 2014

Minuman Oplosan!

Ternyata bukan hanya dangdut oplosan yang digemari penggemar dangdut. Minuman oplosan juga sangat digemari oleh para penggemar minuman keras. saya pun mencoba mencari di KBBI, apa arti oplosan itu! hmmmm....pantas! karena campuran sehingga segala nya menjadi maknyous!!!! Ups...benarkah? yaa...terlihat dari korban yang begitu banyak, berarti penggemarnya buanyak sekali.

Tadi ketika melihat berita di te-ve tentang para korban yang begitu banyak, saya berfikir ada kemungkinan pemerintah menjadikannya Kejadian Luar Biasa. eeeee......tidak berapa lama dalam berita itu muncul juga di suatu daerah, banyaknya korban itu menjadikannya Kejadian Luar Biasa.....(he-he.....ternyata ada feeling juga jadi pejabat!).

Tapi bagi saya, sesuatu hal yang konyol kalau kebijakan Kejadian Luar Biasa dilihat dari sisi banyaknya korban. Harusnya banyaknya orang yang suka meminum minuman keras yang dijadikan Kejadian Luar Biasa. Apalagi diberitakan rentang umur yang meminum minuman keras oplosan itu dari umur 11 tahun hingga 62 tahun (berita pagi kompas TV). karena walaupun tidak ada korban jiwa, minuman keras berpotensi munculnya masalah-masalah sosial di masyarakat. Masalah-masalah sosial di masyarakat yang diakibatkan karena meminum minuman keras sudah banyak diberitakan bahkan hingga kehilangan nyawa manusia juga. sejelek-jeleknya, meskipun tidak ada efek negatif secara sosial kemasyarakatan, minuman keras mereduksi hingga menghilangkan akal sehat dari manusia itu sendiri dalam rentang waktu tertentu, sehingga menutup potensi produktifitas manusia itu sendiri. Pemerintah harus peduli dalam hal ini!

Karena itulah, agama menetapkan hukum haram untuk minuman keras, sedikit dan banyaknya. yang sebenarnya dalam hukum positif pun minuman keras itu diatur dalam tataniaganya. he-he.....setelah kejadian banyaknya korban, barulah aparat merazia tempat-tempat dimana dicurigai ada minuman keras. hhmmmm...jadi ingat, ada ormas Islam yang selalu merazia minuman keras tapi kadang diprotes oleh pihak lainnya. jadi apakah dengan kejadian banyaknya korban ini, kembali kita kecolongan? kalau begitu masalahnya ada dimana?

Prihatin untuk diri saya sendiri! ketika kita melakukan sesuatu kemudian sesuatu itu membuat kita mati, ups...meninggal (mati mah untuk binatang ya!). sesuatu itulah yang akan menilai kematian eh..kemeninggalan kita apakah Khusnul khotimah (akhir yang baik) atau Su'ul khotimah (akhir yang jelek). Keyakinan akan kehidupan setelah kematian yang merupakan hal yang ghaib, akan menentukan langkah kehidupan kita di dunia ini dan pilihan kita kepada khusnul khotimah atau su'ul khotimah di akhir kehidupan kita yang tidak tahu kapan akan datangnya.

"Ya Allah aku memohon kepada-Mu, kesalamatan dalam agama-Mu, kesehatan badanku, penambahan ilmu yang bermanfaat, Rizki yang penuh berkah, Taubat sebelum kematianku, Saat kematianku yang penuh dengan Rahmat-Mu, dan ampunan-Mu setelah kematianku" Amin.

========

Dari Ibnu 'Umar, bahwa Rasulullas saw bersabda, "Setiap yang memabukkan adalah khamer, dan setiap khamer adalah haram." (HR. Muslim)

Menurut Ibnu Faris dalam Mu'jam Maqayis Al Lughah, secara bahasa khamer berarti menutupi. Khamer disebut demikian karena ia menutupi akal orang yang mengkonsumsinya. Riwayat senada terdapat dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim bahwa Ibnu Umar berkata, "Khamer adalah apa saja yang menutupi akal."

Dengan demikian, tidaklah tepat memaknai khamer sebagai alkohol atau arak, sebab ia hanya bagian dari khamer. Memang mulanya ia dipahami sebagai minuman, karena pada masa itu bangsa Arab tidak mengenal zat yang memabukkan selain yang diminum. Menurut Imam al-Khathabi, bangsa Arab semula tidak mengenal istilah khamer dalam pengertian khususnya, sampai akhirnya syariat menjelaskan sifatnya yaitu memabukkan. Jadi khamer adalah istilah spesifik dengan pengertian syar'i yang sudah dikenal, sebagaimana shalat dan zakat (Nailul Authar, VII/167)

Atas dasar ini, sebaiknya kita tidak menterjemahkan istilah khamer ke dalam bahasa lain, karena akan mengaburkan makna dan cakupan aslinya. Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu 'Umar di atas menunjukkan bahwa khamer mencakup semua yang sifatnya memabukkan, dalam pengertian yang luas. Jangan sampai kaum muslimin mengira bahwa yang termasuk khamer hanya minuman keras atau yang beralkohol dan lupa bahwa masih banyak khamer-khamer lain.

Imam Adz-Dzahabi menyatakan bahwa khamer adalah nama untuk setiap zat yang menutupi akal, entah cair atau padat, makanan atau minuman (Al-Kabair, h. 82). Senada dengannya, Ibnu Rajab mengutip pandangan sejumlah ulama dalam Jami'al 'Ulum wal Hikam (II/464), bahwa khamer ini mencakup segala sesuatu yang memabukkan baik padat atau cair, dimakan atau diminum, berasal dari bahan dasar biji-bijian atau buah atau susu, dan lain-lain. Mereka memasukkan juga hasyisyah (ganja) yang dibuat dari dau qannab (qannabis) ke dalam jenis ini.

(Diambil dari artikel Rusalnya Akal karena Khamer. Alimin Mukhtar. Hidayatullah. Edisi 8/XXVII/Desember 2014/Shafar 1436)

Edisi Kopi!

Kalau saya ada di rumah pada malam hari dan tidak ada kegiatan penting yang harus dikerjakan, pilihan terakhir yang tidak terlalu membebani adalah nonton te-ve (he-he….sebenarnya kadang membebani juga kalau acara yang ditonton menjengkelkan! –menjengkelkan kok ditonton! Hiks). Tetapi ada suatu acara yang jadi pilihan terakhir saya jika acara-acara teve tidak terlalu menarik, yaitu Coffee Story dari kompas TV.

Kenapa acara itu? Kalau teman-teman yang dekat dengan saya luar dalam (ups! Jangan ngeres ya!) tentu tahu bahwa saya bukan peminum kopi, apalagi kalau disebut pecandu kopi atau penikmat kopi. Saya, kalau ditawari lebih memilih teh daripada kopi, tapi saya tidak akan menolak kalau kopi sudah ada di hadapan saya. Jadi boleh dibilang bahwa saya minum kopi sekenanya, bisa dihitung dengan jari kalau saya ada keinginan dari hati yang terdalam untuk minum kopi. Sekenanya bukan hanya seketemunya, tapi juga dari segi kualitas kopinya, entah itu kopi jagung, kopi katanya enak dan top margotop, pake gula tidak pake gula, dan lainnya saya habek (bhs sunda, sikat). Malah kadang saya bingung mau minum kopi yang bagaimana kalau saya diajak “nongkrong” di tenant-tenant kopi yang bermerk luar negeri yang ada di mall-mall itu tuh! (kelihatan kampungannya! Hiks, setidaknya wajah tidak terlalu kampungan, ahay!) Semuanya saya minum tanpa bisa menilai dan menebak untuk menikmatinya, yaaa….menikmati dalam arti sekedarnya. (gimana tuh? Teuing atuh!)

Kembali ke Coffee Story dari kompas TV. Yang menarik bagi saya adalah selain sejarah dan potensi kopi yang ada di Indonesia ini, tentu adalah si hostnya, si pembawa acaranya. Namanya eu…eu…siapa ya? Haiyaa…wah, lupa euy! Adi bla-bla lah. Dia itu sangat profesional sekali, terutama dengan pengetahuan tentang kopi dan segala proses yang berhubungan dengan kopi itu. Terlepas dari settingan karena berhubungan dengan media tayangan. Saya berfikir bahwa dia adalah pecandu dan pemain di bisnis kopi juga. Yang selalu tergambar dalam ingatan saya adalah ketika dia akan mencoba meminum kopi, yang akan diproses atau yang baru digiling atau yang sudah diseduh air panas, dia akan menghirup harumnya kopi, tergambar bagaimana ekspresi wajahnya dengan mata terpejam dan dengan wajah terangkat sedikit, dengan menggeleng-gelengkan kepala yang menyatakan suatu hal yang sangat luar biasa harumnya. Ckckckckc….ekspresif sekali!

Yang jelas bahwa dengan tayangan Coffee Story itu, sebagai anak bangsa, berharap bahwa Indonesia bisa memaksimalkan potensi kopi yang ada yang menjadikannya produk andalan Indonesia di mata dunia. Apalagi dengan hamparan yang begitu luas bisa menjadikan kopi Indonesia menjadi kopi no. 1 di dunia mengalahkan Brazil, baik dari segi produksi maupun kualitasnya!

Walau bukan sebagai penikmat kopi, tapi saya ingin sedikit bercerita tentang bagaimana saya bersentuhan dengan teman-teman yang pencandu dan penikmat kopi. Ada teman yang karena sudah kecanduan maka ketika belum minum kopi maka kepalanya akan pusing. Pernah, bos saya yang akan terbang keluar kota, harus pergi ke bandara pagi-pagi sekali (subuh). Karena saya diminta untuk mengantarnya ke bandara, jadi saya tahu bahwa pak bos –yang pecandu kopi- bawa kopi yang sudah diseduh di mug yang ada tutupnya dan diminum di mobil selama perjalanan ke bandara. Teman saya yang orang Taiwan, lain lagi. Beliau biasa membeli biji kopi varietas bagus (seperti arabika) dengan volume yang lumayan banyak, kemudian dia jemur sendiri dan kemudian dia simpan di karung untuk waktu yang lama, sampai setahun. Nanti kemudian ketika sudah dirasa cukup penyimpanannya dia akan bawa ke pasar untuk minta digiling dan siap untuk diseduh untuk beberapa lama. Dia bilang rasa dan harumnya lain. Wah….mister, saya mah sama saja, rasa kopi! He-he….dia juga pintar menilai kalau dia bertamu dan disuguhi kopi hitam, dia akan tebak jenis kopinya.

Teman yang lain yang membuka café di kota Makassar ini, pernah hunting kopi arabika hingga ke Bandung. Lucu juga padahal kan Toraja bisa dikatakan lumbung kopi arabika yang terkenal hingga ke luar negeri! Dia bilang di Bandung itu ada pengusaha kopi keturunan Tionghoa yang sangat terkenal dan sudah lama main di bisnis kopi. Iya, saya pernah melihat liputannya di televisi mengenai sosok ini dan beliau pun membuka café (lupa namanya). Karena teman saya punya akses untuk bertemu dengannya sehingga teman saya bisa mengorek hingga sampai ke gudang sang pengusaha kopi di Bandung ini. Teman saya bercerita bahwa di gudangnya, stok kopinya luar biasa banyak hingga karung berserakan di lantai dan umurnya sudah tahunan (maksudnya kopi yang disimpan digudang tersebut). Teman saya bercerita bahwa dia dapat harga lebih murah dibandingkan kalau dia beli dari Toraja. Hmmm….ckckck.

Kalau teman-teman biasa minum kopi dicampur gula untuk mengurangi rasa pahitnya, berbeda dengan teman-teman bule. Mereka biasa memesan kopi tanpa gula. Brrrrr….pasti pahitnya!!! Yaaahhhh…saya pun ikut-ikutan!

Yahhh…itulah, serba-serbi pemakan eh…peminum dan penimat kopi! Ups, sudah banyak juga saya cerita tentang kopi. Berhubung sudah cape juga, dan karena saya bicara tentang kopi, saya akhiri tulisan ini dengan meminum –yang sudah tersedia di hadapan saya- secangkir……teh tawar! hiks