Selasa, 25 Februari 2014

Dg. Bani, contoh proposal untuk bertaqwa

Ah...agak susah untuk memulai tulisan dengan sebuah judul yang bisa menggambarkan isi tulisan ini. Mungkin fikiran saya yang kembali tidak terlalu -bahasa gaulnya (he-he...udah tue masih pake istilah anak muda)- smart. Apalagi tulisan itu masih ada dalam bayang-bayang di bermilyar-milyar sel dalam otak...(uh...gimana ngitungnya tuh!!!). Tapi rasanya itulah yang bisa saya tulis sebagai judul untuk saat ini.

Entah kenapa, waktu itu saya sementara berjalan kaki menuju masjid untuk melakukan shalat berjamaah, fikiran saya teringat kepada sosok yang sederhana, jujur dan hidup tanpa beban (boleh jadi!). yah...itulah Dg. Bani. Dengan pekerjaannya sebagai penarik beca (di makassar di kenal dengan dg (dibaca deng atau daeng beca)), waktu itu tinggal di rumah petak kontrakannya tetapi mempunyai pemikiran yang sederhana terhadap pengertian ibadah dan tentunya kebiasaan untuk shalat berjamaah di masjid.

Akhirnya saya jadi teringat akan perkenalan pertama kami dimana saya sebagai orang baru karena pindah rumah di lingkungan tersebut.

Dg Bani, ketika saya melanjutkan untuk menulis catatan ini, sebenarnya sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu (semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah swt). Hanya sosok sederhananya membuat saya mengabadikan dalam tulisan ini. Ketika itu, sebagai orang baru yang agak pemalu (he-he..), saya selalu memperhatikan beliau kalau pergi shalat berjamaah di masjid di lingkungan kami. Beliau selalu membawa buku ukuran polio. Buku itu selalu disodorkan ke pemuda masjid setelah selesai shalat berjamaah dan saya lihat pemuda itu menuliskan sesuatu di buku itu. Karena saya juga belum begitu kenal dengan para pemuda masjid waktu itu jadi saya pun tidak menanyakannya. Kalau hal itu terjadi pada saat ini tentu saya akan tanya kepada pemuda masjid karena saya sudah suuangat akrab tenan dengan mereka. Fikiran saya menduga waktu itu, bahwa Dg. Bani ini adalah pengurus Masjid dimana saya shalat berjamaah. Tetapi ternyata dugaan saya salah besar, karena ketika kami sudah akrab saya mencoba menanyakannya kepada beliau mengenai buku ukuran polio itu. Ternyata buku itu semacam absen sholat berjamaah, karena Dg. Bani merupakan jama'ah binaan masjid Telkom di jln A.P. Pettarani, di mana beliau biasa melakukan shalat berjamaah dhuhur dan ashar di masjid telkom tersebut, dan kadang memang nongkrong menunggu penumpang di dekat masjid telkom tersebut. Kenapa begitu harus ada semacam absen? rupanya pengurus masjid Telkom memberikan hadiah sebuah beca baru bagi para daeng beca yang rajin sholat berjamaah di masjid!.
Namun bagi dg. Bani bukan hadiah becanya yang menjadi motivasi, karena dari ungkapan-ungkapan mengenai ibadah yang cukup sederhana seperti dalam fikirannya dibuktikan dengan rutinitas pergi shalat berjamaah di masjid (karena setelah beberapa lama, buku itu tidak ada dalam dalam genggamannya lagi ketika pergi ke masjid untuk shalat berjamaah) menjadikannya sebuah proposal yang cukup sederhana untuk menjadi orang yang bertaqwa dan masuk surga yang beliau ajukan kepada Allah swt. Dengan sederhana pula, dia menyampaikan ke saya, bagaimana itu orang yang rumahnya dekat masjid tetapi tidak pernah shalat di masjid!
Kita semua tahu bahwa Masjid itu adalah rumah Allah swt. Sederhananya, bagaimana kita mau dikenal oleh yang punya rumah kalau kita sendiri tidak pernah datang ke rumah tersebut. Apalagi ini ada perintah-Nya. Ungkapan ini bukan berarti Allah swt tidak Maha Tahu. Allah swt adalah Yang Maha Tahu, dengan begitu pula Allah swt mengetahui mana yang beriman dan yang tidak beriman. Smoga kita semua termasuk orang yang dikenal Allah swt sebagai orang yang mematuhi perintah-Nya, termasuk untuk memakmurkan Masjid-nya melalui shalat berjamaah.

Senin, 24 Februari 2014

Meningkatkan Produktifitas, ciri masyarakat yang (mau) maju. -BERTAMBAK SEMIINTENSIF/INTENSIF

Saya jadi ingat ketika KKN dulu, eit...maksudnya KKN di sini adalah Kuliah Kerja Nyata, bukan Korupsi Kolusi dan Nepotisme. Saya, KKN di daerah kabupaten SUbang kecamatan PUsaka Nagara desa SUkadana tahun 1987 atau 1988 (klo tidak salah, maklum terlanjur tua banyak lupanya). Waktu itu sebenarnya oleh Pemerintah Pusat(ngkalee) kami dilarang untuk KKN, atau masuk ke daerah/masyarakat karena situasi politik sedang tidak baik atau ketika itu menjelang PEMILU! Pemerintah takut kami (mahasiswa) membawa pengaruh yang tidak baik bagi masyarakat, dengan pandangan-pandangan politiknya yang mungkin kadang nyleneh dalam pandangan Pemerintah. Tetapi Para pejabat kampus khususnya Fakultas kami (Pertanian UNPAD) tetap melobi Pemerintah untuk menerjunkan kami para mahasiswa untuk KKN di daerah/masyarakat, dengan alasan yang cukup tepat. Yaitu, di daerah pantai utara Jawa BArat sebelah timur dari Jakarta yang merupakan daerah lumbung padi dengan ribuan bahkan jutaan hektar sawah ketika itu sedang terserang hama wereng, banyak terjadi kegagalan panen karena perbuatan si Hama itu. Untuk menghadapi musim tanam berikutnya, kami disuruh untuk membantu mereka, para petani, dalam menghadapi musim tanam yang baru, juga membantu pemerintah untuk mensosialisasikan jenis bibit baru padi yang diperkirakan tahan akan hama wereng dan juga target produksi padi menjadi 9 ton per ha.

Akhirnya kami pun diterjunkan untuk ber KKN ria, hanya waktunya diperpendek yang biasanya 3 bualan, ini menjadi 1 bulan saja. Asyik juga sebenarnya tidak perlu berlama-lama di daerah KKN, apalagi bagi yang punya hajatan ingin cepet selesai kuliahnya! (Hiks, saya sendiri akhirnya selesai kuliah ketika hampir habis jatah sebagai mahasiswa 6,5 tahun. bukannya bodoh sih he-he...swear IPK ku tidak jelek-jelek buanget 2,79 yudisium sangat memuakkan eh..memuaskan, ya...karena proses penyelesaian tugas akhir yang terkatung-katung, itu saja!)


Di daerah KKN, sebenarnya cukup lucu juga bagi kami khususnya yang dari jurusan Perikanan. Seperti yang diuraikan maksud kami mahasiswa ber KKN ria untuk mensukseskan program pemerintah dalam masalah produksi beras tanpa terkendala hama penyakit seperti wereng itu, laaahhhh apa yang bisa diperbuat oleh mahasiswa jurusan Perikanan ini. waduh rek! saya juga sempat bingung ketika ada pertemuan dengan petani per dusun di desa tersebut, apa yang harus saya sampaikan. Untung Pak Kepala Desa (Kades) yang waktu itu masih tentara aktif, saya ditempatkan berbicara di akhir sesi setelah teman-teman dari Jurusan Tanah dan Jurusan Teknologi Pertanian. Teman-teman saya umumnya menyampaikan apa yang mereka ketahui mengenai dunia teknis pertanian dan merespon apa yang menjadi keluhan petani di tempat kami KKN. Karena saya memperhatikan dinamika pertemuan ketika teman-teman menyampaikan pembahasannya tentang pertanian, hal itulah yang menjadi inspirasi saya untuk merangkum inti dari pembicaraan dan diskusi selama pertemuan itu yaitu mengenai produktifitas. Saya pun melanglang buana ke Jepang, yang mempunyai lahan pertanian sedikit tapi hasilnya melimpah, karena mereka berbicara mengenai produktifitas lahan, yang berhubungan dengan produksi per luas areal per waktu tanam. wuiihhhh....para petani pun mendengarkan dengan saksama, begitu pun pak Kades mengapresiasi apa yang saya sampaikan ketika kami dalam kendaraan menuju pulang ke dusun dimana kami tinggal menjelang tengah malam. akhirnya materi itu pula yang saya sampaikan di pertemuan dengan petani di dua dusun berikutnya!!!


Setelah sebelumnya kami mencoba bertambak dengan metode semi intensif, yaitu dengan luas lahan 1 ha (10.000 m2)dengan penebaran 75.000 ekor benur udang Vanname yang berarti padat penebaran sebanyak 7,5 ekor benur per meter persegi, kami pun mencoba bertambak dengan metode intensif, yaitu dengan luas lahan 2.000 m2 dengan jumlah penebaran yang sama (75.000 ekor benur vanname) berarti padat penebaran sebanyak 37,5 ekor per meter persegi. Kami ingin membuktikan bahwa dengan lahan yang lebih kecil dengan metode budidaya yang lebih maju (input teknologi yang lebih banyak) akan menghasilkan hasil yang lebih baik, baik secara produksi maupun tentunya secara ekonomi. Artinya kami mencoba berbicara masalah produktifitas lahan.


Sebelum saya sampaikan hasil budidaya tambak metode intensif itu, saya ingin menyampaikan tentang metode budidaya tambak udang yang ada (berdasarkan budadaya udang windu). (1) Metode Budiaya Tradisional atau ekstensif, biasanya diekspresikan dengan padat penebaran 1-2 ekor per meter persegi. (2) Metode Budidaya Semi intensif, dengan padat penebaran 5-15 ekor per meter, (3) Metode Budidaya Intensif, dengan padat penebaran lebih banyak dari 15 ekor meter persegi, (4) yang terakhir dengan munculnya udang Vanname muncul juga yang dinamakan Metode Budidaya Supra Intensif, dengan padat penebaran hingga 1.000 ekor meter persegi.

Setelah kami melakukan pemanenan dari budidaya udang vanname dengan Metoda Intensif, kami mendapatkan data sebagai berikut : SR 61 persen, Size 56, Usian pemeliharaan 83 hari, total panen 825 kg, harga Rp. 72.000/kg, BO Rp. 26 jt dan keuntungan sekitar 30 Juta rupiah. Dari data ini sebenarnya SR (survival rate) masih terlalu rendah, begitu pula kalau melihat dari usia pemeliharaan dan size yang didapat. Hal ini wajar karena kondisi selama proses pemeliharaan mengalami cukup hambatan yang berarti terutama dalam masalah suply air laut. Tetapi walaupun begitu dengan hasil seperti ini, telah membuka pemikiran masyarakat sekitar tentang budidaya udang vanname yang menguntungkan walaupun lahan yang kita punya tidak terlalu luas. Namun membuka pemikiran tidaklah cukup harus disertai dengan ilmu pengetahuan yang cukup untuk memulainya, tentunya juga berhubungan dengan permodalan sebagai titik awal dari usaha Semi Intensif/Intensif yang full modal. Ada Pepatah "Memancing Uang Banyak harus dengan Uang yang Banyak Pula"

Minggu, 23 Februari 2014

Nasionalisme -sering-sering datang ke kampung kami pak Presiden-

Presiden adalah salah satu lambang negara. Patut di hormati oleh seluruh masyarakat, terlepas dari latar belakang partai asalnya.

Surprise bagi saya waktu itu, tgl 20 februari 2014 perjalanan saya untuk menunaikan tugas rutin bersamaan dengan datangnya Bapak presiden ke Sulawesi Selatan ini. Jalur yang akan dilalui oleh Presiden sebagiannya adalah jalur yang biasa saya tempuh. Keberangkatan saya waktu itu rupanya -saya kurang pasti berapa menitnya- berada di posisi lebih dahulu dari Presiden dan rombongannya. Mulai dari keluar Bandara hingga menuju arah luar kota terutamanya daerah dimana Presiden konon mau meresmikan pabrik semen yang baru (Semen Tonasa V) yaitu di kabupaten Pangkep sepanjang jalan dipenuhi polisi, tentara dan aparat pemerintah serta tidak lupa siswa-siswa sekolah mulai dari tingkat SD, SMP dan SLA tentunya dengan ibu gurunya yang cantik dan bapak gurunya yang ganteng (seperti saya loh!! he-he...), tidak lupa dengan bendera merah putih kecil di tangan mereka. Jalan raya pun boleh dibilang kosong melompong, truk-truk besar yang kayak kepompong yang berjalan lambat disuruh minggir dan mangkrak di tempat yang luas dan agak tersembunyi, pokoke jalanan terasa hanya untuk saya dan beberapa orang yang masih mencoba berjalan, itu disuruh para petugas untuk berjalan lebih cepat, kondisi jalan seperti itu bahasa kerennya Bablas angine!!! he-he....
Entah dari jam berapa para penyambut itu berdiri di pinggir jalan berpanas-panasan, bahkan di tempat tertentu sempat hujan cukup keras dan mereka tetap setia berdiri di pinggir jalan. acungan jempol perlu saya berikan kepada para petugas seperti polisi an tentara yang dengan setia hingga sore hari berdiri dan berjaga di pinggir jalan. tetapi bagi saya, jempol dua saya patut haturkan kepada anak-anak sekolah yang berpanas-panasan menunggu datangnya dan lewatnya presiden mereka. -bayangkan di daerah barru, saya dengar dari info speaker masjid bahwa presiden akan lewat sekitar jam 4 sore, tetapi anak-anak SD bahkan ada yang memakai baju adat ketika saya lewat baru menunjukkan waktu jam 2 siang. Huebat, antusias mereka untuk menghormati presidennya, terlepas mereka disuruh oleh gurunya. Suatu pembelajaran NAsionalisme yang sip! Untuk meringankan rasa panas karena terik mentari, kadang kalau saya lihat petugasnya tidak berwajah garang, saya mencoba menghibur mereka dengan cara melambaikan tangan kepada mereka seolah-olah yang mereka tunggu sudah datang dan mereka pun menyambutnya dengan teriakkan dan lambaian bendera merah putih. karenanya semuanya tersenyummmmm....!!!

Tiga hari berikutnya, saya menapaki arah pulang dengan jalur yang sama sewaktu saya berangkat (karena memang hanya itu jalan yang ada he-he...). Ternyata hari itu, berdasarkan informasi dari teman Presiden dan rombongan kembali ke arah makassar dan berada di depan saya. Tentu dengan posisi seperti itu saya tidak menemui orang-orang yang menyambutnya di pinggir jalan. YAng saya lihat justru para petugas yang berkemas kembali ke posnya masing-masing. Tapi yang saya rasakan dan baru saya sadari adalah jalan yang saya lewati mulus dimana-mana, tidak ada lubang yang tersisa yang akan mengakibatkan potensi kecelakaan bagi pengguna jalan, apalagi kalau jalan malam hari, jauh berbeda ketika hari-hari sebelum kedatangan Presiden. wah...lambang negara terlindung benar dari hal-hal kecil yang berpotensi melukai akan dirinya. hal seperti ini yang kadang tidak diperhatikan para pemegang jabatan bagi rakyat pada umumnya. Sudah berapa banyak jalan yang dibiarkan berlobang dan memakan banyak korban tetapi kadang masih tidak peduli. Smoga tidak berkelanjutan, tapi kalau masih ragu, kita hanya boleh berharap "PAK PRESIDEN SERING-SERINGLAH DATANG KEMARI!'

Sabtu, 22 Februari 2014

DIALOG DENGAN JIN (KAFIR DAN ISLAM), pengalaman pertama

Masya Allah, selama ini jika ada orang yang kesurupan (kemasukan jin) biasanya saya menghindar, apalagi kalau sudah ada orang yang menanganinya. Karena memang saya kurang mengerti dengan semua itu, apalagi harus menanganinya. Pernah, suatu kali -waktu itu magrib- saya berkunjung ke teman yang mempunyai hatchery (pembibitan) udang, dimana di hatchery tersebut ada anak PKL (Praktek KErja LApangan). Baru tiba dilokasi saya diminta untuk cepat-cepat naik ke rumah panggung, kata istrinya teman ada anak PKL sedang kesurupan. Saya bilang bahwa saya tidak bisa tangani, tapi saya tetap naik ke atas rumah. Sampai di pintu kamar dimana anak PKL yang kesurupan itu berada, terlihat anak PKL itu diam dan melihat ke saya dengan sorot mata yang tajam. Karena saya tidak tahu harus berbuat apa saya pun hanya berdiri dan melihatnya. Namun kemudian saya ingat bahwa di hp saya ada rekaman bacaan Al-Quran (klo tidak salah ayat kursi), jadi saya sodorkan ke temannya anak PKL yang kesurupan tadi untuk diperdengarkan di telingannya. Tapi nampaknya itu tidak dapat menolongnya, dalam arti anak PKL itu tetap kesurupan. Tidak lama setelah itu akhirnya pulang.


Kejadian kemarin di sekolah (20 Feb 2014), keadaan memaksa saya untuk berhubungan dengan siswa perempuan yang kesurupan. Setelah mengajar di kelas Agribisnis Perikanan 2 saya pun menuju ke ruang guru. Dalam langkah saya menuju ke ruang guru saya melewati ruang kelas Agribisnis Rumput Laut (ARL), dimana saya sendiri sudah mengenal semua siswa ARL karena sudah saya tangani mereka selama 4 semester. Di pintu ruang ARL, ada siswa yang bicara setengah teriak, "Pak, Fitri dari tadi kemasukkan" Saya pun berhenti melangkah dan melihat ke arah dalam ruangan. Saya lihat Fitri, yang dibilang kemasukkan oleh temannya sedang diangkat berramai-ramai ke lantai. Sesudah tergeletak di lantai, matanya fitri pun menatap ke saya, tidak lama tubuhnya fitri mencoba beringsut menjauh dari saya seperti mencoba menghindar. Reaksinya memancing temannya untuk mengatakan, "Pak dia takut sama Bapak!"


Juga karena tidak ada yang menangani saya pun mencoba mendekati dan melepaskan tas ransel saya untuk saya letakkan di lantai kemudian jongkok di dekat kepalanya. Saya pun mencoba berdialog dengan jin yang masuk ke tubuh Fitri, dengan bekal yang pernah saya tahu bahwa kita manusia adalah makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan jin, jadi jangan mengalah terhadap apa yang diucapkannya. Karena tidak ada pengalaman sebelumnya saya pun mencoba memulai dengan bertanya siapa yang ada di dalam tubuh Fitri ini. JIn ini menjawab dengan berteriak bahwa dia adalah bapaknya fitri. walaupun saya tidak tahu latar belakang keluarga Fitri tapi saya jawab sama jin bahwa jawaban itu bohong, dan saya minta untuk keluar dari tubuh fitri. Atas permintaan saya si jin mengatakan bahwa dia tidak mau keluar. saya pun mengancamnya untuk membacakan ayat-ayat AL-Quran. jin itu pun berontak dan bilang tidak mau karena panas. Penolakan jin tersebut membuat saya meminta kembali supaya jin keluar dari tubuh Fitri. Tapi kemudian jin itu bilang bahwa dia mau keluar namun tidak tahu pintu keluarnya. saya bilang tahu masuk pasti tahu keluarnya. dan saya ancam kembali untuk membacakan ayat Al-Quran. jin itu pun mengatakan bahwa dia akan keluar. Tubuh fitri pun berontak dan tidak lama kemudian diam.

Tiba-tiba mulutnya mengucapkan sesuatu yang tidak jelas oleh pendengaran saya, tapi siswa perempuan yang pegang tangannya Fitri bilang dia mengucapkan salam. saya pun coba mendekatkan pendengaran saya ke mulutnya fitri yang posisi tidurnya sekarang sudah berubah 180 derajat, ketika diturunkan ke lantai tadi kakinya menghadap ke utara sekarang kakinya menghadap ke selatan karena berontakan selama perbincangan tadi. ternyata benar fitri mengucapkan salam lagi, saya pun menjawabnya dengan wa'alaikumsalam. saya pun berfikir seperti teman-temannya fitri katakan bahwa ini jin yang lain. bahwa ini jin Islam dan mengucapkan salam, sedang yang tadi yang saya suruh keluar adalah jin kafir karena tidak mau dibacakan ayat AL-QUran. SUngguh cepat proses keluar dan masuknya jin ke tubuh Fitri. (atau memang dua-duanya sudah masuk ke tubuh Fitri)


Karena ada pengalaman sebelumnya yaitu dialog dengan jin yang sudah keluar, saya pun bertanya dengan jin yang satu ini mengenai statusnya. Jin itu pun mengatakan bahwa lahan yang di jadikan sekolah adalah kampungnya. Ternyata Jin ini ingin menitipkan pesan bahwa siswa-siswa selama dalam lingkunagn sekolah jangan ribut karena itu akan mengganggu mereka, juga menitipkan pesan bahwa susunan batu yang menonjol di suatu tempat di lingkungan sekolah itu adalah mesjid mereka, dan berpesan kepada siswa-siswa jangan kencing di sekitar itu dan juga jangan menjadikan tempat itu tempat untuk pacaran, kemudian pesan selanjutnya adalah ruangan kelas jangan dicat dengan warna-warna yang mencolok. Setelah menerima pesan itu saya minta jin itu untuk keluar. Jin itu bilang akan keluar dengan pelan-pelan dan minta dibacakan ayat suci Al-Quran. Atas permintaan itu, saya bersedia untuk menurutinya dengan catatan jin itu harus keluar. kemudian saya pun melanjutkan beberapa ayat al-Quran.

Setelah membacakan beberapa ayat al-Quran saya cek apakah jin itu sudah keluar tetapi rupanya jin itu keluar, saya pun agak membentaknya karena tidak keluar dengan menyatakan bahwa siswa dimasuki ini adalah anak yang baik, kasihan kalau harus seperti ini. Jin itu bilang sebenarnya dia sudah keluar dan sampai di jendela tetapi karena saya berhenti membacakan ayat hingga jin itu kembali lagi masuk! waduh...saya pun bilang saya akan membacakannya kembali dengan lebih banyak ayat yang saya baca (terus terang sebenarnya saya juga heran, mungkin karena demam panggung baru menangani hal seperti ini, ayat-ayat yang selama ini saya hapal justru ketika itu jadi lupa semua, dalam fikiran saya apa lagi yang harus saya baca!!!) dengan catatan dia harus keluar. Saya pun kembali saya baca, ayat kursi, ayat terkahir al-Baqoroh, tiga surat terakhir, surat al-insyiqoq. ketika membaca surat al-insyiqoq saya berhenti di tengah surat dan saya coba cek apakah jinnya sudah keluar. wah..ternyata belum juga keluar, sehingga saya pun jengkel dibuatnya. Di ujung kaki ada temannya fitri yang coba pijit ujung jari fitri dan tiba-tiba si jin teriak kesakitan. Kejadian itu membuat inspirasi saya untuk mengancam ke jin untuk keluar kalau tidak dipijit lagi kakinya dan saya suruh temannya fitri untuk kembali memijit kaki fitri. Si Jin pun berontak dan bilang mau keluar, tapi karena tahu jin itu bandel saya bilang terus pijit ujung jarinya. Jin itu pub terus berontak sambil bilang akan keluar. Tiba-tiba tubuhnya fitri rebah diam dan kemudian matanya fitri terbuka, saya dan temannya memanggil dia. Fitri pun menoleh dan mengucapkan istighfar. Alhamdulillah, fitri sudah sadar dan jinnya sudah keluar. Say pun berdiri untuk pergi ke ruang guru.

Beberapa di ruang guru, saya pun pulang dari sekolah. Tidak jauh dari areal sekolah fitri dan teman-temannya berjalan masuk dengan kondisi fitri masih dipapah, saya pun bertanya sudah minum? Fitri dan teman menjawab sudah dan ada senyum di bibirnya!


Allahu Akbar! pengalaman yang luar biasa pada hari itu! Alhamdulillah!

====

"Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.

Dan sesungguhnya kami (jin) telah menduga, bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di bumi dan tidak (pula) dapat lari dari melepaskan diri (dari)-Nya.

Dan sesungguhnya ketika kami (jin) mendengar petunjuk (Al-Quran), kami beriman kepadanya.  Maka barangsiapa beriman kepada Tuhan, maka tidak perlu ia takut rugi atau berdosa.

Dan di antara kami ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus.

Dan ada pun yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi bahan bakar bagi neraka Jahannam"

(Al-Quran surat Al-Jin ayat 11 - 15)


===========
Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001


Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html


Senin, 17 Februari 2014

Makan (dan di makan), Manajemen Pemberian Pakan

Masih ingat dengan anekdot ini : Aku kurus bukannya tidak makan, tapi aku kurus karena selalu memikirkan dirimu seorang. ck..ck...ck....! sungguh dramatis, makan, makan tapi energinya terkuras karena memikirkan seseorang yang ada dalam fikirannya he-he....susah juga orang yang lagi kasmaran. tapi keterlaluan banget kalau seperti itu ya?

Ada lagi anekdot yang lain : Aku gemuk bukannya terlalu banyak makan nasi, tapi aku gemuk karena selalu makan hatimu supaya hatimu selalu ada dalam hatiku. cieeee...hati-hati malah bisa jadi hepatitis!
Di alam dalam proses energi kita mengenal dengan proses makan dan dimakan, mulai dari tingkatan kehidupan yang rendah hingga tingkat kehidupan yang tinggi, dengan bermuara kepada Manusia sebagai khalifah di muka bumi ini yang berhak mengatur dan memakmurkan kehidupan di dunia ini. Maha Suci Allah yang menciptakan sebuah rangkaian yang menjadikan keseimbangan dalam kehidupan di alam semesta ini.

Di awal pelajaran tentang Manajemen Pemberian Pakan, saya bertanya ke siswa, apakah kita ini Hidup untuk Makan atau Makan untuk Hidup? Seperti biasanya para siswa ribut untuk menjawab pertanyaan itu. Ada yang serius menjawab, ada juga yang sekedar main-main supaya suasananya jadi ramai. Coba kita analisa pertanyaan tadi, kalau Hidup untuk Makan berarti pekerjaan kita hanya makan dan makan. Makan, kenyang, tidur, BAB dan makan lagi. Boleh jadi perilaku seperti ini seperti perilaku hewan.

Makan untuk hidup berarti bahwa makan sebagai sumber energi bagi proses hidup dan kehidupan. Untuk itu berarti makan di sini tidak hanya bicara kuantitas atau banyaknya makanan yang dimakan, tetapi juga bicara masalah kualitas, yaitu nilai nutrisi dari makanan yang kita makan sehingga proses pemenuhan energi bagi hidup dan kehidupan berjalan dengan seharusnya.

Dalam al-Quran Allah swt banyak membicarakan masalah makan dan makanan seperti "Maka hendaklah manusia memperhatikan makanannya" (QS 'Abasa ayat 24) "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang yeng terdapat di bumi dan janganlah engkau mengikuti langkah-langkah syeitan, karena sungguh langkah syeitan itu musuh nyata bagimu (QS Al-Baqarah ayat 168) "...makan dan minumlah serta jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebihan" (QS Al-A'raf ayat 31)

Prinsip-prinsip yang berhubungan makan dan makanan yang ada di manusia, seharusnya juga diterapkan pada proses budidaya pada hewan budidaya kita melalui Manajemen Pemberian Pakan yang tentunya harus berpatokan kepada nilai ekonomi sebuah usaha yaitu mencari nilai tambah berupa keuntungan yang maksimal yang bisa diperoleh. Untuk itu kita mengenal dengan istilah 4 tepat, yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat ukuran dan tepat waktu.

(1) tepat jenis, maksudnya pakan yang diberikan kepada misalnya udang harus jenis pakan untuk udang. saya pernah menemukan petani tambak entah karena pertimbangan murah atau kurang informasi, udangnya diberikan pakan burung. Padahal kebutuhan protein bagi udang jelas berbeda dengan kebutuhan protein burung, apalagi sudah pasti bahan baku yang dipakai untuk memenuhi kriteria kebutuhan nutrisi jelas akan berbeda. Akhirnya setelah melihat fakta di lapangan melalui perbandingan antara udang petambak tersebut dengan udang yang dikasih pakan udang, petambak tersebut sekarang memakai pakan udang untuk udangnya. Saya juga pernah mendapat informasi yang insya Allah akurat karena informasinya dari penjual pakan udang, pernah sudatu pabrik membuat pakan lele, tapi ternyata belum sepenuhnya nutrisinya tepat sehingga bukan badannya yang tumbuh tapi hanya kepalanya lele saja yang membesar hingga kepalanya pecah. Jadi nutrisi pakan, tidak semudah membalikkan pakan diperlukan riset dan penelitian yang berkesinambungan dan teknologi yang tepat untuk mencapai pakan yang sesuai dengan kebutuhan hewan yang dimaksud.

(2) tepat dosis, dalam budadaya tepat dosis ini sangat penting karena kurang lebih 60 persen biaya operasional berasal dari pakan. kelebihan pakan bukan hanya akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang akan didapat bahkan bisa jadi kerugian yang diterima, karena secara teknis kelebihan pakan akan mengakibatkan proses budidaya menjadi terhambat. kelebihan pakan akan mengakibatkan kondisi air sebagai media hidup ikan akan rusak karena proses pembusukan dari sisa pakan yang tidak dimakan, apalagi kalau sistem pembuangan air tidak terlalu sempurna yang mengakibatkan proses pergantian air tidak maksimal. Begitu pula kalau kekurangan pakan. pertumbuhan ikan akan terhambat karena kebutuhan energi tidak mencukupi untuk proses pertumbuhan ikan itu sendiri.

(3) tepat ukuran, artinya ukuran pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan ukuran ikan yang kita budidaya. logikanya tidak mungkin ikan ukuran kecil pakan yang diberikan berukuran besar, tentu pakan itu akan sia-sia atau proses memakan pakan itu akan berlangsung lama, sehingga tidak effisien. begitu juga sebaliknya.

(4) tepat waktu, waktu pemberian pakan biasanya mengikuti hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, baik dari kebiasan makan maupun kemampuan ikan budidaya memproses pakan tersebut. sehingga kondisi perut ikan budidaya akan terprogram dengan waktu makan yang kita berikan. keterlambatan pemberian pakan akan mengakibatkan waktu lapar semakin lama sehingga bisa jadi akan terjadi proses saling memakan bagi hewan yang sifatnya kanibal.

keterlaluan dan berlebihan

sebenarnya kemana arah dari semua ini. hal dengan pemikiran sederhana yang akan mengakibatkan keruntuhan akan kebesaran nilai dan hilangnya ikatan kehidupan. apakah perlu seperti itu, atau memang sudah menjadi karakter melihat dengan mata yang tertutup sebelah. tidak! sebelum semuanya terlambat dan semakin jauh, alangkah lebih baik kita menengok jauh ke belakang! setelah semua yang terjadi dengan keringat dan doa yang terpanjat, akankah semuanya itu akan sia-sia oleh hanya karena genggaman sekepeng yang boleh jadi tidak ada artinya! lihat lah jauh ke depan dengan mata yang terbuka...............bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga begitu banyak hati yang akan terrrrrrrrpuaskan! yakinlah, boleh jadi seperti yang selama ini yang Maha Pengawas memberikan yang terbaik, tentu akan tersenyum karena itu!
ada orang bijak bilang kalau kita mencintai sesuatu, janganlah mencintai tanpa batas kecuali cinta kepada Allah swt, karena boleh jadi ketika suatu saat cinta itu terpatahkan lukanya tidak akan sedalam llautan di samudra sana. begitu pula kalau kita menbenci sesuatu janganlah kita menbenci tanpa batas kecuali kejelekan, karena manakala sesuatu itu ada nilai positifnya kitapun bisa memetiknya seperti memetik bunga yang harum baunya dan indah dipandang mato!

Selasa, 11 Februari 2014

Negara yang berdaulat (oh...indonesiaku!)

Akhir-akhir ini ada kejadian yang berhubungan dengan kedaulatan negara kita yaitu masalah yang berkaitan dengan negara-negara tetangga kita atau dengan warga negara dari tetangga kita.
(1) Kasus dibebaskannya secara bersyarat qorby, warga negara Australia, yang oleh sebagian TV dibalutkan sebagai Ratu Mariyuana. Pembebasan bersyarat ini, memancing berbagai pendapat yang umumnya sangat menyayangkan tentang pembebasa itu, hingga ada yang berpendapat adanya permainan politik di dalamnya, yang tentunya tuduhan berhubungan dengan pemerintah negara australia sebagai negara asal dari qorby. apakah betul atau tidak hal itu yang jelas, qorby nampaknya sangat superior sekali sejak mulai disidangkan yang selalu membuat ulah juga grasi yang didapatkannya selama ini. ya..mungkin itu haknya, seperti hak narapidana dalam menunut pembebasan bersyarat. yang lebih huebat lagi, setelah lepas dari penjara dia pun bisa ongkang-ongkang kaki dengan jutaan dollar yang didapat dari wawancara ekslusif dengan salah satu stasiun televisi. he-he....klo di malaysia, mungkiin qorby sudah digantung! glek! Jadi inget, bagaimana negara australia menyadap pembicaraan telp mulai dari presiden, para menteri hingga istri presiden sendiri. yah...cukup dipidatoin saja, dan beres semuanya. apakah ini sikap saling menghormati...ya...bisa jadi. yang penting di antara kita aman!
(2) Kasus negara Singapura yang menolak penamaan KRI Usman Harun hingga membatalkan undangan Air Show di singapura. yang bikin saya kaget adalah singapura, negara kecil yang kalau dibandingkan dengan luas indonesia mah kayak tidak ada sekukunya tapi berani membusungkan dadanya ke indonesia gara-gara nama KRI. Nama KRI bagaimanapun adalah hak pemerintah Indoensia yang pasti sudah diperhitungkan matang-matang! tapi jempol juga untuk Indonesia yang tidak perlu tunduk dan tidak merasa rugi dengan tidak ikut Air Show di singapura! Sebagai warga negara, saya berharap indonesia bisa berdiri sejajar bahkan dengan negara-negara yang sudah maju sekalipun. jangan mau didikte hanya karena mereka menguasai perekonomian dunia. Indonesia adalah negara kaya baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusianya yang berpotensi sebagai negara yang maju pula. tinggal bagaimana para pemimpin bisa mengelolanya dengan baik. Indonesia berdiri dengan perjuangan dan darah warga negaranya sendiri, tentu untuk menjadi negara maju pun baik secara ekonomi maupun politik indonesia mampu untuk menuju ke sana. Maju Terus Indonesiaku!

Minggu, 09 Februari 2014

SMS minta pulsa

Hadeuh, hari gini masih ada sms : "Yank kirimin dl aku pulsa k no baru aku, nanti aku ganti. jangan sms di rumah lagi ada masalah, nanti aku yang telp. aku jelasin, kirim ke no ini Yank. 085285133228" jadi saya jawab, "tunggu dulu yank, saya isi pulsa dulu untuk Mama yang sedang ada masalah di kantor polisi. untuk pulsa mu Yank, saya aplikasi dulu pinjaman di bank, ( bank krut atau bank koang), doakan semoga pinjamannya diacece!!!"

Istilah : KACANG LUPA KULITNYA

Ada istilah kacang lupa akan kulitnya! difikir-fikir klo kita bicara tentang kacang secara fisik, memang adakah kacang yang tidak punya kulit. Di depan saya sekarang ada sepiring kacang goreng kering yang bugil tidak ada kulitnya. rasane uenak tenan rek! apalagi dalam suasana seperti dingin begini, kacang nya terasa rasa tambah! tidak berhenti mulut mengunyahnya! loh...kok jadi bicara kacang sebagai makanan.


kembali ke masalah, dari tadi saya cari-cari jenis kacang yang tidak punya kulit, kok belum ketemu juga ya? (kecuali kacang bugil di depan saya ini. diantara pembaca, ada yang bisa bantu?) terfikir bahwa posisi biji kacang biasanya ada di dalam sesuatu, sesuatu itu dikatakan orang kulit (..barangkali!). jadi asumsi awal bahwa setiap kacang punya kulit!

Tapi kenapa lagi dikatakan kacang lupa akan kulitnya? apakah kacang itu selama ini adalah pasangan sejoli yang tidak bisa lepas satu sama lain, bagaikan bunga dengan sang lebah yang selalu berkomunikasi each other, tetapi karena sesuatu hal sehingga tidak terjalin komunikasi each other lagi, seperti bunganya layu atau seperti kacang bugil di depan saya ini karena keinginan pengusaha sehingga kulitnya harus dibuang supaya rasanya berbeza dan tambah greng!

Terus kenapa lagi klo kita lihat istilah tadi kacang seolah dijadikan tersangka, bukan kulitnya. Seperti Kulit lupa akan kacangnya. (ahhh...ini pasti kerjaan guru bhs indoneisa -saya lihat di layar ada guru bhs indonsia yang lagi online-) padahal boleh jadi klo kita bicara keilmuan biologi kedua staring -kacang dan kulit- punya peranan masing-masing yang sangat urgent bagi kepentingannya masing-masing. berarti di sini ada pemaksaan kehendak dari guru bahasa indonesia untuk menitik beratkan kepada kacang sebagai tersangka! (nah loh!)

selanjutnya, selanjutnya...eu..eu...ah..lebih baik kacang bugilnya saya kasih habis dulu, supaya kacang nya tidak memikirkan kulitnya yang sudah tidak ada entah kemana dan dimana, dimana....(tapi bisa jadi keberadaan kulit masih exsist dan boleh jadi dia pun melupakan kacang karena telah menyakiti kulit dengan semena-mena he-he....) hup, cakrek, cakrek ...(suara kacang yang digencet gigi!)




==========

Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001


Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html

BENAR MENURUT KITA BELUM TENTU BENAR MENURUT YANG LAIN

klo bisa disederhanakan kenapa harus dipersulit. he-he....jadi ingat pelajaran matematika tingkat sekolah dasar. biasa ada soal yang memerintahkan untuk menyederhanakan entah itu suatu hitungan bilangan bulat atau pecahan, tapi kadang fikiran kita tidak terlalu paham akan proses penyederhanaan itu sehingga kadang berputar-putar walaupun akhirnya jawabannya benar juga. tapi guru kadang tidak memberikan nilai maksimal dengan jalan seperti itu, apalagi kalau jawabannya kagak bener! dalam kehidupan sehari-hari, bener menurut kita belum tentu bener menurut orang lain, apalagi kalau ada aturan yang memang mengatur untuk itu. kalau sudah ada aturan terus kita nyleneh dan apalagi merasa benar, itu mah namanya kebangetan. tetapi kalau aturan itu kita hiasi dengan kesederhanaan dengan maksud untuk mempercepat pencapaian tujuan dan diterima oleh pemeran kehidupan yang lainnya, boleh jadi jempol gede yang kita dapatkan serta senyuman ikhlas dan indah mengelilingi langkah kita, ......walau kaki sudah tidak berpijak lagi. ada pepatah gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati ........... (dikubur saja he-he....!!)

Sabtu, 08 Februari 2014

MALU (malu-ku, malu-mu)

Merambah dunia dan akherat. Di berita pagi di salah satu TV swasta, mengatakan bahwa, pelaku foto bugil merasa sangat malu ketika fotonya sudah tersebar melalui dunia maya!!! euleuh-euleuh..... kenapa harus malu? kan waktu pertama di foto juga tidak merasa malu, atawa memang sudah tidak punya malu!!! Malu dalam tinjauan Islam merupakan salah satu cabang dari keimanan. Dengan malu kita diharapkan mampu untuk menjaga dan meningkatkan keimanan kita. Dengan malu, kita diharapkan menjaga dan meningkatkan pahala kebaikan yang telah dikumpulkan sebagai bekal di akherat kelak. Dengan malu, kita menjaga dan meningkatkan estafeta keimanan kepada keturunan kita, sehingga akan terbentuk komunitas yang langgeng tidak hanya di dunia tetapi juga di akherat kelak! insya Allah.
Dan sungguh telah Kami pesankan kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa dan Kami tidak dapti kemauan yang kuat padanya. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat,"Sujudlah kamu kepada Adam" lalu mereka pun sujud kecuali iblis, dia menolak. Kemudian Kami berfirman "wahai Adam! Sungguh ini (iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka. Sungguh, ada (jaminan) untukmu di sana engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang. dan sungguh, disana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari. Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat)kepadanya, dengan berkata,"Wahai Adam!MAukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?" Lalu keduanya memakannya, lalu nampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan telah durhaka lah Adam kepada Tuhannya dan sesatlah dia. Kemudian TUhannya memilih dia maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk. (QS Thoha ayat 115-122)
Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi dan semua yang ada didalamnya. Bahkan Kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu. (QS AL-Mu'munin ayat 71)

Jumat, 07 Februari 2014

MALU BERTANYA SESAT DI JALAN

ada istilah "malu bertanya, sesat di jalan", seharusnya untuk saat ini harus diberi catatan tambahan untuk istilah itu. catatannya : "jangan bertanya ke orang gila, nanti tambah tersesat!" tapi catatan ini rupanya perlu diberi penjelasan, yaitu (1) kita harus tahu dulu kriteria orang gila. (2) untuk mengetahui orang gila kita sendiri harus waras dulu, karena kalau tidak begitu.....(silahkan isi sendiri titik titik itu, karena sekarang sudah terlalu banyak orang sesat karena keukeuh atawa ngotot bertanya sama orang gila, he-he.....)

HIDUP INI PILIHAN (pilihan Ali bin Abi Thalib ra kepada umatnya)

dipilih-dipilih!

Ketika Ali bin Abi Thalib ra berhadapan dengan orang-orang yang bersujud kepadanya, ia pun bertanya, "apa-apaan ini?" Mereka menjawab ,"Engkaulah Allah" Tiga kali beliau menghimbau untuk bertaubat, akan tetapi mereka enggan menarik ucapannya. Pada kali ketiga, ia memerintahkan untuk agar dibuatkan parit-parit, menyalakan api di dalamnya, lalu melemparkan mereka ke dalamnya.

Ketika Ali bin Abi Thalib ra diberi laporan bahwa ada orang yang mencaci Abu Bakar dan Umar bin Al- Khathab ra, ia segera mencarinya untuk dijatuhi hukuman mati.

Amirul mukminin Ali bin Abi thalib ra mengatakan, "setiap orang yang dihadapkan kepadaku yang lebih mengutamakan aku dibandingkan Abu Bakar dan Umar pastilah kujatuhi hukuman dera layaknya hukuman bagi pendusta."

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra lebih dari 80 sanad, bahwa ia mengatakan, "Yang terbaik dari umat ini sepeninggal Nabinya adalah Abu Bakar kemudian Umar"

Silahkan dipilih-dipilih, mau dilemparkan ke parit bernyalakan api, dihukum mati atawa didera layaknya pendusta!!! (klo saya pilih bertobat ajah ah!!!!)



Berpegang teguh itu adalah salah satunya membela keyakinan kita dari pihak-pihak yang mau menodainya dan merusaknya!! Dan itu adalah Sunnah Rasulullah saw dan yang dilakukan para sahabat terbaiknhya. sudah pernah disampaikan klo tidak mau terganggu, silahkan yakini sesuatu tetapi jangan bawa-bawa nama ISlam.

Selasa, 04 Februari 2014

keluarga, untuk Mamah yang tercinta!

merambah dunia dan akhirat tiada kata perpisahan yang diiringi penyesalan, rasa kehilangan dan uraian air mata, entah karena keberadaanya, ikatan rasa hingga ikatan nasab, kecuali perpisahan yang diakibatan hari akhir dari semua kehidupan ini karena tercabutnya esensi keduniaan oleh Yang Maha Mempunyai. Hingga terberitakan, tiada karib, tiada saudara, tiada orangtua, semua mempunyai kesibukannya masong-masing pada waktu itu.
tetapi, Yang Maha Adil, tidak pernah ingkar tuk kembali menyatukan nilai kebahagian itu seperti janji-Nya, yang bermuara pada kata keluarga. Perpisahan saat ini, yang sifatnya sementara, hanyalah riak-riak kehidupannya yang merupakan bagian dari cerita yang nyata yang disusun oleh Yang Maha Pencipta itu sendiri. untuk itu, perpisahan hanya frase untuk memendam kerinduan yang haqiqi dalam arti keluarga yang sebenarnya.
"Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemuinya. Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya. maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira" (QS Al-Insyiqoq ayat 6-9)
"Mah, insya Allah, saya akan menjadikan diri sebagai amal jariah Mamah,sebagaimana yang dijanjikan Allah swt melalui Rasul-Nya, sehingga kita semua akan kembali berkumpul di yaumil akhir nanti. Maafkan, belum bisa membahagiakan selama Mamah masih hidup, hanya ini bakti saya pada Mamah. Allahummaghfir laha warhamha wa'afihi wa'fu 'anha. amin."

Minggu, 02 Februari 2014

CAMPUR SARI 2

TERPERANGKAP

Pelajaran hari ini di ARL lumayan seru juga, mudah-mudahan menambah ilmu untuk semua siswa ARL, begitukah?

berawal dari pertanyaan tentang panen udang, bahwa panen udang yang selama ini dilakukan para petambak udang ada yang disebut dengan panen parsial dengan mempergunakan metode perangkap, seperti bele-bele yang terbuat dari rangkaian waring dan kombinasi patok, yang akan menggiring udang sehingga tanpa sadar udang masuk ke dalam perangkap waring, sehingga ketika dia tahu masuk perangkap maka dia akan berseru, "oh! aku masuk perangkap!"

Untuk anak-anak muda yang sedang kasmaran, apalagi ini malam minggu (apa bedanya yah dengan malam-malam yang lain), akan berseru, "OMG! daku masuk perangkap cintamu!" (hati-hati!!!)







SMS UCAPAN SELAMAT

sudah menjadi kebiasaan dan juga karena perkembangan teknologi terutama dengan adanya hp ketika lebaran tiba diantara sesama muslim saling mengirimkan sms untuk mengucapkan selamat lebaran dan saling memohon maaf serta doa. dari begitu banyak sms yang masuk dengan berbagai imrovisasi kata yang magnyus, ada yang menarik dan baru saya dapatkan pada lebaran kali ini.

(sudah saya lengkapi kata-kata yang disingkat)

Ya Allah, sayangilah yang baca sms ini... Sehatkan jasmani dan rohaninya Kuatkanlah imannya serta berkahi rizki yang Engkau berikan agar ia merasakan kenikmatan dalam menjalankan ibadah.. Jika ia tidak sholat maka kutuklah ia menjadi bubur dan pisang goreng agar berguna di hari Lebaran nanti... Amin... (aih ...kodong, jangan mi jadi bubur dan pisang goreng!!!!)