Selasa, 28 Oktober 2014

Mancing, Hobby yang menjadi sebuah industri.

Dalam pelajaran dasar-dasar budidaya perikanan, disebutkan bahwa tujuan dari budidaya perikanan (Irzal Effendi, 2009) adalah :

(1) Produksi makanan
(2) Perbaikan stok ikan di alam
(3) Produksi ikan untuk rekreasi
(4) Produksi ikan umpan
(5) Produksi ikan hias
(6) Daur ulang bahan organik
(7) Produksi bahan industri


Kalau kita melihat point no 3 dan no 4, mengarah kepada salah satunya aktivitas mancing. Mancing yang boleh jadi dulunya hanya sebatas kegiatan perorangan untuk memenuhi kebutuhan makanan berupa lauk pauk harian, yang kemudian berkembang menjadi sebuah hobby yaitu sebuah aktivitas pemenuhan keinginan berupa kesenangan, yang akhirnya menjadi sebuah industri besar dalam perkembangannya. entah apakah itu perkembangan alat-alat memancingnya, sarana pendukung, sistem transaksional dalam penyaluran hobby tersebut dan lain sebagainya. Bahkan karena sudah berkembang menjadi sebuah komunitas, sehingga ada acara di media elektronik yang meliput tentang kegiatan-kegiatan memancing. dari memancing yang sederhana di sungai-sungai kecil, di danau hingga di laut dengan mempergunakan speed boat yang super mewah. salah satunya kita melihat acara mancing mania

Kegiatan hobby mancing ini tidak hanya ada di sekitar kita saja, di indonesia saja. di luar negeri pun tidak lah berbeda, bahkan boleh jadi lebih heboh lagi! Teman saya, orang amerika, bercerita bahwa di sana orang yang pergi memancing walau di alam terbuka, harus mempunyai lisensi untuk memancing yang dikeluarkan oleh negara federal masing-masing (lisensi ini juga ada diterapkan di danau Jatiluhur di jawa barat). Tidak hanya itu, juga disertai aturan-aturan untuk ikan yang ditangkap, dengan tujuan untuk kelestarian alam. Kita tidak boleh menangkap ikan yang ukurannya kecil dan mempunyai tanda (tag) karena berada dalam proses penelitian. Jika kita melanggar aturan itu maka akan dikenakan denda yang lumayan besar (Dia bercerita bahwa dia pun pernah kena denda, yang mencapai $600)

Kami pun terkenang ketika dia dengan temannya sesama orang amerika membuka perusahaan di makassar Sulawesi selatan ini yang bergerak dalam pemenuhan kebutuhan para hobbies memancing ini, yaitu umpan buatan. Di produksi di sini, kemudian di ekspor ke amerika. Hanya sayang, karena krisis di amerika waktu itu (tahun 2005/2006) kalau tidak salah) sehingga perusahaannya bangkrut, disamping kemampuan dari para pekerja di sini kurang mampu untuk mengkreasi umpan buatan itu sesuai dengan keinginan atau order. Berikut sedikit contoh-contoh umpan buatan, dari beribu-ribu jenis umpan buatan.


===========
Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001

Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html

Meja anggota dewan yang terhormat, terguling!

Tergulingnya meja dengan rusaknya dan berantakannya apa yang ada di atas meja itu, jadi mengingatkan saya kursi dan bangku di kelas yang banyak rusak, entah patah kakinya, sandaran kursi yang lepas dan lain sebagainya. Bedanya, rusaknya kursi dan bangku di kelas, tidak diketahui penyebabnya dan kalau ada yang merusaknya, kami tidak tahu oknum siswa yang merusaknya. tapi meja yang terguling yang saya lihat di layar tepe, semua orang akan tahu siapa yang melakukannya. kursi dan bangku di kelas dengan meja di ruang yang istimewa, sangatlah beda statusnya, walau boleh jadi fungsinya sama. Terutama siapa yang harus duduk dan bersanding di tempat itu. Tetapi apakah perusak kursi dan bangku di kelas, mempunyai akal yang sehat sehingga melakukan hal itu? terus bagaimana dengan meja yang terguling itu? he-he.....hadeuh aya aya wae (diiringi lagu dangdut : sakitnya tuh disini! ole-ole....)
Apakah karena hal seperti itu pula (tingkah anggota dewan) sehingga mantan presiden Gus Dur menyamakan mereka dengan anak Te-Ka? wallahu 'alam.

Minggu, 26 Oktober 2014

Ulangan harian dasar-dasar budidaya perikanan (ke2)

Ulangan harian dasar-dasar budidaya perikanan (ke2)
< br/>

Cocokkan Pernyataan di Sisi sebelah kiri (NOMOR) dengan di Sisi sebelah kanan (HURUF)

< br/>
1. Tujuan budidaya perikanan untuk rekreasi
2. Kadar garam dalam air
3. Dalam ruang lingkup budidaya perikanan berdasarkan kegiatan diperlukan aspek hukum, aspek keuangan (pembiayaan/kredit, pembayaran) aspek kelembagaan.
4. Patokan dari garis astronomis Lintang.
5. Budidaya perikanan tidak tergantung kepada posisi tempat, apakah di pegunungan, perbukitan, dataran tinggi, dataran rendah, pantai, perairan dangkal ataupun perairan dalam, asalkan adanya ketersediaan air baik secara kuantitas dan kualitas.
6. Alga
7. Budadaya air payau
8. Ikan lele, ikan nila, ikan tawes, ikan patin dan ikan gurame
9. kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkan.
10. Kolam air tenang, kolam air deras, sawah, jaring terapung di danau, tambak.
11. Pasang surut dan pasang naik
12. Iklim di Indonesia yang hanya mempunyai 2 musim memungkinkan budidaya perikanan bisa dilakukan sepanjang tahun.
13. Bandeng untuk mendapatkan ikan tuna
14. Menghasilkan makanan merupakan salah satu tujuan dari budidaya perikanan
15. Greenwich
16. 200 mil dari batas perairan territorial.
17. Menebar benih ikan mas di danau.
18. Organisme yang seluruh dan sebagian siklus hidupnya berada di perairan.
19. Ikan arwana
20. Subsistem sarana dan prasana




A. Bujur
B. Ikan
C. Gravitasi bulan
D. Tambak
E. Ruang lingkup budidaya secara spasial
F. Budidaya berbasis daratan
G. Protein Hewani
H. Subsistem pendukung
I. Ornamental Fish
J. Budidaya untuk umpan
K. Rumput laut
L. Mancing
M. Budidaya perikanan
N. Perbaikan stok ikan di alam
O. Tropis
P. Brackishwater qulture
Q. Freshwater aquaculture
R. ZEEI
S. Khatulistiwa
T. Salinitas


=========

Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001

Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html


Plat Mobil Pejabat Negara!

Di sela-sela menunggu pengumuman kabinet pak Jokowi-JK, layar tepe menampilkan mobil-mobil mewah yang diparkir di istana negar. walau sudah berumur tapi kemewahannya tidak berkurang minimal untuk ukuran saya sebagai masyarakat biasa. Hiks. Ya, saya melihat plat nomor mobilnya sehingga saya bisa menyatakan bahwa mobil itu sudah berumur. angka belakang yang menunjukkan tahun habis masa plat nomor tersebut, yaitu 15. tapi ada satu mobil yang angkanya masih 14 dan bulannya menunjukkan angka 2! (loh! siaran itu kembali diulang dan meyakinkan saya bahwa penglihatan saya tidak salah!) Padahal sekarangkan sudah bulan 10, harusnya pakai no plat baru dengan tanda 2-19

Saya jadi berfikir untuk tidak berfikir aneh-aneh. maksudnya? yaaa....temen saya di desa di sulawesi selatan yang membeli motor baru, sudah setahun plat nomornya tidak pernah keluar, walau pajak tahunan yang pertama sudah dibayar (ternyata tetangga saya di makassar -sebuah kota besar- punya kasus yang sama pula, motor barunya pun sudah setahun belum ada plat nomornya). kok bisa ya? jadi kita jangan berfikir bahwa mobil mewah tadi (yang kemungkinan dipakai oleh pejabat negara) tidak dibayar pajaknya. yang jelas persoalan plat nomor kendaraan ternyata sampai juga di ibukota negara bahkan untuk kendaraan pejabat negara sekalipun! Hiks

Kira-kira urusan plat nomor ini, ada di kementrian apa ya? apa menteri baru bisa menyelesasikan urusan plat nomor ini? mudah-mudahan! selamat untuk para menteri baru! (he-he.....dari isue, kpk di telikung di tikungan terakhir! mudah-mudahan isue tidak benar!)

Sabtu, 25 Oktober 2014

Balada sang stabilo

Berawal dari peran sang stabilo yang berwarna-warni sehingga bola liar lari kemana-mana tak terkendali. Berkah untuk sang pengamat yang pandai mengamati dan mengkomentari yang diwadahi media baik tulis dan non tulis, media elektronik dan non elektronik, media online dan non online, media indonesia dan non indonesia, yang justru meracuni para pemirsa dan pembaca.

Katanya sifatnya rahasia, hanya untuk dia dan Tuhannya saja yang tahu. tapi kemudian muncul sang angka keramat, yaitu angka delapan (8). Mungkin anda tidak sependapat bahwa angka delapan adalah keramat. yaaa...silahkeun saja, yang jelas angka delapan itu diwanti-wanti untuk tidak dipergunakan dalam kontes Idol ke depannya. (loh kok?)

tapi kemudian e-e-e-e-e-e-e.........setelah angka delapan muncul pula, deretan huruf yang menggambarkan sosok seseorang, yang perkasa, yang gemulai, yang justru jadi sorotan orang yang menyorotnya. (loh opo iki?) boleh jadi kemudian angka delapan tidak keramat lagi karena sudah terangkai dengan huruf-huruf dalam bentuk sosok-sosok yang tentunya akan menjadi sorotan seluruh masyarakat indonesia dan non indonesia, yang tua dan non tua, yang kaya dan non kaya, yang pelajar dan non pelajar, yang di barat dan non di barat, yang di timur dan non di timur.

Ujung-ujungnya sebenarnya, saya ingin mendengar tertawaan dan tertiwian yang mengekeh-ngekeh akan kejadian ini. hhhhmmmmm.....balada sang stabilo merah, stabilo kuning tapi tidak ada stabilo .......pink!!!

siswa ceritamu kini!

Saya pernah bercerita di kelas di depan para siswa, yang menceritakan tentang pengalaman teman saya yang berkunjung ke negeri sakura (jepang). Kunjungan teman ke negeri sakura tersebut berhubungan dengan pekerjaannya. ketika berkunjung ke daerah industri, teman saya dibuat heran dengan suatu lokasi yang kondisinya sunyi senyap, sehingga memaksa beliau bertanya ke tuan rumah yang orang jepan itu, lokasi apa itu? ternyata jawaban sang tuan rumah membuat teman saya kaget dan hueran. jawabannya adalah itu adalah sekolah! loh, kenapa sang teman heran dan kuaget, mendengar jawaban itu? ya, karena situasi sekolah begitu tidak ditemukan di negeri asal teman saya (indonesia gitu loh! ). Dalam pandangan teman saya, sekolah di indonesia pasti ribut, walau sedang dalam situasi belajar mengajar! (hiks, eeiiitttt jangan marah dulu para guru! setidaknya itu yang jadi gambaran sang teman! klo ada yang menolak pandangan itu yaaa nanti saya pertemukan dengan teman saya)

Dalam kesempatan itu teman saya pun bercerita tentang penghormatan murid terhadap gurunya hatta ketika sudah jadi bos konglomerat sekalipun. diceritakan tentang acara reuni, dimana sang guru sd yang sudah super sepuh tetap dihormati oleh mantan muridnya yang sudah kuaya bejibun, dengan berdiri tegap dan menundukkan kepala, sikap penghormatan ala jepang! Bagaimana dengan kita? hiks, entahlah....beberapa hari lalu, salah satu guru wanita yang sudah senior, yang sementara mengajar diasbuni (asal kata asbun -asal bunyi-) oleh siswanya yang menyinggung perasaannya sehingga ibu guru tersebut keluar dan tidak mau kembali ke kelas untuk mengajar! hiks (diiringi lagu dangdut, sakitnya tuh di sini.....) ( anda mungkin akan mengatakan : aahhhhh. ini mungkin kasus di tempat anda saja! tidak di semua sekolah! hiks)

Tetapi, yang jelas bahwa Pemerintah mengganti beberapa kali kurikulum bukan saja hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam aspek pengetahuan saja, tapi juga yang menjadi masalah besar adalah karakter dari para siswa yang semakin hari semakin hilang khas keindonesiaannya, yang ujung-ujungnya munculnya tawuran, bertingkah ngawur (seperti tadi!) dan berbaur dengan kekejian, berupa korupsi dan maksiat! (eit...tidak semualah!!!)

Terus harus gimana don? kurikulum 2013 juga baru diterapkan! he-he.... kita lihat beberapa tahun ke depan! tapi ada juga bocoran, ketika sang guru didampingi atasannya dalam mengajar....eh...sang siswa manut-manut kayak burung diikat..diikat...eu...diikat apanya ya? perasaan, burung kalau diikat tidak akan manut-manut deh! bahkan akan liar, ber kesana ber kesini! (anda yang nakal akan bilang burung apa dulu? hiks, untuk yang satu ini saya tidak ikut-ikutan!). he-he....klo gitu sih gimana klo guru dalam mengajar berduet mi dengan atasannya! (heuh! butuh anggaran baru lagi klo begini! kodongggggggggggggggggg!!!)

Sabtu, 18 Oktober 2014

Soal-soal ulangan harian dasar-dasar budidaya SMK - istilah-istilah perikanan

Ulangan harian Dasar-dasar Budidaya Perikanan.

1. Negara kesatuan republik Indonesia mempunyai potensi Perikanan yang sangat besar, baik dari sector Budidaya maupun Penangkapan. Apalagi Indonesia dibatasi oleh dua samudera yang kaya akan potensi ikan yang bernilai ekonomis. Dua samudera yang dimaksud adalah :
A. Samudera Pasifik dan samudera Atlantik
B. Samudera Atlantik dan samudera Hindia
C. Samudera Pasifik dan Samudera Hindia
D. Samudera Pasifik dan Samudera Himalaya

2. UU tentang Perikanan yang terakhir adalah :
A. UU no 54 tahun 2004
B. UU no 54 tahun 2009
C. UU no 45 tahun 2004
D. UU no 45 tahun 2009

3. Perikanan dalam undang-undang tidak hanya mengelola dan memanfaat sumber daya ikan tetapi juga :
A. Air laut dan air tawar
B. Lingkungannya
C. Laut Teritorial Indonesia
D. ZEEI

4. Yang termasuk pengertian Ikan berdasarkan undang-undang adalah kelompok :
A. Ecinodermata, vertebrata, alga, finfish dan molusca
B. Ecinodermata, finfish, alga, crustacea dan molusca
C. Alga, molusca, crustacea, vertebrata dan finfish
D. Alga, crustacea, ecinodermata, molusca dan vertebrata

5. Yang termasuk kegiatan budidaya ikan, adalah :
A. Memelihara rumput laut, pembibitan udang, memasang perangkap kepiting
B. Mencari teripang di laut, memanen ikan bandeng di tambak, membiakan ikan Nila di kolam.
C. Pembibitan udang, memanen ikan bandeng, memelihara rumput laut.
D. Memasang perangkap kepiting, memancing ikan tuna, mencari teripang di laut.

6. Menurut undang-undang, segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan adalah :
A. Ikan
B. Sumber Daya Ikan
C. Perikanan
D. Semuanya benar

7. Urutan perairan laut menurut undang-undang :
A. Perairan pedalaman, perairan kepulauan, ZEEI, perairan Teritorial, laut lepas.
B. Perairan Teritorial, Perairan kepulauan, perairan pedalamam, Laut lepas, ZEEI.
C. Perairan pedalaman, perairan kepulauan, perairan Teritorial, ZEEI, laut lepas.
D. Perairan kepulauan, Laut lepas, perairan Teritorial, perairan pedalaman, ZEEI.

8. Yang termasuk Pembudidaya ikan adalah :
A. Orang yang sehari-hari memancing ikan.
B. Orang yang sehari-hari kerjanya memelihara rumput laut.
C. Orang yang sehari-hari mencari kerang/tude.
D. Orang yang sehari-hari makan ikan.

9. Semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumber daya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumber daya hayati perairan dan tujuan yang telah disepakti. Adalah :
A. Pembudidayaan Ikan
B. Penangkapan Ikan
C. Konservasi Sumber Daya Ikan
D. Pengelolaan Perikanan

10. Menteri Perikanan saat ini adalah :
A. Syarif Cicip Sutardjo
B. Fadel Muhammad
C. Prof. Dr. Rohmin Dahuri
D. Prof. Dr. Yusril ihza Mahendra

============MENYONTEK DALAM ULANGAN BUKAN PEKERJAAN ORANG SEKOLAHAN===========
============================SELAMAT BEKERJA=======================================


===========

Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001

Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html

Selasa, 14 Oktober 2014

Kembali : rokok jadi perbincangan!!!!!

dengan suara serak-serak, entah karena lehernya yang sudah berlubang yang disebabkan oleh kanker di pita suara atau karena suaranya seperti itu, orangtua di te-pe itu bilang, "berhentilah menikmati rokok, sebelum rokok menikmati anda!"

entah karena sebab apa saya lupa lagi, saya bertanya ke siswa kelas 10, "siapa diantara kalian yang suka merokok?" (saya minta ke siswa untuk terus terang dan angkat tangan). sebagian ada yang angkat tangan walau malu-malu, sebagian lagi senyum-senyum malu karena ditunjuk-tunjuk sama teman-teman yang perempuan! luar biasa......kira-kira 15 % dari kelas itu yang merokok, boleh jadi lebih! kisaran umur mereka yaaa....15-16 tahun. sudah berapa lama mereka merokok, saya tidak mengorek lebih dalam, boleh jadi 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dan atau lebih dari 3 tahun.....bisa jadi! berarti kalau lebih 3 tahun mereka sudah mulai merokok ketika mereka masih sekolah di SD! hiks

Saya masih ingat, ketika saya mencoba untuk merokok. Itu terjadi beberapa puluh tahun yang lalu, yaaa....ketika saya masih SMA, hanya lupa kelas berapa! kenapa mencoba? karena saya melihat orang yang merokok itu seperti nikmat sekali, isap, sedot, ngepul asap dari mulut dan hidung (dari telinga ada ngak ya? hiks!). tapi anehnya kok bibir atawa lidah saya merasakan yang tidak enak, ah....saya pun coba dengan rokok kretek, yang sebelumnya rokok filter, eeehhhh...ternyata sami mawon (sama saja)! bibir bin lidah tidak merasakan nikmat seperti saya lihat di orang lain yang merokok. Mungkin itu karena pengalaman pertama, yaa.....boleh jadi, tapi saya apakah berikutnya bibir dan lidah akan nyaman, saya pun tidak yakin, sehingga saya memutuskan untuk tidak merokok! he-he....bukan karena alasan kesehatan tapi karena bibir dan lidah yang tidak nyaman untuk itu!
Melihat tayangan iklan merokok oleh kakek-kakek tadi di te-pe yang disiarkan berulang-ulang, saya sendiri merasa terhibur dengan karya seninya membuat iklan itu. Tapi saya tidak yakin bahwa iklan itu akan menghentikan siswa-siswa saya untuk berhenti merokok! loh kok gitu syih! dan begitu pula dengan yang lainnya (maksudnya orang-orang yang biasa merokok), kalau pun ada yang berhenti boleh jadi kalau dihitung pakai ilmu statistik, pasti jawabannya tidak signifikan!!! wah-wah-wah....pasti lagi! hiks.

he-he.....terus gimana don? yaaa......sebagai sebuah upaya "kebaikan", itu tetep harus dilakukan. entah karena dengan alasan kesehatan, moral hingga keyakinan. persoalan dan pergulatan masalah rokok, akan selalu menjadi bahan yang menarik untuk diperbincangkan! karena disana ada pro-kontra dalam memandangnya hatta ketika dalam bingkai agama sekalipun, contoh getir sederhana adalah ternyata banyak juga yang namanya pak kiai adalah penggemar berat rokok itu! hiks

klo tidak salah, saya sampaikan ke siswa saya, dengan maksud sebagai bahan pemikiran bagi mereka (mudah-mudahan bisa berfikir! hiks) bahwa belum punya penghasilan, masih menerima uang jajan dari orangtua sudah merokok! apa tidak salah? disamping dilihat dari kesehatan tidak baik. Itu saja yang bisa saya sampaikan sebagai awalnya. Namun bukan berarti bahwa kalau sudah punya penghasilan merokok itu diperbolehkan (secara nalar!!) he-he.....atas kalimat terakhir ini saya pernah kena batunya. tetangga saya yang kala itu masih kelas 3 smp, merokok di depan saya. saya bilang "wah...kamu (sambil disebut namanya), sudah merokok ya? belum kerja sudah merokok!" Dia jawab, "ayah! (anak-anak kecil bahkan satu-dua ibu-ibu memanggil saya dengan kata ayah) saya merokok pakai uang sendiri, saya kerja cuci motor di depan!" Hiks! matilah saya!!!!!!

di lain waktu, saya pernah dimarahi oleh orangtua yang memang sudah lama sekali merokok. dalam perbincangan ringan sehabis isya di bale-bale, kami bicara tentang hukum rokok yang lagi ramai ketika itu. saya seolah tahu banyak tentang info yang ada dimana sebagian para ulama sepakat bahwa hukum merokok itu haram dan makruh. ternyata kemudian orangtua itu menjadi marah dengan mengatakan bahwa orang seperti dia yang sudah puluhan tahun merokok dan dalam dirinya sudah menjadi candu akan rokok, mengakibatkan tidak bisa (menurut kakek itu) berhenti karena hukum itu. he-he....saya bilang yaaa kurangi saja kakek! he-he.....dan jangan marah dulu! huks

Yang menarik lagi akhir-akhir ini adalah adanya Menteri yang ditunjuk oleh Presiden terpilih Jokowi, yang luar biasa menteri itu adalah seorang perempuan. Mempertontonkan aksi merokoknya di istana negara setelah proses perkenalan menteri yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. Atas perilakunya ditambah dengan atribut yang menempel dengan ibu menteri ini membuat ramai jagat maya dengan komentar-komentarnya baik yang miring maupun yang menaruh harapan. Bahkan tidak hanya para penggiat jagat maya, tapi juga KPAI (komisi perlindungan anak dan ibu) ikut juga berbicara atas aksi merokok sang ibu menteri di istana negara itu, katanya tidak bagus untuk anak-anak.


"....dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri dan berbuat baiklah......" (Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 195)

Abu Said Al-Khudri ra berkata, Rasulullah saw bersabda, "Janganlah membahayakan diri sendiri, jangan pula membahayakan orang lain." (HR Ibnu Majah dan Ad-Daruquthni)

======

http://health.detik.com/read/2014/11/16/144117/2749616/763/menkes-mau-gaya-merokok-tapi-sakit-bayar-sendiri-silakan

======

(menanggapi siswa saya yang mengatakan ulama merokok apalagi guru! kemudian dia mengatakan bahwa merokok mati, tidak merokok mati. mari kita merokok sampai mati!)

he-he......saya sementara jadi guru saat ini dan tidak merokok. dan kita tidak menutup mata bahwa ada guru yang juga merokok, bahkan ada juga ulama yang merokok (terakhir menteri perempuan juga merokok!), namun saya tidak tahu apa positifnya merokok bagi mereka, dibanding negatifnya! saya fikir jangan bersandarkan merokok pada guru dan ulama yang merokok, hingga kita tahu apa yang menyebabkan positifnya mereka merokok dibandingkan dengan negatifnya. Tapi kalau disandarkan pada mati, semua yang bernyawa akan mati, dengan melakukan sesuatu atau tanpa melakukan sesuatu. tetapi tujuan antara dari kehidupan di dunia adalah bahwa kita hidup dengan kualitas kehidupan yang baik (LG = life good ,promosi nih yee!), tetapi kalau tidak mempunyai tujuan hidup, yaaa......kalau bahasa jawa nya mah sakarep dewe lah, tergantung kamulah! yang jelas kehidupan (dalam arti yang luas, minimal organ tubuh dalamnya) orang yang merokok dan yang tidak merokok akan berbeda walau keduanya akan mati! he-he....maaf-maaf!

======



==========
Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001

Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html

Minggu, 12 Oktober 2014

Buah jatuh, tidak jauh dari pohonnya!

Mengulang istilah : buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Istilah ini biasanya dinisbatkan akan kondisi anak terhadap orangtuanya, artinya apa yang terjadi atau sifat/karakter pada anak akan dilihat dari sifat/karakter bapaknya atau orangtuanya, baik itu suatu kebaikan maupun suatu kejelekan. tetapi terhadap istilah itu saya pernah bergurau, kalau istilah itu sifatnya umum, karena kadang ada pohon (bahkan banyak) yang tumbuh di lereng atau di tanah yang mempunyai kemiringan yang memungkinkan ketika buahnya jatuh tidak lagi di dekat pohonnya tetapi jauh bahkan sangat jauh dari pohonnya karena terus menggelinding mengikuti alur kemiringan tanah dimana pohon itu tumbuh. klo boleh digambarkan dengan buah yang jatuh dari pohon yang tumbuh di tanah yang miring, bahwa anaknya sangat berbeda dengan orangtuanya, boleh jadi dia lebih hebat dari orangtuanya, boleh jadi dia lebih jelek bahkan lebih juuelek dari orangtuanya.

saya yakin pemirsa pernah menemukan kondisi anak dan orangtua, baik yang digambarkan dengan istilah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya maupun yang buah jatuh jauh dari pohonnya!! sebagai makhluk sosial dan berkehidupan normal sebagai manusia, kita tidak akan menemukan masalah ketika semua hal berjalan baik-baik saja, artinya ketika kita menemukan anak-anak yang baik budi pekertinya apalagi pinter tidak keblinger, kita akan angkat jempol baik bagi dirinya maupun orangtuanya. Hal sebaliknya justru ketika menemukan anak yang nuaakaallll sekali, biang ribut di masyarakat, di lingkungan, di sekolah, dan ternyata.....eeeeeeee........orangtuanya pun seperti itu! Hiks

Saya sungguh kaget ketika saya utarakan kegalauan saya terhadap teman tentang siswa yang karena kelakukannya yang tidak baik, justru mencoreng nama sekolah dimana saya terlibat sebagai pembinanya. Jawaban dari teman yang rupanya mengenal anak atau siswa tersebut mengatakan bahwa orangtua atau bapaknya juga begitu, biang masalah. Apalagi teman pernah bersentuhan dengan orangtua siswa itu karena suatu masalah, yang sebenarnya orangtua itu tidak terlibat langsung dalam masalah yang dihadapi teman saya! Mungkin hanya karena solidaritas teman atau apalah sehingga ikut-ikutan kepada sesautu yang tidak benar! wah....repot juga kalau sudah begini!!!!

Senin, 06 Oktober 2014

Hubungan Pilkades dengan Kurban!

Alhamdulillah Masjid Al-Furqon, di Dusun Parengki desa Tasiwalie Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang, tahun ini kembali menyembelih 6 ekor Sapi dan 1 ekor kambing untuk Kurban. Padahal dusun kami berada lumayan jauh dari pusat kota terdekat, namun sejak dirintis untuk mengadakan penitipan pemotongan dan pembagian hewan Kurban 5 tahun yang lalu, animo masyarakat baik yang penduduk asli maupun penduduk yang diluar wilayah tetapi ada kaitan dengan dusun tersebut tetap cukup baik. Semoga dengan niat beribadah kurban menunjukkan keimanan khususnya masyarakat dusun Parengki, umumnya masyarakat desa Tasiwalie masih terpelihara dengan baik, Insya Allah. Dengan begitu tentunya, sebagai manifestasi dari rasa syukur kepada Allah swt melalui pengorbanan yang ikhlas akan berdampak positif terhadap hidup dan berkehidupan masyarakat sehari-harinya. Amin

Hmmmmm...., saya jadi teringat ketika saya ingin memasyarakatkan ibadah kurban dan dilakukan oleh Masjid, yang kemudian dibagikan ke jamaah. Itu terjadi di tahun kedua pembangunan Masjid Al-Furqon, artinya 5 tahun yang lalu. Saya melihat sewaktu masjid Al-Furqon belum dibangun, yang mengerti tentang ibadah kurban hanya beberapa orang, dan itupun dilakukan pemotongan hewan kurban dilakukan di rumahnya. Kemudian dibagikan ke keluarganya masing-masing, tidak merata ke masyarakat. Bisa dimengerti kerena mereka memotong hewan kurban hanya 1 ekor sapi. Bagaimana mungkin membagi hewan kurban ke banyak orang. Jadi saya lemparkan ide untuk melakukan pemotongan hewan kurban di masjid ke jamaah Masjid, dengan cara iuran per bulan hingga cukup seharga 1 ekor sapi. Ide tersebut nampaknya kurang mendapatkan perhatian, kecuali beberapa orang saja. Sehingga ketika harinya telah tiba saya meminta bantuan teman-teman yang ada di makassar untuk ikut berpartisipasi memotong hewan kurban di desa, untuk mencukupi 7 orang untuk satu sapi. yaaaahhhhh...untuk pertama kali, hanya satu ekor sapi. dibagikan hanya kepada beberapa orang saja. Namun walau begitu, alhamdulillah, rupanya dari 1 ekor sapi, kemudian menjadi beberapa ekor di tahun-tahun berikutnya. Allahu Akbar, seluruh jamaah dalam lingkungan masjid Al-Furqon mendapatkan jatah daging sapi! alhamdulillah.


Di Tahun ketiga, hewan kurban yang dipotong oleh panitia di Masjid Al-furqon mencapai 7 ekor sapi dan 1 ekor kambing. Subhanalloh. Dengan demikian bagian per kepala rumah tangga yang mendapatkan daging kurban semakin banyak yaitu lebih dari 1 kg. Di samping itu, wilayah pembagian pun menjadi melebar ke masyarakat di luar wilayah Masjid Al-Furqon, yang kuponnya diberikan ke Imam dan pegawai sara Masjid Al-Furqon. Pada tahun itu pun, atau setelah Idul Adha terjadi proses pemilihan kepala desa (pilkades) Tasiwalie, dimana salah satu calon nya adalah salah satu panitia pembangunan Masjid Al-Furqon, dengan kedudukan sebagai sekretaris Panitia. Dan ternyata, Allah swt menentukan salah satu Panitia Pembangunan Masjid Al-Furqon itu menjadi Kepala Desa Tasiwalie terpilih.

Nah, disinilah awal cerita dari judul di atas. Ketika kami sedang mempersiapkan untuk menghadapi Idul Adha tahun ini, 2014, Pak Desa menceritakan informasi yang beliau dapat dari anggotanya mengenai hubungan pilkades dengan Kurban di Masjid Al-Furqon. Di tahun ke Empat, hewan yang diamanatkan untuk dipotong dan dibagikan di Masjid Al-Furqon berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu hanya 5 ekor sapi. Ada penurunan 2 ekor. Tentu panitia mengutamakan masyarakat yang ada di wilayahnya, tidak lagi kupon disebarkan di luar wilayah Masjid Al-Furqon. Tetapi yang lucu, adalah orang-orang yang mendapatkan kupon pembagian hewan kurban di luar wilayah, sudah merasa bahwa mereka tidak akan mendapatkan hewan kurban karena pada pilkades sebelumnya tidak memilih kepala desa terpilih yang juga salah satu panitia pembangunan MAsjid Al-Furqon. Inilah yang membuat kita tertawa, padahal tidak ada hubungannya antara pembagian daging kurban dengan pilkades. Sehingga kepala desa yang mendengar hal itu, justru menambahkan sinyalemen mereka dengan tidak mendapatkan kupon daging kurban pada tahun itu, dengan mengatakan : "Memang bodoh mereka, mereka terima uang dari calon kepala desa lainnya sebesar paling sebesar lima puluh ribu rupiah satu kali, padahal kalau pilih saya mereka akan dapat kupon daging kurban selama kepala desa menjabat (6 tahun). Satu kilo pembagian daging harganya sudah berapa?" He-he....Pak desa ada-ada saja. Tahun itu mereka tidak dapat kupon karena daging yang disembelih berkurang sehingga kupon tidak keluar dari wilayah Masjid Al-Furqon. Jadi tidak ada hubungannya dengan pilkades.

Akhirnya, Pak Desa menambahkan ceritanya bahwa ada satu lagi masyarakat yang tidak mau memilih beliau karena ada hubungannya dengan Kurban. Orang ini adalah juga pemelihara sapi yang biasa menjual sapinya untuk kurban. Karena Pak Desa terpilih tidak pernah membeli sapi dari orang ini sehingga orang ini pun tidak mau memilihnya dalam pilkades. Pak Desa bilang, bagaimana mau beli sapinya, harganya tidak sesuai dengan besarnya sapi. he-he.....artinya sapinya kecil tapi harganya mahal. Tentu akan menjadi bahan pembicaraan orang yang mengamanatkan uangnya untuk membeli hewan kurban dan memotongnya di Masjid Al-Furqon. Hadeuh....lucu juga orang-orang ini!