Rabu, 30 September 2015

PARENTING ALA ALI BIN ABI THALIB RA

(postingan Wanty padang di FB)

"Didiklah anakmu sesuai dengan jamannya, Karena mereka hidup bukan di jamanmu" itulah quote tekenal dari Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu, khalifah ke-4 umat islam yang terkenal dengan kepintaran, kejujuran dan juga kesetiaannya terhadap Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.

Seperti sudah kita pahami bahwasannya mendidik dan membesarkan anak adalah amanah dari Allah Ta'ala yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Banyak hal yang harus diperhatikan untuk menentukan pola pendidikan yang terbaik bagi masing-masing anak, apalagi mereka tidak hidup di jaman dahulu.

Menurut Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu. ada tiga pengelompokkan dalam cara memperlakukan anak:

1. Kelompok 7 tahun pertama (usia 0-7 tahun), perlakukan anak sebagai raja.
2. Kelompok 7 tahun kedua (usia 8-14 tahun), perlakukan anak sebagai tawanan.
3. Kelompok 7 tahun ketiga (usia 15-21 tahun), perlakukan anak sebagai sahabat.

ANAK SEBAGAI RAJA (Usia 0-7 tahun)
Melayani anak dibawah usia 7 tahun dengan sepenuh hati dan tulus adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan. Banyak hal kecil yang setiap hari kita lakukan ternyata akan berdampak sangat baik bagi perkembangan prilakunya, misalnya :

>> Bila kita langsung menjawab dan menghampirinya saat ia memanggil kita- bahkan ketka kita sedang sibuk dengan pekerjaan kita - maka ia akan langsung menjawab dan menghampiri kita ketika kita memanggilnya.

>>Saat kita tanpa bosan mengusap punggungnya hingga ia tidur, maka kelak kita akan terharu ketika ia memijat atau membelai pngung kita saat kita kelelahan atau sakit.

>> Saat kita berusaha keras menahan emosi di saat ia melakukan kesalahan sebesar apapun, lihatlah dikemudian hari ia akan mampu menahan emosinya ketika adik/ temannya melakukan kesalahan padanya.

Maka ketika kita selalu berusaha sekuat tenaga untuk melayani dan menyenangkan hati anak yang belum berusia tujuh tahun, insya Allah ia akan tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan, perhatian dan bertanggung jawab. Karena jika kita mencintai dan memperlakukannya sebagai raja, maka ia juga akan mencintai dan memperlakukan kita sebagai raja dan ratunya.

ANAK SEBAGAI TAWANAN (usia 8-14 tahun)
Kedudukan seorang tawanan perang dalam islam sangatlah terhormat, Ia mendapatkan haknya secara proporsional, namun juga dikenakan berbagai larangan dan kewajiban. Usia 7-14 tahun adalah usia yang tepat bagi seorang anak bagi seorang anak untuk diberika hak dan kewajiban tertentu.

Rasulullah SAW mulai memerintahkan seoang anak untuk sholat wajib pada usia 7 tahun, dan memperbolehkan kita memukul anak tersebut (atau mengukum dengan hukuman seperlunya) ketika ia telah berusia 10 tahun namun meninggalkan sholat. Karena itu usia 7-14 tahun adalah saat yang tepat dan pas bagi anak-anak kita untuk diperkenalkan dan diajarkan tentang hal-hal yang terkait dengan hukum-hukum agama, baik yang diwajibkan maupun yang dilarang, seperti:

>> Melakukan sholat wajib 5 waktu

>> Memakai pakaian yang bersih, rapih dan menutup aurat

>> Menjaga pergaulan dengan lawan jenis

>> Membiasakan membaca Al-Qur'an

>> Membantu pekerjaan rumah tanngga yang mudah dikerjakan oleh anak susianya

>> Menerapkan kedisiplinan dalam kegiatan sehari-hari Reward dan punishment (hadiah/penghargaan/pujian dan hukuman/teguran) akan sangat pas diberlakukan pada usia 7 tahun kedua ini, karena anak sudah bisa memahami arti dari tanggung jawab dan konsekuensi. Namun demikian, perlakuan pada setiap anak tidak harus sama kerena every child is unique (setap anak itu unik)

ANAK SEBAGAI SAHABAT (usia 15-21 tahun)
Usia 15 tahun adalah usia umum saat anak menginjak akil baligh. Sebagai orang tua kita sebaiknya memposisikan diri sebagai sahabat dan memberi contoh atau teladan yang baik seperti yang diajarkan oleh Ali bin Abi Thalib Ra.

>> Berbicara dari hati ke hati Inilah saat yang tepat untuk berbicara dari hati ke hati dengannya, menelaskan bahwa ia sudah remaja dan beranjak dewasa. Perlu dikomunikasikan bahwa selain mengalami perubahan fisik, Ia juga akan mengalami perubahan secara mental, spiritual, sosial, budaya dan lingkungan, sehingga sangat mungkin akan ada masalah yang harus dihadapinya. Paling penting bagi kita para orang tua adalah kita harus dapat membangun kesadaran pada anak-anak kita bahwa pada usia setelah akil baliqh ini, ia sudah memiliki buku amalannya sendiri yang kelak akanditayangkan da diminta pertanggung jawabannya oleh Allah Ta'ala.

>> Memberi Ruang Lebih Setelah measuki usia akil BAliqh, anak perlu memiliki ruang agar tidak merasa terkekang, namun tetap dalam pengawasan kita. Controlling tetap harus dilakukan tanpa bersikap otoriter dan tentu saja diiringi dengan berdo'a untuk kebaikan dan keselamatannya.

Dengan demikian anak akan merasa penting, dihormati, dicintai, dihargai dan disayangi. Selanjutnya, Ia akan merasa percaya diri dan mempunyai kepribadian yang kuat untuk selalu cenderung pada kebaikan dan menjauhi perilaku buruk.

>> Mempercayakan tanggung jawab yang lebih berat. Waktu usia 15- 21 tahun ini penting bagi kita untuk memberinya tanggung jawab yang lebih berat dan lebih besar, dengan begini kelak anak-anak dapat menjadi pribadi yang cekatan, mandiri, bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Cobtoh pemberian tanggung jawab pada usia ini adalah seperti memintanya membimbing adik-adiknya, mengerjakan beberapa pekejaan yang biasa dikerjakan oleh orang dewasa, atau mengatur jadwal kegiatan dan mengelola kuangannya sendiri

>> Membekali anak dengan keahlian hidup. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah" (Riwayat sahih Imam Bukhari dan Imam Muslm)
Secara harfiah, olah raga berkuda, berenang dan memanah adalah olah raga yang sangat baik untuk kebugaran tubuh. Sebagian menafsirkan bahwa berkuda dapat pula diartikan mampu mengendarai kendaraan (baik kendaraan darat, laut, udara). Berenang dapat disamakan dengan ketahanan dan kemampuan fisik yang diperlukan agar menjadi muslim yang kuat. Sedangkan memanah dapat pula diartikan sebagai melatih konsentrasi dan fokus pada tujuan.

Di era modern, sebagian pakar memperluas tafsiran hadist diatas sebagai berikut :

>Berkuda = Skill of Life, memberi keterampilan atau keahlian sebagai bekal hidup agar memiliki rasa percaa diri, jiwa kepemimpinan dan pengendalian diri yang baik.

> Berenang = Survival of Live, mendidik anak agar selalu bersmangat, tidak mudah menyerah dan tegar dalam menghadapi masalah.

> Memanah = Thinking of Life, mengajarkan anak untuk membangun kemandirian berpikir, merencanakan masa depan dan menentukan target hidupnya.

Semoga saja kita para orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya dapat memberikan perlakuan yang tepat pada anak-anak, siapapun mereka, dari manapun mereka berasal, dan dimanapun mereka berada, karena anak-anak adalah tanggung jawab orang dewasa di sekitarnya

Dajjal di Pulau Socorta, Benarkah?

(http://www.dream.co.id/jejak/dajjal-di-pulau-socorta-150929g.html)
Reporter : Idho | Selasa, 29 September 2015 18:04



Mengintip keindahan pulau socorta, yang digadang dagadang sebagai tempat dibelenggunya dajjal.

Dream - Socotra adalah kepulauan kecil yang terletak di Samudera Hindia. Kepulauan ini terletak 80 km sebelah timur Tanduk Afrika dan 380 km selatan Jazirah Arab.

Pulau Socotra merupakan bagian dari wilayah Republik Yaman. Pulau ini disebut sebagai ‘neraka dunia’, tetapi sebabnya sendiri tidak diketahui. Pulau ini sangat terpencil, yang pelancong pun tidak pernah berkunjung kesana. Tempat ini tidak pernah dipromosikan meskipun memiliki kelebihan yang menarik.

Pulau Socotra memiliki flora dan fauna yang tidak pernah kita lihat di manapun. Socotra telah di calonkan sebagai ‘one of the new seven wonders of the word’.

Pulau terpencil ini hanya didiami 40 ribu jiwa saja. Keanehan pulau ini adalah anggapan bahwa sering dikaitkan dengan penjara Dajjal. Hal ini karena jika berkunjung ke Socotra akan terkesan seperti ke planet lain dan teori mengatakan, tempat ini mungkin sebagai tempat dajjal dikurung.

Teori itu semakin kuat dengan dipadukan dengan hadis ajaran Islam bahwa tempat dajjal dikurung ialah Laut Yaman.



Hingga saat ini, sebagian ilmuwan berpendapat flora dan fauna di pulau ini merupakan spesies yang hidup di masa lampau dan belum pernah diidentifikasi sebelumnya. Karena letak pulau yang terasing dari dunia luar dan karakteristik iklimnya yang unik, flora dan fauna ini masih bertahan hidup hingga saat ini. Pulau ini terus dipertahankan keasliannya oleh UNESCO dengan segala keanehan di dalamnya.

Apa Kaitanya Pulau Ini Dengan Dajjal?

Jika kita merujuk kepada hadits-hadits Rosulullah, sangat jelas menyatakan Dajjal adalah manusia biasa yang diciptakan Allah khusus untuk menguji umat manusia di akhir zaman.

Dajjal akan mengaku sebagai Yahweh/Robb/Allah yang turun ke bumi dalam wujud manusia, dengan segala kesaktiannya yang dapat dikatakan setingkat muzizat. Dajjal sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Tetapi sampai waktunya bebas ia akan senantiasa terkurung di sebuah pulau di Laut Syam atau Laut Yaman.

Syam adalah sebuah negeri pada masa lampau yang menjadi jantung perdagangan Timur Tengah. Saat ini, wilayah Syam meliputi Palestina, Libanon, Suriah dan Jordania. Sehingga jika kita melihat peta, Laut Syam mungkin maksudnya Laut Tengah yang berbatasan langsung dengan Palestina dan Libanon memanjang sampai ke Samudera Atlantik yang ada di antara Benua Eropa, Afrika dan Amerika. Sedangkan, Laut Yaman mungkin maksudnya adalah Samudera Hindia yang ada di selatan Benua Asia.

Jadi, kemungkinan besar pulau tempat Dajjal dikurung ada di Samudera Atlantik atau Samudera Hindia.

Ada sebuah cerita dalam sebuah hadits sohih Muslim yang menjelaskan tentang pulau tempat Dajjal dikurung ini. Dimana ada sekelompok pelaut Arab yang beragama Kristen yang tidak sengaja sampai di pulau itu, kemudian setelah pulang mereka menemui Rasul untuk menceritakan kisahnya sekaligus berbai'at masuk Islam. Berikut friksi ringkasan ceritanya :

Selama berhari-hari Tamim Ad-Dari bersama anak buahnya terombang-ambing di lautan akibat badai. Hingga mereka terdampar di sebuah pulau yang sangat asing, lalu mereka bermaksud singgah di pulau tersebut.

Kemudian setelah di darat, mereka bertemu dengan sebuah binatang yang berbulu sangat lebat sehingga tidak nampak mana kepala mana ekornya, namanya Jassasah. Binatang sang penjaga pulau itu pun berbicara supaya mereka menemui seseorang yang ada di kuil karena ia membutuhkan berita dari mereka. Lantas mereka tergesa-gesa pergi ke kuil itu karena takut binatang tersebut.

Setelah tiba di kuil, mereka menemui sesosok manusia yang ukuran tubuhnya cukup besar dan sedang terpasung. Dimana kedua tangan dan lehernya dirantai dengan rantai yang sangat besar dan kuat sampai ke lutut dan kakinya sehingga posisinya duduk.

Lalu orang itu pun bertanya tentang siapa mereka dan asal mereka, maka mereka pun menjawab bahwa mereka adalah pelaut Arab yang tersesat dan sampai ke pulau itu. Ia pun bertanya lagi tentang keadaan di wilayah Arab khususnya negri Syam kepadanya. Dimana berita dari mereka itu berisi 4 tanda menjelang kebebasannya ke dunia luar.

Jadi, Dajjal akan bebas jika semua tanda ini telah terjadi, yaitu jika :

Danau Tiberias apabila sudah kering; dimana danau ini terletak di perbatasan Palestina dan Suriah yang dipakai penduduk sebagai sumber air untuk pengairan, perikanan, mandi, minum, mencuci dan sebagainya.

Mata air Zughar apabila sudah kering; dimana ini merupakan sumber mata air penduduk Syam yang dipakai khusus untuk perkebunan dan pengairan lainnya. Kurma Baisan apabila sudah tidak berbuah; dimana ini adalah hasil perkebunan utama penduduk Syam.

Diutusnya nabi akhir zaman yang ummi (tidak bisa menulis dan membaca) kepada bangsa Arab; dimana pada awalnya ia akan dimusuhi dan diperangi kaumnya, namun pada akhirnya ia akan dipatuhi dan diikuti oleh bangsa Arab dan umatnya.

Mereka pun menjawab bahwa Danau Tiberias dan mata air Zughar belum kering, kurma Baisan masih berbuah, sementara Nabi Muhammad SAW, telah diutus serta dipatuhi oleh kaumnya dan umatnya.

Orang itu pun menjelaskan jika 4 tanda itu sudah terjadi maka ia akan bebas dari belenggu dan akan berkeliling dunia selama 40 malam untuk menguji umat manusia.

Ia pun berkata bahwa mereka sudah ditakdirkan untuk mengetahui kondisi dan keberadannya serta menyampaikan berita dunia luar kepadanya. Oleh karena itu, terakhir ia pun memberitahukan jati dirinya kepada mereka bahwa ia adalah Al-Masih Ad-Dajjal (Sang Penyelamat Palsu).

Setelah percakapan selesai, mereka pun pergi dari pulau asing tersebut saat kondisi cuaca memungkinkan. Mereka memutuskan untuk pulang ke tempat asalnya di Arab. Mereka pun menemui Nabi Muhammad S.A.W. untuk menceritakan kisah yang mereka alami sekaligus berbai'at masuk Islam. Dan kisah Tamim Ad-Dari beserta kawan-kawannya ini diceritakan Rosululloh dalam ceramahnya setelah solat berjama'ah supaya bisa menjadi pengetahuan dan peringatan kepada seluruh umatnya tentang akan datangnya Dajjal di akhir zaman kelak.

Jadi, dari keempat tanda itu hanya 1 yang telah terjadi yaitu diutusnya Rosululloh, sementara 3 lainnya yang menyangkut kondisi dan situasi di negri Syam mungkin sampai sekarang masih dalam proses untuk terjadi secara nyata.

Rasulullah s.a.w telah menguatkan lagi bahawa Dajjal akan datang dari arah timur. Ada yang mengatakan bahawa Dajjal akan datang dari Khurasan atau Asfahan. Wallahu a’lam. (Ism, Sumber: sayangi.com)

Selasa, 29 September 2015

Subhanallah! Inilah Fakta Tentang Ka’bah Gegerkan Ilmuwan NASA

(Status Mansyir Embas Kalomang shared a link di fb.)



Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama Zero Magnetism Area, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah museum di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’Bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda : Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adam lah yang menjadikannya hitam.

Silahkan share artikel ini sebanyak-banyak nya, semoga menjari berkah. Amin

Subhanallah! Inilah Fakta Tentang Ka’bah Gegerkan Ilmuwan NASA

(http://pustaka9.blogspot.com/2015/08/subhanallah-inilah-fakta-tentang-kabah.html)

Hikmah-hikmah Umar bin Al-Khathab radhiallahu 'anhu

(1) Dahulu di masa Rasulullah kalian bersandar pada wahyu, barangsiapa yng merahasiakan sesuatu maka ia mendapatkan rahasianya dan barangsiapa yang menampakkan sesuatu maka ia mendapatkan apa yang ia tampakkan. Karena itu tunjukkanlah akhlak kalian yang paling baik pada kami dan Allah Maha Mengetahui hati kalian. Siapa yang menampakkan sesuatu pada kami sementara ia mengira hatinya baik, kami tidak akan membenarkannya. Dan siapapun yang menamppakkan suatu kebaikan pada kami dan menurut kami seperti itu maka kami akan membenarkannya.

(2) Sebagian dari kekikiran adalah salah satu kemunafikan dan infakkan harta untuk diri kalian.

(3) Perbaikilah harta yang dikaruniakan Allah pada kalian. Rezeki yang sedikit dalam kelembutan lebih baik dari rezki yang banyak namun dalam kekerasan.

(4) Kematian adalah suatu keniscayaan yang menimpa orang baik dan buruk.

(5) Orang yang bersaksi adalah orang yang berinstropeksi diri.

(6) Barang siapa menyembunyikan rahasianya maka kebaikan ada pada kedua tangannya.

(7) Barangsiapa yang memancing dirinya untuk menjai sasaran tuduhan, jangan mencela orang yang berburuk sangka padanya.

(8) Jangan berburuk sangka pada kata-kata yang diungkapkan oleh saudaramu sementara engkau menemukan celah kebaikan pada kata-kata itu.

(9) Letakkan urusan saudaramu pada posisinya yang terbaik hingga tiba urusan terebut sesuatu yang mengalahkanmu.

(10) Jangan sering bersumpah, karena Allah akan menghinakanmu.

(11) Perhatikanlah dan carilah teman-teman yang jujur karena mereka adalah perhiasan dalam suka dan bekal dalam duka.

(12) Tidaklah engkau membalas seseorang yang mendurhakai Allah terhadap dirimu seperti engkau mentaati Allah terhadap orang tersebut.

Minggu, 27 September 2015

Bagaimana cara menikmatinya?

(Status Nur Arpi shared Backpacker Nusantara's photo di fb.)



Backpacker Nusantara with Virgian Wirdana and 41 others

Saya selalu ingin mengajukan pertanyaan kepada setiap pengguna rok mini atau celana super pendek di area publik.
Dengan pertanyaan seperti ini :

1. “Mbak_mbak, boleh tau apakah dengan rok mini / celana super pendek yang mbak pakai itu, saya atau kami boleh menikmati paha mbak ?”
2. “Kalau boleh, apakah mbak memang sengaja agar kami melihatnya ? atau malah risih kalau kami melihatnya ?”
3. “Atau tolong jelaskan kepada kami, bagaimana seharusnya kami boleh menikmati paha mbaknya biar mbak merasa nyaman dan kita bisa sama_sama menikmati, agar saya merasa aman dalam menikmati, dan mbaknya nikmat juga dilihati ?”

Apa ada yang bisa jawab pertanyaan tersebut, khususnya cewek yang sering pakai rok mini / celana super pendek di area publik ??

Hanya sebuah catatan :

Soal hak, semua memang punya hak masing_masing. Selama masih berada di tempatnya, hak menjadi sesuatu yang aman bagi dirinya maupun orang lain.
"Apapun yang diciptakan berharga di dunia ini entah itu tertutup rapat, sulit untuk dilihat, ditemukan atau didapatkan.”

Suatu contoh :

1. Dimana kamu dapat menemukan berlian ?
Jauh di dalam tanah, tertutup, dan dilindungi.

2. Dimana kamu dapat menemukan mutiara ?
Jauh di dalam samudra, tertutup, dan dilindungi oleh cangkang yang indah.

3. Dimanakah kamu dapat menemukan emas ?
Jauh di dalam tambang, ditutupi dengan berlapis_lapis bebatuan, dan untuk mendapatkannya kamu harus bekerja keras dan menggalinya.

Tubuhmu suci dan unik. Kamu jauh lebih berharga dari emas, berlian, dan mutiara, dan kamu juga harus ditutupi.

Jika kamu menjaga hartamu seperti emas, berlian, dan mutiara, ditutup dengan rapat, perusahaan tambang ternama dengan pekerjanya yang kompeten akan datang dan melakukan eksplorasi yang luas.

Pertama, mereka akan menghubungi pemerintahmu (keluarga), menandatangani kontrak profesional (pernikahan), dan memilikimu secara profesional (pernikahan yang legal).

Tapi jika kamu terus_menerus membiarkan hartamu yang berharga tidak tertutupi, kamu akan selalu menarik penambang ilegal untuk datang dan menambangmu secara ilegal.

Semua orang hanya akan mengambil instrumen mentah dan menggali dengan bebas.

Jadi, jagalah tubuhmu tertutup maka kamu akan mengundang datangnya penambang profesional untuk mengejarmu

Sabtu, 26 September 2015

Sayang, kalau dilewatkan!

Bila Allah berkehendak menyebarkan keutamaan yang rahasia
Maka Dia memberi kesempatan lidah pendengki untuk menyebarkannya.
Seandainya bukan karena nyala api yang merayap
Maka tidak diketahui wanginya bau kayu wangi.

(Diwan Abu Tammam no 45-46 dalam Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi)

=====



Apabila ada seseorang yang memberikan faedah kepadamu
Berupa ilmu maka banyaklah terima kasih padanya selama-lamanya
Katakanlah : Semoga Allah membalas si fulan dengan kebaikan
Karena dia telah memberiku faedah, tinggalkan kesombongan dan kedengkian


(Dzail Thabaqat Hanabilah 2/87 dalam Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi)

=====



Kebenaran itu akan menang dan mendapat ujian
Janganlah heran, sebab ini sunnah ar-Rahman


(Imam Ibnu Qayyim rohimahullah dalam Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi)

Jumat, 25 September 2015

Rekam Jejak Prosesi Shalat Id.

Sudah beberapa tahun ini saya perhatikan pelaksanaan shalat Id, baik itu Idul Fitri atau pun Idul Adha, dari segi jumlah yang melaksanakan Shalat Id masih luar biasa, bahkan di beberapa masjid atau lapangan-lapangan kecil di lingkungan pemukiman juga diadakan pelaksanaan sholat Id, apalagi untuk sholat Idul Adha yang nantinya dirangkaikan dengan pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Tetapi rasanya dari segi Ruh pelaksanaan Shalat Id itu sepertinya ada yang hilang. Apanya yang hilang? Entah, barangkali ini terlalu subjektif dari pandangan saya sendiri. Namun para pembaca bisa menilai sendiri apakah ini hanya sudut pandang saya yang salah atau hal ini terjadinya hanya di daerah saya saja. Syukurlah kalau hal ini hanya terjadi di tempat saya saja, berarti di daerah lain masih bagus! Atau pandangan saya yang terlalu berlebih-lebihan, untuk itu saya mohon maaf.

(1) Ketika dikumandangkan takbir, tahlil, tahmid sebelum pelaksanaan sholat, yang saya dengar hanyalah suara orang yang takbir di speaker saja. yaa, memang ada juga suara dari jamaah tetapi seperti seperti suara desahan. Sebagian orang sibuk dengan hp dan gagjetnya, sebagian lagi seperti mengantuk menahan kepalanya dengan tangannya sementara mulutnya tidak terbuka untuk takbir, yang lain walau terbuka mengikuti takbir berjamaah tetapi tidak ada suaranya, yang lain lagi sementara membaca teks khutbah yang akan dibacakan sang khotib bahkan ada juga yang membaca koran yang dijadikan alas untuk sajadahnya.

(2) Pelaksanaan sholat Id yang diadakan di lapangan atau di masjid, kalau tidak ada yang menuntun untuk merapikan shaf maka dipastikan jamaah akan menempati shaf yang diinginkannya, yang mengakibatkan shaf kadang terputus karena kosong atau tidak beraturan. Bahkan walau sudah ada yang mengatur tetapi jamaah kadang tidak mau menurutinya. Apalagi saat ini cuaca terasa cepat panas, maka jika ada pohon atau tempat-tempat teduh maka tempat-tempat itu akan menjadi sasaran pertama bai jamaah tanpa memperdulikan keutamaan shalat berjamaah.

(3) Ketika khotib membacakan khutbahnya, banyak jamaah yang ikut juga berbicara dengan mengobrol dengan sesamanya, bahkan kadang sang khotib belum selesai khutbahnya ada jamaah yang sudah meninggalkan lapangan untuk pulang ke rumah! Padahal untuk mendapatkan kesempurnaan pahala sholat Id harus mengikuti khutbah sang khotib dan mendengarkannya dengan seksama.

(4) Kalau pakaian rata-rata sudah menampilkan yang terbaik, tetapi kadang ada yang berlebihan. Semua perhiasan dikenakan memenuhi badan seolah sebagai ajang pamer kekayaan.

Mengapa Kita ini Bangga jadi orang Pelit?

(Status Yondra Efendi shared Catur Prasojo's photo di FB)


Catur Prasojo
Beberapa waktu lalu saya mengunjungi Pak Ujang (65 tahun), pemilik kios ikan kecil di bilangan Jakarta Pusat. Saya sering ke sana. Kiosnya sangat sederhana, berupa papan kecil seluas 2,5 x 4 meter. Beliau sudah lebih dari 30 tahun berjualan ikan di sana. Di sudut kanan toko terdapat sebuah tangga menuju lantai dua. Lantai yang memiliki tinggi 1 m merupakan tempat tinggal Pak Ujang dan istri.

Tepat saat saya berkunjung, muncullah seorang pembeli yang menggunakan mobil mewah brand Jerman. Awalnya Si Pembeli membeli makanan ikan seharga Rp 5.000,-. Ia pun berusaha keras menawar. Akhirnya Pak Ujang sepakat menjual Rp 9.000,- per dua bungkus. Si Pembeli kemudian melihat ikan koi tiga warna berukuran sekitar 30 cm. Pak Ujang menjual dengan harga Rp. 40.000,- per ekor. Terjadilah tawar-menawar. Si pembeli terus memaksa ingin memiliki ikan tersebut dengan harga Rp 25.000,-. Katanya, ikan begitu tidak layak dihargai Rp 40.000,-.

Pak Ujang terlihat sangat keberatan menjual ikan tersebut di bawah Rp 35.000,-. Namun, saya sendiri menyaksikan betapa kerasnya si pembeli menawar dan memaksa. Akhirnya Pak Ujang pun luluh dan menjual empat ekor dengan harga yang diinginkan pembeli. ”Ikan ini sudah hampir 1 bulan tidak laku,” Jawabnya setelah saya menanyakan alasannya menjual.

Si Pembeli kembali membeli tanaman air yang harusnya berharga Rp 5000,- per buah. Begitu gigihnya mendapat 4 buah dengan uang Rp 10.000,-, sampai-sampai Si Pembeli memasukkan sendiri dua tanaman air tambahan ke plastik. Tidak berhenti sampai di sana, saat hendak membayar, dia pembeli kembali meminta dua ekor ikan kecil seharga Rp 5.000,- per ekor untuk mainan anaknya. Dan Pak Ujang akhirnya memberikan.

Saya merenung. Banyak orang sering sekali berhemat setiap keping rupiah dari si miskin. Mereka sering mengganggap harga barang dari seorang pedagang kecil atau pasar tradisional tidak pantas dan menawar serta puas karena bisa berhemat setidaknya Rp 500,- Kemudian mereka berjalan ke mal dan tidak bertanya kepantasan dari harga secangkir kopi Rp 40.000,- atau semangkok bakso Rp. 60.000,-. Mereka bahkan membeli dengan bangga dan malu bila menawar. Mereka menawar dari tukang becak yang harus mengayuh sepeda dengan berat, tetapi tidak pernah memprotes argo taksi yang bergerak tak terkendali.

Setelah itu, mereka akan bicara tentang pengentasan kemiskinan. Mereka salahkan pemerintah atas data-data kemiskinan yang tidak pernah turun. Padahal di balik itu, mereka mengeksploitasi Si Miskin. Mereka berusaha berhemat setiap keping rupiah dari Si Miskin yang bekerja lebih keras, lebih berat, dan panas dari mal untuk memberi makan keluarganya. Namun, mereka menghabiskan uang yang jauh lebih banyak di mal tanpa menanyakan kepantasannya.

Itu mereka. Kita tidak begitu ’kan?



========



Kadang saya melihat juga di lingkungan perusahaan, di mana sang Bos menahan bonus yang menjadi haknya karyawannya hingga kadang bertahun-tahun. Padahal merekalah ujung tombak yang ada di depan. Seharusnya mereka dianggap sebagai aset bukan hanya untuk dieksploitasi tenaga dan fikirannya.

Selasa, 22 September 2015

TIMUR, FITNAH, NAJED/IRAQ, TANDUK SYEITAN!!

Nabi shollallahu 'alaihi wa alihi was salam bersabda "Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu datangnya dari arah sana." sambil menunjuk ke arah timur (Najed) (HR Muslim).

Nabi shollallahu 'alaihi wa alihi was salam berdoa, "Ya Allah, berikanlah kami berkah dalam negara Syam dan Yaman," para sahabat berkata; "dan dari Najed, wahai Rasulullah?" beliau berdoa, "Ya Allah, berikanlah kami berkah dalam negara Syam dan Yaman, dan pada yang ketiga kalinya beliau shollallahu 'alaihi wa alihi was salam bersabda, "Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta di sana pula akan muncul tanduk syeitan." dalam riwayat lain dua tanduk syeitan.

dari jalur Isma'il bin Mas'ud: menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Abdullah bin Aun dari ayahnya dari Nafi' dari Ibnu Umar radhiallahu anhum dengan lafazh, "Ya Allah berkahilah kami dalam Syam kami, ya Allah berkahilah kami dalam Yaman kami." Beliau mengulanginya beberapa kali. Pada ketiga atau keempat kalinya, para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah! dalam Iraq kami? Beliau menjawab, "Sesungguhnya di sana terdapat kegoncangan dan fitnah dan di sana pula muncul tanduk syeitan." (Sanad hadits ini bagus, Ubaidulah adalah seorang yang dikenal haditsnya, sebagaimana kata Imam Bukhari dalam at-Tarikh al-Kabir 5/388/1247. Ibnu Abi Hatim Rohimahullah berkata dalam al-Jarh wa at-Ta'dil 5/322 dari ayahnya, "Shalih (bagus) haditsnya."

dari jalur Taubah al-'Anbari dari Salim bin Abdullah bin Umar dari ayahnya dengan lafazh, "Ya Allah, berkahilah kami dalam Makkah kami, Ya Allah, berkahilah kami dalam Madinah kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam Syam kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam sha' kami dan berkahilah kami dalam mudd kami. Seorang bertanya, "Wahai Rasulullah! dalam Iraq kami." Lalu Nabi shollallahu 'alaihi wa alihi was salam berpaling darinya dan mengulangi tiga kali, orang tersebut tetap saja mengatakan, "Dalam Iraq kami." Nabi shollallahu 'alaihi wa alihi was salam berpaling darinya seraya bersabda, "Di sanalah kegoncangan dan fitnah dan di sana pula muncul tanduk syeitan." (Sanad Hadits ini shahih, sesuai syarat Bukhari Muslim)

Imam Muslim dalam shahihnya 2905 meriwayatkan dari Ibnul Fudhail dari ayahnya, dia berkata: Saya mendengar ayahku Salim bin Abdullah bin Umar berkata, "Wahai penduduk Iraq! Alangkah seringnya kalian bertanya tentang masalah-masalah sepele dan alangkah beraninya kalian menerjang dosa besar! Saya mendengar ayahku Abdullah bin Umar Rodhiallahu 'anhuma mengatakan: Saya mendengar Rasulullah shollallahu 'alaihi wa alihi was salam bersabda, "Sesungguhnya fitnah datangnya dari arah sini, beliau sambil mengarahkan tangannya ke arah timur, dari situlah munculnya tanduk syeitan...." (Riwayat ini sangat jelas menunjukkan bahwa maksud "arah timur" adalah Iraq sebagaimana dipahami oleh Salim bin Abdullah bin Umar.)

Al-Khaththabi rahimahullah berkata dalam I'lam Sunan 2/1274: "Nejed: Arah Timur. Bagi penduduk kota Madinah, nejednya adalah Iraq dan sekitarnya. Asli makna 'Nejed' adalah setiap tanah yang tinggi, lawan kata dari 'Ghaur' yaitu setiap tanah yang rendah seperti Tihamah dan Makkah. Fitnah itu muncul dari arh timur dan dari arah itu pula keluar Ya'juj dan Ma'juj serta Dajjal sebagimana diriwayatkan dalam banyak hadits."

Sejarah dan Fakta Sejarah dan Fakta lapangan membuktikan kebenaran hadits Nabi shollallahu 'alaihi wa alihi was salam di atas tanah Iraq adalah sumber fitnah (Oleh karenanya, para ulama menjadikannya hadits ini sebagai tanda-tanda kenabian Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wa alihi was salam) baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, seperti keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, perang Jamal, perang Shiffin, fitnah Karbala, tragedi Tartar. Demikian pula munculnya kelompok-kelompok sesat seperti Khawarij yang muncul di kota Harura' kota dekat kota Kufah, Rafidhah (hingga sekarang masih kuat), Mu'tazilah, Jahmiyyah, dan Qodariyyah, di mana awal kemunculan mereka adalah di Iraq sebagaimana dalam hadits pertama shahih Muslim.

Ibnu Abdl Barr Rahimahullah berkata dalam al-Istidzkar 27/248: "Rasulullah shollallahu 'alaihi wa alihi was salam mengabarkan tentang datangnya fitnah dari arah timur, dan memang benar secara nyata bahwa kebanyakan fitnah muncul dari timur dan terjadi di sana, seperti perang jamal, perang Shiffin, terbunuhnya Husain, dan sebagainya dari fitnah yang terjadi di Iraq dan Khurasan semenjak dahulu hingga sekarang yang sangat panjang kalau mau diuraikan. Memang fitnah terjadi di setiap penjuru kota Islam namun terjadinya dari arah timur jauh lebih banyak."

Syaikh Mahmud Syukri al-Alusi al-Iraqi rohimahullah berkata dalam Ghayatul Amani 2/180: "Tak aneh, Iraq memang pusat fitnah dan musibah. Penduduk Islam di sana selalu dihantam fitnah satu demi satu. Tidak samar lagi bagi kita fitnah ahli Harura (kelompok Khawarij, pen) yang mencemarkan Islam, fitnah Jahmiyyah -yang banyak dikafirkan oleh mayoritas ulama salaf- juga muncul dan berkembang di Iraq, fitnah Mu'tazillah dan ucapan mereka terhadap Hasan Bashri rohimahullah serta lima pokok ajaran mereka yang bersebrangan dengan paham Ahli Sunnah begitu masyruh, fitnah ahli bid'ah kaum sufi yang menggugurkan beban perintah dan larangan yang berkembang di Bashrah, dn fitnah kaum Rafidhah dan Syi'ah serta perbuatan Ghuluw (berlebihan) mereka terhadap ahli bait, ucapan kotor terhadap Ali bin Abi Thalib serta celaan pembesar para sahabat juga sangat populer."

(Disarikan dari Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as Sidawi)

======

cuplikan di atas muncul karena adanya berita ini :http://www.syiahindonesia.com/2015/09/kebijakan-baru-syiah-irak-tidak-ada-tempat-bagi-sunni.html

=====

sebagai tambahan :http://www.eramuslim.com/konsultasi/konspirasi/apakah-iran-adalah-anak-buah-yahudi.htm#.VgJDXtKqqko ((Apakah Iran Adalah Anak Buah Yahudi? Dan Dimanakah Letak Khurasan?))

Senin, 21 September 2015

Begini cara setop akun Facebook bagikan video porno tanpa izin

(http://www.merdeka.com/teknologi/begini-cara-setop-akun-facebook-bagikan-video-porno-tanpa-izin.html)



Merdeka.com - Siapa yang ingin akun Facebook mereka membagikan konten-konten berisi pornografi? Hal tersebut tentu akan sangat memalukan dan mengganggu. Tetapi, kasus itu kini sedang marak di Indonesia, korbannya pun terus bertambah. Lalu bagaimana cara menghentikannya?

Di kolom Komunitas Bantuan Facebook, ada Facebookers asal China yang mengaku akunnya men-share konten berisi video porno yang berbahasa Indonesia (atau Melayu) tanpa sepengetahuannya.

Untuk menghentikan posting konten porno itu, dia mencoba banyak cara, mulai dari mengganti password Facebook hingga password email. Akan tetapi, cara-cara itu tidak membuahkan hasil. Adakah cara untuk menghentikan akun Facebook membagikan konten porno?

Jawabannya ada! Mengingat kasus itu disebabkan oleh virus yang menyamar menjadi aplikasi Facebook, cara menghentikannya adalah dengan menghapus aplikasi yang sudah terpasang di Facebook Anda tadi. Berikut langkah-langkahnya.

1. Masuk ke daftar aplikasi terinstal

Setelah masuk akun Facebook yang bermasalah (sebaiknya via PC), pilih opsi lihat daftar aplikasi Facebook yang sudah Anda pasang di bagian kiri tengah laman muka Facebook Anda. Lalu klik di bagian 'Aplikasi'.



2. Pilih aplikasi yang akan dihapus

Saat jendela daftar aplikasi terbuka, Anda bisa melihat aplikasi apa saja yang sudah Anda pasang di Facebook. Nah, sekarang waktunya Anda melihat aplikasi apa yang terlihat mencurigakan.



Jika sudah menemukannya, klik ikon gerigi yang ada di samping kanan aplikasi tadi dan pilih opsi 'Hapus Aplikasi'.

3. Pencarian lebih lanjut

Jika aplikasi yang mencurigakan dari daftar tadi sudah dihapus, tetapi Facebook masih saja memposting konten porno, bisa jadi aplikasi itu 'bersembunyi'.

Untuk melihatnya, saat berada di daftar aplikasi, pilih menu pengaturan yang ada di ujung kanan atas. Dengan memilih opsi tersebut, Anda bisa melihat seluruh aplikasi yang terpasang di Facebook yang sebelumnya tidak terlihat.



Selanjutnya, Anda bisa memilih kembali aplikasi-aplikasi yang mencurigakan dan menghapusnya. Caranya pun mudah, tinggal arahkan kursor ke aplikasi yang ingin dihapus, nanti akan muncul ikon 'X' yang jika diklik akan melenyapkan aplikasi tadi.



4. Jalankan ANTIVIRUS

Sebagai tindakan pelengkap, Anda bisa menjalankan antivirus di perangkat Anda. Hal ini perlu dilakukan mengingat mengklik konten porno di Facebook juga bisa membuat perangkat terinveksi virus berbahaya seperti Trojan.

Setelah melakukan langkah-langkah di atas, Anda bisa menghapus postingan-postingan konten porno yang sudah terlanjur muncul di akun Facebook Anda. Hal ini bisa membantu melenyapkan secara total konten porno yang sudah muncul atau berpotensi muncul di masa depan.

Selamat mencoba!

Mengingatkan Kembali Pembantaian 30.000 Jiwa Lebih oleh Syiah di Depan Ka’bah

(http://www.nahimunkar.com/mengingatkan-kembali-pembantaian-30-000-jiwa-lebih-oleh-syiah-di-depan-kabah/Posted on Apr 4th, 2015)



Majdi Ar Roba’iy (pakar sejarah) berkata: Aku telah menghabiskan sepuluh tahun dari umurku bersama syi’ah… Dan kupelajari sejarah mereka, kuteliti sepak terjang mereka dan tokoh-tokoh utama mereka… Demikian pula perseteruan mereka terhadap ahlussunnah wal jama’ah… Itu semua kulakukan selama pengembaraan ilmiahku dalam rangka mendapatkan gelar Master dan Doktor di bidang sejarah syi’ah, tepatnya di negeri Irak dan Iran.

Kurenungi dengan seksama sekte Syi’ah Bathiniyyah yang menghalalkan darah kaum muslimin, dan menyebarkan paham syi’ah dengan api dan besi (kekuatan senjata)… Sampai mereka berhasil memaksa bangsa Iran sejak 400 tahun untuk memeluk syi’ah…

Mereka memaksa jutaan warga ahlussunnah wal jama’ah di Iran untuk menganut paham syi’ah, sampai-sampai para sejarawan mengatakan bahwa jumlah ahlussunnah yang dibunuh oleh syi’ah di masa daulah Shafawiyah (Syi’ah Rafidhah) mencapai SATU JUTA JIWA.

Mereka disembelih dengan pedang oleh tangan-tangan syi’ah Rafidhah, sehingga beralihlah Iran yang sunni menjadi syi’i majusi sejak 400 tahun silam.

Lebih dari itu, pada saat-saat paling kritis dalam sejarah, kaum Syi’ah Rafidhah justru berkoalisi dengan kaum Yahudi dan Nashara untuk melawan ahlussunnah wal jama’ah… inilah penyebab terhentinya ekspansi (futuhat) Daulah Utsmaniyyah di benua Eropa, setelah mereka berhasil menaklukkan belahan timur Eropa.

Daulah Utsmaniyyah sempat menjejakkan kakinya di jantung Eropa, dan mengepung kota Wina (Austria)… namun akhirnya mereka harus kembali ke negeri Timur (Asia) dan melupakan impian penaklukan Eropa dan masuknya warga Eropa ke pangkuan Islam.

Oleh karena itu, salah seorang sejarawan Barat terkenal berkata, “Andai bukan karena pengkhianatan dan serangan Kaum Syi’ah Shafawiyyin (Rafidhah) terhadap Khilafah Utsmaniyyah dari arah belakang, niscaya Utsmaniyyun akan menguasai Eropa seluruhnya, dan beralihlah Eropa menjadi benua Islam”.

Diantara tragedy yang menjadikanku merenung cukup lama, dan hampir-hampir tak percaya hal itu bisa dilakukan oleh seorang manusia, apalagi yang mengaku muslim… ialah apa yang dilakukan oleh Syi’ah Qaramithah (salah satu sekte syi’ah bathiniyyah) di sekitar Baitullah (masjidil Haram) pada tahun 317 H, tepatnya pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah) ketika mereka menyerang Jemaah haji dan membantai lebih dari 30 ribu jiwa… kubah sumur zam-zam mereka hancurkan… pintu ka’bah mereka congkel… kiswahnya mereka lepas, dan siapa pun dari Jemaah haji yang bergelayutan di kiswah ka’bah mereka sembelih… lalu mereka kuburkan jasad kaum muslimin tsb di sumur zam-zam!!

Setelah itu, mereka mencongkel hajar aswad dari tempatnya, dan membawanya ke negeri Mereka (Ahsa’).

Setelah merenungi tragedy ini, barulah aku meyakini kebenaran ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah tentang kaum syi’ah bathiniyyah, bahwa “mereka itu lebih kafir dari Yahudi dan Nasrani, dan memerangi mereka lebih wajib daripada memerangi orang-orang kafir, sebab mereka tergolong kaum murtad”.

Hari ini, setelah kita menyaksikan penyembahan terhadap Basyar Al Asad yang terjadi di Suriah, dan pembantaian serta pembunuhan terhadap Ahlussunnah lewat serangkaian genosida yang belum pernah dilakukan kaum Yahudi maupun Tatar (Mongol) sekalipun… ditambah lagi penghancuran dan penistaan masjid-masjid… yakinlah aku bahwa Basyar Al Asad dan Syi’ah Nushairiyah-nya adalah anak cucu dari Syi’ah Bathiniyyah Qaramithah tsb…

Benarlah firman Allah (ذريةً بعضها من بعض) “Sebagiannya merupakan keturunan sebagian lainnya”…

Seakan-akan sejarah sedang terulang kembali!!!

Ditulis oleh DR. Majdi Ar Roba’iy diterjemahkan, Madinah 8 Jumada Tsaniyah 1436 H/ Muhamad Taufik Ismail

(nahimunkar.com)

============================================================

Karena terjadinya Musibah Mina pada musim haji tahun ini dan tuduhan-tuduhan keji dari kaum syiah atas tragedi itu membuat daftar kejelekan mereka di tanah haram Mekkah kembai terungkap lewat media.

Islamedia – Pemeluk Syiah memiliki rekam jejak buruk dalam sejarah pelaksanaan Ibadah Haji, mereka kerap kali melakukan kekacauan yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa dari umat Islam yang sedang menunaikan Ibadah Haji.

Berikut ini 6 Peristiwa kekacauan yang dilakukan Syiah dalam sepanjang sejarah:

1. Tahun 293 H, Syi’ah Qaramithah menyerang Kufah, membakar seluruh kabilah Arab Bani Abd al-Qais, dan melakukan aksi pembantaian yang cukup mengerikan.

2. Tahun 312 H, di bawah pimpinan Abu Thahir al-Qarmathi pemeluk Syiah menyerang kafilah yang baru menunaikan Ibadah haji dari Makkah. Mereka membunuhi kaum lelaki dan menawan kaum wanita. Meramapas harta mereka yang lebih dari 1 juta dinar. (Ibn Katsir al-Syafi’i, AL-Bidayah wa al-Nihayah, juz XI, h. 149).

3. Tahun 317 H,Abu Thahir al-Qarmathi sampai ke Makkah pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah). Dia dan tentaranya membantai para jamaah haji dan mu’tamirin di sekitar Ka’bah, baik mereka yang sedang thawaf, maupun mereka yang bergelantungan di kelambu Ka’bah. Merampas harta mereka. Dan bukan cuma itu, mereka juga mencabut Hajar al-Aswad dari Ka’bah, dan membawanya ke Kerajaan mereka, dan tetap berada di sana sampai 335 H ( selama + 18 tahun).

(Ibn Katsir al-Syafi’i, AL-Bidayah wa al-Nihayah, juz XI, h. 160). 4. Tahun 1406 H/ 1986: Jama’ah haji Iran turun di Jeddah. Setelah melalui pemeriksaan, ternyata kebanyakan jama’ah yang berjumlah 500 orang, menyembunyikan bahan peledak C4 di bagian bawah tas. Kemudian bahan peledak tersebut dikumpulkan dan mencapai berat 150 Kg.

5. Tahun 1407 H/ 1987. Hizbullah bekerja sama dengan Garda Revolusi Iran, dan didukung oleh Jama’ah haji Syiah dari Saudi, mengadakan demonstrasi besar-besaran di Makkah al-Mukarramah, pada musim haji 1407 H. Hasilnya, 402 orang wafat, 85 di antaranya adalah petugas keamanan. Akibat dari kerusukan ini menyebabkan puluhan bangunan hancur, ratusan wanita, anak-anak, dan orang tua terinjak-injak , dan ratusan ribu jama’ah haji terhambat melaksanakan manasik.

6. Tahun 1409 H. Anggota Hizbullah-Saudi bekerjasama dengan Syi’ah Kuwait melakukan aksi peledakan bom di Kota Makkah.Bahan peledak mereka peroleh dari pejabat (Syi’ah) Kedubes Kuwait di Saudi. Para pelaku diangkat sebagai pahlawan oleh kaum Syi’ah. [islamedia/mh]

Oleh : A Humaira

http://islamedia.id/ – Jumat, 25 September 2015
kiriman Abimantrono Anwar 2015-09-25 11:25 GMT+07:00
http://www.nahimunkar.com/inilah-daftar-kejahatan-syiah-da…/

Rahasia Indahnya Suara Azan dari Madinah

Reporter : Sandy | Minggu, 27 Juli 2014 07:07

Foto Ilustrasi Muadzin (YouTube)

Di antara karakteristik yang paling menonjol dan atribut dari azan Madinah adalah nada dan irama sang muadzin yang mendayu-dayu.

Dream - Azan atau panggilan untuk salat di Masjid Nabawi dikenal memiliki irama yang unik. Metode azan khas Madinah ini telah menjadi rujukan cara beradzan di seluruh dunia.

Seperti dilansir Makkah Daily, Di antara karakteristik yang paling menonjol dan atribut dari adzan Madinah adalah nada dan irama sang muadzin yang mendayu-dayu.

Azan pertama kali dikumandangkan di Masjid Nabawi oleh seorang budak merdeka bernama Bilal Bin Rabah pada zaman Rasulullah.

Salah satu muadzin saat ini yang dianggap sebagai mentor dan pakar terkemuka dari azan jenis ini adalah Sheikh Isam Bukhari, dari Masjid Nabawi.

Seorang peneliti azan, Mohammad Baksh, mengatakan fitur yang paling membedakan antara adzan Madinah dari Mekah adalah resonansinya.

Baksh menjelaskan ada melodi yang berbeda untuk azan Madinah saat muadzin mengucapkan ajakan salat.

"Banyak muadzin telah mewarisi adzan Madinah dari ayah mereka. Mereka sering ke masjid sejak masih anak-anak untuk belajar azan. Sehingga mereka banyak yang diangkat menjadi muadzin reguler sejak usia 15 tahun," kata dia. Baksh juga menyebutkan beberapa nama keluarga di Madinah yang anggotanya dikenal memiliki suara resonan, seperti Bukhari, Al-Hakeem, Al-Nu’man, Al-Najdi, Aldjouli, Al-Khashoggi dan keluarga Al-Afifi.



"Meski peran beberapa keluarga lainnya tidak sekuat dulu, sejumlah muadzin muda telah muncul. Seperti Abdulmajeed Al-Suraihi, Omar Sunbul dan Ashraf Al-Afifi yang telah mengadopsi ilmu azan Madinah," katanya.

Baksh mengatakan bahwa azan di Masjid Nabawi biasa dikumandangkan dari lantai lima menara masjid hingga tahun 1980, ketika tugas azan diemban oleh seorang muadzin.

Namun hal itu berubah seiring perkembangan zaman di mana banyak bermunculan muadzin-muadzin muda. Kini setiap muadzin mendapat giliran mengkumandangkan azan sekali dalam dua minggu.

"Guru muadzin, Abdulrahman Khashoggi, biasa menjadwalkan muadzin sedemikian rupa sehingga tiga muadzin selalu berada di tangan selama waktu salat," kata Baksh.

Adzan biasa dikumandangkan sesuai dengan jam matahari di Masjid Nabawi. Namun itu tidak digunakan lagi karena sudah digantikan dengan sarana modern untuk mengenali waktu adzan.

(Ism, Sumber: Saudi Gazette)
(http://www.dream.co.id/news/rahasia-indahnya-suara-adzan-dari-madinah-1407258.html)

Sabtu, 19 September 2015

Soal-soal Ulangan Hama dan penyakit Ikan, kelas XII Jurusan Agribisnis Perikanan

1. Hama dan penyakit adalah salah satu factor yang sangat ditakuti oleh para pembubidaya ikan terutama budidaya ikan dengan padat modal. Karena kalau ikan budidayanya sudah terkena hama dan penyakit, maka ditakutkan usahanya akan mengalami :
A. Ikan budidaya mengalami penurunan pertumbuhan (kerdil)
B. Konversi pakan akan meningkat
C. Kerugian
D. Mortalitas yang tinggi.

2. Ikan yang terkena hama dan penyakit biasanya dicirikan dengan kondisi ikan itu sendiri, kecuali :
A. Ikan budidaya mengalami penurunan pertumbuhan (kerdil)
B. Konversi pakan akan meningkat
C. Kerugian
D. Mortalitas yang tinggi.

3. Mortalitas yang tinggi berarti sesuai dengan pernyataan di bawah ini kecuali :
A. Tingkat kehidupan yang rendah.
B. Tingkat kematian yang tinggi.
C. Survival rate yang tinggi.
D. Survival rate yang rendah.

4. Di bawah ini dikategorikan termasuk hama dalam budidaya ikan, kecuali :
A. Biawak
B. Kepiting
C. Manusia
D. Virus

5. Hama berhubungan dengan factor eksternal dari ikan budidaya kita, tetapi penyakit berhubungan langsung dengan :
A. Pakan
B. Mortalitas
C. Kesehatan
D. Pertumbuhan

6. Sifat hama yang ada di wadah budidaya :
A. Predator dan Kompetitor
B. Kompetitor dan perusak
C. A dan B Salah semua
D. A dan B Benar semua

7. Jenis penyakit terbagi menjadi dua, yaitu :
A. Penyakit infeksi dan non infeksi
B. Penyakit infeksi dan penyakit bagian dalam
C. Penyakit non infeksi dan penyakit bagian dalam
D. Penyakit bagian dalam dan penyakit bagian luar

8. Penyakit yang menyerang bagian luar dari tubuh ikan biasa pada bagian :
A. Kulit, insang, mata dan usus
B. Insang, mata, usus dan sirip
C. Mata, usus, sirip dan hidung
D. Sirip, hidung, insang dan kulit

9. White Spot (WSSV) yang dikenal sebagai penyakit pada udang yang disebabkan oleh jenis :
A. Parasit
B. Virus
C. Bakteri
D. Jamur

10. Untuk menghindari ikan budidaya kita terkena hama dan penyakit selama proses budidaya, menerapkan pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. Di bawah ini termasuk langkah-langkah pencegahan pada budidaya udang di tambak, kecuali :
A. Menerapkan biosekuriti
B. Pengkapuran pada masa persiapan
C. Pintu Air tanpa saringan
D. Membasmi ikan liar sebelum penebaran

11. FCR berhubungan dengan :
A. Survival rate
B. Jumlah pemakaian pakan
C. Mortalitas
D. Kualitas Air

12. Pemberian pakan sesuai dengan peruntukannya menghindari ikan budidaya terkena penyakit, sesuai dengan prinsip :
A. Tepat waktu
B. Tepat dosis
C. Tepat ukuran
D. Tepat Jenis

13. Ketika hama dan penyakit menyerang ikan budidaya yang ditebar sebanyak 50.000 ekor, mengakibatkan mortalitas mencapai 65 %, hasil panen 250 kg dengan pakan diberikan sebanyak 600 kg. Hal ini berarti sesuai dengan pernyataan di bawah ini kecuali :
A. Tingkat kehidupan tinggal 17.500 ekor
B. Berat rata-rata ikan 14,29 gram
C. FCR nya 2,1
D. Jika ikan budidaya itu adalah udang maka sizenya kurang lebih adalah 70.

Pulau-pulau kecil yang ada di sekeliling Sulawesi Selatan dalam lingkaran sejarahku.

Pulau Sulawesi, seperti juga pulau-pulau besar lainnya di Indonesia terdapat pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pulau-pulau tersebut ada yang ditinggali ada juga yang tidak ditinggali oleh manusia. Dari sekian banyak pulau-pulau yang ada, terutama yang yang berada di provinsi Sulaewsi Selatan pernah saya datangi, baik kunjungan biasa, pekerjaan, bisnis, atau sekedar wisata ke pulau tersebut. Berikut saya akan uraikan pulau-pulau yang sudah saya datangi sesuai dengan urutan kunjungan.

1. Pulau Kayangan.

Pulau Kayangan ini dekat dengan kota Makassar. Pulau kecil, yang memang oleh Pemda dijadikan tempat pariwisata pantai/laut. Untuk menuju ke sana, sudah disediakan oleh pengelola perahu kecil yang bermesin yang memuat beberapa orang untuk menuju ke sana. Tentunya karena daerah wisata dan dikuasai oleh Pemerintah/pengelola, maka kita harus membeli tiket masuk ke area tersebut. Tiket ini sudah termasuk ongkos perahu pergi dan pulang ke pulau Kayangan. Karena tempat wisata yang dikelola di pulau tersebut tersedia bermacam aneka mainan untuk anak-anak hingga kamar-kamar untuk menginap.

Dari pulau Kayangan ini, kalau melihat ke arah timur maka akan terlihat pemandangan daratan kota Makassar dengan gedung-gedungnya yang menjulang. Kemudian ketika kita berangkat menuju ke pulau, di atas perahu, yang memakan waktu sekitar 15 menit, kita akan melihat pemandangan pelabuhan Sukarno-Hatta Makassar dengan segala atribut dan kegiatannya, termasuk terparkirnya kapal-kapal besar di dermaga. Kalau melihat ke arah barat maka akan terlihat laut lepas dengan kekhasan warna lautnya dan panorama langitnya, bahkan kalau sedang beruntung kita bisa melihat kapal besar yang baru bergerak masuk atau keluar pelabuhan.



2. Pulau Barang Lompo.

Saya, bererta istri dan adik perempuan saya pergi ke pulau Barang Lompo ini karena diajak teman yang sedang ulang tahun. Pulau Barang Lompo masih termasuk kawasan kota madya Makassar. Teman yang sedang Ulang Tahun ini berprofesi sebagai dosen UNHAS fakultas Kelautan. Beliau sudah biasa ke pulau ini karena di pulau ini ada instalasi, kalau tidak salah laboratorium, yang berhubungan dengan keilmuan kelautan. Jarak tempuh, lebih jauh dari pulau Kayangan, kalau memakai perahu atau kapal kayu yang khusus mengangkut penumpang dari pulau ini ke kota makassar sekitar satu jam. Di pulau ini banyak penduduk yang tinggal dan berkehidupan di pulau ini.



3. Pulau Selayar.

Ketika saya masih aktif di perusahaan agen pakan Udang, beberapa kali saya ke pulau Selayar ini. Pulau yang berada di ujung selatan Pulau Sulawesi (Sulawesi Selatan), bisa dibilang termasuk pulau yang cukup besar, sehingga termasuk wilayah kabupaten sendiri ditambah dengan pulau-pulau sekitarnya. Bahkan nama kabupatennya pun sama dengan nama pulau ini, kabupaten Selayar. Ya! saya datang ke pulau ini untuk urusan bisnis, memasarkan pakan udang yang kami pegang keagenannya. Di pulau Selayar ini, ada beberapa konsumen kami waktu itu, yang salah satunya pengusaha besar keturunan Tionghoa. Ketika awal tahun ini, saya bertemu dengan mahasiswa asal Selayar dan kemudian saya tanyakan apakah dia tahu tentang pengusaha itu? Dia menjawab tahu! Padahal sewaktu saya masih suka ke sana kurang lebih dua puluh tahun yang lalu, saya yakin dia masih kecil.

Pulau Selayar ini bisa ditempuh dengan kapal Feri selama 1 jam perjalanan dari pelabuhan Bira di kabupaten Bulukumba (4-5 jam perjalanan darat dari kota makassar). Sekarang sudah ada pesawat yang menghubungkan kota makassar dengan pulau Selayar. Di Pulau selayar ini pula terdapat ibu kota kabupaten Selayar, yaitu kota Benteng.

Karena posisinya yang strategis pulau Selayar selalu dijadikan jalur kapal-kapal besar untuk melewatinya, konon terutama kapal-kapal dagang zaman dulu untuk menghindari arus yang kuat yang berada di laut selatan pulau Sulawesi. Akibatnya diperkirakan banyak potensi harta karun di laut sekitar pulau Selayar yang berasal dari kapal-kapal yang karam pada zaman dahulu. Tidak hanya di laut, di darat pun sudah banyak peninggalan-peninggalan kerajaaan zaman dulu yang ditemukan di pulau ini, seperti Gong terbesar yang berada di pulau Selayar.

Karena pada musim-musim tertentu arusnya sangat kuat di sekitar pulau ditambah dengan kondisi angin musim maka gelombang di sekitar pulau Selayar termasuk yang berbahaya pada musim-musim tertentu. Dulu, ketika fasilitas pelabuhan dan kapal feri yang tidak terlalu besar, mengakibatkan masyarakat pulau Selayar tidak bisa melakukan perjalanan ke pulau Sulawesi untuk beberapa lama. Bahkan saya dengar saat ini, kalau kondisi gelombang sangat tinggi, kapal feri pun dilarang untuk berlayar.



4. Pulau Balang Lompo dan Balang Ca'di,

Kedua pulau ini berdekatan posisinya. Lompo artinya dalam bahasa makassar besar, Ca'di artinya kecil. Masuk di wilayah kabupaten Pangkep. Saya dengan teman saya ke sana berhubungan dengan bisnis, mencari rumput laut. Yang kami dengar di dua pulau tersebut banyak penduduknya budidaya rumput laut. Ternyata memang benar di sana banyak sekali penduduk kedua pulau yang budidaya rumput laut.

Perjalanan ke kedua pulau ini meninggalkan kesan tersendiri karena kami mempergunakan perahu penangkap telur ikan terbang yang kecil. Boleh dibilang tidak ada tempat berteduh di perahu itu karena ruangan yang ada di situ pula mesin perahu ada. Jadi kalau kami masuk di ruangan kecil itu suara mesin dan bau oli sangat membuat tidak nyaman suasana. Akhirnya kami duduk-duduk di atap ruangan mesin. Kami berangkat dari Galesong kabupaten Takalar menjelang maghrib. Suasana malam yang indah karena cuacanya cerah dengan ombak yang tidak terlalu besar. Kami tiba di dua pulau itu sekitar jam 6 pagi, jadi selama hampir 12 jam semalaman kami berada di atas perahu kecil di tengah laut selat karimata.

Kalau tidak salah, kami dua hari di dua pulau itu mencari rumput laut. Kami dapatkan beberapa karung rumput laut. Pulang dari sana dengan waktu yang hampur sama, menjelang maghrib. Hanya sayang, selama perjalanan hujan turun tidak pernah berhenti semalaman. Badan kami pun basah kuyup dan kedinginan yang luar biasa karena ditempa juga angin malam. Sampai di Galesong, rasanya seperti keluar dari siksaan yang mendera kami. Tangan dan kaki kami yang keriput karena kedinginan, baju dan celana yang basah kuyup, rasanya sinar mentari pagi seperti tim sar yang menolong kami dari rasa membeku kedinginan.



5. Pulau Dutungan

Pulau Dutungan berada di kabupaten Barru. Konon ini pulau milik pribadi, keturunan raja-raja Barru dulunya. Pulaunya kecil saja seperti pulau Kayangan. Kami bisa mengelilinginya dengan berjalan kaki. Pulau ini dijadikan area wisata. Di dalamnya tersedia rumah-rumah vila untuk disewakan. Kami sempat bermalam satu malam. Kami berangkat berombongan ke pulau Dutungan, sekitar 7 keluarga dengan anak-anak yang buanyak. Menyebrang ke pulau Dutungan hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit. Pulaunya kelihatan jelas dilihat dari daratan.

Kita bisa berenang di pantai yang bersih, main futsal sederhana (ada lapangan di tembok, lebih kepada untuk acara kumpul-kumpul) , bakar ikan dan lain sebagainya.

6. Pulau Tanakeke

Pulau Tanakeke, yang sampai saat ini saya masih rutin ke sana karena urusan pekerjaan, berada di kabupaten Takalar. Pulaunya cukup besar, dengan pulau-pulau lain di sekitarnya (pulau Satanga). Di huni banyak penduduk yang terbagi ke dalam 2 desa. Ditempuh sekitar 1 jam dari daratan dengan cuaca yang baik dan 1-2 jam kalau cuaca tidak baik, artinya kalau ombaknya cukup besar. Namun kalau sudah besar sekali ombaknya kebanyakan penduduk di sana juga tidak berani untuk menyebrang. Sudah banyak kejadian perahu (disebut juga Jolloro) yang tenggelam dihantam ombak yang keras, yang tentunya memakan korban manusia.


7. Pulau Bouluang.

Pulau Bouluang, letaknya dekat dengan pulau Tanakeke, arah ke barat (kalau tidak salah). Perjalanan dari pulau Tanakeke kalau cuaca bagus kurang lebih sekitar 20 menit. Sungguh memberikan suasana nyaman sewaktu saya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di pulau itu.  Bagaimana tidak? pulau ini ditumbuhan banyak pepohonan, kelapa dan pohon-pohon besar lainnya sehingga suasana teduh dan menyenangkan, cocok untuk beristirahat dari kebisingan kota dan kesibukan orang kota.  Boleh jadi karena itulah pula di  pulau ini tidak kesulitan air tawar meskipun musim kemarau, yang berbeda dengan di pulau Tanakeke.  

Pulau yang tidak terlalu besar, yang terdapat sekitar 100 rumah penduduk yang kebanyakan bermata pencaharian menangkap ikan, juga sudah dilengkapi dengan energi tenaga surya sehingga kalau malam tiba, sudah terang benderang. hhhmmmm..... rasanya ingin tinggal lebih lama lagi!!













Rabu, 16 September 2015

Syair-syair klasik tentang dosa.

Kita mengharap surga setelah melakukan dosa demi dosa
yang penuh kenikmatan abadi di sisi Dzat Yang Maha Kuasa
padahal kita sudah tahu apa yang dialami kedua orangtua
yang dikeluarkan dari kerajaan langit karena suatu dosa


(Anonim)



Hai orang yang merasa aman padahal keburukanmu melimpah
apakah engkau merasa memiliki tanda tangan yang absah?
kau himpun dua hal, mengikuti hawa nafsu dam rasa aman
padahal salah satu di antara keduanya hanya menghancurkan
Orang-orang bajik meniti jalan dalam keadaan takut
sementara terhadap jalan itu engkau tidak mau ikut
karena kebodohan engkau tak menabur benih saat musim tanam
lalu apa yang engkau dapatkan saat semua manusia mengetam?
mengapa kau hindari kehidupan yang kekal abadi
dengan kehidupan yang pasti akan berakhir ini
Demi Allah, engkau adalah orang bodoh dan dungu
karena melakukan jual beli di luar pengetahuanmu


(Anonim)



Jika kau berada pada kenikmatan, jagalah ia
karena kenikmatan 'kan lenyap disebabkan dosa
turunkan nikmat dengan ketaatan kepada Rabb hamba
berapa banyak hamba yang begitu cepat mendapat siksa
jauhi kezhaliman meski engkau memiliki kesanggupan
karena kezhaliman hamba mencerminkan sifat keburukan
berkelanalah di antara manusia dengan hatimu
agar kau tahu akibat dari kezhaliman itu
sesudah itu ada bagi mereka ada tempat tinggal
ada saksi yang memberatkan dan tak dapat disangkal
tak ada yang lebih berbahaya dari kezhaliman
ketika mereka ada di ambang kebinasaan
berapa banyak mereka meninggalkan kebun dan istana
yang lain lagi dalam benteng tinggi bangunannya
mereka mendekam di neraka tanpa sedikit pun kenikmatan
karena yang mereka terima dahulu seakan-akan kesenangan


(Anonim)



Tak ada yang dapat dilakukan musuh terhadap orang dungu
seperti yang dilakukan orang dungu yang mengalahkan dirinya


(Anonim)



Peliharalah badanmu karena itu merupakan benteng
sebagai kekhawatiran terhadap penyakit yang datang
engkau lebih layak takut kepada kedurhakaan dan dosa
karena ketakutan terhadap Allah Sang Pencipta


(Anonim)



Setiap peristiwa bermula dari pandangan mata
mayoritas keburukan yang kecil menyeret ke neraka
berapa banyak pandangan yang mengena karena dari hati
seperti anak panah yang mengena karena dari busur dan tali
selagi hamba senantiasa membolak-balikan ujung matanya
tentu dia tidak pernah terbebas dari intaian bahaya
hindarkan tempat-tempat yang mendatangkan kerusakan
tak ada gunanya kesenangan yang membuahkan kemudharatan


(Anonim)



dari buku : Setiap Penyakit ada obatnya karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rohimahullah.

Selasa, 15 September 2015

Hikmah-hikmah Ali bin Abi Thalib ra

1. "Shalat di waktu malam menjadi kebahagiaan di waktu siang." Allah Ta'ala berfirman, "Dan ham-hamba yang baik dari Rab Yang Maha Penyayang adalah) orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rab mereka." (Al-Furqon : 64) Ali juga berkata tentang shalat malam, "Cahaya seorang mukmin terpancar dari shalat malamnya."

2. "Beruntunglah orang-orang yang mengamalkan ilmu yang dimilikinya."

3. "Kesempatan itu berlalu cepat (tak menunggu lama) seperti berlalunya awan di angkasa."

4. "Kerasnya hati muncul dari perut yang terlalu kenyang."

5. "Kemuliaan itu datang dari amal kebaikan dan kesantunan, bukan karena nenek moyang dan keturunan."

6. "Keindahan budi pekerti lebih berharga daripada keindahan fisik."

7. "Pada samudera kemuliaan Akhlak tersimpan gudang-gudang rezeki."

8. "Amal kebajikan adalah sebaik-baik harta simpanan."

9. "Tak ada kemuliaan pada diri orang yang tak berakhlak."

10. "Tak ada kesenangan pada diri orang yang berhati hasad (dengki)>"

11. "Kedengkian membuat seseorang benci kepada orang yang tak berbuat salah padanya."

12. "Celakalah orang-orang yang durhaka terhadap putusan orang-orang bijaksana."

13. "Barangsiapa yang menghunus pedang kezhaliman, maka dirinya akan dibunuh dengan pedang itu."

14. "Orang Zhalim yang suka menebar permusuhan, kelak di tangannya sendirilah nasehat (pelajaran) untuk dirinya." Ini merupakan peringatan sejalan dengan firman Allah, "Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang zhalim itu menggigit dua tangannya, seraya berkata, "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan (yang lurus) bersama Rasul." (Al-Furqon : 27).

15. "Menyembunyikan kemarahan merupakan akhlak terpuji (muru'ah)."

16. "Berbuat baiklah kepada orang-orang yang suka berbuat buruk niscaya hal itu akan meluruskannya (membuat jadi baik."

17. "Berbuat baik kepada orang lain dapat menutup keburukan lisannya."

18. "Siapa yang manis (segar) lisannya akan banyak temannya."

19. "Barangsiapa yang sedikit sedekahnya (bakhil) maka sedikit temannya."

20. "Lisan kalian menentukan balasan yang kalian dapatkan."

21. "Barangsiapa mencari apa yang tak bermanfaat baginya maka ia akan kehilangan apa yang bermanfaat baginya."

22. "Pemilik kebajikan akan terhindar dari keburukan."

23. "Teman duduk yang baik seperti ghanimah (barang rampasan yang mahal harganya)."

24. "Bersahabat dengan orang bodoh merupakan kesalahan di dunia dan kerugian di akherat."

25. "Jangan engkau melihat siapa yang mengatakan tetapi lihatlah apa yang dikatakan."

26. "Sebaik-baik manusia adalah yang senantiasa bermanfaat bagi saudaranya (orang lain)."

27. "Seseorang itu bersembunyi di bawah lidahnya."

28. "Lisan seseorang merupakan simbol kebodohan atau kepandaian dirinya."

29. "Sahabat anda adalah orang yang dengan setia menemanimu di kala anda dalam kesulitan."

30. "Nilai diri seseorang terletak pada kebaikan apa yang dilakukan."

31. "Waspadailah datangnya gangguan dari orang-orang kaya ketika dia merasa lapar, dan dari orang-orang miskin ketika dia merasa kenyang."

32. "Kelemahan merupakan penyakit, kesabaran merupakan keberanian, kesederhanaan merupakan kekayaan, dan menjaga kehormatan merupakan benteng perisai."

33. "Janganlah kalian menjadi budak orang lain karena Allah telah menciptakan kalian dalam keadaan merdeka."

34. "Hindarilah oleh kalian menggantungkan diri pada kenikmatan-kenikmatan yang ada, karena ia laksanakan barang dagangan yang menyesatkan."

35. "Banyak manusia tertidur lelap, dan ketika mati ia baru bangun tersadarkan."

36. "Manusia menjadi musuh apa-apa yang tidak diketahui."

37. "Tak akan celaka orang-orang yang mengetahui kadar kemampuan dirinya."

38. "Budi pekerti laksana yang selalu memperlihatkan keindahan pemiliknya dan kecerdasannya bagaikan cermin jernih baginya."

39. "Memaafkan di saat kuat adalah wujud syukur atas kekuatannya."

40. "Nasehat paling mendalam adalah melihat kematian."

41. "mengingat kematian dapat menjernihkan hati."



Dari Buku : Biografi Ali bin ABi Thalib ra
karya : Prof. Dr. Ali Muhammad Ah-Shalabi

Minggu, 13 September 2015

30 ORANG YANG PERTAMA DALAM ISLAM

(Status Ucha Banahsan Effendhy di fb shared Dato Kuzie Mazlan's photo.)

Dato Kuzie Mazlan

30 ORANG YANG PERTAMA DALAM ISLAM

1. Orang yang pertama menulis Bismillah : Nabi Sulaiman AS.

2. Orang yang pertama minum air zamzam : Nabi Ismail AS.

3. Orang yang pertama berkhatan : Nabi Ibrahim AS.

4. Orang yang pertama diberikan pakaian pada hari qiamat : Nabi Ibrahim AS.

5. Orang yang pertama dipanggil oleh Allah pada hari qiamat : Nabi Adam AS.

6. Orang yang pertama mengerjakan saie antara Safa dan Marwah : Sayyidatina Hajar (Ibu Nabi Ismail AS).

7. Orang yang pertama dibangkitkan pada hari qiamat : Nabi Muhammad SAW.

8. Orang yang pertama menjadi khalifah Islam : Abu Bakar As Siddiq RA.

9. Orang yang pertama menggunakan tarikh hijrah : Umar bin Al-Khattab RA.

10. Orang yang pertama meletakkah jawatan khalifah dalam Islam : Al-Hasan bin Ali RA.

11. Orang yang pertama menyusukan Nabi SAW : Thuwaibah RA.

12. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan lelaki : Al-Harith bin Abi Halah RA.

13. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan wanita : Sumayyah binti Khabbat RA.

14. Orang yang pertama menulis hadis di dalam kitab / lembaran : Abdullah bin Amru bin Al-Ash RA.

15. Orang yang pertama memanah dalam perjuangan fisabilillah : Saad bin Abi Waqqas RA.

16. Orang yang pertama menjadi muazzin dan melaungkan adzan: Bilal bin Rabah RA.

17. Orang yang pertama bersembahyang dengan Rasulullah SAW : Ali bin Abi Tholib RA.

18. Orang yang pertama membuat minbar masjid Nabi SAW : Tamim Ad-dary RA.

19. Orang yang pertama menghunuskan pedang dalam perjuangan fisabilillah : Az-Zubair bin Al-Awwam RA.

20. Orang yang pertama menulis sirah Nabi SAW : Ibban bin Othman bin Affan RA.

21. Orang yang pertama beriman dengan Nabi SAW : Khadijah binti Khuwailid RA.

22. Orang yang pertama mengasaskan usul fiqh : Imam Syafei RH.

23. Orang yang pertama membina penjara dalam Islam: Ali bin Abi Tholib RA.

24. Orang yang pertama menjadi raja dalam Islam : Muawiyah bin Abi Sufyan RA.

25. Orang yang pertama membuat perpustakaan awam : Harun Ar-Rasyid RH.

26. Orang yang pertama mengadakan baitul mal : Umar Al-Khattab RA.

27. Orang yang pertama menghafal Al-Qur'an selepas Rasulullah SAW : Ali bn Abi Tholib RA.

28. Orang yang pertama membina menara di Masjidil Haram Mekah : Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur RH.

29. Orang yang pertama digelar Al-Muqry : Mus'ab bin Umair RA.

30. Orang yang pertama masuk ke dalam syurga : Nabi Muhammad SAW.

✔ Rugilah kalau tak SHARE sebab hanya 1 peluang dakwah yang MUDAH. . . Jom share !!! Sebarkan...

Wallahua'lam

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ra dan syair

Di antara syair-syair yang dinisbatkan kepada Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib ra adalah sebagai berikut :

1. Tentang kelapangan dan kesempitan :

Di kala hati dirundung putus asa
Rasa sempit terasa menghimpit dada
Kebencian tak mau beranjak dari tempatnya
Datang silih berganti hal-hal besar dan utama
Wajah tak pernah tampak berseri tanda suka
Dan tak berguna hiasan-hiasan yang mahal harganya




2. Tentang Kesabaran :

"Hendaklah bersabar ketika peristiwa dahsyat menghadang
Obatilah rasa dukamu dengan indahnya kesabaran
Tinggalkanlah keluh kesah ketika satu hari dililit kesukaran
Sebab kelapangan telah direguk di masa-masa yang panjang
Jangan sekali-kali berprasangka buruk kepada Tuhan
Sesunggguhnya Allah lebih utama untuk dimuliakan
Segala kesukaran akan diiringi kemudahan
Firman Allah lebih benar dari segala perkataan
Betapa banyak mukmin yang lapar dalam seharian
Di surga akan mereguk minuman salsabil penuh kenikmatan"




3. Tentang Cinta Dunia :

Tamak akan dunia memaksa orang selalu kekurangan
Bagimu kejernihan dunia telah dikeruhkan
Mereka tak temukan rezeki dunia dengan pikiran
Mereka temukan rezeki dengan takaran
Bahkan dengan kekuatan atau perang
Bak burung pemburu yang rezeki burung gereja ia temukan




4. Tentang Persahabatan :

"Jangan bersahabat dengan kawan yang bodoh akalnya
Barhati-hatilah kalian terhadapnya
Agar ia berhati-hati juga kepada anda
Betapa banyak orang bodoh membinasakan orang yang baik akhlaknya
Ketika si dia memaksakan bersahabat dengannya
Seseorang akan diukur dengan sahabatnya
Tatkala mereka tampak berjalan bersama
Sesuatu itu ada ukuran bagi sesuatu yang lainnya
Begitu pula terhadap yang memiliki kemiripan dengannya
Hati punya petunjuk atas hati yang lainnya
Yaitu ketika bertemu antara yang satu dengan yang lainnya."




5. Tentang Tawadhu dan Qonaah

Hakekat ketawadhuan apa pada kematian
Cukuplah di dunia apa yang bisa dimakan
Tidaklah seseorang di waktu pagi dipenuhi harapan
Hingga ia tak rakus untuk mendapatkan segalanya




6. Rahasia dan Menjaganya.

"Janganlah engkau beberkan rahasiamu kecuali untuk dirimu
Setiap penasehat itu mempunyai penasehat untuk dirinya
Sesungguhnya aku melihat orang-orang yang menyesatkan
Akan merobek-robek kulit pembeber rahasia"




Dari Buku : Biografi Ali bin ABi Thalib ra
karya : Prof. Dr. Ali Muhammad Ah-Shalabi

Sabtu, 12 September 2015

HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN (seri : Haji Mabrur)


Ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al Hanzhali al Marwazi ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini. Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka :

“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.

“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.

“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”

“Tidak satupun”

Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.

“Apa?” ia menangis dalam mimpinya. “Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?” Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.“Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni . Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”

“Kok bisa”

“Itu Kehendak Allah”

“Siapa orang tersebut?”

“Sa’id bin Muhafah tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”

Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun, Sepulang haji, ia tidak langsung pulang ke rumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.Sampai di sana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa’id bin Muhafah.“Ada, di tepi kota” Jawab salah seorang tukang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya. Sesampai di sana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya Ulama itu

“Betul, siapa tuan?”

“Aku Abdullah bin Mubarak”

Said pun terharu, "bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”

Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya ia pun menceritakan perihal mimpinya.“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?”

“Wah saya sendiri tidak tahu!”

“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini."

Maka Sa’id bin Muhafah bercerita, “Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar :Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syarikalaka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu. Tiada sekutu bagiMu. Segala ni’mat dan puji adalah kepunyanMu dan kekuasaanMu. Tiada sekutu bagiMu. Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis, Ya allah aku rindu Mekah. Ya Allah aku rindu melihat kabah. Ijinkan aku datang….. Ijinkan aku datang ya Allah..

“Saya sudah siap berhaji”

“Tapi anda batal berangkat haji”

“Benar”

“Apa yang terjadi?”

“Istri saya hamil, dan sering ngidam. Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”

“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?“

"ya sayang”

“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku” sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh. Di situ ada seorang janda dan enam anaknya.

Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit. Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya.Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan:“tidak boleh tuan”

“Dijual berapapun akan saya beli”

“Makanan itu tidak dijual, tuan”, katanya sambil berlinang mata.

Akhirnya saya tanya, "kenapa?"

Sambil menangis, janda itu berkata, “daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan”, katanya.

Dalam hati saya: Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim? Karena itu saya mendesaknya lagi

“Kenapa?”

“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Di rumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.“Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".

Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang. Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, dia pun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.“Ini masakan untuk mu”

Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.”Pakailah uang ini untuk mu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi”

Ya Allah……… di sinilah Hajiku
Ya Allah……… di sinilah Mekahku.

Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak tak bisa menahan air mata.

عبد الله ابن المبارك كاتب الكتاب"الجهادفي سبيل الله

Rujukan cerita diatas
Al-Imam Az-Zahabi ada buat kitab khusus tentang Imam Ibnul Mubarak iaitu "قضِّ نهارك بأخبار ابن المبارك" ada kisah ini di situ, begitu juga di kitab "Siyar A'lam An-nubala" karya Az-Zahabi juga, dgn lebih lengkap(8/378-421) dan Tarikh Kabir (5/212), Tarikh Sagheer(2/225) Hliyatul Awliya (8/162) Tarikh Baghdad (10/152) , dan sebahagiannya di Tahzibu Kamal dan Tazkiratul Huffaz dll.

Rabu, 09 September 2015

KUMPULAN KISAH HIKMAH DAN UNIK

(http://kisahmuslim.com/kumpulan-kisah-hikmah-dan-unik/)



– Pada suatu hari Imran bin Haththan menemui istrinya. Secara fisik, Imran memang buruk, berjerawat dan pendek. Sedangkan istrinya cantik jelita. Tiap kali dia memandang istrinya, si istri kelihatan semakin cantik dan jelita. Dia tidak dapat menahan diri dari memandang istrinya terus-menerus. Lantas istrinya berkata, “Ada apa dengan dirimu?” Dia menjawab, “Segala puji bagi Allah. Demi Allah, kamu perempuan yang cantik.” Si istri berkata, “Bergembiralah, karena sesungguhnya saya dan kamu akan masuk surga.” Dia bertanya, “Dari mana kamu tahu hal itu?” Istrinya menjawab, “Sebab, kamu telah dianugerahi istri seperti aku, dan engkau bersyukur. Sedangkan aku diuji dengan suami seperti kamu, dan aku bersabar. Orang yang bersabar dan bersyukur ada di dalam surga.”

– Dikatakan kepada As’ab, “Engkau telah tua renta. Sampai seusia ini apakah engkau belum hafal hadis sedikit pun?” Dia pun berkata, “Demi Allah, bahkan tidak ada seorang pun yang pernah mendengar (hadis) dari Ikrimah seperti apa yang saya dengar darinya.” Mereka berkata, “Sampaikanlah hadis tersebut kepada kami.” Dia berkata, “Saya pernah mendengar Ikrimah menceritakan sebuah hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda, ‘Ada dua hal yang tidak akan berkumpul pada diri seorang muslim.’ Ikrimah lupa satu bagian dan saya lupa bagian satunya lagi.”

– Seorang perempuan mukminah pernah ditanya mengenai kosmetik yang dipakainya. Dia berkata, “Saya menggunakan kejujuran untuk bibirku, Alquran untuk suaraku, kasih sayang untuk mataku, kebaikan untuk tanganku, istiqamah untuk fisikku, dan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk hatiku.”

– Harun ar-Rasyid pernah berkata kepada Qadhi Abu Yusuf, seorang qadhi, “Apa pendapatmu mengenai Faludzat dan Lauzaj (makanan sejenis puding). Manakah di antara keduanya yang lebih enak dan lebih manis?” Qadhi Abu Yusuf menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, saya tidak akan memutuskan atau menghukumi dua hal yang tidak hadir di sisiku.” Lantas ar-Rasyid memerintahkan agar kedua makanan tersebut dihadirkan. Kemudian Qadhi Abu Yusuf menyantap makanan ini sesuap dan makanan satunya lagi sesuap sehingga beliau memakan separuh dari keduanya. Selanjutnya dia berkata, “Wahai Amirul Mukminin! Saya belum pernah melihat dua pihak yang bersengketa berdebat lebih dahsyat daripada keduanya. Ketika saya hendak memutuskan untuk memenangkan salah satunya, pihak yang lain mengemukakan hujjahnya.”

– Ada seorang laki-laki tinggal di sebuah rumah sewaan. Kayu atapnya telah usang dan rusak. Atapnya banyak yang hancur. Ketika pemilik rumah datang meminta uang sewa, maka si penyewa berkata, “Perbaiki dahulu atap ini, karena sudah rusak.” Dia menjawab, “Jangan khawatir. Tidak apa-apa kok. Atap itu sedang bertasbih kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Si penyewa menimpali, “Saya khawatir kalau atapnya punya rasa khasyyah (takut kepada Allah) lantas dia bersujud.”

– Seorang penduduk pedalaman berhenti di suatu kaum, lalu dia menanyakan nama-nama mereka. Salah seorang dari mereka berkata, “Nama saya Watsiq.” Lainnya mengatakan, “Nama saya Mani’.” Lainnya lagi berkata, “Nama saya Tsabit.” Orang keempat berkata, “Nama saya Syadid.” Lantas orang pedalaman tersebut berkata, “Saya menduga bahwa kunci-kunci dibuat hanya dengan nama-nama kalian.”

– Al-Ashmu’i mengisahkan, “Saya pernah masuk ke daerah pedalaman. Ternyata ada seorang perempuan cantik yang mempunyai suami jelek. Lalu saya bertahan kepadanya, “Bagaimana kamu bisa merelakan dirimu dimiliki oleh orang seperti ini?” Dia menjawab, “Coba dengarkan! Barangkali dia berbuat baik dalam hubungan antara dirinya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sang Penciptanya. Sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan diriku sebagai pahalanya. Dan barangkali aku berbuat tidak baik, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikannya sebagai siksa bagiku.”

– Ibnu as-Sammak az-Zahid berkata kepada Harun ar-Rasyid –sebelumnya dia meminta segelas air untuk diminum, “Wahai Amirul Mukminin! Seandainya Anda dihalangi untuk meneguk minuman ini. Berapa Anda berani membelinya?” Beliau menjawab, “Dengan semua kepemilikanku.” Ibnu as-Sammak melanjutkan, “Seandainya Anda dihalangi mengeluarkan minuman tersebut dari diri Anda (maksudnya tidak bisa kencing). Dengan berapa banyak Anda rela menebus diri Anda?” Beliau menjawab, “Dengan semua kepemilikanku.” Ibnu as-Sammak berkata, “Wahai Amirul Mukminin! Tidak ada sisi kebaikan harta yang tidak sebanding dengan minuman dan air kencing.”

– Seorang penduduk pedalaman datang ke sebuah daerah. Ada anak-anak yang sedang bermain. Mereka melemparinya dengan beberapa batu. Ternyata ada sebauh batu yang tepat mengenai kepalanya, sehingga kepalanya bocor dan terluka. Lantas dia menghadap kepada penguasa daerah tersebut untuk mengadukan kejadian tersebut. Sang penguasa bertanya kepadanya, “Pada hari apa engkau datang?” Dia menjawab, “Pada saat kesulitan.” Sang penguasa melanjutkan, “Di daerah mana engkau singgah?” Dia menjawab, “Di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman.” Lantas sang penguasa tertawa dan memberi bantuan kepadanya.

– Seorang laki-laki meminta izin kepada Amirul Mukminin. Abu Ja’far al-Manshur untuk memperlihatkan kelihaiannya dalam ber-atraksi. Beliau pun memberinya izin. Lantas lelaki tersebut mengambil banyak piring besar. Lalu dia mengombang-ambingkannya ke udara dengan kelihaian yang luar biasa tanpa ada satu pun yang jatuh ke tanah. Abu Ja’far berkata, “Lalu apa lagi?” Kemudian dia mengeluarkan banyak tongkat. Pada tiap-tiap ujung tongkat terdapat tempat untuk menyusun tongkat lainnya. Selanjutnya dia melempar tongkat pertama dan langsung menancap di dinding. Lantas dia melempar tongkat kedua dan masuk ke lubang tongkat pertama, dan demikian seterusnya sampai seratus tongkat. Tidak ada satu pun yang jatuh ke tanah. Setelah aksinya selesai dia berharap agar Amirul Mukminin dapat menghargai kelihaiannya. Akan tetapi, al-Manshur justru memanggil para algojonya seraya berkata, “Tangkap lelaki ini dan berilah dia seratus cambukan.” Lelaki itupun berteriak, “Mengapa engkau melakukan ini, Amirul Mukminin?” Beliau menjawab, “Karena kamu telah menyia-nyiakan waktu kaum muslimin untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi mereka.”

– Ditanyakan kepada Hakim, “Apa sesuatu yang paling baik untuk seseorang?” Dia menjawab, “Diam yang membuatnya selamat.” Dilanjutkan lagi, “Jika masih tidak ada juga?” Dia menjawab, “Kematian yang menjadikan para hamba dan negara-negara beristirahat.”

– Suatu ketika al-Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi sedang mandi di Teluk Persia dan dia hampir tenggelam, lalu ada seseorang yang menyelamatkannya. Ketika orang tersebut telah berhasil membawanya ke darat, al-Hajjaj berkata kepadanya, “Mintalah apa saja yang kamu inginkan, niscaya permintaanmu akan dipenuhi.” Orang tersebut bertanya, “Kamu ini siapa? Kok akan memenuhi apa saja yang aku minta?” Al-Hajjaj menjawab, “Aku adalah al-Hajjaj ats-Tsaqafi?” Dia pun lalu berkata, “Permintaanku hanya satu. Demi Allah, saya minta kepadamu agar kamu tidak menceritakan kepada seorang pun bahwa aku telah menolongmu.”

– Diceritakan bahwa seorang pedalaman bertanya kepada penduduk Bashrah, “Siapa pemimpin kalian?” Mereka menajwab, “al-Hasan.” “Kenapa dia dapat menjadi pemimpin kalian?” Mereka menjawab, “Karena orang-orang membutuhkan ilmunya, sedangkan beliau tidak membutuhkan dunia mereka.”

– Dikatakan kepada seseorang yang salih, “Sungguh, saya mengeluhkan penyakit jauh dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, lantas apa obatnya?” kemudian hamba yang shalih tersebut menjawab, “Wahai saudara! Tetaplah kamu dengan akar-akar keikhlasan, daun kesabaran, dan perasaan buah tawadhu. Letakkanlah itu semua di dalam wadah takwa, tuangkanlah air khasyyah (takut kepada Allah), nyalakan padanya api kesedihan, letakkan dengan saringan muraqabah, raihlah dengan telapak tangan kejujuran, minumlah dengan gelas istighfar, berkumurlah dengan wara (menjauhi perbuatan maksiat), dan jauhkanlah dirimu dari loba tamak, niscaya penyakitmu akan sembuh dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

– Ibrahim bin Adham melihat seorang pemuda sedang bersedih, lalu dia berkata kepadanya, “Wahai anak muda! Saya akan menanyakan kepadamu tiga hal. Tolong dijawab!” “Baiklah,” ujar pemuda tersebut. Ibrahim bertanya kepadanya, “Apakah ada sesuatu di muka bumi ini yang dapat berjalan tanpa kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala?” Dia menjawab, “Tidak sama sekali.” Ibrahim berkata, “Apakah rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadamu dapat berkurang sedikit pun?” Dia menjawab, “Tidak akan sama sekali.” Ibrahim bertanya lagi, “Apakah ajal yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadamu dapat berkurang meskipun hanya sekejap saja?” Dia menjawab, “Tidak akan sama sekali.” Lantas Ibrahim berkata, “Kalau demikian, apa yang kamu susahkan?”

– Mu’awiyah berkata kepada seorang lelaki dari daerah Yaman, “Alangkah bodohnya kaummu yang mengangkat seorang perempuan sebagai pemimpin mereka.” Lelaki tersebut membalas perkataan Mu’awiyah, “Kaummu yang lebih bodoh daripada kaumku, yaitu orang-orang yang ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah Yang Maha Pengasih, mereka berkata,

“Ya Allah, jika (Alquran) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami adzab yang pedih.” (QS. Al-Anfal: 32)

Mereka tidak mengucapkan, “Ya Allah, jika (Alquran) ini benar (wahyu) dari Engkau, berilah kami petunjuk.”



– Seorang ulama diberi pertanyaan pada saat berdiri di atas mimbar, tetapi beliau menjawab, “Saya tidak tahu.” Lantas ada yang berkata kepadanya, “Mimbar bukanlah tempat kebodohan.” Si ulama menjawab, “Saya naik ke mimbar ini sesuai dengan batas ilmuku. Seandainya saya naik sesuai dengan ukuran kebodohanku, pastilah saya sampai ke langit.”

– Seorang laki-laki datang menghadap al-Hasan al-Bashri radhiyallahu ‘anhu. Ia bertanya, “Apa rahasia sifat zuhudmu terhadap dunia wahai sang imam?” Beliau menjawab, “Ada empat hal. Saya tahu bahwa rezeki saya tidak akan diraih oleh orang lain. Makanya, saya menyibukkan diriku sendiri untuk rezekiku. Saya tahu bahwa amal perbuatanku tidak akan dilakukan oleh orang lain. Makanya, saya menyibukkan diriku sendiri untuk melakukannya. Saya tahu bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu melihatku. Makanya, saya malu bila Allah Subhanahu wa Ta’ala melihatku sedang berbuat maksiat. Saya tahu bahwa kematian menantiku. Makanya, saya mempersiapkan bekal untuk menghadap Rabbku.”

Artikel www.KisahMuslim.com