Kamis, 31 Desember 2015

Nikmat Luar Biasa Tahun 2015 (2)

3.  Perjalanan Umroh saya membuat pengalaman baru dalam riwayat kehidupan saya.  Selain dari hal-hal yang sifatnya spritual, banyak pengalaman lainnya yang  baru yang dirasakan, yang boleh jadi bagi orang lain itu bukanlah sesuatu yang hebat. (biarin he-he....)


a.  Selama ini saya terbang dengan pesawat dengan pelayanan biasa atau dalam istilah mereka ditulis dengan LCC (Low Cost Carier, bener ngak singkatannya he-he....tarif murah gitu loh).  Berbagai perusahaan dengan berbagai merek terbang pernah saya rasakan, bahkan yang sudah almarhum sekalipun seperti Buraq, Adam Air, Merpati.  Lion Air sudah sering, begitu pula Sriwijaya Air.  Bahkan yang pake baling-baling pun saya pernah merasakan, uihhh ribut sekali bikin sakit telinga. Tetapi perjalanan Umrah ini saya mendapatkan pesawat dengan pelayanan prima baik perusahaan penerbangan lokal (Garuda) maupun perusahaan penerbangan Luar (Qatar Airways). Dengan pesawat lumayan gede (kelas Boing 737-800  NG, yang tempat duduknya 3 di kiri dan 3 di kanan) hingga gede beneran (kelas Boing 777-300 ER, yang tempat duduknya 3 di kiri, 3 di tengah dan 3 di kanan). Jadi inget MH  berapa tuh pesawat Malaysia Airline yang jatuh di laut dan yang ditembak di eropa, kan jenis pesawat gede begini, B777. Hiks).  Tidak ada lagi pramugari dan pramudara yang mendemostrasikan tata cara ketika berada di pesawat, semuanya ditampilkan melalui layar yang ada di depan mata kita lewat layar televisi kecil yang nempel di belakang kursi di depan kita.



b.  Karena lamanya perjalanan (total sekali perjalanan pergi sekitar 12 jam terbang, tidak dihitung perbedaan waktu) dan daya jelajah yang sangat tinggi (pesawat yang gede beneran itu kita melawat di udara pada ketinggian hingga 40.000 feet -bayangkan berapa kilometer tuh di atas daratan, iihhhhh....ngeri- dengan jarak temput total sekitar 10.000 km) saya baru merasakan apa yang diistilahkan orang Jet Lag terutama ketika perjalanan pulang.  Kalau waktu berangkat sih, tidak terlalu peduli karena sesampainya disana langsung berhadapan dengan lapangan pahala melalui ibadah yang akan kita lakukan. Telinga berdengung dan tidak normal serta badan bawaannya mau bobo teyuuusssss....


c.  Interaksi sosial terutama ketika kita berhubungan dengan orang asing, minimal dalam berkomunikasi.  Ketika pramugari Garuda menawarkan makanan, "Bapak mau makan nasi goreng dengan ayam atau Ikan dengan pasta?"  tapi kalau pramudari Qatar Airways yang bule menawarkan makanan, "What do you want Sir, Chicken with rice or Beef with potatos?" "Coffee or Tea?" ckckck.....harus siap mental dan fikir....he-he... yaaahhhh jelek-jelek begini ngertilah dikit-dikit bahasa orang bule itu, dan itu lumayan membantu bagi temen-teman se jamaah terutama ibu-ibu tua dan bapak-bapak tua yang kadang bengong ketika di tanya.  Tapi tidak hanya yang tua loh...saya pun sempat bantu jamaah lain yang muda yang tas bawaannya tidak lolos sensor karena ada barang yang dilarang untuk itu terbang dengan pesawat di bandara Jeddah (tidak seberapa padahal hanya pistol mainan dan pisau dari plastik he-he....., yang jadi bikin heboh karena yang satu tidak bisa bahasa Inggris karena polisi/petugas Arab, sementara orang Indonesia yang tidak bisa bahasa Arab, sehingga dipanggil temannya pak petugas yang bisa bahasa inggris sementara saya bantu jamaah, walau bahasa inggrisnya pas-pasan! xixixi...........).  Begitu pula ketika transit di bandara Doha di Qatar, berhubungan dengan petugas imigrasi dan mencari terminal pesawat yang akan kita naiki sementara bandara atau terminalnya luaaasssss buanget!! Beuh.....


Dalam masalah sikap kadang saya malu dengan keberadaan orang kita.  Di luar sana mereka sudah terlatih untuk bersikap saling menghargai dengan antri menunggu giliran, sementara kita main serobot dan bergerombol he-he....hadeuh! Yang lucunya ada saja alasan yang dikemukakan ketika saya coba tegur mereka untuk antri!! kodon..... Begitu pula dengan perhargaan kepada waktu, ketika disuruh untuk berkumpul jam sekian eehhhh....jadinya kumpulnya mengikuti jam karet! glek!! kalau pesawat mah sudah ditinggalkan!!


d.  Saya baru merasakan kondisi suhu udara yang dingin di bukan daerah Tropis  (Madinah kalau subuh hari bisa mencapai 13 derajat Celcius). Dinginnya kering, sehingga bibir menjadi pecah-pecah dan kulit menjadi kering, bahkan akhirnya gatal-gatal. Temen saya banyak yang telapak kakinya yang kulitnya pecah-pecah.  Lumayan sakit.   Yaahhhh... tentu jaket selalu menjadi andalan bahkan kadang kaus tangan dan kaus kaki ikut pun berpartisipasi.  Tetapi kalau sudah masuk di ruangan Masjid, suhu udara ruangan lumayan hangat apalagi kalau kita sudah beraktifitas dengan gerakan sholat, tetapi dengan catatan jangan duduk di lantai marmernya, tetap dingin bos! Karena dingin, Flu dan batuk menjadi pemandangan yang umum. Saya sendiri beberapa hari terakhir terkena gejala, dengan sakit di leher, dan kalau menelan makanan terasa sakit.

Nikmat Luar Biasa Tahun 2015 (1)

1.  Ketika sebagian besar orang menunggu detik-detik penggantian tahun dari tahun 2015 ke tahun 2016 dengan berbagai kegiatan, entah itu berkumpul di suatu tempat, makan-makan, menyulut kembang api dan petasan, mendengarkan musik dengan volume yang keras dan lain sebagainya, entah itu yang baik dari segi moral dan agama atau tidak, saya merenungkan bahwa sebentar lagi  aktivitas kita keseharian akan berubah dengan angka 2016. Secara pribadi lagi bahwa umur kita yang selalu dihitung berdasarkan penanggalan masehi akan bertambah 1 tahun.  Bagi saya itu adalah keajaiban dari Allah swt tentang kesempatan yang diberikan kepada saya (dan juga anda semua) untuk lebih berbuat baik (amal kebajikan) dan bertaubat akan segala kesalahan yang selama ini dilakukan.  Yaaa, itu bagi saya adalah keajaiban, karena umur yang akan kita jalani adalah rahasia-Nya.  Tetapi keajaiban itu akan menjadi sebuah kutukan jika kita tidak memanfaatkan pemberian kesempatan umur ini dengan baik.


2.  Seperti yang Allah swt sampaikan bahwa nikmat yang diberikan Allah swt kepada manusia sungguh sangatlah luar biasa banyaknya, dan manusia tidak akan mampu untuk menghitungnya.  Jangankan kenikmatan yang dalam rentang waktu yang panjang seperti selama tahun 2015, kenikmatan yang diberikan Allah swt dalam sehari atau sejam atau semenit atau bahkan sedetik pun, kita tidak akan mampu untuk menghitungnya. Namun dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan kenikmatan yang luar biasa yang saya bisa nikmati yang merupakan sebuah keajaiban yang diberikan Allah swt, yaitu saya bisa menginjakkan kaki dan bersimpuh, bermohon ampunan dan berdoa kebaikan di tanah suci-Nya.   Yang luar biasa adalah kepergian ke tanah suci itu atas kebaikan teman yang membiayai semuanya.  (Masya Allah, semoga Allah membalas kebaikannya dengan kebaikan yang banyak!)  Yang luar biasa juga bahwa Allah swt tidak hanya memperlihatkan keajaiban itu untuk saya pribadi tetapi juga untuk istri saya.  Istri saya pun dapat menginjakkan kaki ke tanah suci-Nya melalu kebaikan temannya, walau keberangkatannya tidak sama-sama tetapi itu sungguh sangat luar biasa bagi kami.



Statement mendasar bagi ibadah haji dan umroh adalah bagi mereka yang mampu, terutama dalam masalah materi. Namun hingga saat ini (maksudnya sebelum keberangkatan kami berumroh) saya dan istri belum  mampu untuk membiayai ibadah umroh.  Namun ketika Tangan (kekuasaan) Allah swt mulai bermain, tidak akan ada seseorang atau siapapun yang mampu untuk menghalanginya.  Sudah banyak saya dengar dan menyaksikan sendiri bahwa teman saya pergi menunaikan ibadah haji tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun.  Dan ternyata hal yang sama terjadi juga pada saya dan istri saya.  Saya dan istri saya melalui teman saya dan temannya sebagai perpanjangan kekuasaan Allah swt membiayai ibadah umroh kami. Masya Allah. Allahu Akbar.  Masih terngiang di telinga ketika kami telah tiba di Madinah di subuh hari, kemudian kami menaiki bis menuju hotel dari bandara, sang Ustadz mengatakan di dalam bis, bahwa kami semua adalah orang-orang terpilih oleh Allah swt untuk datang ke tanah suci-Nya. Semua orang dalam bis menangis karenanya dan uraian lanjutan dari sang ustadz, bahwa banyak orang yang lebih kaya secara materi tetapi mereka belum ada niatan untuk pergi ke tanah suci, namun boleh jadi saya lah yang paling menangis baik dari mata maupun dari hati.  Tetapi saya pun harus tersadar dengan hal itu, jangan sampai bahwa itu menjadi sesuatu yang menjadikannya rasa sombong dalam hati dan tindakan yang akan melunturkan pahala ibadah selama berada di sana. Astaghfirullahal'adzim.



Berdasarkan pengalaman saya dan istri saya, bagi semua kaum muslimin jangan berkecil hati dengan materi yang telah Allah swt berikan kepada kita, yang seolah tidak akan mampu membawa kita, impian kita, untuk menginjakan kaki di tanah suci-Nya.  Allah Maha Besar, Maha Kuasa, Yang mengatur kehidupan kita, boleh jadi kita bisa berangkat ke tanah suci dengan jalan yang tidak terduga bagi kita.  Yang terpenting adalah bersyukur dengan apa yang Allah swt telah berikan dan selalu berusaha untuk selalu berada dalam ridlo-Nya.



Kamis, 10 Desember 2015

Sehelai Rambutmu Lebih Mulia Dari Jubah Ulama?

(Status Gaplok shared Miftahul Arifin status di fb)

Suatu hari Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dikunjungi seorang wanita yang ingin mengadu.

“Ustadz, saya adalah seorang ibu rumah tangga yang sudah lama ditinggal mati suami. Saya ini sangat miskin, sehingga untuk menghidupi anak-anak saya, saya merajut benang di malam hari, sementara siang hari saya gunakan untuk mengurus anak-anak saya dan menyambi sebagai buruh kasar di sela waktu yang ada. Karena saya tak mampu membeli lampu, maka pekerjaan merajut itu saya lakukan apabila sedang terang bulan.”

Imam Ahmad rahimahullah menyimak dengan serius penuturan ibu tadi. Perasaannya miris mendengar ceritanya yang memprihatinkan. Dia adalah seorang ulama besar yang kaya raya dan dermawan. Sebenarnya hatinya telah tergerak untuk memberi sedekah kepada wanita itu, namun ia urungkan dahulu karena wanita itu melanjutkan pengaduannya.

“Pada suatu hari, ada rombongan pejabat negara berkemah di depan rumah saya. Mereka menyalakan lampu yang jumlahnya amat banyak sehingga sinarnya terang benderang. Tanpa sepengetahuan mereka, saya segera merajut benang dengan memanfaatkan cahaya lampu-lampu itu. Tetapi setelah selesai saya sulam, saya bimbang, apakah hasilnya halal atau haram kalau saya jual?
Bolehkah saya makan dari hasil penjualan itu?
Sebab, saya melakukan pekerjaan itu dengan diterangi lampu yang minyaknya dibeli dengan uang negara, dan tentu saja itu tidak lain adalah uang rakyat.”

Imam Ahmad rahimahullah terpesona dengan kemuliaan jiwa wanita itu. Ia begitu jujur, di tengah masyarakat yang bobrok akhlaknya dan hanya memikirkan kesenangan sendiri, tanpa peduli halal haram lagi.

Padahal jelas, wanita ini begitu miskin dan papa.

Maka dengan penuh rasa ingin tahu, Imam Ahmad rahimahullah bertanya, “Ibu, sebenarnya engkau ini siapa?” Dengan suara serak karena penderitaannya yang berkepanjangan, wanita ini mengaku, “Saya ini adik perempuan Basyar Al-Hafi.”

Imam Ahmad rahimahullah makin terkejut. Basyar Al-Hafi rahimahullah adalah Gubernur yang terkenal sangat adil dan dihormati rakyatnya semasa hidupnya. Rupanya, jabatannya yg tinggi tidak disalahgunakannya untuk kepentingan keluarga dan kerabatnya. Sampai-sampai adik kandungnya pun hidup dalam keadaan miskin.

Dengan menghela nafas berat, Imam Ahmad rahimahullah berkata,

“Pada masa kini, ketika orang-orang sibuk memupuk kekayaan dengan berbagai cara, bahkan dengan menggerogoti uang negara dan menipu serta membebani rakyat yang sudah miskin, ternyata masih ada wanita terhormat seperti engkau, ibu. Sungguh, sehelai rambutmu yang terurai dari sela-sela jilbabmu jauh lebih mulia dibanding dengan berlapis-lapis serban yang kupakai dan berlembar-lembar jubah yang dikenakan para ulama. Subhanallah, sungguh mulianya engkau, hasil rajutan itu engkau haramkan? Padahal bagi kami itu tidak apa-apa, sebab yang engkau lakukan itu tidak merugikan keuangan negara…”

Kemudian Imam Ahmad rahimahullah melanjutkan, “Ibu, izinkan aku memberi penghormatan untukmu. Silahkan engkau meminta apa saja dariku, bahkan sebagian besar hartaku, niscaya akan kuberikan kepada wanita semulia engkau…”.

Diriwayatkan dari Abu Bakr Ash-Shiddiq, dari Rasulullah, beliau bersabda:

“Tidak akan masuk ke dalam surga sebuah jasad yang diberi makan dengan yang haram.”

(Shahih Lighairihi, HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Ath-Thabarani dalam kitab Al-Ausath dan Al-Baihaqi, dan sebagian sanadnya hasan. Shahih At-Targhib 2/150 no. 1730)

Jangan Cari Kekayaan,
Carilah Keberkahan...

Selasa, 08 Desember 2015

ANDA BIASA MELAKUKAN YANG MANA?

Sebenarnya dari kemarin saya sudah membaca bahwa harga minyak dunia kembali turun ke tingkat yang paling rendah.

Kemarin juga saya diberitahu oleh Bos di rumah bahwa biaya listrik di rumah naik 20 persen. Saya sampaikan bahwa "PLN" memang naik, hanya saya tidak tahu bahwa pada bulan ini dinaikkannya, atau pemakaian di rumah saya yang melonjak!! Ups

Dan kemarin sore juga saya baru tahu bahwa ongkos cukur rambut di langganan saya naik, juga 20 persen. Hiks! Ternyata untuk jadi cakep (ehem!) biayanya tambah mahal juga. Setelah saya perhatikan di barbershop tersebut, mereka menggunakan listrik di beberepa item! yaaahhhhh....wajarlah. Naik - turun adalah salah satu (dua deh! 1. naik, 2. turun) kata yang selalu akrab dengan kehidupan kita. kadang mengenakkan, kadang tidak menyenangkan. kadang menggembirakan, kadang ingin dijauhi. kadang dirindukan, kadang datang tiba-tiba tak diundang sebelumnya, orang bilang sup-pres!! selalu akrab dengan kehidupan manusia (bahkan boleh jadi makhluk yang lainnya) bisa tiap saat, tiap menit, tiap jam, hari, minggu, bulan dan seterusnya.

Yang berbeda untuk setiap manusia adalah respon terhadap terminologi naik - turun tersebut dalam hidupnya. ada yang biasa-biasa saja, ada yang senyum simpul (dari simpul nelayan hingga simpul mati!), ada yang senyum manis dan tertawa kecil malu-malu kecil, ada yang loncat hingga bilang Yes! sambil mengepalkan tangannya, ada yang bersyukur, ada yang bersabar, ada yang menangis dan mewek, ada yang berguling-guling, teriak-teriak hingga histeri dan horor bahkan ada juga yang pingsan dan mati tiba-tiba!!!

Sebagai manusia yang berakal : ANDA PILIH YANG MANA? atau ANDA BIASA MELAKUKAN YANG MANA?



http://finance.detik.com/read/2015/12/08/210308/3091320/1034/harga-minyak-terus-jatuh-ke-titik-terendah

Senin, 07 Desember 2015

Seberapa jauh kita akan mencapai sebuah ketinggian?



Sebagian wajah kota makassar dari ketinggian, lantai 19 Graha Pena. Semua terlihat kecil, mungil dan imut-imut padahal boleh jadi dalam kenyataannya kita lah yang kecil dibandingkan mereka! Semakin tinggi kita melihat maka akan semakin kecil apa yang ada di bawah kita bahkan boleh jadi semakin tidak terlihat.

Seberapa jauh kita akan mencapai sebuah ketinggian? Dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, pangkat. yang sebenarnya ketinggian itu hanyalah sesuatu yang semu dan fana..... Dan seberapa jauh kita akan melihat rendahnya sesuatu dari ketinggian kita, padahal boleh jadi ketinggian kita di satu sisi lebih rendah dari sesuatu yang kita pandang rendah dari ketinggian kita.

Untuk itu.....
Jangkaulah juga Yang Maha Tinggi, sehingga ketinggian yang kita peroleh bukan untuk menyaingi-Nya.
Jangkaulah juga Yang Maha Tinggi, sehingga ketinggian yang kita peroleh bukanlah untuk merendahkan yang lain.
Jangkaulah juga Yang Maha Tinggi, sehingga ketinggian yang kita peroleh sungguh bermanfaat bagi yang berada di posisi yang lebih rendah.
Jangkaulah juga Yang Maha Tinggi, sehingga ketinggian yang kita peroleh bernilai keabadian tanpa batas waktu!!!

Minggu, 06 Desember 2015

Kisah Sahabat: Abdullah Ibnu Hudzaafah RA

Habib Muhammad Rizieq Syihab, MA
Imam Besar FPI

Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

KISRA PERSIA

Sayyiduna Abdullah ibnu Hudzaafah As-Sahmi RA adalah seorang Shahabat Nabi Muhammad SAW yang pernah bertemu dan bertatap muka langsung dengan Kisra Persia dan Kaisar Romawi. Di kedua pertemuannya dengan pembesar dunia kala itu ada kisah tersendiri yang menarik.

RASULULLAH SAW MENYURATI PEMBESAR DUNIA

Di tahun 6 H, Rasulullah SAW mengutus para Shahabatnya membawa surat beliau SAW kepada para Raja, Kaisar, Kisra serta pembesar-pembesar dunia lainnya, untuk berdakwah mengajak mereka masuk ke dalam agama Islam.

Salah satu utusan Nabi SAW adalah Abdullah ibnu Hudzaafah As-Sahmi RA yang diutus membawa surat untuk Kisra penguasa Persia.

BERTEMU KISRA

Saat Abdullah RA sampai di Istana Sang Raja Persia dan meminta izin untuk menghadap, maka ia diizinkan bertemu Kisra yang dikelilingi para menteri dan pejabat serta pengawalnya di ruang utama Istana.

Abdullah RA berdiri tegak dan gagah penuh wibawa di depan Kisra yang duduk di singgasananya. Lalu Kisra memerintahkan pengawalnya untuk mengambil surat Nabi SAW dari tangan Abdullah RA, tapi Abdullah RA menolak seraya berkata dengan tegas : "Aku diperintahkan Rasulullah SAW untuk menyerahkan surat ini langsung di tangan anda. Dan aku tidak akan melanggar perintahnya."

Mendengar itu, Sang Kisra mempersilahkan Abdullah RA untuk mendekat dan menyerahkan langsung suratnya. Lalu Kisra pun membuka surat dan meminta penterjemahnya untuk membaca dan menterjemahkan surat tersebut. Sang penterjemah membaca pembuka surat yang berbunyi :

"بسم الله الرحمن الرحيم . من محمد رسول الله إلى كسرى عظيم فارس . سلام على من اتبع الهدى ."

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad Utusan Allah kepada Kisra Pembesar Persia. Salam sejahtera atas orang yang mengikuti petunjuk."

KISRA MURKA

Baru pembuka yang dibaca dan diterjemahkan, Kisra sudah langsung murka, karena Nabi SAW menyebut namanya terlebih dahulu sebagai utusan Allah SWT, baru menyebut nama Kisra.

Dengan emosi Kisra merampas Surat tersebut dan tanpa mau tahu isinya lagi, ia langsung merobek-robeknya seraya berkata dengan sombong dan angkuh : "Beraninya dia berbuat ini, sedang dia adalah budakku ?!!!"

Abdullah RA pun diusir oleh Kisra, lalu diseret keluar istana oleh para pengawal. Abdullah RA hanya tawakkal kepada Allah SWT tentang nasib apa yang akan menimpanya.

LARI DARI PERSIA

Di luar istana, tatkala para pengawal lengah karena sibuk dan panik dengan kemurkaan Kisra, ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk segera melompat ke kudanya dan menunggangnya serta langsung memacunya bergegas meninggalkan lokasi.

Selang tak berapa lama, Kisra kembali memanggil para pengawal untuk menyeret Abdullah RA ke hadapannya, namun Abdullah RA sudah tidak ada di tempat.

Para pengawal pun berusaha mengejar Abdullah RA dengan pasukan berkudanya, tapi tetap tidak berhasil mendapatkan Abdullah RA, karena Abdullah RA telah memacu kudanya dengan sangat cepat kembali menuju Madinah.

DOA NABI SAW

Sesampainya di Madinah, Abdullah RA melaporkan semua kejadian kepada Rasulullah SAW. Mendengar Kisra merobek-robek surat Nabi SAW, maka beliau hanya mengatakan :

"مزق الله ملكه ."

"Semoga Allah merobek-robek kerajaannya."

UTUSAN KISRA

Kisra Persia masih murka terhadap Nabi SAW, dan penasaran ingin tahu lebih banyak tentangnya. Maka Kisra menyurati Gubernurnya di Yaman, yang bernama Baadzaan, agar mengirim dua orang yang tangguh dan terpercaya untuk mencari Nabi SAW dan secepatnya membawanya menghadap Kisra.

Baadzaan pun mengirim dua orang utusannya atas nama Kisra ke Hijaz untuk mencari kabar tentang Rasulullah SAW. Di Thoif, kedua utusan Baadzaan bertemu dengan pedagang Kafir Quraisy dari Mekkah yang mengabarkan bahwa Rasulullaah SAW tinggal di Madinah.

Kedua utusan Baadzaan segera bergegas ke Madinah. Dan para pedagang Kafir Quraisy membawa berita gembira kepada musyrikin Quraisy di Mekkah bahwasanya Kisra Persia telah murka kepada Muhammad dan mengirim utusan untuk menangkap dan membunuhnya.

KEMATIAN KISRA

Di Madinah, kedua utusan Baadzaan bertemu Nabi SAW dan memintanya agar ikut mereka menghadap Kisra, dan mengancam jika Nabi SAW menolak maka Kisra akan sangat murka, sehingga akan membahayakan keselamatan Nabi SAW, bahkan membahayakan seluruh pengikutnya.

Rasulullah SAW hanya tersenyum mendengar ancaman tersebut, lalu beliau mempersilakan kedua utusan untuk istirahat dulu, dan meminta mereka kembali bertemu Nabi SAW di hari berikutnya.

Keesokan harinya, kedua utusan Kisra menemui Nabi SAW dan menanyakan kesiapannya untuk segera berangkat menghadap Kisra. Lalu Rasulullah SAW mengatakan kepada mereka :

"Setelah hari ini kalian tidak akan lagi bertemu dengan Kisra, karena dia sudah dibunuh oleh anaknya sendiri yang bernama Syirawaih."

Nabi SAW pun menyebutkan hari dan tanggal pembunuhannya. Kedua Utusan Kisra pun terkejut. Lalu Nabi SAW mempersilahkan mereka kembali ke Baadzaan untuk mengabarkan berita tersebut, sekaligus menyampaikan bahwasanya Islam akan menguasai Persia, sehingga jika Baadzaan masuk Islam, maka ia akan tetap ada dalam jabatan dan kekuasaannya.

KEISLAMAN BAADZAAN

Sesampainya kedua utusan tersebut ke Yaman dan menemui Baadzaan, lalu menceritakan apa yang dilihat dan didengar dari Rasulullah SAW, maka Baadzaan pun berkata : "Jika apa yang dikatakan Muhammad itu benar, maka ia adalah betul-betul seorang Nabi."

Tidak berapa lama, Baadzaan mendapat surat dari Syirawaih putra Kisra, yang mengabarkan bahwa ia telah membunuh ayahnya sendiri, lengkap dengan hari dan tanggal kejadiannya, yang sama percis dengan apa yang dikabarkan Nabi SAW. Dan Syirawaih meminta Baadzaan untuk tetap setia kepadanya selaku penguasa baru Persia.

Melihat kebenaran berita Nabi SAW, maka Baadzaan pun yakin akan Kenabian Muhammad SAW, lalu ia masuk Islam bersama para pengikutnya. Dan Rasulullah SAW tetap menempatkan Baadzaan sebagai penguasa Yaman.

BUKTI KENABIAN

Bukti Kenabian Rasulullah SAW dalam soal Kisra Persia tidak hanya terbatas soal berita kematiannya. Namun Doa Nabi SAW untuk kehancuran Kekaisaran Persia dan Info Nabi SAW bahwasanya Islam akan menguasai Persia di kemudian hari terwujud dan terbukti.

Di zaman Kekhalifahan Sayyiduna Umar ibnul Khaththab RA, Kekaisaran Persia tumbang di tangan Pasukan Sayyiduna Sa'ad ibnu Abi Waqqaas RA, lalu sejak itu Persia berada di bawah Kekhilafahan Islam.

KAISAR ROMAWI

Sayyiduna Abdullah ibnu Hudzaafah As-Sahmi RA adalah seorang Shahabat Nabi SAW yang pernah bertemu dan bertatap muka langsung dengan Kisra Persia dan Kaisar Romawi.

Pertemuan Abdullah ibnu Hudzaafah As-Sahmi RA dengan Kaisar Romawi terjadi pada tahun 19 H di zaman Khalifah Sayyiduna Umar RA.

Saat Abdullah RA bergabung dengan Mujahidin yang dikirim Khalifah Umar RA berperang melawan Kekaisaran Romawi, beliau bersama sejumlah Mujahidin lainnya jatuh ke tangan musuh menjadi tawanan perang.

Kaisar Romawi mendapat kabar bahwa di antara tawanan muslim ada seorang Shahabat Muhammad bernama Andullah ibnu Hadzaafah As-Sahmi. Kaisar sudah lama mendengar bahwa para Shahabat Muhammad adalah orang-orang yang terkenal dengan sabar dan tegar serta berani dalam membela agama Islam.

Kini, Kaisar ingin tahu langsung bagaimana karakter seorang Shahabat Muhammad, maka diperintahkanlah agar Abdullah dihadapkan ke depan Kaisar di ruang utama istana untuk disaksikan oleh para menteri dan pejabat serta pengawalnya.

DIBUJUK

Di hadapan Kaisar Romawi, sang tawanan Abdullah RA berdiri dengan gagah sambil menghadap dan menatap Kaisar tanpa ada sedikit pun terlihat rasa takut atau khawatir.

Lalu Kaisar membujuk Abdullah RA agar menjadi Nashrani, dan Kaisar menjanjikan akan membebaskan Abdullah RA serta memuliakan kedudukannya. Abdullah RA dengan tenang tapi tegas menjawab :

"Jauh sekali, tak kan pernah terjadi. Sesungguhnya kematian lebih aku suka seribu kali daripada mengikuti ajakanmu."

Selanjutnya Kaisar menawarkan Abdullah RA untuk menjadi salah satu pembesarnya dan akan dijadikan raja di salah satu wilayah Kekaisaran Romawi. Maka Abdullah RA pun menjawab tanpa ragu :

"Andaikan engkau berikan seluruh milik Romawi dan seluruh milik bangsa Arab, agar aku keluar dari agama Muhammad walau hanya sekejap mata, tak kan pernah aku lakukan."

DIANCAM

Melihat sikap Abdullah RA yang tetap teguh kepada agama Islam, maka Kaisar pun mengancam akan membunuhnya. Mendengar ancaman itu, Abdullah RA menanggapi singkat :

"Silakan kau lakukan apa yang kau mau."

Kaisar pun memerintahkan para pengawalnya untuk mengikat Abdullah RA di kayu salib. Lalu membisikkan ahli pemanahnya untuk memanah Abdullah RA, tapi Kaisar diam-diam berpesan agar jangan dikenakan sasaran, cukup di sekitar tangan kaki dan badan, untuk menakut-nakuti Abdullah RA, sambil terus memaksanya agar masuk Nashrani. Namun hasilnya, Abdullah RA tetap tak gentar menghadapi ancaman.

DISIKSA

Selanjutnya, Abdullah RA dijebloskan ke penjara, lalu disiksa atas perintah Kaisar, tapi tetap dalam batasan agar Abdullah RA tetap hidup, karena Kaisar tetap penasaran untuk menashranikannya.

Namun Abdullah RA tetap bertahan dengan Iman dan Islam. Lalu Kaisar memerintahkan agar Abdullah RA tidak diberikan makan mau pun minum hingga kelaparan dan kehausan. Tatkala Abdullah RA sudah sungguh kelaparan dan kehausan, maka atas perintah Kaisar disuguhkan Daging Babi dan Khamr.

Abdullah RA menolak Babi dan Khamr, walau pun saat itu ia dalam keadaan darurat yang membolehkannya untuk memakan dan meminumnya untuk menyelamatkan hidupnya.

Abdullah RA menolak Babi dan Khamr, karena ia tahu kelicikan Kaisar yang ingin merendahkan ketegaran iman para Shahabat Nabi SAW, sekaligus ingin menghinakan iman kaum muslimin. Karenanya, untuk "Izzul Islaam wal Muslimiin" yaitu "Kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin", Abdullah RA lebih rela mati kelaparan dan kehausan daripada Islam dan Kaum Muslimin dihinakan.

PEMBUNUHAN KEJI

Akhirnya, Kaisar memerintahkan Abdullah RA untuk dihadirkan kembali di hadapannya. Kali ini, Kaisar sudah menyiapkan kuali besar yang diisi minyak dan dipanaskan dengan api. Lalu Kaisar menghadirkan dua tawanan muslim lainnya, seraya mengancam akan membunuh mereka berdua jika Abdullah RA tidak mau masuk Nashrani.

Abdullah RA pun tetap bertahan dalam Iman dan Islam, sehingga satu per satu kedua tawanan muslim tersebut dimasukkan dalam kuali besar yang berisi minyak panas dan mati syahid di dalamnya.

Karena Abdullah RA tetap teguh dengan Iman dan Islam, dan Kaisar pun sudah tidak punya cara lagi untuk meluluh-lantakkan keteguhan Iman Abdullah RA, akhirnya Kaisar memerintahkan para pengawalnya untuk melemparkan Abdullah RA ke dalam kuali besar berisi minyak mendidih yang telah melalap kedua tawanan muslim shahabatnya.

SEJUTA NYAWA

Saat Abdullah RA hendak dicampakkan dalam kuali, tiba-tiba Kaisar melihat Abdullah RA meneteskan air mata, maka Kaisar menghentikan para pengawal, karena Kaisar mengira bahwa sikap Abdullah RA mulai goyah dan ada tanda-tanda takut mati, sehingga Kaisar merasa masih ada peluang untuk menashranikannya.

Kemudian Kaisar kembali menawarkan kebebasan dan kesenangan untuk Abdullah RA jika mau masuk Nashrani. Lagi-lagi Abdullah RA tetap menolak. Kaisar pun marah besar : "Celaka kau, lalu kenapa kau menangis ?!"

Abdullah RA pun menjawab : "Aku meneteskan air mata, karena aku menyesal kenapa nyawaku cuma satu untuk dikorbankan di jalan Allah. Padahal aku berharap memiliki nyawa sebanyak bulu dan rambut yang ada di badanku, sehingga satu per satu nyawa aku korbankan di jalan Allah."

Kaisar Romawi terkejut dan terperangah melihat keteguhan, dan ketegaran serta kedahsyatan Iman Shahabat Muhammad. Kaisar menggelengkan kepala terkagum-kagum dan terheran-heran, sekaligus mengakui bahwa berita tentang keheroikan para Shahabat Muhammad bukan isapan jempol belaka.

Akhirnya, Kaisar menawarkan kebebasan Abdullah RA dengan syarat ia mencium jidat Kaisar. Abdullah RA sempat diam sejenak, tapi akhirnya Andullah menerima tawaran itu, tapi dengan syarat bersamanya dibebaskan semua tawanan muslim. Kaisar setuju, lalu Abdullah RA mencium jidatnya, kemudian Kaisar membebaskan Abdullah RA bersama seluruh tawanan muslim, serta melepas mereka kembali ke Madinah.

KHALIFAH UMAR RA MENANGIS

Sesampainya di Madinah, Khalifah Umar RA dan masyarakat Madinah menyambut Abdullah RA dan kawan-kawan dengan gembira dan bahagia. Mereka semua berkumpul bersama Khalifah Umar RA meminta Abullah RA dkk menceritakan apa yang dialami mereka.

Mendengar cerita Abdullah RA maka Khalifah Umar RA dan masyarakat Madinah menangis haru, lalu Khalifah berkata kepada semua orang yang hadir :

"حق على كل مسلم أن يقبل رأس عبد الله بن حذافة . وأنا أبدأ بذلك "

"Wajib atas tiap muslim untuk mencium jidat Abdullah ibnu Hudzaafah, dan aku yang memulainya."

Khalifah Umar RA pun mencium jidat Abdullah RA, lalu kemudian seluruh umat Islam yag hadir di secara bergantian mencium jidat Abdullah RA penuh rasa haru.

Rodhiyallaahu 'an Abdillaah ibni Hudzaafah As-Sahmi wa 'an Jamii'ish Shohaabah ...

Allaahummaj'alnaa Mimman Yuhibbu Shohaabati Rosuulillaah ... wa Mimman iqtadaa bihim ... Aamiin...

(Status Ary Sanjay di FB : Suara-Islam.com)

Nasehat Jack Ma kepada putranya

(Status Yondra Efendi shared Hendro Widjaya's photo.)
December 2 at 12:21pm ·
Hendro Widjaya's photo.
Hendro Widjaya with Rusli Chang.
November 27 at 10:40am ·


Sepucuk surat dari Jack Ma kepada putranya yang begitu menggugah banyak orang!

Anakku : kutulis catatan pendek ini berdasarkan 3 prinsip:

1. Keberuntungan dan bencana dalam hidup ini tidak ada yang abadi, tidak seorang pun tahu mampu hidup berapa lama, ada sebagian hal sebaiknya kuberitahu lebih awal.

2. Aku adalah ayahmu, jika saya tidak mengatakannya padamu, maka tdk akan ada yg mengatakannya padamu.

3. Catatan kecil ini menuliskan pengalaman yang kudapatkan melalui pahit dan kegagalan, ini bisa menghindari jalan berputar dalam perjalanan pertumbuhan hidupmu.

Di bawah ini adalah hal-hal yang harus kau ingat baik-baik dalam hidupmu :
1. Janganlah terlalu memperdulikan orang yang tidak baik terhadapmu dalam hidupmu. Tidak ada seorang pun berkewajiban baik terhadapmu, terkecuali ayah ibumu. Terhadap orang yang baik kepadamu, haruslah senantiasa bersyukur dan kamu hargai.

2. Tidak ada orang yang tak tergantikan, tak ada benda yang wajib dimiliki. Ketika mengerti hal ini, kelak seandainya kau kehilangan semua yang sangat berarti dan kau cintai, kau akan tetap akan memahami, ini semua bukanlah perkara besar.

3. .Kehidupan ini begitu sementara, sampai hari ini mungkin kita masih menyia-nyiakan kehidupan. Ketika esok hari, barulah menyadari kehidupan telah jauh meninggalkan kita. Karena itu, hargai kehidupanmu sedini mungkin. Bila kamu menghargai hari-harimu, maka kamu akan bisa semakin banyak menikmati kehidupanmu. Daripada mengharapkan umur panjang, lebih baik bisa mengerti dan menghargainya.

4. Cinta kasih hanyalah sebuah perasaan, dan perasaan ini akan berubah mengikuti waktu dan keadaan. Jika seseorang yang begitu kau cintai meninggalkanmu, bersabarlah menunggu sebentar, biarkan waktu perlahan membersihkannya, biarkan perlahan mengendap, rasa pahitnya pun akan perlahan2 menjadi hambar. Janganlah berlebihan mengharapkan keindahan cinta, janganlah juga berlebihan larut dalam kesedihan patah hati.

5. Meskipun banyak orang sukses yang tidak mendapatkan terlalu banyak pendidikan, bukan berarti tidak giat belajar pun bisa berhasil. Pengetahuan yang kau dapatkan adalah senjata atau alat yang kau miliki. Kita boleh membangun semua dari nol, tapi tidak dengan tangan kosong. Ingatlah baik-baik!

6. Aku tidak akan memintamu mengurus masa tuaku, sama halnya denganku yang tidak akan mengurus masa tuamu. Ketika kau dewasa dan mandiri kelak, kewajibanku selesai. Selanjutnya apakah kamu naik kendaraan umum atau mercedez benz, menyantap sirip ikan atau bihun, semuanya harus kau pertanggung jawabkannya sendiri.

7. Kamu harus menuntut dirimu untuk menjaga kepercayaan, tapi tidak dapat menuntut orang lain melakukan hal yang sama; kamu boleh menuntut dirimu berbuat baik kepada orang lain, namun jangan mengharapkan orang lain baik terhadapmu; bagaimana kamu memperlakukan orang lain, bukanlah berarti mereka akan memperlakukanmusama. Jika kamu tidak memahami ini, hanya akan menambah beban yang tak perlu dalam hidupmu.

8. Aku sdh membeli lotre selama 26 tahun, bahkan hadiah ke-3pun tak pernah aku dapatkan, membuktikan kemakmuran hanya dapat dihasilkan dari giatnya kita bekerja, tidak ada kekayaan yang turun dari langit.

9. Keluarga hanyalah ikatan jodoh semata saja berapa lama pun aku dan kamu akan bersama, kamu tetap harus menghargai setiap waktu kebersamaan ini. Di kehidupan selanjutnya apakah kita akan bertemu dan berjodoh lagi, kita semua pun tidak tau.

======

Kita tahu bersama bahwa Jack Ma, adalah pemilik dari perusahaan Ali Baba. Setelah perusahaannya listing di Pasar Saham, menempatkan Jack Ma menjadi salah seorang terkaya di China dan boleh jadi di Dunia.

Teman saya pernah bercerita tentang sosok Jack Ma ini sebelum dia mempunyai perusahaan sendiri. Seperti pada umumnya para pemuda waktu itu di china, Jack Ma mencari pekerjaan dengan melamar ke sebuah perusahaan makanan cepat yang sudah mendunia. Dari seratus orang yang melamar hanya dia satu-satunya yang ditolak lamarannya, dengan alasan yang sungguh sangat luar biasa yaitu wajahnya tidak menarik. Tetapi justru karena ditolaknya lamaran pekerjaan itu, dia kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

======

Nasehat Luqmanul Hakim untuk anaknya :

1. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar." (AQ Surat Luqman ayat 13)

2. (Luqman berkata), "Wahai anakku! Sungguh, jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Maha Halus Maha Teliti. (AQ Surat Luqman ayat 16)

3. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) bermuat ma'ruf dan (cegahlah mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting. (AQ Surat Luqman ayat 17)

4. Dan Janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. (AQ Surat Luqman ayat 18)

5. Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai." (AQ Surat Luqman ayat 19)


=========

Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001


Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html

Jumat, 04 Desember 2015

Berminat jadi Pelaut?

Kunjungan ke BP2IP Barombong (Badan Pelatihan dan Pendidikan Ilmu Pelayaran) membuka wawasan baru khususnya mengenai yang berhubungan dengan Pelayaran dan atau transportasi laut. Salah satunya mengenai kebutuhan tenaga pelaut yang semakin hari semakin banyak dibutuhkan.

Capt Syafril bilang, "Karena kemajuan jaman, terutama di sektor transportasi laut, sehingga dibutuhkan crew kapal yang banyak. Di Dubai saja kebutuhannya mencapai 25.000 orang, sementara baru ditutupi sebanyak 7.000 orang. Belum lagi kalau kita bicara di dalam negeri, dengan semakin banyaknya di bangun pelabuhan maka akan semakin banyak kapal yang dibutuhkan, tentu secara langsung berhubungan dengan crew kapal."

Beliau pun menambahkan, "cukup kuasai salah satu bahasa ini, yaitu Inggris, Arab, China dan Jepang, maka kalian akan bisa melanglang buana" ckckck....

Ada yang berminat jadi pelaut?

(Jadi teringat dulueee, ketika selama sebulan berada di samudra Hindia dengan kapal penangkap ikan jenis longline untuk menangkap ikan tuna.

"Nenek moyangku,
seorang pelaut,
kumis dan jenggotnya panjang sekali!
di tarik-tarik....
ke sana ke mari
sambil berseru, "Aduh mak, sakit sekali!!!"