Minggu, 28 Februari 2016

Bandung, masih memerlukan dirimu kang Ridwan Kamil.

Bandung, walau bukan tempat lahir saya, telah memberikan inspirasi pada hidup saya, sejak kecil (sebelum masuk TK) hingga selesai kuliah saya berada di bandung.

Meskipun saya sekarang tidak berada di bandung, tetapi bandung masih mempunyai tempat tersendiri di hati saya seperti juga tempat kelahiran saya, Garut.

Meskipun saya berada jauh ribuan mil dari kota bandung, melintasi darat dan laut, tepatnya di kota daeng Makassar, Bandung masih terasa sejauh jangkauan tangan. Ikatan batin (keluarga dan anak saya masih ada di bandung) dan aroma bandung masih melekat kuat dalam sanubari ini.

Meskipun kota-kota yang saya pernah saya singgahi berkembang bak jamur di musim hujan, bandung tetaplah mawar merah di genggaman tangan ku yang kecil ini (kecuali Mekkah dan Madinah don!!). walau sampah menggunung di mana-mana, walau macet dimana-mana, walau panas mulai menyengat dimana-mana.

Tapi, eeedddddduuuuunnnnnnnya.....bandung, lebih mencuat lagi akhir-akhir ini. Bandung bagai taman yang asri nan indah, aroma harum mawar merah dan bunga-bungan lainnya menyebar kemana-mana. pesonanya semakin mengundang para lebah untuk berebut menghisap madunya. Karena itu semua berkat kang Ridwal Kamil. Membuat bangga warga bandung yang ada di luar kota bandung seperti saya.

Saya hargai keputusannya untuk tidak melenggang ke Jakarta untuk berebut posisi gubernur. Salut!!! memang lebih baik selesaikan tugas dan amanah di Bandung ini, bikin lebih josss lagi, sehingga ketika tiba waktunya untuk melangkah adalah sesuatu yang wajar dan memang seharusnya. Tidak seperti yang ada selama ini. Terlihat ambisius dengan modal yang tidak mantaaffffff......

Hatur Nuhun Kang Ridwan Kamil. Maju Terus Bandung!!



==========
(https://www.facebook.com/notes/ridwan-kamil/ke-jakarta-tidak-ke-jakarta/630077747144050)


Ke Jakarta Tidak ke Jakarta
Indonesia lahir dari imajinasi. Rumah besar dengan penghuni yang beragam bukan seragam. Indonesianis Ben Anderson pun menyebut Indonesia sebagai "imagined community". Imajinasi ambisius yang mencoba menyatukan kebhinekaan 17 ribu pulau dan 700-an bahasa ini. Keragaman dan kekayaan tanah air ini luar biasa. Bangsa Portugis, Inggris dan Belanda pun dahulu berebut kekayaan ibu pertiwi ini. Kekayaan alam yang bisa membuat Belanda mau tukar guling Maluku dari Inggris dan menukarnya dengan pulau New Amsterdam yang berubah nama menjadi Manhattan New York City hari ini.
Manusia modern Indonesia hari ini dominasinya adalah turunan migran Micronesia asal Tiongkok yang dalam perjalanan sejarahnya bercampur dengan genetika India atau Arab. Bukan aseli turunan dari Homo Erectus Sangiran atau The Hobbit alias Homo Floresiensis. Migrasi bangsa Micronesia ribuan tahun lalu mendatangi Taiwan, Filipina, Indonesia sampai sejauh kepulauan Pasifik dan Hawaii. Makanya sawo matang kita mirip dengan sawo matang orang Hawaii. Jika mau melihat leluhur bangsa Indonesia, datangi kaum aborigin Taiwan yang genetikanya mirip dengan sawo matang manusia modern Indonesia hari ini. Sehingga mengadu domba etnisitas manusia Indonesia hari ini dengan istilah pribumi bukan pribumi adalah kebodohan.
Sejarah mencatat pusat Nusantara saat Sriwijaya adalah disekitar Sungai Musi. Nusantara saat Majapahit sebagai penguasa berpusat di Mojokerto. Dan Nusantara atau Indonesia hari ini berpusat Jakarta. Jakarta adalah pusat pemerintahan/politik dan juga pusat ekonomi Indonesia. Berbeda dengan Amerika dimana pusat pemerintahan di Washington DC dan pusat ekonominya di New York atau Los Angeles. Atau Tiongkok dengan Beijing sebagai pusat politik dan Shanghai sebagai pusat ekonomi. Bercampurnya segala pusat ini itu di Jakarta membuat manusia-manusia Indonesia berlomba mengadu nasib ekonomi atau nasib politiknya ke Jakarta. Jakarta adalah mitos. Jakarta sekaligus juga adalah bom waktu.
***
Sedemikian besarnya magnet Jakarta sebagai kepusatan atas banyak hal, tidaklah heran jika menjadi Gubernur Jakarta menjadi incaran utama panggung politik. Pak Jokowi mundur dari Solo untuk menjadi Gubernur Jakarta tahun 2012 yang kemudian menjadi Presiden Republik Indonesia di tahun 2014. Pak Ahok mundur dari anggota DPR untuk berpasangan dengan Pak Jokowi. Pak Alex Nurdin mundur sebagai Gubernur Sumsel, dan balik lagi ketika kalah. Tahun depan pak Ahok pun bersiap untuk pemilihan berikutnya. Dan karena satu dan lain hal, tawaran dan kesempatan itu pun datang kepada saya.
Saya tidak melakukan upaya apapun yang bersifat mempromosikan diri ke warga Jakarta. Sehingga ketika hasil survey menyatakan popularitas dan elektabilitas tiba-tiba-tiba naik, saya duga karena apa yang saya lakukan di Bandung dengan mudah dikonsumsi warga Jakarta via media sosial. Jangan lupa Jakarta adalah kota Twitter paling cerewet se dunia.
Kenapa tidak segera menyatakan maju atau tidak? Sebagai manusia timur, saya dilatih ibu saya untuk menghormati silaturahmi. “Jangan menolak undangan silaturahmi dan perbanyak takziah pada yang baru meninggal,” itu pesan rutin Ibu saya. Saya paham maksudnya, dengan silaturahmi persaudaraan berlipat. Dengan takziah, rasa syukur dan semangat hidup bertambah.
Itulah kenapa selama 3 bulan terakhir saya tidak langsung menyatakan iya atau tidak terhadap tawaran menjadi calon Gubernur DKI. Saya menghormati masukan dan aspirasi dengan menghadiri undangan silaturahmi dari beragam kelompok warga dan tokoh Jakarta. Saya mendatangi informal undangan dari 4 parpol. Dalam kurun waktu tersebut, saya mendengarkan dengan seksama masukan langsung dari Bapak Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, termasuk berdiskusi hangat dengan Pak Prabowo Subianto. Saya memperhatikan masukan warga via media sosial juga. Dan sampai hari Minggu 28 Februari 2015 pun saya masih menerima silaturahmi tokoh-tokoh nasional di Jakarta. Semua saya dengarkan dengan baik.
***
Memenangkan pemilihan Gubernur Jakarta 2017 bukan hal yang mustahil. Saya dulu memulai pemilihan di Bandung dengan 6% sebagai ’nobody’, sementara incumbent sudah 30%. Dan akhirnya menang 45% dengan determinasi dan strategi kreatif ini itu. Dari survey terakhir di Jakarta yang masuk ke saya, popularitas sudah 60% dan elektabilitas 20%. Dan ini pun, dengan saya tidak melakukan apa-apa. Belum bergerak.
Gak takut kalah? Menang kalah dalam hidup adalah biasa. Cinta saya pernah ditolak 2 kali. Kalah dalam sepakbola sering. Masuk arsitektur gara-gara tidak berhasil masuk Teknik Kimia ITB dan saya pernah dilecehkan berkali-kali saat di Amerika karena minoritas dan faktor ras. Saya sudah melewati semua itu. Makanya mau dimaki atau dibuli di twitter atau medsos oleh banyak pihak termasuk para buzzer lawan politik itu mah biasa saja. Politik itu bising. Insya Allah saya sudah kebal.
Masalah batin saya hanya satu. Saya belum selesai menunaikan tugas sebagai Walikota Bandung. Andai pilkada di Indonesia ini bisa serempak awal dan akhirnya, tentu tidak akan ada dilema seperti ini. Jika pilkada bisa serempak semua, tidak akan ada stigma pemimpin kutu loncat bagi mereka yang ingin mengabdi ke jenjang lebih tinggi. Dan jika mengikuti hawa nafsu dan hitungan matematika pilkada, pastilah saya tidak banyak berpikir panjang. Namun hidup tidaklah harus selalu begitu. Saya ingin bahagia tanpa mencederai. Saya ingin menang tanpa melukai.
***
Bandung hari ini sudah membaik, namun belum sehat betul. Lebay jika dibilang Bandung sudah berhasil. Bohong pula jika ada yang mengatakan Bandung tidak ada kemajuan. Dalam kurun 2 tahun ini, reformasi birokrasi Bandung sudah membaik. Kinerja birokrasi dari urutan ratusan tahun 2013 sekarang urutan 1 nasional dengan nilai A. Pelayanan publik dari rapor merah sekarang urutan 4 nasional. Transparansi pemerintah sudah urutan 3 dari asalnya urutan 17 di Jawa Barat. Itu progres.
Ijin usaha UKM dihilangkan sama sekali. 7000 warga miskin sudah diberi kredit usaha tanpa bunga dan tanpa agunan. Setiap RW diberi anggaran 100 juta sebagai konsep pemerataan pembangunan. Pengangguran terbuka turun dari 10,9% ke 8 %. Itu semua adalah kemajuan. Jadi Bandung membaik bukan hanya urusan taman, seperti yang sebagian tukang nyinyir kira.
Secara tata kota, perbaikan trotoar dan taman kota bergerak dengan cepat. Interaksi sosial berkorelasi dengan kebahagian. Karenanya Indeks kebahagiaan naik ke 70,6 di akhir 2015. Artinya warga Bandung bahagia. Problem sampah dan jalan rusak sudah hilang dari 5 besar masalah Bandung versi survey warga. Adipura hadir lagi setelah 17 tahun absen. Namun secara jujur, Kota Bandung masih punya hutang masalah yaitu urusan pengurangan banjir dan kemacetan. Dua problem ini menjadi prioritas di sisa jabatan saya.
Dan yang terberat, warga Bandung mayoritas tidak mengijinkan saya pergi sebelum menyelesaikan tugas. Di dalam kata ‘warga Bandung’ terkandung di dalamnya suara relawan yang dulu berjibaku memenangkan saya, suara keluarga saya dan suara mentor hidup saya yaitu ibu kandung saya, yang tidak merestui kemanapun sebelum niat selesaikan periode pertama kewalikotaan Bandung ini tunai. Semoga warga Bandung juga memahami, bantu saya dengan aktif menaati aturan dan berpatisipasi aktif dalam program-program pemkot, agar Bandung Juara berkat usaha bersama.
***
Indonesia tidak hanya Jakarta. Mitos pusat segalanya itu harus dibongkar. Saya yakin Indonesia bisa maju jika di daerah juga dipimpin orang-orang terpercaya dan progresif secara merata. Indonesia bisa hebat dengan kepemimpinan orang-orang hebat seperti Ibu Risma di Surabaya atau Prof. Nurdin Abdullah di Bantaeng.
Saya mungkin bisa ke Jakarta, tapi tidak sekarang. Saya masih ingin menyelesaikan mimpi-mimpi besar di di Bandung, ibukota solidaritas Asia Afrika dan kota desain Unesco ini. Insya Allah banyak hal di Bandung akan menginspirasi Indonesia dan dunia. Oleh karena itu saya memutuskan dengan akal sehat dan jernih hati untuk tidak maju sebagai calon Gubernur Jakarta 2017.
Mohon maaf lahir batin jika keputusan ini mengecewakan semua pihak yang sudah bersemangat menyampaikan aspirasi agar saya maju ke Jakarta di tahun 2017. Insya Allah semua indah pada waktunya.
Dan walau gak nyambung, seperti biasa, bagi para jomblo, bersegeralah menikah agar panjang umur.
Hatur nuhun.


========


Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001

Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html

Sabtu, 27 Februari 2016

Berobat adalah Sunnah Rasul, yang menyembuhkan Allah, bukan obat.


Rostiyati Kusumah shared Ary Ginanjar Agustian's post.
Ary Ginanjar Agustian

Kisah nyata yg inspiratif di Bandung , kiriman temen:
Kisah SEORANG DOKTER
Sejak pulang dari itikaf di masjid selama tiga hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus menjadi pribadi yang berbeda. Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah.
Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Rupanya, pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru.
Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia selalu teringat-ingat dengan kalimat yang dibicarakan amir jamaah.
“Obat tidak dapat menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah.
Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah.
Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat.
Allah bisa menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat.
Yang menyembuhkan bukanlah obat, yang menyembuhkan adalah Allah.”
Dia-pun merenung, bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah.
Sejak itu, sebelum memeriksa pasiennya, ia selalu bertanya.
“Bapak sebelum kesini sudah izin dulu kepada Allah?” atau “Sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah?” atau “Sudah lapor dulu kepada Allah?"
Jika dijawab belum (kebanyakan memang belum), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, dan shalat dua rakaat di tempat yang telah disediakan
Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yang sama. “Obat tidak bisa menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah. Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sebagai ikhtiar dan sunnatullah, agar Allah mau menyembuhkan”.
Ajaib! banyak pasien yang sembuh.
Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi “Yakin” yang diberikan beliau, menjadi sehat.
Pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta agar orang tsb untuk shalat dua rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai shalat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat.
Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?
Dr. Agus katakan, bisa jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yang gersang karena jauh dari Allah.
Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, namun batinnya pun terobati.
Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikir, Al-Quran, Wudhu, Shalat, Do'a dan tawakal pada Allah.
Pernah ada pasien yang jantungnya bermasalah dan harus dioperasi.
Selain “Yakin”, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalau bisa shalat dua rakaat, berdoa, berdzkir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan.
Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya.
Ada juga pasien yang ginjalnya bermasalah. Beliau minta agar pasien tersebut mengamalkan sunnah makan dan sunnah di dalam WC. Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis-habis kencing yang tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dengan bersih.
Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.
Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik dan berisiko mengurangi pendapatan beliau.
Namun Dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yang sama dengan redaksi yang berbeda, bahwa “Sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yang memberi rezeki adalah Allah. Allah juga bisa mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien”.
Enam bulan berikutnya seorang pasien yang pernah sembuh karena diminta shalat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.
Dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi ingin: sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dengannya.
“Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umrah bulan depan, kamu bersedia?”
Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.
“Sebelum menjawab, saya izin shalat dulu pak,” ucapnya lirih. Ia shalat lama sekali, sepertinya ini shalat dia yang paling khusyu'.
Pelan, terdengar dia terisak-isak menangis dalam doanya.
------
Demikian mudah-mudahan kisah yang di bagikan membawa banyak manfaat, Silahkan di SHARE..!
Dr Agus Thosin, SpJP praktek di RSAI Bandung
Setiap sore sd malam, beliau juga praktek di JayaAbadi Buah Batu.


============

Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001


Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html

Sudahkah kita berwudlu dengan benar?

 Berwudhulah dengan Baik untuk Meraih Keutamaannya 💦
✅ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ
🌴 “Barangsiapa yang berwudhu, kemudian memperbagus wudhunya, maka dosa-dosanya akan berguguran dari jasadnya sampai keluar dari bawah kuku-kukunya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu’anhu]
1. Wudhu adalah ibadah yang sangat agung, yang dapat menjadi sebab diampuninya dosa-dosa.
 Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata dalam,
وعلى هذا فالوضوء يكون سببا لكفارة الخطايا حتى من أدق مكان وهو ما تحت الأظفار
🌴 "Berdasarkan hadits ini, maka wudhu dapat menjadi sebab terhapusnya dosa-dosa hingga ke anggota tubuh yang paling tersembunyi yaitu bagian yang ada di bawah kuku-kuku." [Syarhu Riyadhis Shaalihin, 5/11]
2. Dosa-dosa yang diampuni dengan sebab amal shalih hanyalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar harus disertai dengan taubat agar diampuni.
 Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu Baz rahimahullah berkata,
قال جمهور أهل العلم: إن أداء الفرائض وترك الكبائر يكفر السيئات الصغائر، أما الكبائر فلا يكفرها إلا التوبة إلى الله سبحانه وتعالى
🌴 “Jumhur ulama berkata: Sesungguhnya mengamalkan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan dosa-dosa besar dapat menghapus dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar tidak dapat dihapus kecuali dengan taubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.” [Fatawa Nur ‘alad Darb, 6/64]
3. Wudhu dan ibadah-ibadah lainnya hendaklah disertai dengan niat yang benar agar mendapatkan pahalanya yang besar dan menjadi sebab dosa diampuni.
 Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata dalam,
وهذه الأحاديث وأمثالها تدل على أن الوضوء من أفضل العبادات وأنه عبادة ينبغي للإنسان أن ينوي به التقرب إلى الله عز وجل يعني أن يستحضر وهو يتوضأ أنه يتقرب إلى الله كما أنه إذا صلى يستشعر أنه يتقرب إلى الله كذلك وهو يتوضأ ويستشعر بأنه يمتثل أمر الله في قوله {إذا قمتم إلى الصلاة فاغسلوا وجوهكم} ويستشعر أيضا أنه متبع لرسول الله صلى الله عليه وسلم في وضوئه وكذلك أيضا يستحضر أنه يريد الثواب وأنه يثاب على هذا العمل حتى يتقنه ويحسنه والله الموفق
🌴 "Hadits-hadits tentang keutamaan wudhu ini dan yang semisalnya menunjukkan bahwa wudhu termasuk ibadah yang paling utama, dan bahwa ia merupakan ibadah yang sepatutnya bagi seseorang untuk meniatkannya sebagai pendekatan diri kepada Allah ‘azza wa jalla, yaitu:
▶ Pertama: Menghadirkan dalam dirinya ketika ia berwudhu bahwa ia sedang mendekatkan diri kepada Allah, sebagaimana ketika ia sholat ia menghadirkan dalam dirinya bahwa ia sedang mendekatkan diri kepada Allah, demikian pula ketika ia berwudhu ia menghadirkan dalam dirinya bahwa ia sedang menjalankan perintah Allah ta’ala dalam firman-Nya,
إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُم
🌿 “Apabila kalian hendak sholat maka cucilah wajah-wajah kalian…” (Al-Maidah: 6)
▶ Kedua: Dan juga hendaklah ia menghadirkan dalam dirinya bahwa ia sedang berusaha untuk meneladani Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam wudhu beliau.
▶ Ketiga: Demikian pula ia menghadirkan dalam dirinya bahwa ia menginginkan pahala, dan bahwa pahala yang akan ia raih dengan amalan ini adalah apabila ia melakukannya dengan baik dan memperbagusnya. Dan Allah-lah yang memberikan taufiq.” [Syarhu Riyadhis Shaalihin, 5/11]
4. Akan tetapi harus dipahami juga bahwa ibadah yang diterima oleh Allah dan berpahala tidak sekedar dengan dasar niat yang baik, namun harus disertai dengan cara yang benar, yaitu mencontoh Rasulullaah shallallahu'alaihi wa sallam.
 Karena beliau shallallahu'alaihi wa sallam telah menegaskan,
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
🌴 “Barangsiapa yang mengada-adakan perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada padanya maka ia tertolak.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]
 Dalam riwayat Muslim,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهْوَ رَد
🌴 "Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada padanya perintah kami, maka amalan tersebut tertolak.” [HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]
5. Bahkan wudhu yang akan menjadi sebab dosa-dosa diampuni juga dipersyaratkan harus mengikuti cara Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam. Inilah makna wudhu yang baik atau makna memperbagus wudhu dalam hadits yang mulia ini, yaitu mencontoh wudhunya Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam.
 Sebagaimana juga sabda Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam,
مَن تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هذَا، ثُمَّ صلَّى رَكْعَتَيْنِ لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ
🌴 "Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian sholat dua raka'at, tanpa mengajak dirinya berbicara (khusyu') dalam mengerjakannya, akan diampuni dosanya yang telah lalu." [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Utsman bin Affan radhiyallahu'anhu]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
══════ ❁✿❁ ══════
 Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama
↪Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam↩
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: 5D4F8547

Kamis, 25 Februari 2016

Nekat Lamar Putri Ulama Besar Saudi, Mahasiswa Ini Tercengang Saat Mendengar Jawaban Ulama Tersebut




Headlineislam.com – Dalam kajiannya di Al Qashim, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, seorang ulama besar negeri Arab yang terkenal, pernah didatangi seorang pemuda bernama Khalid yang saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa.

Setelahnya dari majelis muhadharah tersebut, beliau menghampiri Syaikh ‘Utsaimin yang hendak pulang ke rumah. Syaikh ‘Utsaimin selalu berjalan kaki dari rumah ke tempat kajian begitu pula sebaliknya. Di tengah jalan pemuda itu nekat memberanikan diri untuk bertanya, “Syaikh, apakah Anda mempunyai anak perempuan?”

Ketika mendengar pertanyaan pemuda tersebut, Syaikh ‘Utsaimin berubah mimik mukanya dan bertanya, “Ada apa akhi?”

Pemuda itu menjawab, “Kalau ada, saya berniat meminangnya, bolehkah saya meminangnya?”

Lalu apa yang dilakukan Syaikh ‘Utsaimin? Apakah beliau bertanya usaha bapak kamu apa? Kamu sudah hafal hadits berapa? Sebelumnya kamu lulusan apa? Gaji kamu berapa? Tabungan kamu berapa? Bahkan Syaikh ‘Utsaimin tidak memberikan sebuah pertanyaan apapun kepada pemuda ini, Syaikh ‘Utsaimin hanya berkata, “Tunggulah kabar dariku, In sya Allah akan aku telepon…”
Lalu dalam hari-hari penantian kabar tersebut, pemuda ini mengalami kegelisahan juga, satu hari berlalu, dua hari berlalu, hingga sepekan berlalu. Ia bertanya dalam hati, “Apakah Syaikh lupa ya, perlukah saya mengingatkannya?”

Namun, pemuda ini teringat perkataan Syaikh yang menyuruhnya menunggu. Hingga akhirnya sebulan setelah peristiwa itu ada telepon yang dialamatkan ke asrama. Namun kebetulan pemuda itu sedang kuliah.

Akhirnya dari pihak asrama menyampaikan ke pemuda ini bahwa beliau dicari oleh Syaikh ‘Utsaimin. Dalam hati dia bertanya, “Kenapa ya Syaikh ‘Utsaimin mencariku?”

Ternyata pemuda ini sudah agak pesimis dan bahkan agak melupakan tentang permintaannya.

Ketika beliau melepon Syaikh ‘Utsaimin, beliau bertanya, “Ada apa Syaikh?”

“Aku ingin melanjutkan pembicaraan kita waktu itu akhi?”

“Pembicaraan yang mana, Syaikh?”

“Pembicaraan ketika kamu menyusul saya di jalan. Akhi, silahkan kamu lanjutkan prosesnya..”
Pemuda itupun terkejut, ternyata Syaikh ‘Utsaimin masih mengingatnya dan beliaupun akhirnya membalas pernyataan Syaikh ‘Utsaimin dengan terbata-bata, “Syaikh, perkenankan saya mengabari orang tua saya terlebih dahulu untuk kelanjutannya…”

“Silahkan akhi, saya tunggu kedatangan kalian…”

Ternyata pemuda yang bermodal nekat ini juga belum memberitahukan orangtuanya kalau beliau hendak melamar anak Syaikh ‘Utsaimin.

Pertanyaannya adalah apa yang dilakukan Syaikh ‘Utsaimin selama satu bulan tersebut? Inilah adab ‘ulama yang harus dicontoh oleh wali seorang anak perempuan…

Syaikh ‘Utsaimin ternyata menyelidiki sendiri tentang pemuda ini, dari pergaulannya, bagaimana di mata teman-temannya, di mata gurunya, bagaimana keseriusan dalam belajarnya, prestasinya di kampus, latar belakang keluarganya. Itu beliau lakukan sendiri! Bukannya langsung ditanyakan kepada pemuda itu di tempat itu dan saat itu juga. Dan akhirnya setelah mengetahuinya dengan jelas, barulah beliau memutuskannya setelah bermusyawarah dengan keluarga beliau.

Pemuda ini adalah pria pada foto di atas, ia adalah Syaikh Dr. Khalid Al Mushlih yang saat ini menjadi salah satu ulama yang dikenal di negeri Arab. 

Sumber: Cahayamuslim | Editor : Arham | Headlineislam.com
(http://www.headlineislam.com/2016/02/nekat-lamar-putri-ulama-besar-saudi.html)

Selasa, 23 Februari 2016

Istilah : Nasi sudah menjadi bubur.

ada istilah nasi sudah menjadi bubur, mau dijadikan nasi kagak bisa walau dijemur di panas terik, atau direbus lebih lama di wajan emas, malah bisa gosong jadinya lebih tambah tidak enak.

karena sudah terlanjur itu jadi bubur, supaya jadi enak yaaa tinggal ditambah daging ayam, sate jeroan, kerupuk udang atau emping sekalian, jangan lupa kacang kedelai goreng serta bumbu-bumbunya. supaya sueger dikit tambahkan juga sambal pedas dan daun seledri serta bawang goyeng!!! oohh iya.....jangan lupa potongan cakkue akan menambah ramai penampilan dan rasa asin yang gurih!!!

Kalau masih tetep tidak suka bubur yang begitu, supaya tidak mubadzir makan daging ayamnya, sate jeroannya plus kerupuknya, buburnya buang saja di piring makan kucing, jangan lupa kasih susu, supaya tercipta citra bubur rasa susu!!!
Jadi tidak ada yang terbuang toh????