Rabu, 31 Agustus 2016

Pengalaman adalah guru yang terbaik : “MEROKOK MATI GAK MEROKOK MATI. MEDING MEROKOK SAMPAI MATI.”

Pengalaman adalah guru yang terbaik, yang boleh jadi membuat kita berubah menjadi sosok yang lebih baik. Sebab berapa banyak Guru yang baik bahkan terbaik tidak diikuti oleh muridnya?
Untuk manusia yang berakal, Tidak perlu mencari-cari sebuah alasan, karena alasan itu sebenarnya ada pada diri kita sendiri.
Biarlah alasan itu ada dalam catatan yang tersimpan rapi untuk mereka yang sedang melangkah jauh, jauuuhhhh...menuju ke tak terhinggaan.

Prolog di atas didasarkan akan artikel Roby : 
MEROKOK MATI GAK MEROKOK MATI. MEDING MEROKOK SAMPAI MATI.”




http://www.dakwatuna.com/2015/06/25/70705/robby-merokok-mati-gak-merokok-mati-mending-merokok-sampai-mati/#axzz4Iun4EzSY

=========

http://yesmuslim.blogspot.co.id/2016/08/mengapa-orang-yahudi-tidak-suka-merokok.html

Rabu, 17 Agustus 2016

Minggu Tertawa Untuk Indonesia


Boleh jadi kita namakan minggu ini adalah minggu ketawa atau minggu tertawa, yang konon menurut para ahli ketawa itu membuat sehat badan kita. Tapi walau pun begitu tertawa janganlah terlalu berlebihan, karena bisa jadi ketika anda tertawa berlebihan dan otot tertawa anda kram, maka mulut anda tidak akan tertutup alias ngangap teyuusss he-he..... Yang kedua adalah sebaiknya sehabis tertawa kita kembalikan nikmat tertawa itu kepada Yang Memberi Kehidupan pada kita, terlepas apakah tertawa karena kita terhibur sesuatu atau apalagi kalau itu sifatnya mentertawakan sesuatu atau orang. Karena kalau tidak begitu disebutkan tertawa justru akan mematikan hati kita.
Kalau kita hitung mundur mulai dari kejadian tadi malam, ketika tim bulutangkis ganda campuran kita menjuarai olimpiade, semua orang senang (terutama untuk penggilan olahraga bulutangkis itu sendiri) dan tertawa karena tradisi emas di olimpiade kembali muncul untuk Indonesia. Kemudian melihat anak-anak kita atau peserta agustusan berlomba meraih yang terbaik, apalagi kalau kita sendiri ikut meramaikan perlombaan itu, rasa senang dan tertawa dirasakan langsung dengan keterlibatan itu.
Belum lagi kita membaca tulisan humor-humor yang berhubungan dengan kemerdekaan yang spontan membuat tertawa kadang sampai terpingkal-pingkal sendirian kayak orang gila. Hingga Doa anggota dewan yang terhormat yang membuat tertawa sebagian orang yang hadir digedung dan yang menonton lewat layar kaca atau media-media sosial, tentunya sampai juga pada tanggapan akan doa tersebut yang membuat kita tertawa. Ada yang menuduh yang membaca doa adalah syeitan (padahal bagaimana mungkin syeitan berdoa kepada Allah swt! he-he...), di pihak lain yang setuju dengan isi doa tersebut menuduh yang tidak setuju dengan doa tersebut adalah syeitan. Ups! he-he....Syeitan jadi tertuduh, entah apakah syeitan sebenarnya yang dari jenis Jin pada kondisi ini juga ikut tertawa, atau sedih! Hiks
Tapi biarlah semua itu berlalu, karena intinya itulah kehidupan. Ada yang tertawa saat ini, mungkin esok lusa kita bersedih, siapa yang tahu kejadian yang akan datang. Yang penting, apapun kondisi kita, tertawa atau sedih, kita tetap dan kembali berada di jalan-Nya. Amin. (wallahu a'lam)

MADUNYA SI FAKIR?

Anwar shared his post.

PERNAHKAH ANDA MENDENGAR KISAH: MADUNYA SI FAKIR?
Adalah Muhammad bin Sirin,
beliau adalah salah satu pembesar tabi’in dan orang kayanya.
Beliau memiliki harta karun berupa madu.
���
Madunya mencapai hampir 600 birmil (tong besar).
Beliau bukan saja seorang milyoner, bahkan milyoder (apa ya bedanya kalo bhs Indo?)..
Pada suatu hari, ia mendapati di salah satu tong madunya ada seekor bangkai tikus.
���
Dan secara syar’i, jika terdapat bangkai tikus pada benda cair (spt minyak, madu, susu) maka benda cair tsb harus dibuang semuanya sewadah.
Berbeda dengan apabila tikus ditemukan di benda padat spt keju, dll, maka yang dibuang hanya titik di mana ditemukan tikus dan sekitarnya saja.
Lalu pekerja Muhammad bin Sirin mengeluarkan tikus tadi dari tong madu, namun celakanya mereka lupa tong yang manakah yang ada tikusnya tadi..
Dengan kewara’annya ibnu Sirin, maka beliau membuang semua tong madunya
Dan itu musibah yang sangat besar
Beliau bangkrut, rugi besar dari kekayaan dunia, akan tetapi karena wara’ beliau menjauhi syubhat..
Maka ada yang berkata kepada beliau: ini kerugian yang sangat besar..
Maka ibnu Sirin menjawab:
Ini adalah pembalasan atas dosaku yang kutunggu selama 40 th..
Beliau ditanya lagi:
Dosa apakah gerangan?
Beliau:
Suatu hari aku melihat orang telanjang, lalu aku pun manggilnya (mengejek) wahai si fakir!
Subhanallahil ‘azhim…
Muhammad bin Sirin menanti pembalasan sebuah dosanya selama 40 th, bagaimana yang bermaksiat sepanjang siang dan malam
Suatu kaum sedikit berbuat dosa sehingga mereka tahu dari dosa manakah datangnya suatu musibah..
Seorang (merasa berdosa dengan) mengejek orang telanjang dengan “Hai si fakir!”, bagaimana dengan orang yang selalu merendahkan manusia siang malam..
Nas’alullah assalamah wal ‘afiyah…
Ya Allah sibukkanlah lisan kami dengan mengingatMu dan jauhilah kami dari sibuk selain mengingat Mu.
Olwh Ustadz Badrusalam, Lc hafidzahullah

Selasa, 16 Agustus 2016

Refleksi 17an agustus 2016 : aaaaahhhhhhhhhhhhhhhh......

Sepagi ini rasa lapar menerjang perut, 
padahal sang mentari pun belum sehasta dalam pendakiannya
geliat kehidupan pun belum menghidupkan orang-orang yang hidup
tetapi kemudian saya ingat bahwa ini hari adalah hari kemerdekaan bangsa Indonesia.
Hari yang bagi "sebagian orang" adalah hari yang menggembirakan, saat ini.
Hari yang bagi "sebagian orang" adalah hari yang membuatnya tersenyum penuh kemenangan, saat ini.
Hari yang bagi "sebagian orang" adalah hari santai, duduk ongkang-ongkang kaki, dengan cerutu yang terbakar di mulut dengan penuh kesenangan, saat ini.
Hari yang bagi "sebagian orang" adalah hari untuk berdiri tegak berpakaian rapih di depan sang saka dan diiringi lagu kebangsaan, saat ini.
Tapi....
Saat ini, adakah "sebagian orang" yang merasakan lapar tetapi tidak tahu kemana harus mencari pengganjal perutnya itu.
Saat ini, adakah "sebagian orang" yang untuk tersenyumpun memerlukan kekuatan yang penuh, yang sebenarnya kekuatannya itu pun sudah hampir dia tidak punyai karena obor kehidupannya terengut keserakahan zaman.
Saat ini, adakah "sebagian orang" yang ketika berkibarnya sang saka dan lagu kebangsaan sudah tidak mempunyai arti sama sekali bagi dirinya.
Adakah????
Adakah, saat ini?????
aaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh.............



Senin, 15 Agustus 2016

Salah persepsi akan Allah Yang Maha Penyayang



Renungan diri..
kau kenal Allah tapi kau tidak menjalankan hak-hak Nya.
kau cinta Rosul, kau tidak menjalankan sunnahnya.
kau baca al-qur'an tapi tidak menghafalkanya.
kau makan nikmat Allah tapi engkau tidak mensyukurinya
kau katakan dengan tegas setan itu musuh, tapi setiap hari sepakat dengannya
kau katakan neraka itu benar, tetapi engkau tiak lari darinya
kau katakan surga benar tapi tak mempersiapkan bekal bekalnya.
bangun tidur kau ingant dosa orang, lupa dosa sendiri.
seringkali kau antar jenazah tetanggamu, tapi kau lupa kalau kau akan mendapat giliranya.
"Jangan pernah kau menghitung berapa kali orang lain mengecewakanmu dan meninggalkanmu, tapi hitunglah berapa kali kau mengewacakan Allah, tapi Dia tidak pernah meninggalkanmu"
Sumber: IG Kiblat.net

Status Taufiq Ishak di fb

Ikuti Kebenaran, karena kebenaran tidak akan hilang!


Ketika Nabi Musa as mau meninggalkan umatnya untuk sementara waktu maka beliau mendelegasikan untuk urusan umat kepada saudaranya yang seorang nabi juga, yaitu Harun as. Tetapi umat nabi Musa as, yaitu Bani Israel, rupanya tidak terlalu sreg dengan kondisi ini. Mereka yang sudah merasa nyaman dengan nabi Musa as, merasa kurang pas dengan nabi Harun as.
Bani Israel, yang diberi oleh Allah swt kelebihan dibandingkan umat lainnya, justru memakai kelebihannya itu menjadi karakter yang jelek, berbelit-belit, pinter tapi keblinger, hingga yang terparah adalah membunuh Nabi nya sendiri. Nabi Musa as dan nabi Harun as adalah utusan Allah swt yang diutus bersamaan untuk bani israel. Tentunya keduanya membawa ajaran dan kebenaran yang sama.
Dari kasus di atas, bisa diambil pelajaran bagi kita (termasuk saya sendiri, apalagi bagi yang mengaku orang-orang pintar dan berakal "sehat"), jangan mengikuti enaknya pada orang, sreg atau pasnya pada orang, tapi pada kebenaran. Siapa pun yang membawa kebenaran itu yang kita ikuti atau kita benarkan. Karena kalau tidak begitu, seseorang yang tidak benar dan kita ikuti, kita belain, bisa jadi ada yang salah dengan diri kita, kalau kita tidak buta dengan mata kita, pasti buta mata hati kita.
Dari sini bisa kita kembangkan, bukan hanya pada orang tapi juga kasus2 yang sifatnya kondisional. yaaahhh....mungkin kita banyak kelemahan sehingga tidak bisa menilai secara keseluruhan, tetapi tidak ada salahnya untuk kita mencoba menilai untuk melatih visi hati kita dalam pengembangan diri karena juga kita punya hak untuk itu. Artinya kita tidak usah melarang orang untuk juga mencoba menilai sesuatu, karena dengan melarang berarti kita juga merasa menekan orang untuk berkembang. Biarkanlah semua argumen bersebrangan karena kebenaran tidak akan hilang, walau suatu saat tidak terlihat, tapi yakinlah saat lain kebenaran akan muncul ke permukaan,

Minggu, 14 Agustus 2016

Gara-gara nila setitik, hancurlah susu sebelangga

Kan ada pepatah yang mengatakan, "Gara-gara nila setitik, hancurlah susu sebelangga". Inilah pepatah yang menunjukkan kerasnya kehidupan yang di dalamnya ada pro dan kontra, yang kadang untuk suatu urusan akan saling menjatuhkan, bukan saling mendukung dan mencari jalan yang terbaik.
Mungkin karena itulah kita disuruh untuk menjaga diri dari hal-hal yang justru akan menjatuh diri kita kepada kubangan hidup di dunia, hatta jikalau kita sudah menyadari kekeliruan itu. Dalam pandangan manusia kadang nila setitik yang dulu-dulu yang sudah kita insyafi akan menjadi sebesar gajah di depan mata manusia biasa lainnya. Terkadang apa yang kita usahakan sesudahnya tetap tidak membuat keyakinan itu berubah.
Memang manusia tidak ada yang sempurna, apalagi dengan kelemahan-kelemahan yang melekat pada dirinya, rasanya mustahil manusia untuk tidak berbuat kesalahan dan dosa, yang karena juga tidak mungkin bahwa kesalahan dan dosanya hanya setitik. Sehingga ada istilah bahwa manusia yang baik itu adalah manusia yang aibnya tidak terlihat oleh manusia yang lainnya.
Tetapi yang terpenting dari semua itu adalah bahwa kita menyadari akan kealpaan dan kesalahan kita dan kita memohon ampunan kepada Allah swt dan berusaha untuk tidak mengulanginya. Biarlah kalau pun itu menjadi noktah hitam masa lalu kita dalam pandangan manusia lainnya, karena inti dari hidup dan kehidupan itu bukan untuk manusia lain tetapi untuk Allah swt dan akan kembali kepada-Nya.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,
yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
Mereka itulah balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal."
(Al-Quran surat Ali Imran 133-136)
Wallahu a'lam.

Selasa, 09 Agustus 2016

Ketaatan Akal Pada Hikmah Allah

Al Fityah Bdg


 Imam Ibnu al-Jauzi
[Bab: Ketaatan Akal Pada Hikmah Allah]
Saya merenungkan suatu hal yang ajaib dan mengagumkan, bagaimana Allah menciptakan segala sesuatu dengan sangat sempurna dan disertai hikmah dibaliknya, itu semua menggambarkan kesempurnaan Sang Khaliq dan kelembutan hikmah-Nya.
Jasmani manusia yang semula gagah perkasa perlahan berubah menjadi tua renta. Akal pastilah bertanya, mengapa hal itu mesti terjadi? Apakah rahasianya? Akal lalu diberi tahu bahwa kelak akan berpulang ke tempat kembalinya yang akan abadi.
Struktur alam semesta ini diciptakan sebagai jembatan menuju pengetahuan. Akal menyadari makna semua itu dan melihat banyak hal yang jauh lebih mengagumkan. Misalnya, seorang anak muda telah dipanggil ke ribaan Allah subhanahu wa Ta'ala ketika mencapai puncak masa remaja. Yang lebih aneh adalah direngkuh Allah seorang anak kecil dari pangkuan ayah-bunda yang sangat menyayanginya.
Yang lebih sulit dipahami adalah Allah masih membiarkan orang-orang tua renta hidup di dunia ini, padahal keberadaannya tak lebih dari sekadar sebuah penderitaan. Senada dengan itu adalah dirampasnya harta dari orang-orang mukmin yang bijak dan dilimpahkannya harta itu secara luas kepada orang-orang kafir yang bodoh. Akal kesulitan untuk menemukan alasan-alasan rasional dari semua peristiwa itu.
Saya masih terus merenungkan sejumlah tanggung jawab syariat yang dibebankan manusia (taklif). Ketika akal ini tidak lagi mampu menggapai hikmah di balik semua peristiwa, tersadarlah bahwa akal saya sangatlah terbatas. Oleh karena itulah, banyak kewajiban syariat yang tidak perlu dan tidak dapat dipertanyakan. Akal akhirnya menyadari betapa nyatanya hikmah Sang Khaliq yang menyertai segala ciptaan-Nya.
Lalu, patutkah kita mengingkari kebesaran Allah subhanahu wa Ta'ala yang terlihat dibalik segala hikmah-Nya? Akal akan berkata, "Aku mengetahui dengan pasti bahwa Dia sangatlah Bijaksana, sedangkan aku sangatlah lemah untuk mengetahui segala musibah, maka aku dengan tulus menaati apa yang Dia perintahkan."

Senin, 08 Agustus 2016

Jangan mengatakan bodoh di atas kepintaran kita.

Pelajaran untuk kita semua :
"kasarnya, walau pun kita sudah bergelar profesor 3 kali (adakah?) janganlah diri kita merasa tahu segalanya, apalagi dengan mengatakan kepada yang lain bodoh, tidak sekolahan dan lain sebagainya, (kecuali...kalau kita sendiri memang bodoh!! Hiks)
Dikisahkan, seorang ulama terkenal berkunjung ke keluarganya yang cukup jauh tempatnya dan sudah lama tidak tidak bersua.
Sesampainya di tempat yang dituju dan bertemu dengan keluarga, tibalah waktu sholat. Mereka pun kemudian menyiapkan diri untuk sholat berjamaah di masjid. Sang tuan rumah, memberikan kesempatan kepada sang Ulama untuk menjadi imam, tetapi karena merasa sebagai seorang musafir, sang Ulama menolak untuk menjadi imam. Akhirnya tuan rumahlah yang menjadi imam.
Ketika imam mulai membaca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan ke surat lainnya, dalam hati sang Ulama agak kecewa karena bacaan sang tuan rumah yang merupakan keluarganya yang menjadi imam bacaannya tidak sesuai dengan kaidah membaca al-Quran. Singkat kata sholat berjamaah pun selesai, tetapi sang ulama tidak menyampaikan kekecewaannya tersebut.
Di lain waktu, sang ulama ingin membersihkan diri dan bertanya kepada sang tuan rumah di mana tempatnya untuk mandi. Ditunjukkanlah sebuah sungai yang biasa dipakai masyarakat di desa itu untuk keperluan mandi dan lainnya. Sang ulama pun pergi ke sungai yang ditunjukkan. Sesampainya di sungai sang ulama pun membuka bajunya yang kemudian disimpan di batu-batu yang ada di sungai.
Sementara menikmati segarnya air sungai, datanglah seekor singa ke sungai tersebut. Melihat sang singa, sang ulama ketakutan setengah mati. Rupanya sang singa hanya ingin berjemur di bebatuan yang ada di sungai tersebut, di mana baju sang ulama ada di dekat situ. Karena takut sang ulama tidak berani untuk keluar dari air sungai, hingga semakin lama semakin menggigil kedinginan.
Sang keluarga ulama keheranan karena sudah begitu lama untuk pergi mandi tetapi sang ulama belum kembali juga. Akhirnya dia pergi ke sungai untuk mencari sang ulama. Sesampainya di sungai, ternyata sang keluarga ulama baru tahu penyebab yang menjadikan sang ulama lama tidak pulang ke rumah. Hanya dengan teriakan dari sang keluarga ulama ini, si singa pun pergi menjauh dari batu-batu yang ada di sungai. Melihat hal itu sang ulama pun takjub dengan keluarga nya itu.
Sesudah berpakaian rapih akhirnya sang ulama pun mengucapkan terima kasih kepada keluarganya karena telah mengusir sang singa dari bebatuan yang ada di sungai yang dia sendiri tidak tahu menahu tentang ilmu mengusir si singa dan kemudian sang ulama pun menyampaikan permohonan maafnya karena hatinya pernah merasa kecewa dengan bacaan Al-Quran keluarganya ketika sholat berjamaah. Sang keluarga ulama pun menyadari kekurangannya dan berusaha untuk memperbaikinya ke depannya.
=di satu sisi boleh jadi kita menguasai sesuatu tetapi di sisi lain belum tentu kita tahu bahkan sedikit pun. tentunya karena kenyataan seperti itu tidak perlulah kepala kita, kita dongkakkan ke atas dengan tangan tertolak pinggang dan kaki menginjak kepala orang dengan maksud orang lain mengerti tentang sesuatu yang kita kuasai=
Sekali lagi ini pelajaran untuk kita semua, termasuk saya sendiri. Mohon maaf kalau ada yang merasa sudah saya perlakukan seperti itu.

BUKAN TANPA ALASAN PARA PEMBENCI ISLAM INI PADA AKHIRNYA MASUK ISLAM.

Anwar shared Kristologi Raport Merah's photo.



BUKAN TANPA ALASAN PARA PEMBENCI ISLAM INI PADA AKHIRNYA MASUK ISLAM. AWALNYA MEREKA MENCARI TAHU KELEMAHAN ISLAM, akhirnya mereka mengaji & mengkaji Alqur'an untuk mencari kesalahan Alqur'an, tapi yg mereka dapatkan sebaliknya, yaitu KEBENARAN Alqur'an
===
Inilah 5 Pembenci Islam yang Kemudian Masuk Islam.
ISLAM sebagai agama rahmatan lil’alamin (rahmat bagi seluruh alam) yang menjunjung tinggi kedamaian dan nilai-nilai kemanusiaan tak dapat dibantah lagi. Sejak zaman Nabi Muhammad saw. Banyak orang yang membenci Islam kemudian berbondong-bondong masuk Islam, sebagaimana dijelaskan dalam Alquran, “Wa ra-aytann naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwajan” Kamu telah melihat manusia berbondong-bondong masuk (meyakini ) agama Allah (Islam).
Para pembenci ajaran Islam saat itu, seperti Umar ra, Hamzah, dan Abu Sufyan justru berbalik mati-matian membela Islam. Di abad sekarang pembembenci Islam tak pernah habis. Mereka terus berupaya menjelek-jelekkan Islam, mencerca, mengghina, menyudutkan, bahkan memprovokasi orang lain agar membenci Islam. Akan tetapi, lagi-lagi Islam membuktikan kebenarannya. Para pembenci Islam itu mendadak luluh dan berbalik memeluk Islam. Seperti ditulis merdeka.com, inilah lima pembenci Islam yang menjadi pemeluk Islam dan taat menjalankan ajarannya.
1.Daniel Streich
Daniel Streich merupakan anggota Partai Rakyat Swiss (SVP) yang sangat membenci Islam dan menentang keras pembangunan masjid di negaranya selama kurun 1990-an. Situs islamicbulettin.com, seperti dikutip merdeka.com, melaporkan Streich adalah penganut Kristen taat dan pernah bercita-cita menjadi pastor.
Memasuki usia remaja, niatnya berubah dan mulai gemar berpolitik, kemudian bergabung dengan partai ternama di Swiss. SVP bukan partai sembarangan. Di dalamnya terdiri dari cendekia, ilmuwan, pelajar, dan pegiat bukan dari kalangan muslim. Partai ini menjadi penentang nomor wahid penyebaran Islam di Swiss dan Streich orang paling vokal menyerukan penutupan masjid di seantero Negeri Cokelat ini.
Dalam usahanya menyingkirkan Islam dari Swiss, lelaki ini malah mempelajari Alquran dan Islam. Ia berharap dengan memahami ajaran Nabi Muhammad itu, dia mampu meruntuhkan iman kaum muslim. Akan tetapi apa yang terjadi? Streich malah terpesona dan jatuh cinta pada Islam. Tahun 2010 dia memutuskan untuk bersyahadat dan mmeluk ajaran Islam. "Banyak perbedaan saya dapatkan ketika mempelajari Islam. Agama ini memberikan saya jawaban logis atas pertanyaan hidup penting dan tidak saya temukan di agama saya," katanya.
2. Arnoud Van Doorn
Pria berusia 46 tahun berkebangsaan belanda ini seorang produser yang memproduksi film 'Fitna' (2008) yang habis-habisan menghina Nabi Muhammad saw. Anehnya, lima tahun kemudian, pegiat anti-Islam menyatakan masuk Islam. Dia bahkan ber ibadah haji sembilan bulan setelah mengucap dua kalimat syahadat.
Dia mengaku mendapat ketenangan setelah menjadi seorang muslim. Kabar tentang Doorn yang menjadi muallaf menjadi head line media-media Barat kala itu. Doorn adalah mantan wakil ketua Partai Kebebasan Belanda (PVV) pimpinan Geert Wilders, politisi Belanda terkenal dengan gerakan anti-Islam.
Seperti halnya Daniel Streich, Doom pun mempelajari Islam untuk meruntuhkan akidah muslimin, akan tetapi dia malah tertarik untuk menjadi penganut Islam. Dia bersyahadat di akun Twitter miliknya dengan menggunakan bahasa Arab dan mengejutkan semua orang. Doorn merupakan sosok yang sopan dan lembut. Dia percaya bahwa Islamofobia atau diskriminasi terhadap Islam dan kaum muslim di Eropa berasal dari media-media Barat dan upaya pemerintah untuk memperlihatkan citra Islam yang gelap.
Doorm mengatakan, jika orang-orang di Eropa mengetahui betapa indah dan bijaksananya Islam, maka mereka semua pasti akan menjadi mualaf. "Semakin saya membaca juga Alquran, saya semakin yakin bahwa Islam adalah agama yang benar-benar indah dan bijaksana," kata Doorn saat diwawancarai kantor berita Ma'an (MNA).
3. Yusuf Estes
Yusuf Estes adalah seorang mualaf asal Amerika Serikat. Bahkan bisa dibilang dia dulunya termasuk dalam orang-orang yang mengidap islamophobia.
Estes lahir dari keluarga Kristen yang taat di Midwest, Amerika Serikat. Keluarganya secara turun-temurun membangun gereja dan sekolah di AS. Keingintahuannya yang besar terkait ajaran Kristen membuatnya ingin mengunjungi gereja-gereja lain. Ia datangi gereja Metodis, Episkopal. Nazareth, Agape, Presbyterian dan lainnya. Tak hanya itu, Estes juga mempelajari agama lain seperti Hindu, Yahudi, dan Buddha. Tapi tak sekalipun dia peduli pada ajaran Islam.
Estes sempat meyakini muslim adalah penyembah kubus di tengah padang pasir yang senang kekerasan. Pada 1991, Estes merintis usaha yang kemudian mengantarkannya berkunjung ke luar negeri. Negara pertama yang ia kunjungi adalah Mesir. Di negeri Piramida, Estes bertemu dengan seorang pria Muslim. Satu hal yang ada di pikiran Estes tentang Muslim, teroris. Estes tidak percaya ia harus berhubungan dengan sosok yang begitu ia benci. Betapa terkejutnya Estes, ketika mereka berbincang, ternyata pria muslim itu mengaku percaya pada kebenaran Injil serta menghormati Yesus, atau dalam Islam, disebut Nabi Isa.
Mereka terlibat percakapan intim, kemudian akhirnya membawa Estes mengunjungi masjid. Akhirnya dia justru memeluk Islam diikuti oleh istri, anak-anak, ayah serta mertuanya. Estes kemudian mendalami agama di Mesir, Maroko dan Turki. Sejak 2006, Yusuf Estes secara regular tampil di PeaceTV, Huda TV, demikian pula IslamChannel yang bermarkas di Inggris.
4. Terry Holdbrooks Jr
Terry Holdbrooks Jr adalah anggota polisi militer AS Terry Holdbrooks Jr dan pernah menjadi penjaga penjara Guantanamo. Di penjara inilah militer AS menahan tokoh Al Qaidah dan Taliban yang dianggap paling berbahaya. Holdbrooks bertugas di tempat paling mengerikan di muka bumi ini sepanjang kurun 2002 hingga 2003.
Nurani Holdbrooks terusik saat melihat para tawanan itu diperlakukan seperti binatang. Salah satu siksaan yang sering dilakukan untuk membuat stres adalah memaksa tahanan tidur di lantai dengan suhu dingin, lalu lantai tersebut dibanjiri air dingin. Darah menstruasi para penjaga wanita juga kerap diusapkan ke wajah para tahanan.
Menurut Holdbrooks, para penjaga dicekoki bahwa yang ditahan di situ adalah orang-orang paling buruk di dunia. Mereka adalah orang yang memusuhi AS dan antidemokrasi. Kendati begitu, Holdbrooks melihat fakta menarik. Walau disiksa seberat apapun, para tahanan ini tetap tegar. Di sel mereka tetap tersenyum dan berdoa lima waktu sehari. Para tahanan mengaku tak pernah takut menghadapi apapun karena mereka merasa ada Tuhan yang selalu menjaga mereka.
Pemuda ini mulai penasaran. Dia mempelajari Islam dan membaca-baca Alquran. Dia juga mulai membanding-bandingkan Islam dengan kepercayaan lain. Hatinya mulai terbuka. Sejak 2005, Holdbrooks berkomitmen masuk Islam "Al Quran adalah buku yang paling mudah dimengerti di dunia. Isinya simpel. Dia menjadi pembimbing untuk hidup," kata Holdbrooks. Dia perlahan mengamalkan semua ajaran Islam. Dia memulai hidup baru dengan meninggalkan rokok dan minuman keras. Holdbrooks juga rutin salat lima waktu. Holdbrooks mulai menyuarakan apa yang terjadi di Guantanamo. Dia ingin dunia tahu soal kekejaman yang dilakukan AS pada musuh mereka.
5. Ibrahim Killington
Tragedi serangan teroris 11 September 2001 telah memberikan andil besar atas tumbuhnya Islamophobia di dunia Barat, utamanya Amerika Serikat. Akan tetapi, peristiwa itu juga memberikan hidayah bagi sebagian besar orang. Inilah yang terjadi terhadap Ibrahim Killington.
Saat tragedi itu berlangsung, dia menganggap Muslim sebagai penjahat kemanusiaan dan berniat untuk memerangi Islam. Namun, di tengah upaya untuk bergabung dengan tentara AS, dia malah mendapatkan hidayah dari sebuah siaran radio. Pikirannya pun tertarik untuk mempelajari Islam lebih jauh dari apa yang dipahaminya. Sejak itu, ia terus mendalami Islam dan akhirnya memeluk agama ini. Masa lalunya yang hanya untuk mabuk-mabukan dan bersenang-senang tak lagi dilakoninya, aktivitasnya kini hanya untuk beribadah di masjid.**
======
Di Indonesia sendiri banyak yang seperti itu bahkan ada yang mantan pendeta, seperti Dr. Muhammad Yahya Waloni.
Masya Allah, Allahu Akbar.

Rabu, 03 Agustus 2016

"KAFAN ITU TAK BERSAKU"

Hera Febrina shared Muhasabah Diri's post.

RENUNGAN PAGI
"KAFAN ITU TAK BERSAKU"
Kafan itu tak bersaku,
tak bisa kita masukkan uang barang serupiahpun sebagai bekal dalam perjalanan kita kelak, karena ketika kita mati
Allah tak melihat seberapa banyak harta kita tapi hanya melihat apa yang pernah kita beri ..
Kafan itu tak berwarna-warni
Tak dapat kita fashion-kan, ketika kelak tubuh kita diam terbujur kaku tanpa ada daya upaya.
Karena ketika kita mati, Allah tak menilai seberapa indah dan mahal pakaian duniawi kita, yang kita kenakan tetap saja kain putih yang murah dan bahkan tak berjahit ..
Kafan itu tak memiliki tutorial,
tidak butuh kreatifitas ketika dikenakan.
Karena ketika kita mati, Allah tak menilai keren atau tidak seorang manusia ketika mengenakannya.
Pada akhirnya, pakaian taqwa manusia bukanlah karya designer ternama, tapi secarik kain putih polos tanpa warna....iya
KAIN KAFAN ITU PUTIH WARNANYA
seperti harapan kita semua, semoga telah putih hati dari khilaf dan dosa, Agar kelak pantas untuk masuk ke dalam Jannah Allah Azza Wa Jalla.
Kain Kafan itu sama bagi semua manusia.
Sama harganya,
Sama warnanya,
Sama cara memakainya...
Tak bisa kau selipkan apa-apa didalamnya.
Kain kafan akan menutupi sekujur tubuh dari kaki hingga kepala...
Lalu ..... Masih adakah rasa ANGKUH dalam diri kita ???
Masih adakah rasa BENCI dalam diri kita ???
Masih adakah rasa PERMUSUHAN dalam diri kita ???
Masih menganggap diri kita lebih MULIA dari pada yang lain ??? dan lebih MULIA dari orang yang selama ini kita RENDAHKAN dan kita ABAIKAN???
Semoga Allah SWT berkenan membersih kan hati kita dari penyakit hati.
Allah menjadikan hati kita bersih dari iri, dengki dan sombong kepada sesama ..
Marilah kita saling memaafkan sesama kita dan saling mendoakan utk kebaikan ..
Astaghfirullah, ampunilah kami ya Rabb .. Ampunilah kesalahan kami ya Rabb, ampunilah saudara, teman dan kerabat yg pernah saling tegur sapa dgn kami ya Robb ..
Aamiin Yaa Robbal Aalamiin
Semoga menjadi bahan renungan agar kita mengingat kembali darimana kita berasal ..

Selasa, 02 Agustus 2016

Sopir angkot yang mencari rizki barokah

Heru Mutabi' with Ummu Abdurrahman Azizah.
CERITA DARI TEMAN DI BANDUNG
Sore kemarin ada yang menarik terjadi. Saya naik angkot Riung Bandung dari simpang dago. Karena kursi di depan kosong, jadilah saya pilih duduk di depan, di sebelah pak sopir. Awalnya gak ada interaksi positif yang terjadi, sampai akhirnya mobil sampailah di sekitar gedung sate.
(Aslinya obrolan pakai bahasa Sunda, tapi saya terjemahkan dan rangkum biar lebih ringkas...obrolan terjadi hampir selama dua jam.)
"Mau turun di mana?", tanyanya pada saya. "Riung, pak". "Neng, Bu, turun di mana?", tanyanya pada penumpang lainnya. "Kiara condong.". Tidak ada yang aneh saya rasa dengan pertanyaan itu.
Pas di depan Pusdai, angkot tidak belok kanan ke jalan Citarum tapi lurus ke Supratman, jalan lebih pendek tapi konsekuensi gak bisa dapat muatan. Jadilah saya bertanya, "Mau langsung pulang pak?". "Enggak, saya ngepasin waktu, mau shalat Maghrib. Kalau hanya sampai Kiara condong rasa-rasanya masih cukup.", Jleb...cukup menohok jawabannya.
(Komentar saya gak dimasukkan, soalnya gak penting nambah nilai obrolan ini...)
"Kalau udah biasa shalat apalagi berjamaah mah rasanya ada beban kalau udah masuk waktu shalat masih di jalan. Saya mah kalau masuk waktu shalat insya Allah mengusahakan buat berhenti dulu. Terutama Maghrib yang waktunya pendek. Ya, sebelumnya minta maaf dulu sama seluruh penumpang yang saya turunkan di jalan. Semua penumpang gak akan saya tarik bayaran, bayarnya ke angkot selanjutnya saja."
"Gak perlu rasanya terlalu semangat mencari uang, sampai mengorbankan kewajiban utama kita. Cari nafkah itu wajib, tapi shalat lebih wajib. Yang penting itu bawa rejeki yang barokah. Bawa 100 ribu atau 10 ribu asal barokah mah insyaallah bermanfaat. Allah itu gak akan marah kalau kita mati gak punya mobil atau gak punya rumah. Tapi Allah akan marah kalau kita mati gak punya iman. Bahkan Rasulullah pun pernah berdoa supaya dimatikan dalam keadaan miskin supaya hisabnya ringan."
Tak lama sampailah kami di Kiara condong, semua sudah turun kecuali saya. "Maaf atuh mas, cuma bisa ngantar sampai Kiara condong.". "Sekalian saya juga mau shalat kok pak, bareng aja.". Lalu kami shalat di pom bensin terdekat. Setelah shalat, saya dibelikan kopi di tukang rokok langganannya di pinggir rel. Lanjutlah kami mengobrol.
"Saya mah bawa mobil ini mah anggap aja sebagai jembatan shirotol mustaqim, yang akan melalukan saya ke kehidupan selanjutnya. Saya juga ingin supaya mobil ini jadi saksi kalau saya ini banyak beribadah. Mobil ini sudah sering berhenti di banyak masjid. Saya pernah sebelumnya punya banyak mobil, ada yang angkot ada yang mobil biasa. Tapi ya kok gak bikin saya tenang, soalnya waktu itu mobil-mobil itu berhubungan dengan riba. Akhirnya saya lepas semuanya. Mendingan satu ini aja tapi bebas dari riba."
"Saya mah kalau di jalan, pas mobil kosong ya biasa aja, gak jadi kesel kalau mobil teman penuh. Lha kan kita juga pernah merasakan angkotnya penuh. Kadang teman-teman suka ada yang kesal kalau mobilnya kosong sedangkan yang lain penuh. Padahal kalau gitu berarti kita punya penyakit hati. Saya mah selalu minta sama Allah supaya dijauhkan dari penyakit hati seperti itu."
"Pas kita nanti mati mah yang dibawa kan cuma harta yang dibelanjakan di jalan Allah, ilmu yang diamalkan dan diajarkan dan anak Sholeh yang mendoakan. Tapi ingat, kalau mau punya anak shaleh, orang tuanya harus shaleh dulu. Apa yang dilakukan anak itu bisa jadi cerminan perilaku kita."
"Kita itu harus banyak beramal, supaya umur kita panjang. Bukan berarti umur tubuh kita, tapi umur dari kebaikan yang kita lakukan yang terus akan memberi manfaat dan diingat oleh orang yang ditinggalkan."
Terus kami mengobrol sampai akhirnya sampailah kami di Riung Bandung. Ah rasanya masih kurang lama saya menimba ilmu dari beliau. Mudah-mudahan perjalanan bapak setiap hari dari Riung ke Dago menjadi perjalanan ibadah dan dakwah. Dan ilmu yang disampaikan terus memberikan manfaat buat semuanya...

Senin, 01 Agustus 2016

Selamat jalan teman!

entahlaaahhh..............
setelah segelas capucino dingin mendarat membasahi kerongkongan,
tetapi kemudian hal itu tidak memberikan rasa puas tuk menutupi keinginan,
hingga segelas teh tawar panas ukuran jumbo menantang tepat berada di pelupuk mata tuk mencoba menjawab keinginan itu.
akankah?
entahlaaahhhh..........
setelah begitu banyak nama-nama yang dikenal bahkan sangat dikenal, hanyalah tinggal tulisannya saja.
dengan deret waktu yang begitu rapat, bahkan boleh jadi sangat rapat kalau diurut dengan nama-nama yang tidak kita kenal.
menempatkan kita dalam tantangan dalam ukuran yang terbesar dan terdahsyat dalam hidup ini, untuk menempati deretan waktu itu?
akankah?
Selayaknyalah, seperti yang telah disampaikan.
Daud as, sang kekasih-Nya pun bertanya penuh heran akan saat itu ada di hadapannya.
Sang utusan pun dengan sederhana menegaskan, "Bukahkah teman-temanmu yang ada di sekitarmu telah mendahuluimu dalam deretan waktu itu?"
"Bukankah itu tanda-tanda bagimu, sehingga kamu seharusnya mempersiapkan untuk menghadapinya?" tegas sang utusan ketika Daud as membenarkan pertanyaan pertama.
entahlaaaahhhh.....
sang kekasih-Nya, sebagai salah satu manusia terbaik mengajarkan kepada kita tentang hal itu,
tetapi bagaimana dengan kita manusia biasa, tempat salah dan lupa, yang tidak terjamin dan belum tentu ada yang mau menjamin.
akankah kita tak peduli dan bodohi diri kita setelah kita meminta,
"Wahai Pemilik Kehidupan, jangan tolak kebaikannya, jangan munculkan fitnah setelahnya, ampunilah kami dan dia"
Kebaikan yang mana yang mau kita andalkan?
cukupkah itu untuk memberatkan timbangan kehidupan kita?
jangan-jangan kejelekanlah yang memenuhinya dan dengannya fitnah-fitnah membumbuinya di belakang kita dari mulut-mulut jahil.
Memang selayaknyalah kita dengan kelemahan kita mengandalkan ke Maha Penyayangan dan Pengasih-Nya.
Tetapi akan sungguh rugi kalau kita hanya sekedar mengandalkan itu dengan meninggalkan yang lainnya yang lebih utama yang seharusnya menjadi andalan kita.
Insya Allah, kita tidak mau menjadi orang yang merugi!!
"Selamat jalan, teman-temanku, doa akan selalu mengiringimu hingga akupun ada dalam deret waktu yang entah kapan tibanya"
(‪#‎susilubis‬ ‪#‎fahrulrozi‬ ‪#‎tetanggaku‬ ‪#‎danyanglainnya‬)
"Allahummaghfirli, wal mu'minin wal mu'minat, wal muslimin wal muslimat, al ahyau  minhum wal amwat,......." Amin


========

SETIAP MANUSIA AKAN MATI.

Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel manusia. tumbuhan dan hewan, di dalamnya terdapat DNA genom yang dikhususkan untuk kematian sel. Saat para ilmuwan melakukan percobaan memperpanjang umur pada beberapa sel hewan seperti lalat, justru sel-sel tersebut berubah menjadi sel kanker, sel tersebut bisa dikatakan mati atau berubah menjadi sel kanker, dan berakhir dengan kematian.

Inilah yang terjadi dengan manusia, pada saat mereka mencoba memperpanjang kehidupan sekelompok sel sel manusia, sel-sel berubah menjadi sel kanker yang mematikan, sehingga para ilmuwan akhirnya memutuskan bahwa kematian tidak kalah penting untuk kehidupan, dan bahwa ia tidak pernah bisa dihentikan.

(Ar-Rahman, The Inspire)