ah...ramadhan telah beberaha hari berlalu, berganti dengan keriangan makan pada idul fitri, sebagai hari kembali makan. saya suruh anak-anak makan ketupat dan opor ayam dulu sebelum pergi ke lapangan. disinilah kebahagian secara fisik ketika mengakhiri ibadah sebulan penuh puasa di bulan ramadhan. namun secara mental dan spiritual, saya rasakan bahwa saya tidak maksimal beribadah di bulan tersebut, banyak target-target yang telah ditetapkan tidak tercapai dengan baik dan sempurna, kecuali puasa tidak makan dan minum selama sebulan penuh, walau dihiasi tugas ke daerah yang cukup melelahkan secara fisik dan mental.
di akhir subuh bulan ramadhan, yang mana seperti biasa saya datang ke masjid termasuk yang terlambat sehingga shalat tahiyatul masjid berada di bagian shaf belakang. ketika duduk mendengarkan kultum sebelum shalat subuh berjamaah, saya perhatikan jamaah yang tersisa di subuh terakhir ramadhan tersebut. ternyata itulah, jamaah yang ada adalah jamaah yang selalu tetap menghadiri shalat subuh berjamaah sebelum ramadhan tiba plus ditambah satu dua orang baru (semoga mereka akan tetap hadir di shalat subuh berikutnya di bulan setelah ramadhan). amin. diluar itu jamaah tetap lainnya adalah tiang-tiang masjid yang berdiri kokoh yang selalu hadir kapan pun shalat berjamaah itu ada di masjid ini. semoga mereka menjadi saksi di hadapan Allah swt akan keberadaan jamaah masjid ketika masa penimbangan kebaikan manusia. amin.
di hari terakhir ramadhan tersebut, saya merasakan kejadian yang luar biasa, yaitu kerongkongan yang kering luar biasa dan perasaan yang sangat lelah. penyebabnya karena saya harus mendorong mobil bos saya yang sedang mogok. dan dorongan kami pun (saya dengan beberapa bapak tukang beca) tidak berhasil untuk menghidupkan mesin mobilnya. akibatnya setelah shalat dhuruh berjamaah di masjid saya rebahkan badan dan tertidur beberapa jam. walaupun agak menolong dari rasa lelah tetapi itu tidak membantu dari rasa kering di kerongkongan. dengan perjuangan kesabaran akhirnya sampai juga di waktu maghrib sebagai waktu untuk berbuka. di saat itulah terasa luar biasa nikmatnya buka puasa, karena kondisi badan yang demikian lelah dan kerongkongan yang kering juga hari itu adalah hari terakhr puasa.
ah...tidak terasa bahwa bulan ramadhan, bulan penuh berkah, telah meninggalkan kami semuanya. semoga Allah swt memberikan kembali umur hingga bisa bersua kembali dengan bulan ramadhan tahun depan. Insya Allah. amin.
hanya sayang, bulan puasa sekarang ini banyak juga orang-orang yang tidak puasa di sekitar saya, terutama teman-teman sekerja saya, mereka hanya beberapa hari berpuasa dan sisanya sudah tidak berpuasa lagi. smoga tahun depan mereka bisa berpuasa sebulan penuh dan mengerti apa hakekat puasa itu. amin.
Rabu, 23 September 2009
Kamis, 10 September 2009
panas nian hari ini
Tak di sangka, niat pergi ke masjid untuk shalat dhuhur di kantor PLN wilayah sulseltrabar sekalian karena ada atmnya karena mau transfer ke beberapa rekening, akhirnya saya dapat pengalaman baru. setahu saya bahwa kalau setiap bulan puasa di masjid PLN ini selesai shalat dhuhur berjamaah selalu ada ceramah tentang agama. dan ternyata benar setelah shalat berjamaah dilanjutkan dengan ceramah agama. tetapi yang istimewa pada hari ini adalah panitia mengumumkan bahwa setelah ceramah agama tersebut akan dilaksanakan shalat minta hujan atau istilahnya shalat isthisqo. wah...saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk ikut shalat minta hujan tersebut, disamping saya belum pernah melaksanakan seumur hidup saya juga dirasakan bahwa cuaca memang sangat panas terasa. apalagi dikatakan bahwa tahun ini kembali adanya el-nino, musim kemarau yang panjang.
Luar biasa, karena kita melaksanakan shalat berjamaah minta hujan berada diluar masjid, di bawah terik matahari langsung. kita pun dengan khusyuk mengikuti apa yang imam sampaikan dan yang harus dilakukan, baik itu selama shalat berjamaah maupun ketika berdzikir dan memohon doa kepada Allah swt. panas terik yang menyengat pun tidak dirasakan sebagai kendala. terasa bahwa kita ini tidak ada apa-apanya. (bisa dibayangkan ketika di padang mashar nanti dimana jarak matahari dengan hamparan tidak sejauh seperti sekarang. masya Allah.
semoga dengan doa-doa yang kami mohonkan, atas izin Allah swt hujan akan kembali datang dan setidaknya cuaca panas akanlah berkurang. amin
Luar biasa, karena kita melaksanakan shalat berjamaah minta hujan berada diluar masjid, di bawah terik matahari langsung. kita pun dengan khusyuk mengikuti apa yang imam sampaikan dan yang harus dilakukan, baik itu selama shalat berjamaah maupun ketika berdzikir dan memohon doa kepada Allah swt. panas terik yang menyengat pun tidak dirasakan sebagai kendala. terasa bahwa kita ini tidak ada apa-apanya. (bisa dibayangkan ketika di padang mashar nanti dimana jarak matahari dengan hamparan tidak sejauh seperti sekarang. masya Allah.
semoga dengan doa-doa yang kami mohonkan, atas izin Allah swt hujan akan kembali datang dan setidaknya cuaca panas akanlah berkurang. amin
Langganan:
Postingan (Atom)