“Bagaimana jika (nanti) mereka Kami kumpulkan pada hari (kiamat) yang tidak diragukan terjadinya dan kepada setiap jiwa diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya dan mereka tidak didzalami (dirugikan)” (QS Ali Imran (3) : 25)
Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel manusia, tumbuhan dan hewan, didalamnya terdapat DNA genom yang dikhususkan waktu kematian sel. Saat para ilmuwan melakukan percobaan memperpanjang umur pada beberapa sel hewan seperti lalat, justru sel-sel tersebut berubah menjadi sel kanker, sel tersebut bisa dikatakan mati atau berubah menjadi sel kanker, dan berakhir dengan kematian.
Inilah juga yang terjadi dengan manusia, pada saat mereka mencoba untuk memperpanjang kehidupan sekelompok sel manusia, sel-sel berubah menjadi sel kanker mematikan, sehingga para ilmuwan akhirnya memutuskan bahwa KEMATIAN TIDAK KALAH PENTING UNTUK KEHIDUPAN, DAN BAHWA IA TIDAK PERNAH BISA DIHENTIKAN.
(Ar Rahman, The Inspire)
Terlepas dari usaha kita untuk memoles wajah kita sehingga terlihat lebih muda dari umur kita yang sebenarnya atau membuatnya terlihat lebih tua dari umur kita yang sebenarnya, kematian akan tetap datang tepat pada waktunya, tidak akan lebih cepat atau lebih lambat walau sesaat.
Di sisi lain dikatakan bahwa silaturrahim akan memperpanjang umur kita. Hal ini bisa bermakna bahwa nilai kehidupan kita tergantung bagaimana kita memandang kematian itu sendiri. Kualitas hubungan kita selama kita menjalani kehidupan ini akan menentukan kualitas kehidupan kita di masa yang akan datang.
Untuk itu : Selamat menyongsong kematian, semoga kematian itu menjadi bermakna sebagai pintu untuk menuju kebaikan di alam berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar