DARI MILIST ALUMNI, SALAH SATU TEMAN MENGIRIMKAN SATU ARTIKEL YANG BERISI TENTANG BEBERAPA PERILAKU DARI UMAT ISLAM YANG BIASA DILAKUKAN YANG SEBENARNYA BUKAN BERASAL DARI AJARAN ISLAM. BEBERAPA POINT ISINYA BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN MASYARAKAT YANG BIASA DISEBUT JUGA DENGAN TRADISI. TRADISI INI MERUPAKAN SUATU WARISAN DARI ORANG-ORANG TUA KITA ATAU ISTILAH LAIN DISEBUT NENEK MOYANG YANG KADANG TANPA KITA TAHU BENAR ATAU SALAHNYA, KITA KEMBALI MELAKUKAN KEBIASAAN TERSEBUT.
UNTUK ORANG-ORANG YANG BERSANDARKAN HIDUPNYA KEPADA AJARAN AGAMA, DALAM HAL INI AGAMA ISLAM, KADANG MENEMUKAN PERBENTURAN NILAI MANAKALA SETELAH DILAKUKAN PENELITIAN BAHWA KEBIASAAN MASYARAKAT TERSEBUT BERTENTANGAN DENGAN KEYAKINANNYA. LEBIH JAUH LAGI AKIBAT DARI PERBENTURAN NILAI YANG ADA PADA DIRI ORANG TERSEBUT AKAN MEREMBET SECARA HORIZONTAL DENGAN MASYARAKAT YANG MASIH MELAKUKAN HAL TERSEBUT, BAHKAN BOLEH JADI MASYARAKAT ITU ADALAH KELUARGA DEKAT DAN KAUM KERABATNYA.
SEBENARNYA ADAT ISTIADAT ATAU TRADISI MENEMPATI PORSI YANG PENTING DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BAHKAN DALAM SUATU PENERAPAN HUKUM, ADAT ISTIADAT ATAU TRADISI MASYARAKAT KERAP DIJADIKAN DASAR UNTUK MENETAPKAN SUATU KEPUTUSAN HUKUM POSITIF. HANYA SAMPAI SEJAUH MANA ADAT ISTIADAT ATAU TRADISI DALAM MASYARAKAT TERSEBUT BISA BERJALAN BERDAMPINGAN DENGAN NILAI-NILAI AGAMA.
KALAU KITA MENGANALISA MUNCULNYA TRADISI ADALAH DARI SUATU PERILAKU ELITE MASYARAKAT (PEMIMPIN DAN ATAU KAUM ROHANIAWAN) ATAS DASAR KEYAKINANNYA YANG KEMUDIAN DILEGIMITASI ANGGOTA MASYARAKATNYA YANG SETERUSNYA DILAKUKAN SECARA BERULANG DAN MEREGERASI. NAMUN KADANG DALAM PERKEMBANGANNYA SESUATU YANG BERASASKAN SUATU KEYAKINAN YANG BENAR LAMBAT LAUN SEJALAN DENGAN ALUR WAKTU BIASANYA DENGAN ALASAN MERASA LEBIH BAIK MELENCENG DARI NILAI KEYAKINAN YANG AWAL. UNTUK KASUS SEPERTI INI DALAM PANDANGAN ISLAM, ALLAH AKAN KEMBALI MENGUTUS RASUL DAN NABINYA UNTUK MEREFORMASI KEYAKINAN MASYARAKAT KEMBALI KEPADA YANG BENAR DAN TENTUNYA PERILAKU DAN TRADISI YANG BENAR PULA.
UNTUK SAAT INI, BOLEH JADI KETIKA TRADISI ITU SUDAH KEMBALI MELENCENG DARI YANG SEBENARNYA ALLAH TIDAK AKAN MENGUTUS RASUL ATAU NABI UNTUK MEREFORMASI KEYAKINAN DAN TRADISI TERSEBUT. HAL ITU BERHUBUNGAN DENGAN RASUL TERAKHIR YANG DIUTUS OLEH ALLAH ADALAH NABI MUHAMMAD SAW. ALLAH SWT HANYA MENYEDIAKAN MEDIA ATAU ALAT UNTUK MANUSIA SEBAGAI PEGANGAN YANG BENAR YANG DIJAMIN OLEH ALLAH TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH SECARA TEKSTUALNYA YAITU AL-QURAN. KEWAJIBAN ULAMA-LAH YANG BERGELAR PEWARIS KENABIAN YANG BERHAK MENJABARKAN MAKSUD DAN TUJUAN YANG SEBENARNYA DARI MISI YANG DIBAWA OLEH NABI MUHAMMAD SAW SEHINGGA TIDAK TERJADI SUATU PENYELEWENGAN KEYAKINAN YANG NANTINYA AKAN BERAKIBAT FATAL DI DUNIA DAN AKHERAT NANTI.
YANG MENJADI MASALAH LAIN ADALAH SUATU KENYATAAN BAHWA ULAMA ADALAH MANUSIA BIASA. DENGAN SEGALA KETERBATASANNYA, APAKAH ITU ILMU, APAKAH ITU KEBUTUHAN HIDUP, APAKAH ITU KEDUDUKAN ATAU JABATAN, YANG MENGAKIBATKAN ADA ULAMA YANG BUKAN PEWARIS NABI. SEHINGGA MUNCUL SUATU PERTENTANGAN YANG TERJADI DIANTARA PARA ULAMA SENDIRI. AKIBAT LEBIH LUAS TENTUNYA PERTENTANGAN ITU TERJADI JUGA DI MASYARAKAT AWAM SEPERTI KITA, SETIDAKNYA DALAM PEMIKIRAN DAN PERILAKU.
SEBENARNYA TUGAS KITA MASYARAKAT PADA UMUMNYA HARUS MELIHAT PERTENTANGAN ITU DENGAN FIKIRAN JERNIH DAN NIAT YANG IKHLAS. JANGAN HANYA KARENA KETERIKATAN EMOSIONAL, KEKERABATAN ATAU KEDUDUKAN SEHINGGA KITA MENUTUP MATA DENGAN SESUATU YANG SIFATNYA BERLAWANAN. KITA HARUS MELIHAT PERTAMA BAHWA PERIODE WAKTU DENGAN KEHIDUPAN NABI MUHAMMAD SAW SUDAH DEMIKIAN LAMA. DAN KEDUA BAHWA MUSUH-MUSUH ISLAM AKAN SELALU MENCOBA MENGHANCURKAN ISLAM DENGAN BERBAGAI CARA BAHKAN DENGAN CARA DARI DALAM ISLAM ITU SENDIRI. UNTUK ITU KITA JANGAN MENUTUP DIRI DENGAN PENDAPAT ORANG YANG MENYATAKAN BAHWA TRADISI KITA SALAH SECARA AGAMA. KITA PERLU TELITI LEBIH JAUH DAN PUTUSKAN DENGAN ARIF. IRFAN S. AWWAS SALAH SATU PETINGGI MAJELIS MUJAHIDIN MENYATAKAN BAHWA 3 BERHALA YANG MENGHALANGI BERDIRINYA SYARIAT ISLAM ADALAH (1) BERHALA HAWA NAFSU, (2) BERHALA TRADISI NENEK MOYANG DAN (3) ADALAH BERHALA DEMOKRASI, YANG MENYATAKAN SUARA YANG TERBANYAK ADALAH SUARA YANG BENAR.
BERBICARA MASALAH GENERASI DAN TRADISI DI DALAM AL-QURAN ALLAH BERFIRMAN YANG ARTINYA : DAN APABILA DIKATAKAN KEPADA MEREKA, “IKUTILAH APA YANG TELAH DITURUNKAN ALLAH.” MEREKA MENJAWAB, “(TIDAK!) KAMI MENGIKUTI APA YANG KAMI DAPATI PADA NENEK MOYANG KAMI (MELAKUKANNYA)”. PADAHAL NENEK MOYANG MEREKA ITU TIDAK MENGETAHUI APA PUN, DAN TIDAK MENDAPAT PETUNJUK. (2:170)
DI LAIN AYAT ALLAH MENGGAMBARKAN SITUASI PERTENTANGAN ANTARA GENERASI YANG TERDAHULU DAN YANG BELAKANGAN DI DALAM NERAKA SEPERTI DIFIRMANKAN ALLAH DALAM SURAT AL-‘ARAAF AYAT 38-39 YANG ARTINYA :ALLAH BERFIRMAN , “MASUKLAH KAMU KE DALAM API NERAKA BERSAMA GOLONGAN JIN DAN MANUSIA YANG TELAH LEBIH DAHULU DARI KAMU. SETIAP KALI SUATU UMAT MASUK, DIA MELAKNAT SAUDARANYA, SEHINGGA APABILA MEREKA TELAH MASUK SEMUANYA, BERKATALAH ORANG YANG (MASUK) BELAKANGAN (KEPADA) ORANG YANG (MASUK) TERLEBIH DAHULU, “YA TUHAN KAMI, MEREKA TELAH MENYESATKAN KAMI. DATANGKANLAH SIKSAAN API NERAKA YANG BERLIPAT GANDA KEPADA MEREKA” ALLAH BERFIRMAN, “MASING-MASING MENDAPATKAN (SIKSAAN) YANG BERLIPAT GANDA, TETAPI KAMU TIDAK MENGETAHUI .
DAN ORANG YANG (MASUK) TERLEBIH DAHULU BERKATA KEPADA YANG (MASUK) BELAKANGAN, “KAMU TIDAK MEMPUNYAI KELEBIHAN SEDIKITPUN ATAS KAMI. MAKA RASAKANLAH AZAB ITU KARENA PERBUATAN YANG TELAH KAMU LAKUKAN.
ALLAH SWT TETAP MENYIKSA ORANG-ORANG YANG BELAKANGAN KARENA TIDAK MEMIKIRKAN BENAR ATAU TIDAKNYA APA YANG DILAKUKAN OLEH ORANG YANG TERDAHULU. BAHKAN SESUATU YANG DIBUNGKUS SECARA AGAMAPUN KITA HARUS KRITISI TERLEBIH DAHULU. JANGAN-JANGAN WALAU DENGAN DALIH AGAMA TETAPI SUDAH MELENCENG DARI JALUR YANG BENAR. FIRMAN ALLAH YANG ARTINYA : DAN APABILA MEREKA MELAKUKAN PERBUATAN KEJI, MEREKA BERKATA, “KAMI MENDAPATI NENEK MOYANG KAMI MELAKUKAN YANG DEMIKIAN, DAN ALLAH MENYURUH KAMI MENGERJAKANNYA.” KATAKANLAH, ”SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK PERNAH MENYURUH BERBUAT KEJI. MENGAPA KAMU MEMBICARAKAN TENTANG ALLAH APA YANG KAMU TIDAK KETAHUI.?” (7:28)
NABI MUHAMMAD SAW SENDIRI PERNAH MENYATAKAN BAHWA AJARAN ISLAM AKAN KEMBALI MENJADI SESUATU YANG ANEH BAGI ORANG ISLAM SENDIRI. SECARA KUANTITAS BARANGKALI UMAT ISLAM ZAMAN SEKARANG BERLIPAT-LIPAT JUMLAHNYA DIBANDINGKAN KETIKA ZAMAN RAULULLAH SAW DAHULU, TETAPI SECARA KUALITAS BOLEH JADI SANGAT JAUH DIBANDINGKAN ZAMAN RASULULLAH SAW. DALAM HADIST RIWAYAT MUSLIM : DARI ABU HURAERAH R.A. KATANYA. RASULULLAH SAW. BERSABDA : “ISLAM PADA MULANYA ASING, DAN AKAN KEMBALI ASING SEPERTI SEMULA. MAKA BERBAHAGIALAH KIRANYA YANG TERASING. (DALAM SYARAH AN-NAWAWI DIKATAKAN BERBAHAGIALAH ORANG TERASING (ISLAM) ITU.)
DISINILAH SIKAP KEHATI-HATIAN KITA AKAN JUMLAH UMAT ISLAM YANG BANYAK. KITA BERHARAP BAHWA UMAT ISLAM YANG BANYAK SEBANDING JUGA DENGAN KUALITAS YANG BAIK. SEHINGGA KITA BISA SALING BAHU MEMBAHU UNTUK MENEGAKKAN AGAMA ALLAH DIMUKA BUMI INI. DAN TENTUNYA ADALAH KITA MEWARISKAN SUATU TRADISI YANG BENAR KEPADA GENERASI YANG AKAN DATANG YANG BERDASARKAN KEPADA KEYAKINAN YANG BENAR. INSYAALLAH. JANGAN SAMPAI APA YANG DIGAMBARKAN ALLAH DALAM AL-QURAN YANG ARTINYA :”DAN JIKA KAMU MENGIKUTI KEBANYAKAN MANUSIA DI MUKA BUMI INI, NISCAYA MEREKA AKAN MENYESATKANMU DARI JALAN ALLAH. YANG MEREKA IKUTI HANYA PERSANGKAAN BELAKA DAN MEREKA HANYA MEMBUAT KEBOHONGAN. (6:116)
WALLAHU ‘ALAM BISH SHOWAB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar