Sabtu, 28 Februari 2015

Edisi Malu

Al-Hayaa' (rasa malu) berasal dari kosa kata Al-Hayaat (kehidupan). Air hujan juga disebut kehidupan, karena air hujan itu memberi kehidupan kepada bumi, pepohonan dan binatang. Kehidupan dunia dan akherat juga disebut dengan Al-Hayaa', Maka siapa yang tidak memiliki rasa malu, dia sama dengan mati di dunia dan menderita di akherat. Antara dosa dan minimnya rasa malu memiliki signifikasi dari dua sisi. Masing-masing di antara keduanya mengajak yang lain dan menuntutnya sebagai pasangan. Siapa yang merasa malu terhadap Allah ketika dia mendurhakai-Nya, berarti dia malu terhadap hukuman-Nya pada saat bersua dengan-Nya. Adapun orang yang tidak merasa malu ketika mendurhakai-Nya, maka dia juga tidak merasa malu saat mendapatkan hukuman-Nya.

==

Dalam Ash-Shahih disebutkan dari Nabi saw, beliau bersabda,

"Rasa Malu merupakan kebaikan semuanya"

Beliau saw juga bersabda,

"Sesungguhnya di antara perkataan nubuwah pertama kali yang diketahui manusia ialah : Jika engkau tidak malu, maka perbuatlah menurut kehendakmu"

(Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)

Senin, 23 Februari 2015

4 Golongan Manusia Menurut Imam Al-Ghazali

(REPOSTING DARI www.hidayatullah.com TANGGAL SELASA, 25 FEBRUARI 2015. OASE IMAN)

ADALAH Syeikh Imam al Ghazali atau bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafii adalah ulama produktif. Tidak kurang 228 kitab telah ditulisnya, meliputi berbagai disiplin ilmu; tasawuf, fikih, teologi, logika, hingga filsafat.

Sang Hujjatul Islam (julukan ini diberikan karena kemampuan daya ingat yang kuat dan bijak dalam berhujjah) ini sangat dihormati di dua dunia Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah, yang merupakan pusat kebesaran Islam.

Al Ghazali pernah membagi manusia menjadi empat (4) golongan;

Pertama, Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), dan dia Tahu kalau dirinya Tahu).

Orang ini bisa disebut ‘alim = mengetahui. Kepada orang ini yang harus kita lakukan adalah mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam, yang masih butuh banyak diajari, maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati.

“Ini adalah jenis manusia yang paling baik. Jenis manusia yang memiliki kemapanan ilmu, dan dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka ia menggunakan ilmunya. Ia berusaha semaksimal mungkin agar ilmunya benar-benar bermanfaat bagi dirinya, orang sekitarnya, dan bahkan bagi seluruh umat manusia. Manusia jenis ini adalah manusia unggul. Manusia yang sukses dunia dan akhirat,” ujarnya.

Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu).

Untuk model ini, bolehlah kita sebut dia seumpama orang yang tengah tertidur. Sikap kita kepadanya membangunkan dia. Manusia yang memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Manusia jenis ini sering kita jumpai di sekeliling kita. Terkadang kita menemukan orang yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, tapi ia tidak tahu kalau memiliki potensi. Karena keberadaan dia seakan gak berguna, selama dia belum bangun manusia ini sukses di dunia tapi rugi di akhirat.

Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang yang tidak tahu (tidak atau belum berilmu), tapi dia tahu alias sadar diri kalau dia tidak tahu).

Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar.

Dengan belajar itu, sangat diharapkan suatu saat dia bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu. Manusia seperti ini sengsara di dunia tapi bahagia di akhirat.

Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang yang Tidak Tahu (tidak berilmu), dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu).

Menurut Imam Ghazali, inilah adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa.

Repotnya manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebab ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling susah dicari kebaikannya. Manusia seperti ini dinilai tidak sukses di dunia, juga merugi di akhirat.

Untuk itu mari kita intropeksi diri masing-masing, di kelompak manakah kita berada. Semoga Bermanfaat.*/Kholili Hasib

lion air dan coinforAustralia!

dua point penting yang bisa diambil untuk periode seminggu terakhir adalah (1) keteterannya ‪#‎jadwalterbanglionair‬ yang merembet kemana-mana hingga terusiknya kebijakan dan kebajikan para pengatur negeri, walau sebagian kecil rakyat yang merasakan kepedihan, tetapi sebagian besar rakyat merasakan empati dari yang boleh jadi sesuatu yang tersembunyi selama ini (siapa yang berada dibalik lion air?). (2) gerakan ‪#‎CoinforAustralia‬ adalah gerakan real sebagian besar rakyat untuk mengangkat harkat martabat bangsa yang kadang terlupakan oleh para pengatur negeri karena terkukung etika hubungan antar negara! (tidak aneh ketika mereka tidak beretika, kita coba untuk tetap beretika, yaaa...sesuai istilah : jangan ikut gila ketika berhuubngan dengan orang gila!) http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/02/22/nk6aah-ini-komentar-netizen-australia-terkait-aksi-koin-indonesia


Semoga tidak ada kejadian lagi yang seperti ini!

Kamis, 19 Februari 2015

Kembali ke zaman Batu (3)

Ramai-ramai bidik PAD :

(1) Pemerintah kabupaten Rokan Hulu, Riau sedang membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pengembangan Usaha Kerajinan Batu Akik untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah itu. Wakil Bupati Rokan Hulu Hamid Sukri mengatakan aturan itu bertujuan melindungi perajin serta cara mengeksploitasi sumber daya alam tersebut.

(2) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kampar, Riau berencana membuat Perda tentang batu akik di wilayahnya. Selain untuk mengatur soal pertambangan, Perda dibutuhkan untuk menambah PAD.

(3) DPRD Bengkulu saat ini sedang berencana untuk mengusulkan pembuatan Perda Batu Akik. Alasan dibuatnya Perda Batu Akik karena salah satu potensi hasil kerajinan tangan masyarakat ini belum ada aturan yang jelas mengikatnya.

(4) Bupati Banyumas Achmad Husein meminta pegawainya mengenakan batu akik setiap kamis sembari menggunakan pakaian adat Banyumas. Himbauan tersebut dimaksudkan agar usaha batu akik lokal bisa berkembang dan terpromosikan.

(5) Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto mewajibkan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan kerjanya menggunakan batu akik Klawing. Dengan himbauan itu diharapkan produksi ekonomi kerakyatan akan tumbuh. Bahkan kalangan DPRD di Purbalingga juga tengah menggodok adanya PErda mengenai pemakaian Batu Akik tersebut.

(6). Bupati Wonogiri Danar Rahmanto meminta jajarannya mengenakan batu akik cincin oval fire asli asal Bukit Manggal, Dusun Simpangan, Tirtomoyo. Selain untuk mempromosikan batu akik, hal itu juga untuk menggenjot potensi ekonomi lokal. Bahkan bupati merancang perda mengenai kewajiban PNS mengenai pemakaian batu akik tersebut.

(7) Pemerintah Desa Ngeru. Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, Nusa tenggara barat (NTB) tengah membuat peraturan desa (pendes) agar seluruh masyarakatnya memakai batu akik.

(Harian SINDO,jumat 20 Februari 2015)

=======

He-he....sudah mulai diwajibkan dan pakai perda, lama-lama ada pajak batu akik juga (mudah-mudahan tidak!). Teman pun yang pakai batu akik cukup gede sesuai dengan bodinya bilang sama saya yang tidak pakai batu, "Rasulullah saw pun memakai batu cincin, jadi sunnah memakai itu" he-he...saya hanya mesem saja, tidak mau berdebat karena bisa-bisa panjang urusannya!!!


===========


Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001

Si genit dan si gesit!

Satu waktu, ditawarkan mau pilih yang mana, si genit atawa si gesit? klo si genit cepat besar tapi nanti beranak terus, klo si gesit cepat besar tapi tidak beranak karena no sex! ups, hadeuh......karena mau cepat dapat hasil saya pilih si gesit saja, dengan resiko tidak dapat anakan. hiks. sesampai di tempat transaksi, ternyata apa yang ditawarkan jauh panggang dari api, yang ada hanya di genit. haiyaa......karena sudah datang jauh-jauh, akhirnya si genit ku gandeng dalam genggaman, dengan harapan dan sedikit ancaman cepat besar dan jangan beranak dulu, klo sampai beranak ku talak 3 dan kujual ke orang yang menyukaimu! biarlah masuk dalam kasus traffiking, yang penting doit sudah ada di tangan! (klo tidak puas silahkan lapor ke pak polis, karena saya berkayakinan ini penjualan legal)

Ini waktu, nikmatilah hidupmu wahai si genit. Buatlah nyaman dan kebanggaan untuk diri saya pada mu. Saya tunggu kurang lebih 3 bulan ke depan dengan bodimu yang aduhai. Sebagian darimu kan ku santap untuk memuaskan nafsu rasa penasaran akan dirimu. hmmmm, nyummi!

Ok. will see!

==========

Senin, 16 Februari 2015

kesal dan keluhan!

Saya baru tersadar bahwa ini hari sudah tanggal 16, dan 16 ini bukan hari pertama untuk setengah bulan terakhir dari bulan berjalan, Februari. Ya, karena februari tidaklah genap 30 hari, apalagi februari tahun ini kembali berjumlah 28 hari. Pasti akan merasa senang bagi yang mendapatkan gajian pada tanggal 1, karena itu akan lebih cepat lagi mendapatkan dokunya atas jerih payahnya pada bulan februari ini. (untuk yang hororer, sabar saja ya....! hiks). Tapi juga menjadi kepedihan bagi orang-orang yang lahir pada tanggal 29 februari karena tanggal itu hilang misterius begitu saja! (aihhh kodong!)

yang lebih memprihatinkan untuk saya sendiri karena hingga pertengahan lebih bulan februari berjalan, tidak ada satu pun yang saya bisa tulis untuk menjadi sebuah tulisan (baik yang serius maupun yang tidak serius, yang panjang maupun yang pendek), saya mencoba untuk berfikir keras untuk melakukan itu. tapi entah kenapa selalu sulit sekali jari jemari ini menekan tombol-tombol huruf untuk merangkai kata, kalimat, hingga alinea demi alinea. bahkan ketika ide untuk itu sudah ada di ujung fikiran saya. Apakah karena itu pula sehingga boleh jadi sebagai pelampisannya kadang saya berkomentar liar dan seenak udel, dalam aktifitas sehari-hari yang saya lalui selama ini.

saya akui bahwa akhir-akhir ini hati ini selalu memberontak melihat apa yang terjadi di sekeliling kita. Apakah karena hal itu sehingga jari jemari ini tidak bisa digerakkan untuk menari di atas barisan tombol-tombol huruf itu? entahlah..... Di mulai dari tidak adanya penghargaan kepada seseorang yang telah bekerja dengan ikhlas karena dia mencintai pekerjaannya, sementara yang menguasai sumber kekuasaan dan kekuatan tidak menyadarinya atau bahkan tidak mempedulikannya, seolah ada jurus aji mumpung dalam genggamannya. Anggaplah dia tidak terlalu suka akan kertas bergambar memenuhi tas kebanggaannya, tetapi setidaknya harkat dan martabatnya perlu kita angkat sesuai kedudukannya!

Berikutnya adalah rusaknya tatanan aturan yang walaupun aturan itu bukanlah hal yang mutlak tetapi setidaknya itu menjadi standar untuk saat ini untuk kita hidup berkomunitas, yang lebih parah adalah karena semua itu muncul karena ketidak tegasan dari sosok pribadi yang seharusnya berdiri tegak di kakinya sendiri dan menopang otak serta hati yang fitrah. kebesaran hati sesuai kapasitasnya di atas kepentingan yang lebih besar seharusnya menjadikan sesuatu menjadi tidak bertele-tele dan menjadi tambah rumit. apalagi hal itu melupakan sebuah babakan generasi yang terhancurkan karena sesuatu yang menipu akan masa depannya dan masa depan semuanya! Anak-anak muda yang merupakan generasi penerus bangsa terlenakan dengan perbuatan yang jauh dari akhlak yang benar. Bagaimana mungkin kita disibukkan dengan kepentingan saat ini dan melupakan kebaikan dari sebuah kepentingan di masa yang akan datang!?

Ups! aaahhhhhhhhhh.....ternyata keluhan ini rupanya telah mengantar jari-jemari saya mampu untuk menari di atas tombol-tombol huruf sehingga terangkai kata, kalimat hingga berbentuk alinea dan demi alinea. Ha-ha.....ternyata.....huuuuuuhhhhhhhhhhhhhhh...........