Bang Ipul, sedang stress dan beliau merasa khilaf atas kejadian yang menimpanya saat ini. Salah satu foto berita bahkan memperlihatkan beliau memakai baju koko dan peci haji berdampingan dengan polisi di sampingnya.
Yang menarik adalah kata khilaf. Khilaf diartikan juga lupa, melakukan sesuatu tanpa didasari dengan keyakinan. Klo kita melihat sifat manusia salah satunya lupa. Tetapi sampai sejauh mana lupa atau khilaf itu. Apakah kalau kejadiannya berulang-ulang, masih bisa dikatakan lupa, sementara info dan kenyataan di sekelilingnya menyatakan bahwa yang dia kerjakan tidak benar, bahkan bertentangam dengan keyakinannya.
Ibnu Qoyyim r. menyatakan tindakan seseorang apakah itu baik atau buruk, melewati beberapa tahapan.
(1) lintasan fikiran
(2) bisikan hati
(3) kehendak atau keinginan
(4) hasrat atau tekad
(5) tindakan
(1) lintasan fikiran
(2) bisikan hati
(3) kehendak atau keinginan
(4) hasrat atau tekad
(5) tindakan
Jadi tindakan itu tidak ujug2 tetapi melalui beberapa proses yang sifatnya juga saringan, filter. Kalau kejadiannya berulang2 apalagi melalui tahapan seperti itu berarti sudah menjadi sifat. Dan klo begini akan susah untuk dirubah.
Kalau tindakannya sesuatu yang baik dan benar, itu sesuatu yang perlu di syukuri. Bahkan kalau perlu ditingkatkan. Yang berat dan bahaya adlah kalau tindakan itu sesuatu yang buruk, yang bertentangan dengan nilai kebenaran. Perlu langkah yang hebat boleh jadi revolusioner jika diperlukan untuk mengubahnya.
Dikatakan bahaya, dan bisa jadi merusakan tatanan yang ada, jika orang yang berbuat atau bertindak buruk tersebut menilai bahwa perbuatannya adalah sesuatu yang baik. Lebih parah lagi, ketika dia menilai baik perbuatan buruknya kemudian mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan dia.
Nah, ķalau seperti ini apakah khilafnya bang Ipul karena tindakannya baru kali ini saja atau sudah merupakan sesuatu yang biasa beliau lakukan? Klo sudah biasa rasanya tidak tepat klo dikatalan khilaf. Bisa dikatakan khilaf tapi khilllaaaaaffff bingits.
Smoga kita semua berlindung kepada Allah swt dari tindakan-tindakan buruk yang merugikan kita sendiri, lingkungan kita dan masyarakat secara lebih luas, di dunia ini maupun di akherat kelak. Amin.
'Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka mereka pun segera melihat (kesalahan-kesalaha nya).
Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu setan-setan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan)'
(Al-Quran surat Al-A'raaf ayat 201-202)
(Al-Quran surat Al-A'raaf ayat 201-202)
=====
SATU POINT PENTING : MARI JAGA FIKIRAN DAN HATI KITA DARI SESUATU YANG BURUK. DIKATAKAN KETIKA KITA MELAKUKAN KEMAKSIATAN / PERILAKU BURUK MAKA AKAN ADA SETITIK NOKTAH HITAM DI HATI KITA. KLO HATI KITA SUDAH TERTUTUP DENGAN NODA HITAM, FUNGSI HATI SEBAGAI FILTER KETUHANAN AKAN HILANG DENGAN SENĎIRINYA.
===================
===================
Maaf, ikut
nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001
Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar