Kebahagiaan tersendiri, walau sedang bokek, ketika apa yang kita tanam dengan tangan sendiri kemudian kita nikmati hasilnya. alhamdulillah, terima kasih yaaa...Allah!
Empat tahun yang lalu, saya menanam sekitar 5 pohon mangga okulasi dengan dua jenis mangga, mangga golek dan mangga Arumanis di kebun. Seiring berjalan waktu, tanpa merawatnya karena kesibukan (jarak rumah dan kebun lumayan jauh), hanya dua pohon yang tumbuh menjulang tinggi. Tumbuh berdampingan, yang lain entah bagaimana sejarahnya karena jasadnya saja tidak diketemukan. Dua tahun lalu satu pohon terlihat mulai belajar berbuah, oh..iya yang bertahan hidup sisa mangga golek. Buahnya pun tidak terlalu banyak. Tahun ini, yang satu pohon itu kembali berbuah dan semakin banyak, walau tidak banyak sekali, karena ....ya itu tadi jarang dikunjungi, sang penjaga kebun saja yang menemani tapi saya yakin itu pun tidak terlalu banyak perhatiannya karena lebih fokus ke pohon yang lain. Namun ternyata, salah satu pohon yang bertahan hidup terlihat mati -gugur dalam perjalanan. Mati, mulai dari akar hingga daun-daunnya mengering, aahhhh...entah apa yang terjadi. Padahal keduanya hidup berdampingan berjarak sekitar 5 meter. Inna Lillahi wa inna Ilaihi Roji'un.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar