Minggu, 06 November 2016

Musibah Bagi Kaum Mukminin

Musibah bagi kaum mukminin bermakna satu dari enam hal ini, yaitu :

Pertama,  Sebagai ujian keimanan.
Al-Quran surat Al-Ankabut (29) ayat 2-3, "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan. "Kami telah beriman." dan mereka tidak diuji?  Dan sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."

Kedua, Sebagai upaya meningkatkan derajat keimanan.
Semakin tinggi iman seseoang, semakin tinggi pula ujiannya, Nabi shollallahu 'alaihi was sallam bersabda, "Tidaklah seorang muslim terkena duri, atau lebih dari itu, kecuali Allah mengangkat baginya satu derajat, dan menghapuskan darinya satu dosa." (HR. Bukhari Muslim)

Ketiga, Sebagai bukti cinta Allah kepada hamba-Nya.
"Ketika Allah mencintai suatu kaum, Dia mengujinya (dengan memberi musibah)." (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)

Keempat, Sebagai tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang.
Nabi shollallahu 'alaihi was sallam, "Ketika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, Dia mengujinya dengan bala (musibah). Ketika Allah menguji hamba-Nya, Dia memberatkannya." Para sahabat ra bertanya, "Apa maksud 'memberatkannya'?" Beliau shollallahu 'alaihi was sallam menjawab, "Allah tidak meninggalkan baginya keluarga dan harta." (HR. Ath-Thabrani)

Kelima, Sebagai teguran atau peringatan.
"Tidak ada seorang pun dari kalian melanggar ketentuan (agama) kemudian disegerakan siksaannya (sebagai hukuman) kecuali siksa itu  sebagai kafarah (penebus dosanya). Siapa yang siksanya diakhirkan, maka urusannya dikembalikan kepada Allah." (HR. Ibnu Hibban)

Keenam, Sebagai siksa Allah di dunia.
Al-Quran surat Al-Anfal (8) ayat 25, "Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang dzalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksanya."


Sumber : Ar Rahman. The Inspire. Al-Quranul Karim.

Tidak ada komentar: