4 Nopember 2016 (411) kemarin Indonesia dihebohkan dengan demo Membela Al-Quran. Jutaan masyarakat (konon hingga mencapai 2,3 juta) tumpah ruah dipusat Jakarta menuntut Penguasa untuk segera memproses seseorang (Ahok) yang diduga telah menistakan Al-Quran dan Ulama, begitu pula demo terjadi di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Jadi apa itu Al-Quran?
Secara bahasa, Al-Quran berarti "bacaan" atau "yang dibaca". Menurut Al-Ishfahani, Al-Quran adalah kitab Allah yang diturukan kepada Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi was sallam dan menjadikannya sebagai sumber pengetahuan, sebagaimana kitab Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa 'alaihi sallam dan kitab Injil kepada nabi Isa 'alaihi sallam.
As-Suyuthi dalam Al-Itqan, mendefinisikan Al-Quran sebagai Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi was sallam, yang tidak dapat ditandingi orang yang menentangnya, walaupun sekedar sesurat saja daripadanya.
Asy-Syaukani dalam Al-Irsyad, mendefinisikan Al-Quran adalah Kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad shollallahu 'alaihi was salam yang dibacakan dengan lisan, dan diriwayatkan secara mutawatir penukilannya.
Al-Farra menyatakan bahwa Al-Quran artinya adalah membenarkan, karena Al-Quran terambil dari kata "qarain", jamak dari "qaraniah". Firman Allah disebut Al-Quran dengan arti yang demikian, karena ayat Al-Quran satu sama lain saling mengaitkan.
(Sumber : Ar-Rahman. The Inspire. Al-Quranul Karim)
"Maka tidaklah mereka menghayati (mendalami) Al-Quran? Sekiranya (Al-Quran) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya." (Al-Quran surat An-Nisa (4) ayat 82)
Adab membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran hendaklah dengan penuh takzim (penghormatan dan pemuliaan) dan perenungan. Allah Maha Mengasihi makhluk-Nya ketika Dia turun dari Arsy-Nya yang agung sampai memahamkan makhluk-Nya ketika membaca kalam-Nya. Bagaimana sifat itu menjelma kepada mereka di dalam lipatan huruf dan suara? Andaikan inti keindahan pembicaraan-Nya tidak tertabiri oleh kain huruf, niscaya Arsy dan bumi tidak kuat mendengar pembicaraan-Nya, dan niscaya keagungan kekuasaan dan kilau cahayanya menjadi musnah.
Abdullah bin Abu Bakar rodliallahu 'anhuma mengatakan, dalam surat yang ditulis Rasulullah shollallahu 'alaihi was sallam untuk Amr bin Hazm radliallahu 'anhu terdapat keterangan bahwa tidak boleh menyentuh Al-Quran kecuali orang yang telah suci (dari hadas)." (HR Malik)
====
"Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridoannya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari jalan gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus" (Al-Quran surat Al-Maidah (5) ayat 16)
Abu Musa Al-Asy'ari ra berkata, Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang yang suka membaca Al-Quran ialah seperti buah jeruk utrujah; baunya enak dan rasanya pun enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Quran ialah seperti buah kurma; tidak ada baunya tetapi rasanya manis. Adapun orang munafik yang suka membaca Al-Quran ialah seperti minyak harum; baunya enak sedang rasanya pahit. Sementara perumpamaan orang munafik yang tidak suka membaca Al-Quran ialah seperti rumput hanzhalah; tidak ada baunya dan rasanya pun pahit." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
=====
Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa saja yang membaca Al-Quran, kemudian beranggapan bahwa ada orang lain (bukan orang yang membaca Al-Quran) yang diberi sesuatu yang lebih utama dari pada yang diberikan kepada orang yang membaca Al-Quran tadi, berarti dia telah menganggap kecil sesuatu yang diagungkan Allah."
Para Ulama enggan mengkhatamkan Al-Quran setiap hari. Barangkali pengkhatam Al-Quran yang mereka lakukan hampir menghabiskan waktu satu minggu.
Adapun tartil di dalam membaca Al-Quran disunnahkan berdasarkan sabda Nabi shollallahu 'alaihi was sallam, "Sesungguhnya Al-Quran turun dengan kesedihan. Jadi, kalau kalian membacanya, maka berusahalah untuk bersedih."
Dalam membaca Al-Quran juga mesti memperhatikan hak ayat sajdah dengan bersujud, baik mendengarnya dari bacaan orang lain atau membacanya sendiri.
======
An Nawwas bin Sam'an ra pernah mendengar Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Al-Quran itu akan didatangkan pada hari kiamat nanti, demikian pula ahli-ahli Al-Quran, yaitu orang-orang yang mengamalkan Al-Quran itu di dunia. Didahului oleh surat Al-Baqoroh dan surah Ali 'Imran. Kedua surah ini menjadi hujjah untuk menyelamatkan orang yang membaca, memikirkan dan mengamalkan." (HR Muslim)
=======
Nabi Shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pada hari kiamat akan ada tiga orang yang berada di atas tumpukan pasir yang terdiri dari misik yang sangat harum. Ketiga orang tersebut tidak dibuat sedih oleh hisab dan tidak merasa takut, sampai hisab yang dilakukan Allah terhadap orang-orang selesai. Ketiga orang terebut adalah : pertama, orang yang membaca Al-Quran demi mencari keridloan Allah (ikhlas membacanya), kedua, orang yang diuji dengan perbudakan, tetapi hal itu tidak membuatnya lupa terhadap akhirat. Ketiga, Orang yang mengumandangkan adzan untuk sholat fardlu berjamaah."
=========
Al-Quran adalah kalam Allah. Siapa pun yang membacanya akan mendapatkan keutamaan di akherat. Dalam hadist disebutkan, Aisyah rodliallahu 'anha berkata, Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seseorang yang lancar membaca Al-Quran akan bersama para Malaikat yang mulia dan senantiasa mentaati Allah. Adapun orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata (tidak lancar) dan sulit membacanya, maka dia mendapatkan dua pahala." (HR. Muslim)
===========
Abu Umamah radliallahu 'anhu pernah mendengar Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bacalah kalian Al-Quran, sebab Al-Quran itu akan datang pada hari kiamat sebagai sesuatu yang dapat memberikan syafaat (yakni pertolongan) kepada orang-orang yang memilikinya." (HR Muslim)
Yang dimaksud dngan 'memilikinya' ialah membaca Al-Quran yang dilakukan dengan mengingat-ingat makna dan kandungannya lalu mengamalkan isinya. Apa saja yang merupakan perintah dilakukan dan yang merupakan larangan dijauhi.
Nabi Shollallahu 'alaihi was sallam bersabda, "Tidak ada pemberi syafaat yang posisinya lebih utama di sisi Allah pada hari kiamat ketimbang Al-Quran. Tidak Nabi, tidak malaikat, tidak juga yang lainnya."
Nabi shollallahu 'alaihi was sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah telah membaca surat Thoha dan Yasin dua ribu thun sebelum menciptakan makhluk. Setelah Malaikat mendengar Al-Quran, mereka berkata, "Sungguh beruntung tubuh yang membawa Al-Quran ini. Betapa beruntung lisan yang berbicara atau berlogika dengan Al-Quran ini."
Anas bin Malik ridlillahu 'anhu berkata, "Banyak yang membaca Al-Quran tetapi Al-Quran melaknatnya."
Abu Sulaiman Ad Darini berkata, "Zabaniyah lebih cepat datang kepada para pembawa Al-Quran yang bermaksiat kepada Allah ketimbang kepada para penyembah berhala, yaitu ketika mereka bermaksiat kepada Allah setelah membaca Al-Quran."
==============
Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu berkata, Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa saja yang membaca satu huruf dari Al-Quran, maka ia mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan itu sama dengan sepuluh kali lipat ganjarannya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR Turmudzi)
Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak boleh hasad (iri) kecuali kepada dua orang; orang yang dikarunai Al-Quran oleh Allah, kemudian ia membacanya sepanjang siang dan malam hari. Serta orang yang diberi harta oelh Allah, lalu ia menginfaqkannya di waktu malam dan siang hari." (HR. Bukhari dan Muslim)
(Sumber : Ar-Rahman. The Inspire. Al-Quranul Karim)
Adab membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran hendaklah dengan penuh takzim (penghormatan dan pemuliaan) dan perenungan. Allah Maha Mengasihi makhluk-Nya ketika Dia turun dari Arsy-Nya yang agung sampai memahamkan makhluk-Nya ketika membaca kalam-Nya. Bagaimana sifat itu menjelma kepada mereka di dalam lipatan huruf dan suara? Andaikan inti keindahan pembicaraan-Nya tidak tertabiri oleh kain huruf, niscaya Arsy dan bumi tidak kuat mendengar pembicaraan-Nya, dan niscaya keagungan kekuasaan dan kilau cahayanya menjadi musnah.
Abdullah bin Abu Bakar rodliallahu 'anhuma mengatakan, dalam surat yang ditulis Rasulullah shollallahu 'alaihi was sallam untuk Amr bin Hazm radliallahu 'anhu terdapat keterangan bahwa tidak boleh menyentuh Al-Quran kecuali orang yang telah suci (dari hadas)." (HR Malik)
====
"Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridoannya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari jalan gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus" (Al-Quran surat Al-Maidah (5) ayat 16)
Abu Musa Al-Asy'ari ra berkata, Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang yang suka membaca Al-Quran ialah seperti buah jeruk utrujah; baunya enak dan rasanya pun enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Quran ialah seperti buah kurma; tidak ada baunya tetapi rasanya manis. Adapun orang munafik yang suka membaca Al-Quran ialah seperti minyak harum; baunya enak sedang rasanya pahit. Sementara perumpamaan orang munafik yang tidak suka membaca Al-Quran ialah seperti rumput hanzhalah; tidak ada baunya dan rasanya pun pahit." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
=====
Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa saja yang membaca Al-Quran, kemudian beranggapan bahwa ada orang lain (bukan orang yang membaca Al-Quran) yang diberi sesuatu yang lebih utama dari pada yang diberikan kepada orang yang membaca Al-Quran tadi, berarti dia telah menganggap kecil sesuatu yang diagungkan Allah."
Para Ulama enggan mengkhatamkan Al-Quran setiap hari. Barangkali pengkhatam Al-Quran yang mereka lakukan hampir menghabiskan waktu satu minggu.
Adapun tartil di dalam membaca Al-Quran disunnahkan berdasarkan sabda Nabi shollallahu 'alaihi was sallam, "Sesungguhnya Al-Quran turun dengan kesedihan. Jadi, kalau kalian membacanya, maka berusahalah untuk bersedih."
Dalam membaca Al-Quran juga mesti memperhatikan hak ayat sajdah dengan bersujud, baik mendengarnya dari bacaan orang lain atau membacanya sendiri.
======
An Nawwas bin Sam'an ra pernah mendengar Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Al-Quran itu akan didatangkan pada hari kiamat nanti, demikian pula ahli-ahli Al-Quran, yaitu orang-orang yang mengamalkan Al-Quran itu di dunia. Didahului oleh surat Al-Baqoroh dan surah Ali 'Imran. Kedua surah ini menjadi hujjah untuk menyelamatkan orang yang membaca, memikirkan dan mengamalkan." (HR Muslim)
=======
Nabi Shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pada hari kiamat akan ada tiga orang yang berada di atas tumpukan pasir yang terdiri dari misik yang sangat harum. Ketiga orang tersebut tidak dibuat sedih oleh hisab dan tidak merasa takut, sampai hisab yang dilakukan Allah terhadap orang-orang selesai. Ketiga orang terebut adalah : pertama, orang yang membaca Al-Quran demi mencari keridloan Allah (ikhlas membacanya), kedua, orang yang diuji dengan perbudakan, tetapi hal itu tidak membuatnya lupa terhadap akhirat. Ketiga, Orang yang mengumandangkan adzan untuk sholat fardlu berjamaah."
=========
Al-Quran adalah kalam Allah. Siapa pun yang membacanya akan mendapatkan keutamaan di akherat. Dalam hadist disebutkan, Aisyah rodliallahu 'anha berkata, Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seseorang yang lancar membaca Al-Quran akan bersama para Malaikat yang mulia dan senantiasa mentaati Allah. Adapun orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata (tidak lancar) dan sulit membacanya, maka dia mendapatkan dua pahala." (HR. Muslim)
===========
Abu Umamah radliallahu 'anhu pernah mendengar Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bacalah kalian Al-Quran, sebab Al-Quran itu akan datang pada hari kiamat sebagai sesuatu yang dapat memberikan syafaat (yakni pertolongan) kepada orang-orang yang memilikinya." (HR Muslim)
Yang dimaksud dngan 'memilikinya' ialah membaca Al-Quran yang dilakukan dengan mengingat-ingat makna dan kandungannya lalu mengamalkan isinya. Apa saja yang merupakan perintah dilakukan dan yang merupakan larangan dijauhi.
Nabi Shollallahu 'alaihi was sallam bersabda, "Tidak ada pemberi syafaat yang posisinya lebih utama di sisi Allah pada hari kiamat ketimbang Al-Quran. Tidak Nabi, tidak malaikat, tidak juga yang lainnya."
Nabi shollallahu 'alaihi was sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah telah membaca surat Thoha dan Yasin dua ribu thun sebelum menciptakan makhluk. Setelah Malaikat mendengar Al-Quran, mereka berkata, "Sungguh beruntung tubuh yang membawa Al-Quran ini. Betapa beruntung lisan yang berbicara atau berlogika dengan Al-Quran ini."
Anas bin Malik ridlillahu 'anhu berkata, "Banyak yang membaca Al-Quran tetapi Al-Quran melaknatnya."
Abu Sulaiman Ad Darini berkata, "Zabaniyah lebih cepat datang kepada para pembawa Al-Quran yang bermaksiat kepada Allah ketimbang kepada para penyembah berhala, yaitu ketika mereka bermaksiat kepada Allah setelah membaca Al-Quran."
==============
Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu berkata, Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa saja yang membaca satu huruf dari Al-Quran, maka ia mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan itu sama dengan sepuluh kali lipat ganjarannya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR Turmudzi)
Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak boleh hasad (iri) kecuali kepada dua orang; orang yang dikarunai Al-Quran oleh Allah, kemudian ia membacanya sepanjang siang dan malam hari. Serta orang yang diberi harta oelh Allah, lalu ia menginfaqkannya di waktu malam dan siang hari." (HR. Bukhari dan Muslim)
(Sumber : Ar-Rahman. The Inspire. Al-Quranul Karim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar