1. Ketika sebagian besar orang menunggu detik-detik penggantian tahun dari tahun 2015 ke tahun 2016 dengan berbagai kegiatan, entah itu berkumpul di suatu tempat, makan-makan, menyulut kembang api dan petasan, mendengarkan musik dengan volume yang keras dan lain sebagainya, entah itu yang baik dari segi moral dan agama atau tidak, saya merenungkan bahwa sebentar lagi aktivitas kita keseharian akan berubah dengan angka 2016. Secara pribadi lagi bahwa umur kita yang selalu dihitung berdasarkan penanggalan masehi akan bertambah 1 tahun. Bagi saya itu adalah keajaiban dari Allah swt tentang kesempatan yang diberikan kepada saya (dan juga anda semua) untuk lebih berbuat baik (amal kebajikan) dan bertaubat akan segala kesalahan yang selama ini dilakukan. Yaaa, itu bagi saya adalah keajaiban, karena umur yang akan kita jalani adalah rahasia-Nya. Tetapi keajaiban itu akan menjadi sebuah kutukan jika kita tidak memanfaatkan pemberian kesempatan umur ini dengan baik.
2. Seperti yang Allah swt sampaikan bahwa nikmat yang diberikan Allah swt kepada manusia sungguh sangatlah luar biasa banyaknya, dan manusia tidak akan mampu untuk menghitungnya. Jangankan kenikmatan yang dalam rentang waktu yang panjang seperti selama tahun 2015, kenikmatan yang diberikan Allah swt dalam sehari atau sejam atau semenit atau bahkan sedetik pun, kita tidak akan mampu untuk menghitungnya. Namun dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan kenikmatan yang luar biasa yang saya bisa nikmati yang merupakan sebuah keajaiban yang diberikan Allah swt, yaitu saya bisa menginjakkan kaki dan bersimpuh, bermohon ampunan dan berdoa kebaikan di tanah suci-Nya. Yang luar biasa adalah kepergian ke tanah suci itu atas kebaikan teman yang membiayai semuanya. (Masya Allah, semoga Allah membalas kebaikannya dengan kebaikan yang banyak!) Yang luar biasa juga bahwa Allah swt tidak hanya memperlihatkan keajaiban itu untuk saya pribadi tetapi juga untuk istri saya. Istri saya pun dapat menginjakkan kaki ke tanah suci-Nya melalu kebaikan temannya, walau keberangkatannya tidak sama-sama tetapi itu sungguh sangat luar biasa bagi kami.
Statement mendasar bagi ibadah haji dan umroh adalah bagi mereka yang mampu, terutama dalam masalah materi. Namun hingga saat ini (maksudnya sebelum keberangkatan kami berumroh) saya dan istri belum mampu untuk membiayai ibadah umroh. Namun ketika Tangan (kekuasaan) Allah swt mulai bermain, tidak akan ada seseorang atau siapapun yang mampu untuk menghalanginya. Sudah banyak saya dengar dan menyaksikan sendiri bahwa teman saya pergi menunaikan ibadah haji tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. Dan ternyata hal yang sama terjadi juga pada saya dan istri saya. Saya dan istri saya melalui teman saya dan temannya sebagai perpanjangan kekuasaan Allah swt membiayai ibadah umroh kami. Masya Allah. Allahu Akbar. Masih terngiang di telinga ketika kami telah tiba di Madinah di subuh hari, kemudian kami menaiki bis menuju hotel dari bandara, sang Ustadz mengatakan di dalam bis, bahwa kami semua adalah orang-orang terpilih oleh Allah swt untuk datang ke tanah suci-Nya. Semua orang dalam bis menangis karenanya dan uraian lanjutan dari sang ustadz, bahwa banyak orang yang lebih kaya secara materi tetapi mereka belum ada niatan untuk pergi ke tanah suci, namun boleh jadi saya lah yang paling menangis baik dari mata maupun dari hati. Tetapi saya pun harus tersadar dengan hal itu, jangan sampai bahwa itu menjadi sesuatu yang menjadikannya rasa sombong dalam hati dan tindakan yang akan melunturkan pahala ibadah selama berada di sana. Astaghfirullahal'adzim.
Berdasarkan pengalaman saya dan istri saya, bagi semua kaum muslimin jangan berkecil hati dengan materi yang telah Allah swt berikan kepada kita, yang seolah tidak akan mampu membawa kita, impian kita, untuk menginjakan kaki di tanah suci-Nya. Allah Maha Besar, Maha Kuasa, Yang mengatur kehidupan kita, boleh jadi kita bisa berangkat ke tanah suci dengan jalan yang tidak terduga bagi kita. Yang terpenting adalah bersyukur dengan apa yang Allah swt telah berikan dan selalu berusaha untuk selalu berada dalam ridlo-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar