Kamis, 19 Juni 2014

Pecah kongsi gara-gara Pilpres

Lama kami tidak bertemu hingga acara training kemarin. Sewaktu sesi istirahat, kami sempat ngobrol ngaler-ngidul (sunda, artinya kesana kemari), sampai beliau tanya, "Pak, kita pilih siapa untuk pilpres?", agak kaget juga ditanya seperti itu. Untuk menghormatinya saya pun menjawab pertanyaan itu dengan diplomatis, "masih melihat-lihat, nantilah keputusannya di TPS" (he-he...kayak pak sultan yogya!). Tapi teman ini, seperti yang saya duga karena latar belakangnya, dia bilang,"klo saya pilih Jokowi. soalnya orangnya ....... (gini-gini dan gitu-gitu!)" saya pun hanya manggut-manggut tanpa pegang jenggot yang sedikit ini. dia pun masih melanjutkan bicaranya, "tapi suami saya, pilih Prabowo. katanya cocok untuk jadi pemimpin" sambil ketawa-ketiwi, mengiringi kekagetan saya! wong, gimana tidak kaget! saya sendiri tidak terlalu mengenal suaminya, tapi dari, sekali lagi, latar belakangnya saya menyangka bahwa kedua-duanya akan pilih jokowi....eh...ternyata suami istri beda!

Boleh jagi kasus seperti cerita yang saya alami akan banyak terjadi! suami istri, yang istilah basa sunda nya mah sudah sasumur dan sakasur (satu sumur dan satu kasur) ternyata untuk pastisipasi politik mempunyai pilihan masing-masing! apakah mereka ribut ketika proses menuju hari H, pasca hari H dan pasca penetapan Presiden terpilih. ya...mungkin saja, hanya semoga tidak sampai piring menjadi piring terbang dan pecah berantakan baik dalam arti sebenarnya maupun arti yang lebih luas!

Masya! Presiden yang terpilih enak-enak menikmati amanahnya, sang suami-istri menjadi pecah kongsi menjadi mantan suami dan mantan istri! hadeuh......hancurlah dunia!

Tidak ada komentar: