Minggu, 17 April 2016

Allah dan Games..


Bagaimana hari Minggunya bapak dan Ibu ?semoga bisa dimanfaatkan secara optimal dengan anak anak ya .
Dua hari yang lalu seorang ibu muda yang bekerja di sebuah salon yang kerap saya kunjungi bercerita pada saya sambil menuangkan shampoo dikepala saya.”Bu masak anak saya bu lagi main games yang sudah saya donlot,eh tiba tiba anak saya teriak sama saya :”Bu kok ada gambar kayak gini?”. Saya lari bu ambil hape ditangannya dan saya kaget setengah mati ternyata tiba tiba muncul gambar yang jelek itu loh bu. Saya otomatis bilang :”Loh abaang!,kok lihat gambar yang kayak gini sih?”.
Kemudian dia menjelaskan kepada saya bagaimana anaknya membela diri bahwa dia tidak tahu kok ada gambar itu. Kemudian ibu muda ini mengatakan pada anaknya lain kali gak boleh lihat dan kalau ada lagi kasih tahu ibu, bapak atau pembantu. Anaknya langsung menyergah penjelasan dan perintah ibunya dan bertanya:”Emangnya kenapa gak boleh bu?”.
Ibu ini menjelaskan bahwa sesungguhnya dia bingung dan gak tahu harus jawab apa. Jadi dia jawab saja, bahwa hal seperti itu tidak baik dilihat sama anak anak, gak pantes. Anaknya yang saya perkirakan pintar itu, balik bertanya : Gak Pantesnya kenapa?. Ibunya menjawab :Gak pantes aja.” Benar gak bu ?” tanyanya pada saya, mengakhiri kisahnya.
Saya dengan cepat menjawab :”Kamu harusnya menambahkan sedikit lagi keteranganmu dengan kata:” Gak boleh menurut Allah kita menggunakan mata kita untuk melihat hal hal seperti itu!”. Tanpa saya duga ibu ini bertanya balik pada saya :”Kalau anak saya nanya tentang Allah, jawabnya gimana bu?”.
“Jdaaarrrr!” pertanyaannya membuat saya lagsung terdiam, bukan karena saya tidak tahu apa jawabannya, tapi pertanyaan itu menghenyakkan saya pada sebuah kesadaran lain :”Iya yah, bagaimana anak ini dan anak anak lainnya akan takut pada larangan Allah ya, kalau Allah saja dia atau mereka tidak mengenalNya ?”. Kapan orang tuanya sempat memperkenalkan Allah pada anak anak mereka?. Kalau pun sempat, dalam waktu yang pendek dan tergesa gesa, gambaran Allah yang bagaimana yang tersampaikan dan yang kemudian disimpan sebagai kefahaman oleh anaknya?’.
Dengan penuh kesadaran,setelah diam untuk beberapa saat saya melanjutkan percakapan :”Iya ya Min, bagaimana anakmu takut sama Allah, kenal saja tidak..”Hmm iya bu. Anak saya suka nanya, saya gak tahu bagimana jawabnya.
Mengenalkan Allah secara Konkrit.
Anak anak yang berusia dibawah 7 tahun masih berfikir konkrit karena syaraf syaraf diotak mereka belum sempurna bersambungan. Tapi bukannya dengan begitu Allah tidak diperkenalkan pada anak. Mulailah saya berbagi dengan Min, dan siapa tahu ada gunanya bagi anda, bagaimana dia bisa memperkenalkan Allah pada anaknya secara konkrit.
1. Mulailah dengan dirinya .
Ceritakan bahwa semua manusia adalah hasil ciptaan Allah. Allah Maha Kuasa dalam menciptakan sesuatu. Misalnya mata. Minta anak menatap kita lalu menatap dirinya sendiri di depan kaca . Katakan padanya: Allah menciptakan mata mama dan matamu, bayangkan kalau kita tidak dikasih penglihatan apa yang akan terjadi ?.Minta dia memicingkan matanya, atau kita tutup dengan tangan kita. Tanyakan apakah kamu kenal bagaimana wajah mama?. Apakah kau kenal bagaimana wajahmu?
Simpulkan bagaimana besarnya dan penuh kasih sayang nya Allah memberikan kita mata untuk melihat dan memandang, kuping untuk mendengar, lidah untuk mengecap dan organ organ tubuh lainnya. Pada lain kesempatan ciptakan lagi cara untuk mengenali kebesaran Allah dalam menciptakan organ tubuh dan fungsinya dalam kehidupan.
2. Membandingkan ciptaan Allah dan ciptaan manusia.
Hidung buatan siapa, kalau kursi? Mobil ciptaan siapa, pohon? d
dstnya..
3. Mengamati alam sekitar.
Bawalah sebuah kantong plastik dan ajaklah anak kehalaman depan, belakang atau samping rumah dimana ada berbagai jenis tanaman,walau didalam pot. Berceritalah lebih dahulu bahwa Allah menciptakan berbagai tumbuh2an di seluruh dunia. Dihalaman rumah, di sekolah, di hutan di gunung dsbnya. Tanaman2 ini tak terhitung jumlahnya. Sekarang yuk kita ambil contoh contoh daun ini. Lalu kita ajarkan bagaimana anak meminta izin pada pohon ciptaan Allah untuk minta selembar daunnya.Daun daun tersebut anda kumpulkan dalam kantong plastik, kemudian bawa masuk kedalam rumah dan beberkan di lantai. Minta anak untuk memperhatikan bahwa dari :segi betuk, warna, bahkan tulang tulang daun tersebut berbeda, ada yang bertemu ada yang tidak. Siapa yang menciptakan semua ini?..
Kalau anak sudah lebih besar dari 7 tahun anda bisa menceritakan proses tumbuhnya bunga dan buah..
Banyak sekali dialam sekitar rumah yang bisa anda gunakan untuk menceritakan Kebesaran Allah pada anak . Apalagi kalau sempat mengikuti proses ulat menjadi kupu kupu…
Berbaring dihalaman dan memandang bintang malam hari lalu menggunakan buku atau internet untuk melengkapi pemahaman mereka, merupakan keasyikan sendiri.
Ini semua untuk anak anak, bagi yang remaja tentu anda harus berbekal ilmu dan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Anda dulu membaca buku, mereka sekarang langsung bertanya: OK Google!, dan dapat apa yang mereka mau.
Sambil menikmati proses “facial” yang sangat jarang/ sempat saya lakukan, saya menyadari sepenuhnya betapa banyak orang tua yang tidak mampu menyampaikan ayat ayat Allah guna membatasi dan melarang anak anak mereka untuk melihat yang tidak patut yang dikaitkan dengan keharusan bagi seorang mukmin atau mukminat untuk menahan pandangan dan menjaga kemaluan mereka ( An Nur :30 & 31), karena memang sejak kecil tak sempat mengenalkan Allah pada anak anaknya.
Kini anak tersebut tak terasa, beranjak atau sudah remaja.Ia memiliki nyaris segalanya : Rumah wifi,TV berbayar, Games tersedia, HP canggih ditangan.Kalaupun hanya sekelas anaknya Min, kan bisa pinjam Hape ibu dan bapak atau dengan uang Rp.3000 – 5000 bisa menikmati apa saja di Warnet, dari games sampai internet P. iya khan?.
Dari cerita singkat ini, saya harapkan kita tersadar, semua berpulang pada kita: Orang tua.
Semoga gak banyak banget bolong bolongnya.
Elly Risman
Bekasi 17 April 2016.
Bila dirasa tulisan ini ada manfaatnya,silahkan share!. Gak perlu minta izin asal sebut sumbernya .

sumber : https://www.facebook.com/groups/1657787804476058/permalink/1701458816775623/?pnref=story

Tidak ada komentar: