Minggu, 24 April 2016

SUBHANALLAH...! PUTRI USTADZ YUSUF MANSUR MIMPI BERTEMU RASULULLAH, SEPERTI INI KISAH LENGKAPNYA


Ustadz Yusuf Mansur menceritakan bahwa putrinya yang bernama Wirda Salamah Ulya pernah bermimpi bertemu Rasulullah, dalam mimpinya Wirda di tanya tentang hafalan Al-Qur’an serta diajak Sholat dirumah Rasulullah. Peristiwa langka ini membuat Ustadz Yusuf terkejut bercampur bahagia.

Berikut ini cerita Wirda bermimpi Rasulullah yang telah ditulis di website yusufmansur. com

Malam sebelom Wirda mimpi ketemu Rasul, kami bercanda-canda di meja makan. Waktu itu Wirda baru 7 th.. Mamahnya wirda, Maemunah, ngasih tau saya, “Pah, Kakak dah hafal Yaasiin sampai Innamaa amruhu loh…”.

Saya terkejut puas. Putrikuuuu… 7 tahun… tapi telah hafal Yaasiin sampai innamaa amruhuu… “Masa sih…? ” tanya saya.

Wirda dan Mamahnya juga dua-duanya tersenyum. Lantas Wirda saya suruh baca. Mulailah Wirda baca. Saat Wirda mulai baca, menetes air mata saya. Bapak mana yang ngga terharu. Putrinya hafal Yaasiin!

“… Yaasiin Innamaa amruhuu idzaa arooda syai-an ay yaquula lahuu kun fayakuun. ” Begitu Wirda baca.

Saya yang lagi terharu, eh koq simak Wirda sama mamahnya senyum-senyum. Saya baru sadar sesuatu. Apa itu?

Mereka Sedang bercanda dengan saya.

Ya, Wirda dan mamahnya bercanda. Bukannya Wirda hafal utuh satu Yaasiin. Tetapi benar-benar Yaasiin Innamaa amruhu… Itu “hanya” ayat pertama serta ayat 82. (Yaasiin 83 ayat). “Wuah.. Papah dikerjain nih.. tapi Papah suka.. 2 ayat juga, Qur’an. ”

Istri saya senyum-senyum lagi. “Saya duluan Pah yang dikerjain Wirda. “Mah, Mamah, Kakak udah hafal Yaasiin sampai Innamaa amruhuu…”

Kemudian, Wirda bilang sama saya, “Boleh ngga Pah, ngafalnya satu juz saja? Atau 15 juz dah. Ngga usah 30 juz…? ”

“Kenapa…? ”

“Berat. Sulit. ”

Sebagai ayah, saya mencoba bijak. Serta ini sekaligus saya coba jadi ciri-ciri saya, memudahkan.

“Boleh Kak…” ucap saya.

Lalu, malam itu, sekitar jam 9 malam, Wirda kecil, My Little Princess, tidur di kamarnya. Serta peristiwa itu pun terjadi.

Sekitar jam 2 awal hari Wirda masuk kamar saya. Bangunin saya sembari terisak. “Pah… Pah… Kakak dimarahin…”

Saya bingung… “Siapa Kak yang marahin…? ”

Saya ngga ngerti, siapa yang malem-malem begini geramin…? Dimarahin siapa…?

“Rasulullah…”, kata Wirda.

Saya mencoba mulai menebak… Subhaanallaah nih jika bener Wirda mimpi Rasul.

Saya lanjutin nanya, “Rasul koq marahin Kakak…? Kenapa…? ”

“Kakak ditanya, kenapa cuma ingin ngafal 1 juz? 15 juz? Kenapa ngga semua


aja? 30 juz? ” kata Wirda sambil nangis.

Saya tertegun saat itu.

MasyaAllah, malamnya Wirda bercanda-canda dengan saya, eh Rasul datangin Wirda dalam mimpinya…

Wirda ngajak saya ke kamarnya. Dia nunjukin kertas. Berisi syair. “Dari Rasul…”, katanya. “Tapi jangan diberi tau yang lain…”

Saya kembali tertegun. Subhaanallaah…

Wirda kemudian berkata, “Kakak meniatkan serta berjanji ngafal Qur’an sampai 30 juz. ”

Ya. Wirda bukannya dimarahin, namun di tanya sama Rasul.

Saya waktu itu bertanya ke Wirda, mengenai bagaimana Rasul, bagaimana rumahnya? Lantaran Wirda katakan, di ajak shalat sama Rasul di tempat tinggalnya.

Saya geleng-geleng kepala. Luar biasa. Subhaanallaah… Di ajak shalat. Makmunan imaman sama Rasulullaah.

Beberapa tahun lalu, Wirda memperoleh hadiah dari Allah.

Hadiah yang dimaksud yaitu umrah … Pergilah ke Madinah. Ke kota Rasul.

Wirda menaruh pertanyaan, kemana serta dimana tempat tinggal yang dia lihat, serta dia masukin? Lah memang telah ngga ada.

Wirda juga mencari jawaban, kemana sungai yang dia simak, pohon buah yang dia simak? Ya juga ngga ada.

Terlebih pohon buahnya, buah mangga. Wirda waktu di mimpi lihat pohon mangga, yang buahnya telah dalam kondisi terkupas kulitnya.

Pertanyaan itu rupanya dia taruh. Dia ikutin ziarah ke makam nabi, shalat di Nabawi, ke Roudhoh…

Hingga saya kehadiran Dr. Syafiq. Asal Jember, sebagai ahlul Madinah. Relasinya begitu luas.

Dr. Syafiq ini bahkan pengisi nada di CD-CD histori Makkah, Madinah, yang diterbitkan Saudi sana. Berikut alih bahasanya.

Kemudian terbersitlah ajakan ngajak anak-anak, termasuk juga Wirda, ke musium Madinah. Ini rute yang ngga umum untuk jamaah umroh. Ke manakah itu?

Kami pergi ke Musium Nabawi. Sampai disana, Wirda memekik… “Pah….!!! ”

“Pah…! Lihat… Ini tempat tinggalnya Rasul…! ”. Benar, ada tiruan rumahnya Rasul. Wirda nunjuk-nunjuk ke tiruan itu.

“Persis yang kakak simak serta kaka masuk…”. Saya simak matanya berbinar, serta seperti ingin nangis. Dr. Syafiq lalu bercerita.

Menceritakan satu untuk satu apa yang ada di musium Madinah tersebut…

Alhamdulillaah… Demikian dulu… Mohon doanya buat Wirda serta 4 adiknya yang lain. Saya doakan buat semuanya juga.

Saya doain seluruhnya dapat rajin shalawat, agar dapat ke Masjid Nabawi, ziarah ke makam Rasul, serta shalat disana, khushushon di Roudhoh.

Saya doain juga supaya dapat miliki anak-anak penghafal Qur’an. Bahkan juga diri kita semuanya, dapat ngafal Qur’an. Di tengah kesibukan serta profesi.

Salam hormat,

(http://www.kabar-gembira.com/2016/04/subhanallah-putri-ustadz-yusuf-mansur.html?spref=fb)

Tidak ada komentar: