Selasa, 11 Oktober 2016

Yang terlewatkan selama ini. Ikon Makassar!

Setelah seperempat abad di Sulawesi Selatan ini, karena pekerjaan sudah seluruh kabupaten dan kota sudah pernah disinggahi atau minimal dilewati.  Anda mungkin akan mengira saya tukang jalan, senang jalan keluar rumah.  Senang, senang sih…lihat daerah yang baru dan menambah pengalaman yang baru. Tetapi sebenarnya saya boleh dibilang orang rumahan, artinya klo sudah di rumah klo tidak ada keperluan penting sekali saya lebih senang di rumah saja, hingga kadang kalau sudah keluar rumah untuk keliling di sekitar kota suka terkaget-kaget karena pembangunan yang ada di kota tidak pernah saya ikuti. Jadi suka heran sendiri, loh kenapa sudah ada gedung ini di sini, ada keramaian di sana, jalan yang sudah lebar di sono dan lain sebagainya.
Yang parahnya adalah kadang itu berhubungan dengan ikon-ikon baru yang ada di Makassar, lebih parahnya lagiter kadang orang yang jauh-jauh datang ke sini (baca : Makassar) hanya untuk mengunjungi tempat-tempat yang menggelegar namanya ke mana-mana itu.  Pernah keluarga saya dari Jawa datang ke sini, hanya untuk mengunjungi Tran Studio Makassar sebelum adanya Tran Studio Bandung.  Adik saya dengan teman-teman kerjanya di Purwakarta sana (dekat Jakarta) datang hari sabtu ke Makassar dan pulang hari minggu, hanya ingin main Golf di Padi Valley  Golf di Gowa sana, yang konon terbaik se asia. Aduh!!!
Sampai saat ini pun, saya tidak pernah menginjakkan kaki di Trans Studio Makassar, jadi saya pun tidak bisa cerita kalau anda bertanya apa yang ada di dalamnya, kalau anda ngotot paling saya suruh anak saya yang menceritakannya.  Tapi Alhamdulillah, kalau Trans Studio Bandung saya sudah pernah datang ke sana, itu pun ketika kami sekeluarga mudik dan diajak Adik untuk berkunjung ke sana.
Ketidak tahuan saya akan sesuatu yang ada di sekitar saya, rupanya dijawab Allah dengan mengizinkan saya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menjadi perbincangan orang.  Kemarin saya diajak teman untuk melihat lokasi tanah kapling yang dia beli melalui perantaraan saya (makelar nih yeee…) di daerah Gowa sana arah Malino.  Setelah selesai melihat-lihat kami pun meluncur mengarah kembali ke asal datang.  Tetapi karena seperti diniatkan kami berhenti makan di warung makan sederhana yang menyediakan konro dan coto dengan daging Kuda (Heeeee…..).  Sebagai penikmat makanan bukan sebagai Master Chef baru kali ini saya bisa membedakan rasa dari Konro Kuda dan Coto Kuda hhhhmmmmm…maknyoussss!


Selesai makan, saya berfikir kami akan ke kantor Penjual Tanah Kapling untuk membicarakan membuat pondasi keliling dan ke Notaris untuk menanyakan pembuatan sertifikat tanah yang lelet tidak jadi-jadi padahal sudah 4 tahunan (gggrrrrrkhhh, ekspresi ngambek!), tapi ternyata tidak, teman yang datang jauh-jauh ini ingin melihat bendungan Bili-bili dimana dulu dia sempat memancing dan menikmati panorama bendungan itu.  Ternyata setelah berkeliling-keliling akhirnya kami menemukan tempat itu dan menikmati pesona pemandangan yang ada dengan berfoto bersama walau cuaca sedang mendung. Sebenarnya waktu sudah mengarah ke jam tutup kantor dan itu sudah saya dan teman yang lain ingatkan tapi sang teman yang punya hajat tidak memperdulikannya. Beliau ingin bernosnalgila dulue. Ini menjadi berkah pula bagi saya karena saya tahu selama ini ada bendungan Bili-bili tetapi tidak tahu seluk beluk yang lebih detailnya lagi.
Setelah puas, kami jalan menuju Makassar dari arah yang berbeda ketika kami pergi.  Ketika kami pergi jalur yang kami pakai jalur Hernasting baru-samata-pasar burung-burung-bili-bili, tetapi karena acara nostalgila tadi pulangnya kami dari bili-bili menuju jalan lama menuju Sunggu Minasa, tetapi karena berfikir untuk menghindari kemacetan saya alihkan di depan Kampus Fakultas Teknik UNHAS (bekas pabrik kertas gowa) belok kanan yang nantinya tembus ke jln Hertasning Baru.  Di jalan pintas ini sang teman yang punya hajat ingin melihat-lihat lapangan golf yang jadi perbincangan orang selama ini, saya bilang terlalu jauh mutarnya lagi.  Tapi dia bilang tidak apa-apa, supaya puas jauh-jauh ke Makassar bisa melihat semuanya. Di papan reklame tertulis 20 menit waktu yang dibutuhkan untuk menuju tempat itu. Glek!!!
Tapi akhirnya saya pun bersyukur pula karena saya bisa melihat dan menikmati pesona  tempat yang khusus di datangi adik saya dan teman-teman kantornya di jawa sana hanya untuk main Golf.  Dan saya dengar bahwa konsep dari lapangan golf ini nantinya dirangkaikan dengan perumahan eksklusif dan mall di dalamnya. Apalagi kontur dari lahan yang ada sepertinya sangat lengkap untuk sebuah desain yang akan sangat indah, ada bukit, danau (konon alami) dan area datarnya.


Memang luar biasa, kami nikmati pemandangan dan suasana sambil duduk-duduk ditemani juice dan kopi hitam serta obrolan ngalor ngidul hingga menjelang cahaya alam terus meredup.  Kami pun cabut menuju Makassar.  Sebelum saya turun di rumah, kami santap dulu Kepala Ikan Bakar dan Sop Saudara yang asli orang pangkep pemiliknya he-he…..

Makasih…..Alhamdulillah!!!



Tidak ada komentar: