oleh Hilmi Firdausi
Ceritanya ada orang panik,
Lihat ummat Islam begitu solid,
Dia tidak percaya, tidak menduga,
Ummat Islam Indonesia begitu militan membela agamanya.
Ceritanya ada orang panik,
Lihat ummat Islam begitu solid,
Dia tidak percaya, tidak menduga,
Ummat Islam Indonesia begitu militan membela agamanya.
Berbagai cara dilakukan oleh si Panik,
Dari menuduh ummat bayaran,
Sampai menghembuskan isu sektarian,
"Ayo jangan ke Arab-araban", kita ini Indonesia. Si panik lupa, agama mayoritas penduduk negeri ini turun di Arab.
Sebenarnya si Panik bukan anti Arab,
Toh si Panik pun suka plesiran ke Dubai,
Nonton F1 di Bahrain,
Bahkan mungkin nanti akan berbondong-bondong nonton Piala Dunia di Qatar.
Si panik itu sesungguhnya anti Islam, benci Islam, kenapa...karena mereka tidak mau "kenikmatan dunia" mereka dibatasi oleh syariat Islam. Mereka yang terbiasa dan suka menikmati aurat wanita, tidak suka kalau Islam mensyariatkan wanita berhijab sempurna. Mereka yang suka bermaksiat, pergi ke tempat-tempat maksiat, menonton pertunjukan maksiat, tidak ridho kalau kegiatan mereka nantinya ditiadakan. Dan masih banyak lagi ketidaksukaan mereka dengan Islam, karena si Panik yang cinta gemerlap dunia sangat bertentangan dengan Islam yang berorientasikan akhirat.
Si panik coba cari pendukung,
Dia giring orang-orang yang lemah imannya untuk mendukung...
Dia ajak muslim yang cuek dengan agama ikut bergabung...
Dia undang para selebritas untuk menggalang opini yang sama...
Tapi eh tapi, si Panik kembali gelagapan...
Para pembela Islam terlalu militan...
Ada Perusahaan membela si Panik dibuat bangkrut, produknya mati di pasaran.
Ada selebriti ketakutan minta maaf atas pernyataan "bodoh"nya.
Si panik kemarin kembali berulah...
Pendukung ulama difitnah bayaran...
Padahal amplop undangan yang dibagikan...
Dasar panik, segala cara dilakukan...malah membuat bodoh dan bohongnya makin kelihatan.
Mungkin si Panik masih optimis,
Mereka ingat beberapa tahun lalu berhasil menggiring opini publik, hingga jagoan mereka pun bisa naik...Eiiittt, itu dulu...ummat Islam masih "bobo cantik", beda dengan sekarang...jangankan muslim cyber army, tidak perlu anggota FPI, emak-emak berdasterpun ikut berjuang membela agamanya lewat dunia maya. Seluruh elemen muslim (sejati) dari atas hingga bawah bersatu padu membuat opini sendiri...opini kebenaran, opini bahwa Islam itu besar, ummat Islam itu kuat, ummat Islam itu cerdas, ummat Islam itu cinta Al-Qur'an, cinta ulama yang hanif di negeri ini...
Sudahlah...tak perlu panikmu membabi buta, Islam tak perlu kalian takutkan,
Islam itu indah, sejuk, damai, merangkul saudara-saudara bahkan yang tidak seiman.
Kami hanya bergerak jika pembenci Islam sudah keterlaluan, kalau kehormatan agama kami dipermainkan, kalau Al-Qur'an kami dinistakan, kalau ulama panutan kami dikriminalisasi...
Jika anda mau damai, berhentilah menyerang kami, menyakiti kami...yuuk kita hidup rukun di NKRI...ingat, muslim itu seperti lebah, hidupnya bermanfaat, diam jika tidak diganggu...TAPI, jika ada yang mengusik, kami akan berikan sengatan terkuat !!! Camkan itu !
Kajian Hilmiyah
IG/Twitter : @hilmi28
(Abu Humam shared Hilmi Firdausi's post)
Dari menuduh ummat bayaran,
Sampai menghembuskan isu sektarian,
"Ayo jangan ke Arab-araban", kita ini Indonesia. Si panik lupa, agama mayoritas penduduk negeri ini turun di Arab.
Sebenarnya si Panik bukan anti Arab,
Toh si Panik pun suka plesiran ke Dubai,
Nonton F1 di Bahrain,
Bahkan mungkin nanti akan berbondong-bondong nonton Piala Dunia di Qatar.
Si panik itu sesungguhnya anti Islam, benci Islam, kenapa...karena mereka tidak mau "kenikmatan dunia" mereka dibatasi oleh syariat Islam. Mereka yang terbiasa dan suka menikmati aurat wanita, tidak suka kalau Islam mensyariatkan wanita berhijab sempurna. Mereka yang suka bermaksiat, pergi ke tempat-tempat maksiat, menonton pertunjukan maksiat, tidak ridho kalau kegiatan mereka nantinya ditiadakan. Dan masih banyak lagi ketidaksukaan mereka dengan Islam, karena si Panik yang cinta gemerlap dunia sangat bertentangan dengan Islam yang berorientasikan akhirat.
Si panik coba cari pendukung,
Dia giring orang-orang yang lemah imannya untuk mendukung...
Dia ajak muslim yang cuek dengan agama ikut bergabung...
Dia undang para selebritas untuk menggalang opini yang sama...
Tapi eh tapi, si Panik kembali gelagapan...
Para pembela Islam terlalu militan...
Ada Perusahaan membela si Panik dibuat bangkrut, produknya mati di pasaran.
Ada selebriti ketakutan minta maaf atas pernyataan "bodoh"nya.
Si panik kemarin kembali berulah...
Pendukung ulama difitnah bayaran...
Padahal amplop undangan yang dibagikan...
Dasar panik, segala cara dilakukan...malah membuat bodoh dan bohongnya makin kelihatan.
Mungkin si Panik masih optimis,
Mereka ingat beberapa tahun lalu berhasil menggiring opini publik, hingga jagoan mereka pun bisa naik...Eiiittt, itu dulu...ummat Islam masih "bobo cantik", beda dengan sekarang...jangankan muslim cyber army, tidak perlu anggota FPI, emak-emak berdasterpun ikut berjuang membela agamanya lewat dunia maya. Seluruh elemen muslim (sejati) dari atas hingga bawah bersatu padu membuat opini sendiri...opini kebenaran, opini bahwa Islam itu besar, ummat Islam itu kuat, ummat Islam itu cerdas, ummat Islam itu cinta Al-Qur'an, cinta ulama yang hanif di negeri ini...
Sudahlah...tak perlu panikmu membabi buta, Islam tak perlu kalian takutkan,
Islam itu indah, sejuk, damai, merangkul saudara-saudara bahkan yang tidak seiman.
Kami hanya bergerak jika pembenci Islam sudah keterlaluan, kalau kehormatan agama kami dipermainkan, kalau Al-Qur'an kami dinistakan, kalau ulama panutan kami dikriminalisasi...
Jika anda mau damai, berhentilah menyerang kami, menyakiti kami...yuuk kita hidup rukun di NKRI...ingat, muslim itu seperti lebah, hidupnya bermanfaat, diam jika tidak diganggu...TAPI, jika ada yang mengusik, kami akan berikan sengatan terkuat !!! Camkan itu !
Kajian Hilmiyah
IG/Twitter : @hilmi28
(Abu Humam shared Hilmi Firdausi's post)