Kamis, 25 Mei 2017

Puisi yang menghebohkan! (setidaknya untuk Indonesia)

Yang tambah heboh, selain isi dari puisi tersebut, yang konon buatan Denny JA, dibawakan oleh Panglina TNI, Jendral Gatot di Rapimnas partai golkar di kalimantan.  Awalnya entah kenapa pak Jendral membacakan puisi itu. (sebenarnya apa salahnya orang baca puisi, tapi memang isinya yang bikin merinding bulukuduk saya he-he...) Tapi kemudian saya baru ngeh, ketika kapuspen TNI menjawab pertanyaan wawancara di TV One, bahwa puisi itu merupakan peringatan bagi kita bangsa indonesia akan akibat dari migrasi dari penduduk yang mengakibatkan pribumi terpinggirkan (kalimat pastinya tidak seperti itu, tapi intinya yaa  seperti itu), sambil memberikan contoh, bagaimana kaum asli amerika, indian, terpinggirkan, begitu juga aborigin di Australia dan contoh yang lebih dekat lagi adalah Singapura.

Saya, tampilkan puisi itu dari account AA Gym di Fb. (mungkin para pemirsa sudah pernah membacanya di tempat lain)


KH. Abdullah Gymnastiar
Ini Puisi Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Rapimnas Golkar

Jaka pemimpin demonstran
Aksinya picu kerusuhan
Harus didalami lagi dan lagi

Apakah ia bagian konspirasi?
Apakah ini awal dari makar?
Jangan sampai aksi membesar?
Mengapa pula isu agama
Dijadikan isu bersama?
Mengapa pula ulama?
Menjadi inspirasi mereka?

Dua jam lamanya
Jaka diwawancara

Kini terpana pak polisi
Direnungkannya lagi dan lagi
Terngiang ucapan Jaka

Kami tak punya sawah
Hanya punya kata
Kami tak punya senjata
Hanya punya suara

Kami tak tamat SMA
Hanya mengerti agama
Tak kenal kami penguasa
Hanya kenal para ulama

Kami tak mengerti
Apa sesungguhnya terjadi
Desa semakin kaya
Tapi semakin banyak saja
Yang BUKAN KAMI PUNYA

Kami hanya kerja
Tapi mengapa semakin susah?
Kami tak boleh diam
Kami harus melawan
Bukan untuk kami
Tapi untuk anak anak kami

Pulanglah itu si Jaka
Interogasi cukup sudah
Kini petinggi polisi sendiri
Di hatinya ada yang sepi
Dilihatnya itu burung garuda
Menempel di dinding dengan gagah
Dilihatnya sila ke lima
Keadian sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Kini menangis itu polisi
Cegugukan tiada henti
Dari mulut burung garuda
Terdengar merdu suara
Lagu Leo kristi yang indah
Salam dari Desa
Terdengar nada:
"Katakan padanya padi telah kembang
Tapi BUKAN KAMI PUNYA"

Mei 2017


====

Akhir-akhir ini banyak coretan-coretan yang sifatnya untuk menyadarkan kita akan keberadaan kita sebagai bangsa Indonesia dari kehilangan "segalanya"....  Berikutnya saya usahakan tampilkan coretan-coretan itu!

Tidak ada komentar: