Senin, 24 November 2014

25 November, sebagai hari GURU!

Katanya hari ini adalah Hari Guru! Ternyata ada juga hari guru, berarti selama ini saya Kupeng = kurang pengetahuan, mungkin juga Kuper = kurang pergaulan sehingga tidak tahu hari-hari yang ditetapkan sebagai hari istimewa, terutama hari guru ini. Tapi kok, biasa-biasa saja ya..., tidak heboh, atau bagaimana gitu! padahal Guru kan sebuah sosok yang menjadikan seorang menjadi seseorang, apa pun itu.

Guru, menurut peristilah bahasa sunda artinya yang di Gugu dan yang di tiRu. di Gugu artinya semua ucapannya akan dipatuhi oleh siswa. dan semua perilakunya akan di tiRu oleh siswa. oleh sebab itu tentunya sang Guru adalah harusnya sosok yang menjadi pusat atau sentral kebaikan dan kebenaran bagi siswanya dalam mengantar ke kehidupan selanjutnya. Kalau Guru tidak seperti itu, artinya tidak mencontohkan sebagai sosok yang baik, baik dalam pengetahuan maupun perilaku, yaaa.....gampang saja bahwa yang begitu adalah oknum! he-he...hiks!

Tadi, saya melihat dan membaca artikel tentang bagaimana seorang buruh yang terbaring lemah di rumah sakit karena terkena kekerasan yang dilakukan oleh polisi ketika memperjuangkan kenaikan upah minimum. Upah yang akan menghidupi diri dan keluarganya, hidup layak sebagai seorang manusia. di sisi lain pun, yaitu pemerintah selalu berusaha berunding dengan pihak buruh, pengusaha untuk membuat aturan patokan upah minimum per daerah, sehingga akan memuaskan semua pihak, yang intinya buruh dengan keluarganya hidup layak (bukan mewah) dan pengusaha pun berusaha menguntungkan dan pemerintah pun dapat manfaat dari semuanya.

Sayang, sampai sejauh ini nasib guru, belumlah seperti buruh yang setiap tahun mendapatkan perhatian. padahal gurulah yang mencetak semua sosok, baik buruh, pengusaha maupun pejabat pemerintah. entah itu guru yang sudah pns apalagi yang hororer eh...honorer. tapi guru tidaklah seperti buruh yang bisa demo seperti buruh-buruh itu (mungkin sekali-sekali pernah lewat organisasi guru!). karena nyawa guru ada dalam genggaman tangan yang kuasa! hiks....tapi guru tetaplah enjoy dengan kondisi seperti itu, karena guru mempunyai nilai lebih dari sekedar bicara doit. untuk itulah guru dikenal dengan pahlawan tanpa tanda jasa! atau dalam presfektif ukhrowi, guru adalah sosok yang mengejar amal jariah sebagai tabungan di hari kemudian!!

sebagai penutup ada teman yang menginformasikan tagline di media sosial yang berbicara tentang guru : "Para guru dibayar murah padahal membangun karakter masyarakat yang baik, tapi para artis dibayar mahal untuk menghancurkan karakter masyarakat" he-he....yaaaa, tidak semua artis juga berlaku seperti itu, karena ada juga artis yang menghasilkan karya-karya yang mengbangun masyarakat yang baik. dan boleh jadi juga ada guru yang menghancurkan siswanya karena kelakuannya (oknum itu!!!! he-he....)

Selamat hari Guru! Maju terus pendidikan, menjadikan Indonesia sebagai negara yang hueeebaaaaaaattttttttttttttt!!!



======



Mendikbud Anies Baswedan, "Kita harus mengakui bahwa bangsa ini belum menempatkan guru sebagaimana seharusnya. Saya percaya, cara kita memperlakukan guru adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa" Ups, baru ada mentri dikbud bicara seperti ini, padahal beberapa menteri sebelumnya juga seorang bergelar profesor, entah karena sebagai dosen atau menduduki jabatan yang tinggi di PT sebelum menjadi menteri sehingga tidak merasakan sepak terjang Guru! xixixixi.....jadi kalau seperti kata pak menteri dikbud tadi, jangan berharap melihat bangsa ke depan yang hueeebbaaaat, karena memperlakukan Guru yang seadanya!!! untuk itu kita tunggu langkah pak menteri dikbud ini untuk menata masa depan bangsa.


==========

Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001

Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.htm

Tidak ada komentar: