Minggu, 20 Maret 2016

Ali bin Abi Thalib Membolehkan Penguasa Kafir yang Adil, Benarkah?



Seorang netizen bernama M Haris Syah menulis dalam status facebooknya mengutip perkataan Imam Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu yang mana dalam kutipan tersebut membolehkan seorang kafir yang adil untuk menjadi penguasa. Berikut petikan statusnya.

Sayyidina Ali pernah ditanya; mana yang lebih baik? Penguasa muslim yang dzalim atau kafir yang adil? Ali menjawab; kafir yang adil lebih baik.. karena keadilannya bagi kita semua, dan kekafirannya bagi dirinya sendiri.. penguasa muslim yang dzalim, ke-muslim-annya hanya untuk dirinya sendiri dan kedzalimannya merugikan seluruh umat....

Sumber : Syeikh Mufid, Kitab Amali, hlm 310-- Mula Muhammad Shaleh Mazandarani, Syarh Ushul Kafi, jld 9, hlm 383.



Benarkah demikian?

Jangan terkesima dulu. Yang menjadi rujukan orang tersebut adalah syarah dari kitab Ushul al-Kafi, yang merupakan kitab utama haditsnya orang-orang Syi'ah rafidhah. Posisi kitab tersebut sama seperti kitab sahih Bukhori bagi orang-orang Sunni. Nah isi kitab tersebut banyak yang menyimpang bahkan secara aqidah.



Di antara penyimpanan yang fatal mereka mengimani ada versi Qur'an lain. Berikut contohnya:

Dalam kitab al-Kafi karya Muhammad Ya’qub al-Kulaini—yang bagi kaum Syiah kedudukannya seperti kitab Shahih al-Bukhari bagi kaum muslimin—, al-Kulaini meriwayatkan dari jalur Hisyam bin Salim, dari Abu Abdillah Ja’far as-Shadiq, ia berkata,

أَنَّ الْقُرْآنَ الَّذِي جَاءَ بِهِ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ إِلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ سَبْعَةَ عَشَرَ أَلْفِ آَيَةٍ

“Sesungguhnya al-Qur’an yang dibawa oleh Jibril ‘Alaihisslam kepada Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam berjumlah 17.000 ayat.”(Ushul al-Kafi, karya al-Kulaini, Kitab Fadhlul Qur’an, bab “an-Nawadir”,2/134)

Kalo Malaikat Jibril saja berani difitnah sama orang-orang Syi'ah rafidhah, apalagi Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu? [www.tribunislam.com]

Sumber : facebook Yudha Pedyanto


Read more: http://www.tribunislam.com/2016/03/ali-bin-abi-thalib-membolehkan-penguasa-kafir-yang-adil-benarkah.html#ixzz43U47gPb9



Tidak ada komentar: