(status di fb tanggal 15 Maret 2016)
Hiks! Barusan barusan dapat berita duka. Durian pesanan sya tidak lolos di bandara luwuk banggai sulawesi tengah. Memang bukan rizki saya.
He...he....jadi ingat beberapa tahun lalu, ketika saya ke sana bertepatan dgn musim durian. Berniat membawanya ke rumah sebagai oleh2, apalagi orang di rumah semuanya 'pemakan durian'.
Malam hari sebelum hari H, durian gede jenis Gajah yang 3/4 sebanyak 4 buah oleh tuan rumah yg baik hati dikupas durinya hingga menyisakan sesuatu seperti kepala orang yang botak (maaf yang kepalanta botak jangan tersinggung, krn kepala anda masih lebih berharga drpada durian. HIKS). Selanjutnya dimasukkan di dus.
Yang masak, beberapa kiriman tetangga, dibuka dan isinya dimasukkan di termos es yang tutupnya ssya lakban supaya tidak keluar baunya. Termos itu pun sy masukkan di tas pakaian dan rencananya masuk di bagasi peswat bersamaan dus durian. Saya fikir aman. Yang di dus tidak berbau karena masih durian muda.
Di bandara, pas melewati counter cek in, petugas bertanya apa isinya dus. Karena sy orang baik (he..he..Ge eR) sy bilang apa adanya. Petugas pun menolak dus tersebut. Hiks! Yg mengantar ke bandara sudah pulang akhirnya sang durian menjadi Rizki supir taksi di bandara itu yang sempat bercengkrama ketika kami tiba.
Sisi baiknya, yg di termos lolos hingga di bandara Hasanuddin Mks. Di tempat pengambilan barang bagasi beberapa orang ribut, Ada yang bawa durian, baunya cukup menyengat. Ups! Langsung cabut menjauh dr bandara sehingga durian itu tetap menjadi rizko kami.
Tidak sampai sejam, durian ludes berpindah tempat menyisakan biji dan ....terab! Alhamdulillah.
- Terkadang sesuatu yang ada dalam genggaman belum tentu menjadi rizki kita. Tetapi itu akan menjadi rizki kita yang kekal walau tidak kita miliki, kita rasakan, yaitu dengan mensedekahkannya. Smoga.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar