Kan ada pepatah yang mengatakan, "Gara-gara nila setitik, hancurlah susu sebelangga". Inilah pepatah yang menunjukkan kerasnya kehidupan yang di dalamnya ada pro dan kontra, yang kadang untuk suatu urusan akan saling menjatuhkan, bukan saling mendukung dan mencari jalan yang terbaik.
Mungkin karena itulah kita disuruh untuk menjaga diri dari hal-hal yang justru akan menjatuh diri kita kepada kubangan hidup di dunia, hatta jikalau kita sudah menyadari kekeliruan itu. Dalam pandangan manusia kadang nila setitik yang dulu-dulu yang sudah kita insyafi akan menjadi sebesar gajah di depan mata manusia biasa lainnya. Terkadang apa yang kita usahakan sesudahnya tetap tidak membuat keyakinan itu berubah.
Memang manusia tidak ada yang sempurna, apalagi dengan kelemahan-kelemahan yang melekat pada dirinya, rasanya mustahil manusia untuk tidak berbuat kesalahan dan dosa, yang karena juga tidak mungkin bahwa kesalahan dan dosanya hanya setitik. Sehingga ada istilah bahwa manusia yang baik itu adalah manusia yang aibnya tidak terlihat oleh manusia yang lainnya.
Tetapi yang terpenting dari semua itu adalah bahwa kita menyadari akan kealpaan dan kesalahan kita dan kita memohon ampunan kepada Allah swt dan berusaha untuk tidak mengulanginya. Biarlah kalau pun itu menjadi noktah hitam masa lalu kita dalam pandangan manusia lainnya, karena inti dari hidup dan kehidupan itu bukan untuk manusia lain tetapi untuk Allah swt dan akan kembali kepada-Nya.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,
yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
Mereka itulah balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal."
(Al-Quran surat Ali Imran 133-136)
yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
Mereka itulah balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal."
(Al-Quran surat Ali Imran 133-136)
Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar