Rabu, 17 Agustus 2016

Minggu Tertawa Untuk Indonesia


Boleh jadi kita namakan minggu ini adalah minggu ketawa atau minggu tertawa, yang konon menurut para ahli ketawa itu membuat sehat badan kita. Tapi walau pun begitu tertawa janganlah terlalu berlebihan, karena bisa jadi ketika anda tertawa berlebihan dan otot tertawa anda kram, maka mulut anda tidak akan tertutup alias ngangap teyuusss he-he..... Yang kedua adalah sebaiknya sehabis tertawa kita kembalikan nikmat tertawa itu kepada Yang Memberi Kehidupan pada kita, terlepas apakah tertawa karena kita terhibur sesuatu atau apalagi kalau itu sifatnya mentertawakan sesuatu atau orang. Karena kalau tidak begitu disebutkan tertawa justru akan mematikan hati kita.
Kalau kita hitung mundur mulai dari kejadian tadi malam, ketika tim bulutangkis ganda campuran kita menjuarai olimpiade, semua orang senang (terutama untuk penggilan olahraga bulutangkis itu sendiri) dan tertawa karena tradisi emas di olimpiade kembali muncul untuk Indonesia. Kemudian melihat anak-anak kita atau peserta agustusan berlomba meraih yang terbaik, apalagi kalau kita sendiri ikut meramaikan perlombaan itu, rasa senang dan tertawa dirasakan langsung dengan keterlibatan itu.
Belum lagi kita membaca tulisan humor-humor yang berhubungan dengan kemerdekaan yang spontan membuat tertawa kadang sampai terpingkal-pingkal sendirian kayak orang gila. Hingga Doa anggota dewan yang terhormat yang membuat tertawa sebagian orang yang hadir digedung dan yang menonton lewat layar kaca atau media-media sosial, tentunya sampai juga pada tanggapan akan doa tersebut yang membuat kita tertawa. Ada yang menuduh yang membaca doa adalah syeitan (padahal bagaimana mungkin syeitan berdoa kepada Allah swt! he-he...), di pihak lain yang setuju dengan isi doa tersebut menuduh yang tidak setuju dengan doa tersebut adalah syeitan. Ups! he-he....Syeitan jadi tertuduh, entah apakah syeitan sebenarnya yang dari jenis Jin pada kondisi ini juga ikut tertawa, atau sedih! Hiks
Tapi biarlah semua itu berlalu, karena intinya itulah kehidupan. Ada yang tertawa saat ini, mungkin esok lusa kita bersedih, siapa yang tahu kejadian yang akan datang. Yang penting, apapun kondisi kita, tertawa atau sedih, kita tetap dan kembali berada di jalan-Nya. Amin. (wallahu a'lam)

Tidak ada komentar: