Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Quran)?
Dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya).
Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai kerongkongan,
dan kamu ketika itu melihat,
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,
maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),
kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?
Surat Al-Waqi'ah ayat 81-87
Akhir-akhir kita melihat semakin banyak orang yang sombong. tinggi hati, takabur, hanya karena banyaknya harta, banyaknya kendaraan yang dimiliki, banyaknya rumah yang ditinggali, banyaknya anak yang dibanggakan, tingginya jabatan yang diraih, luas dan kuatnya kekuasaan yang digenggam, untuk melawan ketentuan aturan yang seharusnya dilakoni dalam kehidupan di dunia ini. Aturan Allah subhana wa ta'ala, Yang Menjadikannya dia hidup, dia lawan dengan menutup mata dan dengan congkaknya dia takar dengan rasanya.
Yang luar biasa juga, ada orang yang tidak mempunyai seperti yang digambarkan di atas, tetapi dia ikut-ikutan bertingkah seperti orang yang semuanya dia kuasai. Yang satu ini dia ikuti orang yang berada untuk ikut numpang hidup, seolah kalau tanpa dia yang berada dia tidak bisa apa-apa dan tidak bisa hidup.
Kadang persengkongkolan ini menjadikan diri mereka seperti tuhan dan para pengikutnya. Dalam sejarah kehidupan ada yang dinamakan Fir'aun. Yang konon Raja di Raja di Mesir sana, tetapi karena kesombongannya menganggap dirinya tuhan, yang bisa menentukan hidup dan kehidupan seseorang. Bolehlah....dia merasa seperti dengan apa yang ada ditangannya, bahkan ketika seseorang menegurnya dengan keyakinan yang salah itu, lewat utusan Allah subhana wa ta'ala, yaitu nabi Musa dan Harun as. Allah subhana wa ta'ala membiarkannya hingga kematian menjemputnya yang nyata-nyata tidak bisa dia hindari walau dia mengaku sebagai tuhan.
Bagaimana dengan kondisi sekarang, khususnya kita di Indonesia. Berita di medsos, beberapa orang membicarakan tentang akan menembak seseorang dan luar biasanya diamin juga oleh para pengikutnya. Keinginan atau bahkan sudah melakukan aksi itu, seolah dia bersikap sebagai tuhan yang menentukan hidup dan kematian seseorang. Silahkan saja.....jika anda sendiri siap menerima resiko kehidupan, tidak hanya di dunia ini tetapi juga di akherat kelak, karena telah berniat, melakukan untuk membunuh makhluk yang Allah ciptakan. Walau keinginan itu terwujud dengan kematian seseorang karena tanganmu, tetap kamu bukan tuhan, dan tunggu balasannya.
dan kamu ketika itu melihat,
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,
maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),
kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?
Surat Al-Waqi'ah ayat 81-87
Akhir-akhir kita melihat semakin banyak orang yang sombong. tinggi hati, takabur, hanya karena banyaknya harta, banyaknya kendaraan yang dimiliki, banyaknya rumah yang ditinggali, banyaknya anak yang dibanggakan, tingginya jabatan yang diraih, luas dan kuatnya kekuasaan yang digenggam, untuk melawan ketentuan aturan yang seharusnya dilakoni dalam kehidupan di dunia ini. Aturan Allah subhana wa ta'ala, Yang Menjadikannya dia hidup, dia lawan dengan menutup mata dan dengan congkaknya dia takar dengan rasanya.
Yang luar biasa juga, ada orang yang tidak mempunyai seperti yang digambarkan di atas, tetapi dia ikut-ikutan bertingkah seperti orang yang semuanya dia kuasai. Yang satu ini dia ikuti orang yang berada untuk ikut numpang hidup, seolah kalau tanpa dia yang berada dia tidak bisa apa-apa dan tidak bisa hidup.
Kadang persengkongkolan ini menjadikan diri mereka seperti tuhan dan para pengikutnya. Dalam sejarah kehidupan ada yang dinamakan Fir'aun. Yang konon Raja di Raja di Mesir sana, tetapi karena kesombongannya menganggap dirinya tuhan, yang bisa menentukan hidup dan kehidupan seseorang. Bolehlah....dia merasa seperti dengan apa yang ada ditangannya, bahkan ketika seseorang menegurnya dengan keyakinan yang salah itu, lewat utusan Allah subhana wa ta'ala, yaitu nabi Musa dan Harun as. Allah subhana wa ta'ala membiarkannya hingga kematian menjemputnya yang nyata-nyata tidak bisa dia hindari walau dia mengaku sebagai tuhan.
Bagaimana dengan kondisi sekarang, khususnya kita di Indonesia. Berita di medsos, beberapa orang membicarakan tentang akan menembak seseorang dan luar biasanya diamin juga oleh para pengikutnya. Keinginan atau bahkan sudah melakukan aksi itu, seolah dia bersikap sebagai tuhan yang menentukan hidup dan kematian seseorang. Silahkan saja.....jika anda sendiri siap menerima resiko kehidupan, tidak hanya di dunia ini tetapi juga di akherat kelak, karena telah berniat, melakukan untuk membunuh makhluk yang Allah ciptakan. Walau keinginan itu terwujud dengan kematian seseorang karena tanganmu, tetap kamu bukan tuhan, dan tunggu balasannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar