Minggu, 21 September 2014

Ayo Membaca! Dengan membaca kita memdapatkan pengetahuan.

Menonton Mahabarata di antv, membuka kenangan lama ketika saya menemukan komik yang sudah lusuh ketika saya masih di smp, klo tidak salah. menurut bibi saya itu punya ayah saya. komik tentang Mahabarata yang tebal itu pun saya baca hingga selesai. Dengan pengetahuan dari komik lusuh itu membantu saya kalau saya menonton wayang golek baik langsung maupun lewat televisi.

Ceritanya tidak jauh berbeda, walau di wayang golek muncul tokoh punakawan yang memberi warna dalam penampilan wayang golek semalam suntuk. Tokoh Punakawan biasanya muncul dengan hiburannya pada jam-jam ngantuk, yaitu tengah malam sehingga penonton kembali menjadi segar, karena penampilan lucu dari para punakawan.

Membaca sejarah Rasulullah saw secara lengkap kalau tidak salah ketika awal-awal saya kuliah. Membaca nya membasahi rasa dahaga jiwa akan sosok yang menjadi panutan kita semua, umat Islam. Saya merasa pengetahuan akan hal itu menjadi bekal saya memahami point-point berikutnya, hingga muncul isue-isue yang merusak penafsiran yang selama ini saya yakini. Apalagi orang yang mempunyai keyakinan yang berbeda bersikap congkak dengan merasa bahwa hanya dirinyalah yang mengetahui sejarah awal munculnya Islam. Lebih dari itu, penafsiran yang rusak itu menjatuhkan sosok yang menjadi panutan begitu banyak orang ke dasar penistaan yang tidak semestinya.

Hal ini membuat saya mencoba kembali untuk mengorek sejarah secara lebih dalam. Lembar demi lembar saya coba pahami, tentu dengan bantuan Allah swt yang dengan penataan Nya saya bisa mendapatkan referensi yang diyakini kebenarannya berdasarkan aturan dengan nalar pada umumnya manusia yakini dan sadar akan kebenaran.

Bagi saya cerita Mahabarata dan sejarah Umat Islam pada awal kemunculannya memang tidak bisa disamakan. Cerita klasik Mahabarata yang berasal dari India dan yang saya baca melalui komik intinya tidaklah berbeda. Tetapi sejarah Umat Islam di awal kemunculannya menjadi melebar dengan munculnya penafsiran yang memunculkan perbedaan yang sangat prinsip hingga saat ini (dan saya yakini hingga akhir kiamat nantinya).

Perbedaan yang sangat prinsip itu yang terjadi di permulaan Islam, kalau saya tilik tidak jauh berbeda dengan cerita Mahabarata yang berebut kekuasaan di antara keluarga besar kerajaan yang terbagi kepada Kurawa dan Pandawa. Hanya di sejarah Islam, setelah masa-masa sulit akan tegaknya Islam dan mulai menyebar ke beberapa daerah sekitar dimana kekuasaan lain pun mulai terancam dan terpinggirkan, mulai mencoba kembali menancapkan kuku-kukunya dengan berbagai metode untuk menegakkan kembali hegemoninya ketika ruh-ruh Islam tidak sehebat dan sekuat di awal-awal kemunculannya. Ditambah kemudian sebagian orang dari dalam Islam sendiri terlenakan akan rayuan gombal yang sebenarnya hal itu justru akan menghancurkan Islam dari dalam.

Tapi, itu tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Allah swt sendiri yang akan menjamin akan tegaknya Islam walau mereka mencoba menggerogoti dari dalam melalui orang-orang yang lemah dan salah fikir itu. seperti juga yang terjadi pada para anasir Kurawa yang merasa yakin akan kemenangan dalam perang Mahabarata dari Pandawa.

Mari kita terus membaca sehingga dengan demikian kita tidak mudah terbawa arus yang sepertinya terlihat menyenangkan padahal justru menjerumuskan ke penyesalan yang tidak akan bisa kembali kepada kebenaran lagi! Insya Allah.


=============

Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001

Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html

Tidak ada komentar: