Minggu, 21 September 2014
Malu, sebagai pemicu!
Rasanya Malu ketika teman-teman kerja saya mengetahui tentang blog saya. Entahlah, saya kadang bangga dengan statistik yang menunjukkan bahwa blog saya dilihat banyak orang dan dari berbgai negara. Saya lihat memang dari Indonesia masih mendominasi penayangan, tetapi saya melihat ada juga dari Eropa seperti belanda, jerman, ada juga dari Amerika, China dll. Saya berharap tulisan saya bisa dinikmati apalagi ada manfaatnya bagi mereka. Tapi ketika teman saya mengatakan bahwa mereka membaca blog saya, saya rasanya jadi malu. Terus terang, teman saya itu orang bule, tepatnya orang Amerika dan istrinya orang Brazil. (Halo! Paul dan Keyla, mungkin anda baca tulisan saya ini. Hiks. he-he.....). Entahlah pokoknya saya malu.
Saya jadi ingat ketika tulisan saya dimuat di harian Fajar di Makassar dimana saya mengulas tentang ibadah Haji. Harian Fajar adalah harian terbesar di Makassar dan di Sulawesi Selatan ini. Ketika di muat ada perasaan bangga di hati saya hingga saya pun memberitahukan ke teman-teman tentang tulisan saya itu. Ketika keesokan harinya saya mengantar Bos saya ke Bank, dan bertemu dengan salah satu manager Banknya dan karena sudah beberapa kali bertemu sehingga sang manager Bank mengenal saya juga sebagai pengawalnya Bos he-he.... Waktu itu sang Manager itu bertanya kepada saya apakah nama penulis artikel di koran kemarin itu adalah saya? saya kaget juga karena sang Manager Bank itu adalah seorang wanita yang berumur sekitar 40-50 tahun keturunan Tionghoa sementara tulisan saya tentang Haji. Saya pun dengan malu-malu mengiyakannya. Sang Manager Bank itu terlihat senang dan mendorong saya untuk menulis lagi di koran-koran yang lebih besar seperti Kompas. Saya hanya mengiyakan saja. Hanya sayang, arsip tulisan saya itu hilang entah kemana (Hiks!), padahal dulu sudah saya potong dan saya simpan baik-baik di folder file, maklum waktu itu saya belum mengerti tentang internet! (Hiks!) he-he.....harapan sang Manager Bank untuk saya bisa menulis di koran-koran besar, juga belum terpenuhi. Rasanya buntu, akhirnya justru hanya bisa menulis di blog ini! hiks......... Mudah-mudahan ke depan bisa, Insya Allah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar