Minggu, 17 Juli 2016

*Ajaibnya Jodoh

*Ajaibnya Jodoh
Saya dulu punya teman kuliah. Kita sebut saja Miss A. Terdengar kabar, Miss A ditaksir oleh pemuda malang bernama Joko. Kenapa malang? Karena meski sungguh cinta si Joko pada Miss A, tidak kepalang cinta tersebut, tapi itu cinta yg bertepuk sebelah-tangan saja. Tak sudi, tak akan, impossible, demikian Miss A bilang. Si Joko itu sudah bukan type dia, malah setiap kali lihat, ilfil seketika. Ketemu di lorong2 kampus saja sudah bikin Miss A lari terbirit-birit, tak mau berpapasan. Jadi bagaimana mungkin cinta akan bersemi? Bertahun2, hingga lulus, mau pakai jurus paling sakti sekalipun, si Joko tetap nelangsa. Mereka nampaknya memang tidak akan pernah berjodoh.
Kami lulus dari kampus, terpisah oleh waktu dan geografi. Hanya untuk beberapa tahun kemudian, terkejut. Ada kabar melesat direlung-relung media sosial, Miss A dan si Joko menikah. Ya ampun? Saya terpana. Itu betulan? Bagaimana mungkin? Bukankah dulu Miss A benci sekali sama si Joko? Duh, duh, kisah ini sudah macam film2 saja. Sy tidak pernah tahu bagaimana akhirnya si Joko berhasil meluluhlantakkan hati Miss A--tapi itu bukan poin pentingnya (kecuali kalian senasib dengan si Joko dan mau belajar triknya). Bertahun2 lagi berlalu, mereka sudah punya buah hati yg tumbuh besar. Hidup bahagia.
Jodoh. Memang selalu bekerja dengan cara misterius. Benci bisa berubah jadi cinta. Musuh bebuyutan bisa jadi suami-istri.
Lain lagi dengan Imam (sebut saja demikian namanya). Asli jawa, pendek, pesek, item (ini bukan fisik ya, ini biar ceritanya detail dan punya background). Sekilas lalu, tidak ada yg spesial dgn mas Imam ini. Dia bukan mahasiswa paling populer di kampus, tidak juga paling jenius, bukan ketua senat mahasiswa (BEM), bukan pula si jago basket yg mengundang decak kagum, dia hanya Imam. Pendiam. Pemalu.
Teman2 mulai menikah satu per satu, Imam tetap sendiri. Teman2 mulai pamer kartu undangan, Imam juga tetap sendiri. Bahkan saat teman2 mengirim ucapan selamat lebaran: “Minal aidzin wal faidzin, maaf lahir bathin, Bambang & family”, Imam cuma bisa reply ngilu, “Sama2, maaf lahir bathin juga. Imam & masih sendiri.” Beberapa tahun lulus, Imam berangkat ke Eropa ambil S-2, wah, dia punya kesibukan sekarang. Beberapa tahun lagi berlalu, terbetik kabar dia menikah. Ya ampun? Siapa istrinya? Gadis turki--yg terkenal cantik jelita itu.
Jodoh. Memang selalu bekerja dengan cara misteriusnya. Jauh sekali Imam ini mendapatkan jodohnya. Bukan gadis jawa, bukan teman kuliah, bukan rekan kerja. Entah apa yg membuat gadis turki itu terpesona pada Imam, bukankah di negaranya sana banyak cowok2 lain? Lagi2 itu bukan poin pentingnya, poin pentingnya adalah mereka berdua seperti garam di laut, asam di gunung, ketemu juga di belanga.
Dua kisah ini anggap saja fiksi--karena sy juga sudah lupa detail kisahnya. Tapi di sekitar kalian, berserakan kisah nyata serupa--yg boleh jadi lebih menakjubkan. Ketika jodoh bekerja dengan sangat memesona. Yg saya ingat persis atas Joko dan Imam adalah: mereka berdua terus sibuk memperbaiki diri, sibuk fokus belajar dan bekerja. Dan benarlah rumus itu, saat kita jatuh cinta, bukan berarti dunia jadi berhenti, melainkan terus berlalu. Keliru sekali jika kita jatuh cinta, lantas rusuh, galau, baper, malah merusak diri sendiri.
Barangsiapa yg yakin dia akan memperoleh jodoh terbaik, maka dia akan memperolehnya. Tapi barangsiapa yg sebaliknya, hanya sibuk mengurus perasaan itu, tidak mau sabar, maka yg dia peroleh, hanya sebatas pendeknya rasa sabar miliknya.
*Tere Liye

====

Tulisan Tere Liye, saya angkat kali ini karena masalah jodoh memang menjadi rahasia Allah bagi manusia.  Ketika seseorang sangat sulit mendapatkan jodoh, walau sudah mengurangi syarat-syarat yang memberatkan tetapi tetap saja sulit.  Tetapi di sisi lain, seperti saya pergi kemarin menghadiri teman yang menikah dengan umurnya yang relatif muda, namun sudah menikah untuk ketiga kalinya.  Yang pertama cerai, yang kedua sang suami meninggal dan sekarang yang ketiga.  Begitu pula dengan seseorang yang baru dapat jodoh tetapi ketika umur sudah melewati normalnya dalam fikiran manusia untuk mendapatkannya.

Yaaa.....itulah Jodoh, misteri bagi Manusia, Rahasia Allah swt untuk manusia, yang intinya sebagai ujian keimanan kepada manusia, apakah masih mau menggantungkan semuanya kepada Allah swt atau tidak.  

Tidak ada komentar: