Sebenarnya, fisik sudah merasakan capai, maunya badan ini bergabung secara damai dengan bantal/guling di atas ranjang yang sudah tersedia, bagaimanapun organ-organ bagian luar yang dipakai bergerak sudah terasa berat untuk diajak beraktifitas alias lelet.com. tetapi untuk meringankan beban pekerjaan esok hari saya paksakan untuk input data dan mau tidak mau saya harus membuka laptop. sebagai selingan di sela-sela aktifitas itu saya pun mencoba cek status fb. alhamdulillah, fisik yang tadinya lelah tersegarkan dengan jalinan silaturahim dengan teman2 walau hanya melalui atau membaca status yang ada. kadang karena saking menyegarkannya status tersebut (lucu) saya tersenyum bahkan tertawa kecil sendirian (klo tertawa besar dilarang, karena takut kedengaran orang sebelah!!!)
Karena fisik dan mental ini sudah terasa segar kembali, nampaknya ada dorongan pada diri saya untuk menyampaikan sesuatu yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman2 semua. Berawal dari sholat subuh berjamaah di masjid yang terdekat dengan lokasi pekerjaan. waktu itu saya shalat berdampingan di sebelah kiri saya dengan seseorang yang sudah tua, berkisar umur 60an lebih. dalam bebreapa pekan terakhir ini memang saya tidak melihat orangtua ini pergi shalat berjamaah, pernah hal itu terfikirkan oleh saya, tetapi entah kenapa saya tidak menanyakan ke jamaah yang lain tentang keberadaan orang tua yang satu ini.
Singkat cerita, ketika do'a sudah dipanjatkan ke hadirat Allah swt, seperti biasa diantara jama'ah saling bersalaman. Pas, ketika saya menyodorkan kedua tangan saya untuk bersalaman dengan orangtua tersebut, seperti biasa orangtua itu pun menyodorkan kedua tangannya dan kemudian kami saling menggenggam erat. Tetapi ketika saya melonggarkan genggaman saya dengan maksud untuk melepaskan salaman orangtua itu masih tetap menggenggam tangan saya dengan erat sambil berkata bahwa beliau akan melaksanakan niat pergi haji tahun ini, ah...dengan rasa malu saya pun kembali mengeratkan genggaman tangan, dan membalas dengan ucapan syukur alhamdulillah. beliaupun melanjutkan pembicaraannya bahwa semua persiapan sudah selesai dilakukan, hanya keberangkatannya bukan dari embarkasi makassar, tetapi dari palu (balikpapan). barulah setelah itu genggaman tangan orangtua tersebut dilepaskan.
Setelah kejadian subuh itu, terkadang menggangu fikiran saya, semoga dalam sisa umur ke depan saya pun mampu untuk melaksanakan ibadah haji. Rasanya akan nikmat ketika setelah selama sebulan ditempa training keimanan di bulan ramadhan dilanjutkan untuk menyongsong ibadah haji di bulan dzulhijjah nantinya. bulan syawal dan dzulqodah adalah masa-masa yang tidak boleh menurunkan tingkat keimanan untuk selanjutnya menyempurnakannya secara paripurna di ibadah haji. sehingga nantinya akan muncul insan kamil pembela kebenaran islam, tentara penjuang nilai2 keislaman di tengah-tengah masyrakat.
Dalam Al-quran dikatakan :"Dan ingatlah, ketika Kami menjadikan rumah (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam ibrahim itu tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang i'tikaf, orang yang ruku dan orang yang sujud!" Ibadah haji bukan akhir dari proses tingkatan ibadah, justru dengan ibadah haji merupakan awal dari semuanya. dengan berani menyambut undangan Allah swt berarti sudah siap dengan komitmen diri sebagai hamba-Nya yang tercermin tidak hanya dalam rangkaian ibadah haji itu saja tetapi yang terpenting adalah ketika sudah kembali ke kampung halamannya masing2.
simbol2 tawaf, i'tikaf dan tentunya ruku dan sujud, harus lebih dibumikan dalam kehidupan sehari-hari setelah ibadah haji tersebut. kita akan membayangkan ada sekitar 200rb umat muslim indoensia yang melaksanakan ibdaha haji yang akan memakmurkan masjid di kampungnya masing2, menyantuni kaum fakir miskin di kampungnya masing-masing. dan berdiri paling depan ketika persoalan umat timbul di masyarakatnya. labbaika allahumma labbaik...labbaika laa syarika laka labbaik...
masya Allah.....
masya Allah.....
Untuk teman-teman yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini, silahkan persiapkan dengan sebaik-baiknya dari sekarang, buktikan bahwa pergi ke tanah suci bukan untuk menggapai gelar dari manusia, tapi adalah keridloan dari Allah swt adalah impian tertinggi dengan gelar haji mabrur. Selamat dan tentunya doakan kami yang belum sempat untuk melaksanakan ibdaha haji tahun ini untuk bisa melaksanakannya di tahun-tahun mendatang, amin....mohon maaf dan terima kasih.
(sang orangtua itu masih menunggu saya diluar masjid ketika shalat dhuhur telah usai, wajahnya yang bersih penuh ke wibawaan, mengundang saya untuk datang di acara syukuran di rumahnya ba'da ashar, insya Allah. ------makan lagi!)
Catatan : Beliau yang saya ceritakan sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, Semoga diterima segala amal ibadahnya.
Catatan : Beliau yang saya ceritakan sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, Semoga diterima segala amal ibadahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar