Minggu, 31 Juli 2016

SIMPLE SEDEKAH =

Darto Nurgiarto shared Vie Trianizar's post.
 .
? Belilah beberapa buah sandal jepit plastik atau bakiak kayu, letakkan di sekitar masjid agar para jamaah dapat menggunakannya saat akan berwudhu.Anda akan menikmati pahala dari setiap orang yang memakainya.
. . ? Letakkanlah di jendela kamarmu segelas air atau makanan untuk burung-burung kecil yang datang hinggap ke sana .
.
? Sisihkanlah dari hasil upah jerihpayahmu, sebagian untuk disumbangkan kepada anak yatim .
.
? Belilah sekantong plastik kaos tangan dan kaos kaki, agar bisa diberikan kepada para pekerja .
.
? Letakkanlah di kamarmu sebuah kotak, dimana setiap kali kamu merasa melakukan dosa, masukan uang receh 3-5ribu ke dalamnya,jika sudah 1 bulan, buka kotak itu dan besedekahlah dengan uang tersebut.
Lakukanlah ini setiap bulan
.
. ? Jika anda hadir dalam acara kumpul-kumpul bersama keluarga dan kerabat, belilah ½-1 doos air mineral, niatkan untuk sedekah kepada orang² yang butuh minum, yang sakit, dan lainnya .
.
? Jika anda mengisi bensin atau parkir, kemudian petugasnya mengembalikan uang receh sisa kembalian, berikan sisa uang itu untuknya sebagai sedekah .
.
? Belilah mushaf (Al Quran) letakkan di salah satu masjid dan bayangkan berapa pahala yang akan anda dapat pada setiap huruf yang mereka baca
.
. ? Berikanlah perasaan gembira kepada setiap muslim, khususnya kepada mereka yang sedang tertimpa kesedihan .
.
? Lemparkanlah senyum kepada orang yang anda temui, berilah salam kepada orang yang duduk dan bertuturlah dengan ucapan yang baik karena semuanya adalah sedekah .
.
? Jangan biarkan anda tertidur,melainkan telah memaafkan setiap orang yang telah berbuat buruk kepadamu (menggibahi, mengadu domba dan mendzalimimu .
.
? Monggo di tag temannya, siapa tahu ada orang yang mau mengamalkan ini, sehingga andapun akan mendapatkan pahala
Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

Sabtu, 30 Juli 2016

JANGAN PERNAH MENYALAHKAN RENCANA ALLOH SWT

 Status Dini Puspasari II shared Yayah Ulfiyah's photo di FB
Ada seorang tukang TAHU... Setiap hari ia menjual dagangannya ke pasar. Untuk sampai ke pasar, ia harus naik angkot langganannya.
Dan untuk sampai ke jalan raya, ia harus melewati pematang sawah.
Setiap pagi ia selalu berdoa kepada Tuhan agar dagangannya laris.
Begitulah setiap hari, sebelum berangkat berdoa terlebih dahulu dan pulang sore hari. Dagangannya selalu laris manis...
Suatu hari, ketika ia melewati sawah menuju jalan raya utk naik angkot langganannya, entah kenapa tiba2 ia terpeleset kecemplung sawah...
Semua dagangannya jatuh ke sawah, hancur berantakan! Jangankan untung, modal pun buntung!
Mengeluh ia kepada Tuhan, bahkan "menyalahkan" Tuhan, mengapa ia diberi cobaan seperti ini? Padahal ia selalu berdoa setiap pagi.
Akhirnya ia pun pulang tidak jadi berdagang.
Tapi dua jam kemudian ia mendengar kabar, bahwa angkot langganannya yg setiap hari ia naiki, pagi itu jatuh ke dalam jurang. Semua penumpangnya tewas! Hanya ia satu2nya calon penumpang yg selamat, "gara- gara" tahu nya jatuh ke sawah, sehingga ia tidak jadi berdagang dan membawa pulang tahu-tahunya yg sdh remek tadi.
sorenya ada seorang peternak bebek mencari dia dan hendak membeli tahu utk makanan bebek namun anehnya peternak bebek itu mencari tahu yg rusak/hancur krn hny utk campuran makann bebek saja..spontan bapak itu nangis bahagia krn tahunya yg remek dibeli semua oleh peternak bebek itu..
Sahabatku...Doa tidak harus dikabulkan sesuai permintaan, tapi terkadang diganti oleh Tuhan dengan sesuatu yg jauh lebih baik daripada yg diminta.
Tuhan Maha Tahu kebutuhan kita, dibandingkan diri kita sendiri.
Karena itu, janganlah jemu berdoa, juga jangan menggerutu, apalagi mengutuk!
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu
padahal ia amat buruk bagimu.
Tuhan mengetahui, sedang manusia tidak mengetahui”.
“Jika Tuhan menjawab doamu, Ia sedang menambahkan imanmu. Jika Ia menundanya, Ia sedang menambahkan kesabaranmu. Jika Ia tidak menjawab doamu, Ia sedang mempersiapkan yang terbaik untukmu.”


Selasa, 26 Juli 2016

Apakah Santoso, meninggal sebagai Syahid atau bukan?

Kematian Santoso, yang dicap sebagai teroris oleh pemerintah dan sebagian masyarakat Indonesia karena selama ini berposisi melawan terhadap pemerintah, tetapi justru disambut sungguh luar biasa oleh masyarakat Poso sendiri, bahkan dianggap bahwa Santoso adalah pahlawan bagi mereka. Di Media Sosial pun fenomena pro kontra atas kematian Santoso ramai di bicarakan para netizen.

Alhamdulillah, saya semalam menghadiri tentang ta'jiah karena meninggal tetangga kami, yang merupakan mantan imam masjid di dekat rumah. Sang Ustadz menguraikan panjang lebar tentang masalah kematian ini.  Saya mencoba merangkum dan mengembangkan sesuai keilmuan saya sendiri.
Kematian bukanlah suatu hal yang luar biasa, itu adalah hal yang biasa-biasa saja. Karena yang namanya makhluk (baca, manusia) pasti akan mengalami mati.  Yang luar biasa adalah proses pada saat kematian itu terjadi. Proses disini bukan juga akibat, seperti tertabrak ditabrak, tertembak ditembak, dibunuh, dibegal, karena sakit, karena kelaparan, karena kesenangan, kaget, putus asa, putus cinta dan lain-lain. Proses di sini adalah terlepasnya Roh dari Jasadnya. Terlepasnya Roh dari Jasadnya juga bukan merupakan proses alami, keluar begitu saja, tetapi ada campur tangan dari Yang Maha Pemberi Kehidupan dan Kematian.
Adanya campur tangan dari Yang Maha Pemberi Kehidupan dan Kematian dapat kita lihat faktanya dalam kehidupan keseharian kita.  Sering kita menemukan ketika seseorang yang dalam hitungan akal manusia seharusnya meninggal (kecelakaan yang parah, ditembak dan lain sebagainya) eee…ternyata tidak meninggal bahkan hidup lebih lama lagi dari manusia normal. Justru kadang kita melihat ketika seseorang mendapatkan kesenangan yang luar biasa dalam kehidupan dunia justru kemudian dia meninggal secara mendadak, dan lain sebagainya contoh yang bisa kita lihat. Dalam proses tercabutnya Roh dari jasadnya ada juga yang prosesnya lama dan menyiksa tetapi ada juga yang lancar-lancar jaya saja.  Sehingga muncul istilah proses kematian yang baik dan yang yang tidak baik, yang kita kenal dengan Khusnul Khotimah dan Su’ul Khotimah.
Namun kita tekankan lagi bahwa Khusnul Khotimah dan Su’ul Khotimah adalah suatu istilah  walau untuk pemahaman pemikiran manusia tetapi standarnya bukanlah standar manusia, tetapi standarnya adalah Standar Yang Maha Pemberi Kehidupan dan Kematian.  Boleh dikatakan bahwa itu adalah misteri bagi manusia yang mempunyai akal terbatas.  Apakah seseorang meninggal dengan Khusnul Khotimah atau Su’ul khotimah.  Tetapi kita bisa mengetahui apakah seseorang itu ada dalam posisi khusnul khotimah atau su’ul khotimah, melalui pendekatan tanda-tanda yang terjadi setelah proses kematian itu terjadi, yang kadang-kadang di luar nalar manusia.   Seperti wajah yang cerah, senyuman, bau wangi atau darah masih segar, tubuh masih utuh padahal jasadnya sudah berhari-hari bahkan bertahun-tahun, atau sebaliknya bau busuk padahal baru saja meninggal, wajah yang aneh-aneh dan kejadian-kejadian lainnya yang tidak biasanya.
Walaupun merupakan misteri, tetapi kondisi di waktu kematian bisa kita usahakan. Artinya bahwa hal itu merupakan sebab dan akibat.  Seseorang yang berbuat baik (amal sholeh) selama hidupnya tentu akan berakibat Khusnul Khotimah di akhir hidupnya, begitu pula sebaliknya.  Hanya tentunya bahwa kata baik  (amal sholeh) standarnya bukan standar manusia pada umumnya atau pada apa yang dikatakan manusia atau seseorang yang berwenang tetapi kembali kepada Yang Maha Pemberi Kehidupan dan Kematian.  Kalau begitu, bisa jadi seseorang dalam kehidupan dunianya baik menurut manusia yang lain tetapi belum tentu baik menurut Yang Di Atas, dan boleh jadi seseorang dikatakan orang tidak baik menurut manusia pada umumnya (cq penguasa) tetapi  menurut  Yang Di Atas adalah orang baik.
Untuk menjadi orang baik di mata Yang Memberi Kehidupan dan Kematian, tentu ada dasarnya, ada tuntunannya. Tidak serta merta manusia dibiarkan begitu saja mengarungi kehidupannya sementara kematian ada campur tangan Yang Maha Pemberi Kehidupan dan Kematian. Yang jadi persoalan adalah apakah kita mau mengikuti aturan hidup itu sehingga kematian yang akan kita dapatkan adalah Kematian yang Khusnul Khotimah. Ini adalah pilihan bagi kita semua. 

Banyak contoh seseorang yang sudah memilih aturan kehidupan yang telah ditetapkan-Nya, kemudian bersebrangan dengan manusia pada umumnya, tetapi kemudian dia istiqomah dalam pilihannya, banyak keajaiban yang menjadi pelajaran bagi kita semua dalam proses kematiannya.  Begitu pula sebaliknya!
(Artinya apakah ini menjawab tentang bagaimana posisi Santoso ketika menemui ajalnya.  Silahkan menilai sendiri!)
Wallahu'alam.

Senin, 25 Juli 2016

# Alasan Medis Dan Syariat Mengapa Laki-Laki Harus Segera Menikah

Raehanul BahraenFollow
14 hrs
# Alasan Medis Dan Syariat Mengapa Laki-Laki Harus Segera Menikah
Beberapa penelitian medis menunjukkan ternyata laki-laki juga memiliki “jam biologis” maksimal. Yaitu usia matang dan waktu terbaik untuk memiliki anak. Sehingga kesimpulan penelitian tersebut bahwa tidak baik secara medis laki-laki menunda untuk menikah dengan alasan:
-Ketika sudah mulai bertambah umur kualitas sperma mulai berkurang dan ini sebagaimana fungsi tubuh yang menurun secara perlahan dengan bertambahnya umur
-Usia tua merupakan faktor resiko terjadinya kerusakan (mutasi) DNA sehingga lebih beresiko untuk melahirkan anak yang kurang sehat.
-Tidak menikah kemudian bertumpuknya sperma juga merupakan faktor resiko dari kanker prostat
-Secara psikologis laki-laki yang tidak menikah lebih tidak tenang dan tidak dewasa serta kurang memiliki visi hidup ke depan sehingga perasaan kurang tenang serta pola hidup “single/jomblo” misalnya sering begadang larut malam, juga merupakan faktor yang bisa membuat kualitas kesehatan menjadi berkurang.
Alasan syariat
Mungkin alasan ini yang menjadi alasan utamanya agar laki-laki segera menikah. Karena penelitian secara medis bisa saja kurang tepat.
Alasan secara syariat adalah:
1.Anjuran syariat pemuda agar segera menikah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang memiliki kemampuan hendaklah ia menikah. Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.”[1]
Bahkan beliau melarang (hukumnya) haram bagi laki-laki yang ingin atau berniat tidak menikah seumur hidup.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamjuga pernah membantah sekelompok orang yang mengatakan: Orang pertama mengatakan, “aku akan shalat dan tidak tidur”. Yang kedua mengatakan, “Aku akan terus berpuasa dan tidak berbuka”. Orang ketiga mengatakan, “Aku akan meninggalkan perempuan dan tidak akan menikah”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Kalian yang mengatakan demikian dan demikian? Adapun aku demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa kepada-Nya, akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat dan aku pun tidur, dan aku menikahi wanita. Siapa yang membenci sunnahku, maka dia bukan termasuk golonganku”.[2]
2.Fitnah wanita yang begitu Dahsyat di zaman ini
Terlalu banyak dalil bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi laki-laki.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki yaitu (fitnah) wanita.”[3]
Bahkan godaan wanita lebih dahsyat daripada godaan setan. Sebagian laki-laki mungkin bisa menahan godaan setan, akan tetapi bisa jadi ia lemah dengan godaan wanita.
Allah ‘azza wa Jalla berfirman,
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفاً
“sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” [An-Nisa’:76]
Tapi jangan pecaya diri dengan godaan wanita, karena Allah ‘azza wa Jalla berfirman,
إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya tipu daya kalian para wanita adalah besar/adzim”[Yusuf:28]
3.Laki-laki bisa tidak tenang pikirannya akibat fitnah dahsyat wanita di zaman ini, walaupun agamanya sudah kuat atau stabil
Karena syariat menjelaskan bahwa fitnah wanita bisa membuat laki-laki yang sudah teguh beragama hilang akal sehatnya akibat wanita. Ini berdampak dari keefektifitas bahkan berdampak terhadap barakah umur dan kegiatannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ
“Tidaklah aku pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya sehingga dapat menghilangkankan akal laki-laki yang teguh selain salah satu di antara kalian wahai wanita.”[4]
Apalagi laki-laki lemah terhadap wanita
Allah Ta’ala berfirman,
وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
“Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah’” [An Nisa: 2]
Lemah terhadap apa? Lemah terhadap wanita. Imam Al-Quthubirahimahullah berkata dalam tafsirnya ,
وَقَالَ طَاوُسٌ: ذَلِكَ فِي أَمْرِ النِّسَاءِ خَاصَّةً. وَرُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَرَأَ (وَخَلَقَ الْإِنْسَانَ ضَعِيفًا) أَيْ وَخَلَقَ اللَّهُ الْإِنْسَانَ ضَعِيفًا، أَيْ لَا يَصْبِرُ عَنِ النِّسَاءِ
“berkata Thowus rahimahullah , “hal tersebut adalah mengenai wanita”. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwanya beliau membaca [وَخَلَقَ الْإِنْسَانَ ضَعِيفًا] yaitu, tidak sabar terhadap [godaan] wanita.” [5]
Diriwayatkah bahwa Imam Ahamd menganjurkan untuk menikah dan jika bisa berhutang untuk membayar mahar (yang saat itu kebiasaan mahar cukup tinggi). Untuk menjaga agama karena besarnya fitnah wanita di zaman Imam Ahmad.
Obat terbaik meredam fitnah ini adalah dengan menikah
Demikianlah wanita adalah pintu fitnah yang dimanfaatkan oleh setan dan obat terbaik meredam fitnah ini adalah dengan menikah.
Said bin Mussayyib rahimahullah,beliau berkata,
ما يئس الشيطان من شيء ؛ إلا أتاه من قبل النساء
“Tidaklah setan berputus asa (untuk menaklukkan manusia) kecuali dia akan datang memperdaya (menaklukkannya)dengan wanita.”[6]
Semoga pemuda kaum muslmin dimudahkan jodoh dan proses menikah karena pemudi juga sudah banyak yang menunggu.
@Markaz YPIA, Yogyakarta tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
[1] (HR. Bukhari dan Muslim
[2] HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad
[3] HR. Bukhari no.5096 dan Muslim no.7122
[4] HR. Bukhari no. 304
[5] Al-Jami’ liahkamil Quran 5/149, Darul Kutub Al-mishriyah,Kairo, cetakan kedua Asy-Syamilah
[6] Siyar A’lam An-Nubala’ 4/237, Mu’assasah Risalah, cet. III, 1405, syamilah

Sabtu, 23 Juli 2016

Kisah Mengharukan, Sang Malaikat Kecil

Kisah Inspiratif Islam
Kisah Mengharukan, Sang Malaikat Kecil
Sudah menjadi kebiasaan setiap selesai sholat jum’at tiap pekannya, seorang Imam (masjid) dan anaknya yang berumur 11 tahun membagikan brosur atau pun buku-buku islam di jalan-jalan dan keramaian, diantaranya sebuah buku dakwah yang berjudul “at-thoriq ilal jannah” (jalan menuju surga).
Tapi kali ini, suasana sangat dingin ditambah rintik-rintik air hujan yang membuat manusia benar-benar malas untuk keluar rumah. Namun si anak telah siap memakai pakaian tebal dan jas hujan untuk mencegah dingin, lalu ia berkata,
“Saya sudah siap, Abi!”
“Siap untuk apa nak?”
“Abi, bukankah ini waktunya kita membagikan buku ‘jalan menuju surga’?”
“Udara di luar sangat dingin, apalagi gerimis.”
“Tapi Abi, tetap saja ada orang yang berjalan menuju neraka meski suasana sangat dingin.”
“Saya tidak tahan dengan suasana dingin di luar.”
“Abi, jika diijinkan, saya ingin menyebarkan buku ini.”
Sang ayah diam sejenak lalu berkata
“Baiklah, tapi bawa beberapa buku saja, jangan banyak-banyak.”
Anak itupun keluar di jalanan kota untuk membagikan buku kepada orang yang dijumpainya, juga dari pintu ke pintu.
Dua jam berlalu, tersisalah 1 buku ditangannya. Jalanan sepi dan ia tak menjumpai lagi orang di jalanan. Lalu ia mendatangi sebuah rumah untuk membagikan buku itu. Ia pencet tombol bel rumah….tapi tak ada yang menjawab. Ia pencet lagi..dan tak ada yang keluar. Hampir saja ia pergi, namun seakan ada suatu rasa yang menghalanginya. Untuk kesekian kali ia kembali memencet bel, dan ia ketuk pintu dengan keras.
Tak lama kemudian, pintu terbuka pelan. Ada wanita tua keluar dengan raut wajah yang menyiratkan kesedihan yang dalam berkata, “Apa yang bisa saya bantu wahai anakku?”
Dengan wajah ceria, dan senyum yang bersahabat si anak berkata, “Sayyidati (panggilan penghormatan untuk seorang wanita), mohon maaf jika saya mengganggu Anda, saya hanya ingin mengatakan, bahwa Allah mencintai Anda dan akan menjaga Anda, dan saya membawa buku dakwah untuk Anda yang mengabarkan kepada Anda bagaimana mengenal Allah, apa yang seharusnya dilakukan manusia dan bagaimana cara memperoleh ridha-Nya.”
Anak itu menyerahkan bukunya, dan sebelum ia pergi wanita itu sempat berkata, “Terimakasih Nak...
Satu pekan berlalu....
Seperti biasa sang imam memberikan ceramah di masjid. Seusai ceramah ia mempersilakan jama’ah untuk bertanya, atau ingin mengutarakan sesuatu.
Di barisan belakang, terdengar seorang wanita tua berkata, “Tak ada di antara hadirin ini yang mengenalku, dan baru kali ini saya datang ke tempat ini. Sebelum Jumat yang lalu saya merasa belum menjadi seorang muslimah, dan tidak berpikir untuk menjadi seperti ini. Sekitar sebulan suamiku meninggal, padahal ia satu-satunya orang yang kumiliki di dunia ini. Hari Jumat yang lalu, saat udara sangat dingin dan diiringi gerimis, saya kalap, karena tak tersisa lagi harapan untuk hidup. Maka saya mengambil tali dan kursi, lalu saya membawanya ke kamar atas di rumahku. Saya ikat satu ujung tali di kayu atap…saya berdiri di kursi…lalu saya kalungkan ujung tali yang satunya ke leher, saya ingin bunuh diri karena kesedihanku…
Tapi, tiba-tiba terdengar olehku suara bel rumah di lantai bawah. Saya menunggu sesaat dan tidak menjawab, “paling sebentar lagi pergi” batinku.
Tapi ternyata bel berdering lagi, ditambah ketukan pintu yang makin kuat. Saya ragu, “Siapa kira-kira yang datang ini, setahuku tak ada satupun orang yang mungkin memiliki keperluan atau perhatian terhadapku.” Lalu saya lepas tali yang melingkar di leher, dan saya turun untuk melihat siapa yang mengetuk pintu.
Saat kubuka pintu, kulihat seorang bocah yang ceria wajahnya, dengan senyuman laksana malaikat yang belum pernah kulihat sebelumnya.
Dia mengucapkan kata-kata yang menyentuh sanubariku, “saya hanya ingin mengatakan, bahwa Allah mencintai Anda dan akan menjaga Anda.” Kemudian anak itu menyodorkan buku kepadaku yang berjudul, “Jalan menuju surga.”
Akupun segera menutup pintu, aku mulai membaca isi buku itu. Setelah membacanya, seketika kusingkirkan tali dan kursi yang telah menungguku, karena aku tidak akan membutuhkannya lagi.
Sekarang lihatlah aku, diriku sangat bahagia karena aku telah mengenal Tuhanku yang sesungguhnya. Akupun sengaja mendatangi kalian berdasarkan alamat yang tertera di buku tersebut untuk berterimakasih kepada kalian yang telah mengirimkan malaikat kecilku pada waktu yang tepat, hingga aku terbebas dari kekalnya api neraka, dan mudah-mudahan menjadi jalan selamat dari kesengsaraan menuju surga yang abadi.
Mengalirlah air mati para jamaah yang hadir di masjid, gemuruh takbir..Allahu Akbar..menggema di ruangan. Sementara sang Imam turun dari mimbarnya, menuju tempat dimana malaikat kecil itu duduk dan memeluknya erat, dan tangisnyapun pecah tak terbendung dihadapan para jamaah.
Sungguh mengharukan, mungkin tidak ada seorang ayah pun yang tidak bangga terhadap anaknya seperti yang dirasakan imam tersebut.
Judul asli : قصة رائعة جدا ومعبرة ومؤثرة
Penerjemah : Shiddiq Al-Bonjowiy

Jumat, 22 Juli 2016

DO’A JIBRIL ALAIHISSALLAM KEPADA TIGA GOLONGAN MANUSIA AGAR MEREKA SEMUA DIJAUHKAN DARI RAHMAT ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA.

(https://almanhaj.or.id/3302-doa-jibril-alaihissallam-kepada-tiga-golongan-manusia-agar-mereka-semua-dijauhkan-dari-rahmat-allah.html)
Oleh
Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi
Ada tiga kelompok orang yang dido‘akan dengan kejelekan oleh Jibril dan diaminkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka itu adalah:
1.Orang yang mendapati bulan Ramadhan tetapi dia tidak diampuni (setelah keluar darinya-pen.).
2. Orang yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup atau salah satunya, tetapi ia masuk ke dalam Neraka.
3. Orang yang disebutkan di hadapannya nama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi ia tidak bershalawat kepadanya.
Ada beberapa hadits yang menunjukkan hal tersebut, di antaranya adalah:
Pertama: Al-Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Malik bin al-Huwairits Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam naik ke atas mimbar, ketika beliau naik ke atas tangga, beliau berkata ‘Aamiin,’ lalu beliau naik lagi ke atas tangga (tingkat kedua) dan berkata, ‘Aamiin’ lalu beliau naik lagi ke atas tangga (tingkat ketiga) dan berkata, ‘Aamiin’ lalu beliau berkata, ‘Jibril datang kepadaku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, siapa saja yang mendapati bulan Ramadhan dan dia tidak diampuni, maka Allah akan melaknatnya.’ Lalu aku (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) berkata: ‘Aamiin.’”
Jibril berkata lagi, ‘Dan siapa saja yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup atau salah satunya, lalu dia masuk ke dalam Neraka, maka Allah akan menjauhkannya dari rahmat-Nya.’ Aku katakan, ‘Aamiin.’
Jibril berkata lagi, ‘Siapa saja yang ketika namamu disebutkan, lalu ia tidak bershalawat kepadamu, maka Allah akan melaknatnya, katakanlah aamiin, lalu aku katakan, ‘Aamiin.’ [1]
Kedua: Al-Imam ath-Thabrani meriwayatkan dari Ka’ab bin ‘Ujrah Radhiyallahu anhu : “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari keluar menuju mimbar, ketika dia naik ke sebuah tangga, beliau berkata, ‘Aamiin.’
Lalu beliau naik lagi dan berkata, ‘Aamiin.’
Lalu beliau naik lagi ke tangga yang ketiga dan berkata, ‘Aamiin.’
Ketika beliau turun dari mimbar dan selesai berkhutbah, kami berkata, ‘Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami telah mendengar sebuah perkataan darimu pada hari ini.’
Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Kalian mendengarkannya?’
Mereka menjawab, ‘Benar.’
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Sesungguhnya Jibril menampakkan dirinya ketika aku sedang menaiki tangga, lalu ia berkata, ‘Rahmat Allah jauh bagi orang yang menemukan kedua orang tuanya di waktu tua atau salah satunya, lalu ia tidak memasukkannya ke dalam Surga.’ Rasulullah berkata: ‘Lalu aku berkata, ‘Aamiin.’’
Jibril berkata, ‘Rahmat Allah jauh bagi orang yang ketika namamu disebutkan tetapi ia tidak bershalawat kepadamu.’ Lalu aku berkata, ‘Aamiin.’
Jibril berkata, ‘Rahmat Allah jauh bagi orang yang menemukan Ramadhan tetapi ia tidak diam-puni.’ Lalu aku berkata, ‘Aamiin.’” [2]
Al-Imam ath-Thaibi menjelaskan sebab do‘a kepada tiga golongan ini ketika beliau menjelaskan hadits yang lainnya [3] sesungguhnya shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebuah pengagungan kepadanya. Maka, barangsiapa yang memuliakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, niscaya Allah akan memuliakannya, meninggikan derajatnya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang tidak memuliakannya, maka Allah akan menghinakannya.
Begitupula bulan Ramadhan yang merupakan bulan yang dimuliakan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barang-siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [Al-Baqarah: 185]
Maka, barangsiapa yang menemukan kesempatan untuk memuliakannya dengan melakukan qi-yaamul lail (Tarawih) dengan keikhlasan, tetapi dia tidak mengambil kesempatan itu, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghinakannya.
Memuliakan kedua orang tua berarti memuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menghubungkan berbuat baik kepada keduanya dengan bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam firman-Nya:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkan-lah kepada mereka perkataan yang mulia.” [Al-Israa’: 23]
Orang yang diberikan kesempatan untuk berbuat baik kepada keduanya, terutama di waktu tua (lanjut usia), sesungguhnya mereka berdua di rumahnya bagaikan daging di atas kayu potongan, dan tidak ada yang meladeninya kecuali ia, jika anak itu tidak menggunakan kesempatan ini, maka pantaslah jika dia dihinakan dan direndahkan kedudukannya. [4]
Semoga dengan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala kita tidak di-masukkan oleh-Nya ke dalam tiga golongan ini. Aamiin yaa Dzal Jalaali wal Ikraam.
[Disalin dari buku Man Tushalli ‘alaihimul Malaa-ikah wa Man Tal‘anu-hum.” Penulis Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi, Judul dalam Bahasa Indonesia: Orang-Orang yang Dilaknat Malaikat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
_______
Footnote
[1]. Al-Ihsan fii Taqriib Shahiih Ibni Hibban, kitab al-Bir wal Ihsan, bab Haqqul Waalidain (II/140 no. 409), al-Hafizh al-Haitsami berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh ath-Tha-brani, di dalamnya ada ‘Umran bin Aban, yang ditsiqahkan oleh Ibnu Hibban, sedangkan yang lainnya mendha’ifkan, sedangkan perawi yang lainnya tsiqah. Ibnu Hibban meriwayatkan hadits ini di dalam Shahiihnya dari jalan tersebut (Majma’uz Zawaa-id wa Manba-ul Fawaa-id X/166). Syaikh Syu’aib al-Arnauth berkata, “Ini adalah hadits shahih dengan yang lainnya, sedangkan sanadnya lemah.” (Hamisy al-Ihsaan fii Taqriib Shahiih Ibni Hibban II/140)
[2]. Majma’uz Zawaa-id wa Manba-ul Fawaa-id kitab al-Ad’iyah bab Fii Man Dzukira j ‘indahu falam Yushalli ‘alaihi (X/166). Al-Hafizh al-Haitsami berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan perawinya tsiqah.”
[3]. Yaitu sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam at-Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانَ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ.
“Merugilah orang yang disebutkan namaku (nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) di hadapannya, tetapi ia tidak mau bershalawat kepadaku. Merugilah orang yang masuk Ramadhan, kemudian Ramadhan itu berlalu sebelum dosa-dosanya diampuni. Dan merugilah seorang yang mendapatkan kedua orang tuanya di waktu tua (lanjut usia), tetapi keduanya tidak dapat menyebabkannya masuk Surga.”
‘Abdurrahman (salah satu perawi) berkata: “Dan aku menyangka bahwa ia berkata, ‘Atau salah satunya.’” (Jaami’ at-Tirmidzi, bab ad-Da’awaat (X/372 no. 3545). Al-Imam at-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan gharib, dari riwayat ini.” Syaikh al-Albani berkata, “Hasan shahih.” (Shahiih Sunan at-Tirmidzi III/177). Lihat pula catatan pinggir kitab Misykaatul Mashaabiih karya Syaikh al-Albani (I/292).
[4]. Lihat Syarah ath-Thaibi (III/1044).


Sumber: https://almanhaj.or.id/3302-doa-jibril-alaihissallam-kepada-tiga-golongan-manusia-agar-mereka-semua-dijauhkan-dari-rahmat-allah.html

12 Hal yang Dilarang Saat Umrah, Nomor 2 Sering Dilakukan

Sangat penting bagi setiap muslim untuk mengetahui tata cara ibadah umrah yang benar. Jangan sampai ketidaktahuan membuat jemaah melanggar larangan yang ada.

Tata cara umrah perlu diketahui oleh semua umat muslim sebab ibadah ini mendatangkan banyak pahala dari Allah Swt. Umrah berasal dari kata 'itimar nan berarti berziarah. Dalam pengertiannya, istilah umrah bisa dimaknai sebagai salah satu ibadah dalam Islam dengan menziarahi Ka'bah.
Tujuan ibadah umrah ialah buat beribadah kepada Allah disertai dengan aplikasi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Jika dilihat sekilas, tata cara umrah mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilakukan dengan melaksanakan beberapa ritual ibadah di kota Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
Umrah bila didefinisakan secara syari'ah, yaitu tawaf di Ka'bah serta sa'i di antara Shofa dan Marwah sesudah memakai baju ihram di Miqat. Umrah sering disebut sebagai haji kecil. Berbeda halnya dengan haji, aplikasi umrah tak terikat dengan waktu.
Umrah dapat dilakukan oleh kaum muslimin di sembarang waktu, di setiap hari, bulan, atau setiap tahun. Untuk ibadah haji, dilaksanakan pada beberapa hari antara 8 Dzulhijjah sampai dengan 12 Dzulhijjah. Disparitas umrah dan haji ialah ibadah umrah cukup dilaksanakan di Mekkah, sedangkan aplikasi ibadah haji dilakukan sampai di luar Mekkah.
Terdapat disparitas pendapat mengenai hukum melaksanakan ibadah umrah di antara kalangan ulama. Imam Syafi'ie dan Imam Ahmad berpendapat bahwa hukum ibadah umrah adalah wajib bagi umat musli. Sementara, ulama dari mahzab Malikiyah dan Hanafiyah berpendapat bahwa ibadah umrah masuk dalam kategori ibadah sunah mu'akkad.
Perbedaan di kalangan ulama ini terjadi sebab terdapat perselisihan pemahaman dari makna perintah (kalimat amar), yakni atimmu di dalam firman Allah nan diwahyukan pada surah Al Baqarah ayat ke 196, "waatimmul hajja wal 'umrata lillaah". Artinya "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah sebab Allah".
Imam Syafi'ie dan Imam Ahmad memahami amar/perintah pada ayat di atas adalah bermakna wajib. Sementara, ulama Malikiyah dan Hanafiyah memaknai amar tersebit adalah sunat mu'akkad. Untuk sapta umrah, para ulama berpendapat bahwa kewajiban melaksanakan umrah hanya sekali dalam seumur hayati sebagaimana melaksanakan ibadah haji.
Pahala nan dijanjikan kepada umat muslim nan melaksankan ibadah umrah sangatlah besar, apalagi jika melakukan ibadah umrah pada bulan kudus Ramadan. Hal ini sebagaimana termaktub dalam hadis Rasulullah saw. nan dikeluarkan oleh Imam Bukhori dan Imam Ahmad nan terjemahannya "Sekali umrah dalam bulan Ramadan sama dengan sekali ibadah haji".


Tata Cara Umrah
Panduan ini bertujuan agar aplikasi umrah memenuhi syarat dan rukun ibadah umrah. Bila ibadah umrah dimulai dari Madinah, tata cara umrah ialah sebagai berikut.
  1. Disunnahkan buat mandi besar atau janabah sebelum ihram buat umrah. Menuju ke loka miqat (tempat buat memulai niat umrah dan memakai baju ihram) di Bir Ali. Diperbolehkan buat mengenakan baju ihram sejak dari Kota Madinah, tapi niat dimulai di Bir Ali. Sesudah mengganti baju dengan ihram, melaksanakan shalat ihram sebanyak 2 rakaat, bacalah niat "Labbaikallohumma umrotan " nan berarti dalam bahasa Indonesia "Saya penuhi panggilan-Mu ya Allah buat melakukan umroh."

  2. Ketika menggunakan baju ihram, tak diperbolehkan memakai wangi-wangian, mandi dengan sabun, menggosok gigi dengan odol, memakai peci atau baju lain, serta berhubungan suami istri.

  3. Selanjutnya, ketika sedang dalam perjalanan ke Kota Mekkah, membaca kalimat talbiyah berulang-ulang atau sebanyak-banyaknya. Kalimat talbiyah yaitu " Labbaikallahumma labbaik. Labbaika la syarikalaka labaik. Innal hamda wanni'mata laka wal mulk, la syarikalak ." nan berarti "Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, saya penuhi panggilan-Mu. Saya penuhi panggilan-Mu, tak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian dan kenikmatan adalah milik-Mu dan juga kerajaan, tak ada sekutu bagi-Mu".

  4. Setelah sampai di Masjidil Haram, langsung melaksanakan tawaf mengelilingi Ka'bah 7 kali. Putaran pertama sampai ketiga ialah berlari-lari kecil. Putaran keempat sampai ketujuh dengan berjalan biasa. Loka start/awal memulai tawaf ialah garis lurus antara pintu Ka'bah dengan tanda lampu nan terpasang di sisi masjid. Di batas tersebut, melihat Ka'bah sambil melambaikan tangan sebanyak tiga kali dan mengucapkan "B ismillah, Allahu Akbar ". Selama tawaf membaca doa, seperti doa " Rabbana atina fiddunya hasanah, wafil akhirati hasanah waqina adzabannar "

  5. Melaksanakan salat sebanyak 2 rakaat di depan makam Ibrahim.

  6. Meminum air zam-zam. Sebelum minum, hendaknya berdoa dulu.

  7. Melakukan Sai antara Shofa dan Marwah berjumlah 7 kali bolak balik. Cara buat menghitungnya dari Shofa ke Marwah satu kemudian Marwah ke Shofa dua, seterusnya hingga berakhir di Marwah. Sai dilaksanakan dengan berjalan kaki, tapi pada batas di antara 2 lampu berlari-lari kecil.

  8. Mencukur rambut, diperbolehkan mencukur rambut sebagian, tapi lebih afdal buat mencukur semua rambut. Biasanya, ini dilakukan setelah sampai di Marwah pada putaran akhir. Cukurlah rambut sebagian dulu sebagai tanda selesai umrah. Di saat keluar masjid, temui tukang cukur dan cukur semuanya.


Syarat, Wajib, dan Rukun Umrah
Syarat dalam melaksanakan ibadah umrah sama dengan halnya syarat dalam mengerjakan ibadah haji, yaitu antara lain:
  1. beragama Islam
  2. balig atau telah dewasa
  3. berakal atau tak gila
  4. bukan berstatus sebagai budak (orang merdeka)
Selanjutnya ialah rukun melaksanakan umrah, yaitu:
  1. ihram,
  2. tawaf, 
  3. sai, 
  4. mencukur rambut kepala atau memotong rambut sebagian (tahalul), dan
  5. tertib.
Terdapat beberapa jenis umrah menurut pemahaman para ulama. Yang generik adalah aplikasi umrah digabungkan dengan aplikasi ibadah haji seperti pada hajitamattu . Ada pula umrah nan tak terikat dengan aplikasi haji. Beberapa jenis umrah tersebut antara lain umrah tamattu, umrah mufradah, umrah sunah.
Syarat mampu dalam melaksanakan ibadah haji maupun umrah ialah sebagai berikut.
  1. Sehat secara jasmani dan ruhani, tak dalam kondisi tua renta, sakit kritis, sedang lumpuh, menderita sakit parah nan bisa menular, dan lain lain. Maka, ada baiknya ibadah haji dan umrah dilakukan ketika berumur muda belia, sehat, dan lincah sehingga memudahkan aplikasi ibadah haji.

  2. Mempunyai dana atau uang nan cukup buat keperluan ongkos naik haji pulang-pergi dan mempunyai persediaan bekal buat perjalanan ibadah haji. Akan sangat merepotkan diri sendiri jika telah sampai di Arab Saudi kehabisan uang sehingga terlunta-lunta. Apabila masih mempunyai tanggungan, sediakan dana nan cukup buat nafkah selama mereka ditinggal ke Arab Saudi.

  3. Keamanan nan terjamin selama melaksanakan perjalanan ke tanah suci, buat kaum wanita didampingi oleh suami atau muhrim lelaki dewasa nan bisa dipercayai.


Hal-Hal nan Dilarang dalam Umrah
Setelah membahas tata cara umrah di atas, ada baiknya mengetahui larangan-larangan bagi nan melaksanakan ibadah umrah. Larangan-larangan tersebut antara lain:
  1. mengambil rambut,
  2. memakai wangi-wangian atau sejenisnya,
  3. memotong kuku,
  4. melakukan aktivitas berburu binatang dara,
  5. memakai baju atau pakaian nan berjahit,
  6. menutupi kepala dengan epilog kepala nan menempel di kulit (khusus bagi laki-laki),
  7. menutupi muka (bagi kaum wanita),
  8. mengeluarkan air mani dengan kesengajaan,
  9. melaksanakan akad nikah di saat ibadah umrah,
  10. melakukan sanggama suami istri,
  11. melakukan pertengkaran, dan
  12. bermaksiat secara umum.
Semoga tulisan mengenai tata cara umrah ini bisa memberikan citra jelas tentang aplikasi ibadah umrah bagi umat muslim di Indonesia. Perkembangan teknologi informasi saat ini memudahkan kita buat belajar mengenai pengetahuan agama Islam. Jadi, saat ini tak ada lagi kendala bagi kita buat mempelajari tata cara umrahnan benar berdasarkan ajaran Rasulullah saw.

(http://www.binasyifa.com/009/07/26/hal-hal-nan-dilarang-dalam-umrah.htm)

Islam, tapi tidak islami; Tidak Islam tapi islami

Status Fitriadi Akbar shared Muhammad Faris Gadneh's post si fb.
BUDAYAKAN DIBACA HINGGA HABIS...
----------------------------------------------------
Menambah wawasan....
Ini copas dari tetangga, tolong renungkan.
Analisa ini benar tapi menyakitkan Indonesia!

Mari mulai dari diri sendiri menjadi muslim yang islami.
"Renungan untuk yang selalu menganggap dirinya sebagai Muslim."
SYAIKH Muhamad Abduh, ulama besar dari Mesir pernah geram terhadap dunia Barat yang mengganggap Islam kuno dan terbelakang.
Kepada Renan, filsuf Perancis, Abduh dengan lantang menjelaskan bahwa agama Islam itu hebat, cinta ilmu, mendukung kemajuan dan lain sebagainya.
Dengan ringan Renan, yang juga pengamat dunia Timur Tengah mengatakan (kira-kira begini katanya), “Saya tahu persis kehebatan semua nilai Islam dalam Al-Quran.
Tapi tolong tunjukan satu komunitas Muslim di dunia yang bisa menggambarkan kehebatan ajaran Islam”.
Dan Abduh pun terdiam. 

Satu abad kemudian beberapa peneliti dari George Washington University ingin membuktikan tantangan Renan.
Mereka menyusun lebih dari seratus nilai-nilai luhur Islam, seperti kejujuran (shiddiq), amanah, keadilan, kebersihan, ketepatan waktu, empati, toleransi, dan sederet ajaran Al-Quran serta akhlaq Rasulullah Saw.
Berbekal sederet indikator yang mereka sebut sebagai islamicity index mereka datang ke lebih dari 200 negara untuk mengukur seberapa islami negara-negara tersebut. 

Hasilnya ?
Selandia Baru dinobatkan sebagai negara paling Islami. Indonesia ?
Harus puas di urutan ke 140.
Nasibnya tak jauh dengan negara-negara Islam lainnya yang kebanyakan bertengger di rangking 100-200.
Apa itu islam ?
Bagaimana sebuah negara atau seseorang dikategorikan islami ?
Kebanyakan ayat dan hadis menjelaskan Islam dengan menunjukkan indikasi-indikasinya, bukan definisi.
Misalnya hadis yang menjelaskan bahwa “Seorang Muslim adalah orang yang di sekitarnya selamat dari tangan dan lisannya” itu indikator.
Atau hadis yang berbunyi, “Keutamaan Islam seseorang adalah yang meninggalkan yang tak bermanfaat”.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hormati tetangga ... Hormati tamu ... Bicara yang baik atau diam”.
Jika kita koleksi sejumlah hadis yang menjelaskan tentang islam dan iman, maka kita akan menemukan ratusan indikator keislaman seseorang yang bisa juga diterapkan pada sebuah kota bahkan negara.
Dengan indikator-indikator di atas tak heran ketika Muhamamd Abduh melawat ke Perancis akhirnya dia berkomentar, “Saya tidak melihat Muslim di sini, tapi merasakan (nilai-nilai) Islam, sebaliknya di Mesir saya melihat begitu banyak Muslim, tapi hampir tak melihat Islam”.

Pengalaman serupa dirasakan Professor Afif Muhammad ketika berkesempatan ke Kanada yang merupakan negara paling islami no 5.
Beliau heran melihat penduduk di sana yang tak pernah mengunci pintu rumahnya.
Saat salah seorang penduduk ditanya tentang hal ini, mereka malah balik bertanya, “mengapa harus dikunci ?”
Di kesempatan lain, masih di Kanada, seorang pimpinan ormas Islam besar pernah ketinggalan kamera di halte bis.
Setelah beberapa jam kembali ke tempat itu, kamera masih tersimpan dengan posisi yang tak berubah.
Sungguh ironis jika kita bandingkan dengan keadaan di negeri muslim yang sendal jepit saja bisa hilang di rumah Allah yang Maha Melihat.

Padahal jelas-jelas kata “iman” sama akar katanya dengan aman.
Artinya, jika semua penduduk beriman, seharusnya bisa memberi rasa aman.
Penduduk Kanada menemukan rasa aman padahal (mungkin) tanpa iman.
Tetapi kita merasa tidak aman di tengah orang-orang yang (mengaku) beriman.
Seorang teman bercerita, di Jerman, seorang ibu marah kepada seorang Indonesia yang menyebrang saat lampu penyebrangan masih merah.
“Saya mendidik anak saya bertahun-tahun untuk taat aturan, hari ini Anda menghancurkannya. Anak saya ini melihat Anda melanggar aturan, dan saya khawatir dia akan meniru Anda”.
Sangat kontras dengan sebuah video di Youtube yang menayangkan seorang bapak-bapak di Jakarta dengan pakaian jubah dan sorban naik motor tanpa helm.
Ketika ditangkap polisi karena melanggar, si Bapak tersebut malah marah dengan menyebut-nyebut bahwa dirinya habib.
Mengapa kontradiksi ini terjadi ?

Syaikh Basuni ulama Kalimantan pernah berkirim surat kepada Muhamamd Rashid Ridha ulama terkemuka dari Mesir.
Suratnya berisi pertanyaan: “Limadza taakhara muslimuuna wataqaddama ghairuhum ?”, mengapa muslim terbelakang dan umat yang lain maju?
Surat itu dijawab panjang lebar dan dijadikan satu buku dengan judul yang dikutip dari pertanyaan itu.
Inti dari jawaban Rasyid Ridha, Islam mundur karena meninggalkan ajarannya, sementara Barat maju karena meninggalkan ajarannya.
Umat Islam terbelakang karena meninggalkan ajaran iqra (membaca) dan cinta ilmu. 

Tidak aneh dengan situasi seperti itu, Indonesia saat ini menempati urutan ke- 111 dalam hal tradisi membaca. Muslim juga meninggalkan budaya disiplin dan amanah, sehingga tak heran negara-begara Muslim terpuruk di kategori low trust society yang masyarakatnya sulit dipercaya dan sulit mempercayai orang lain alias selalu penuh curiga.
Muslim meninggalkan budaya bersih yang menjadi ajaran Islam, karena itu jangan heran jika kita melihat mobil-mobil mewah di kota-kota besar tiba-tiba melempar sampah ke jalan melalui jendela mobilnya.
Siapa yang salah ? Mungkin yang salah yang membuat survey.
Seandainya keislaman sebuah negara itu diukur dari jumlah jama’ah hajinya pastilah Indonesia ada di ranking pertama.
Wallahualam bishowab ..

===
Hiks, hiks, hiks......!!!!



Kamis, 21 Juli 2016

Presiden Turki: Kami Hanya Takut Kepada Allah

Presiden Turki: Kami Hanya Takut Kepada Allah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat (27/11) menyampaikan pidato heroik di hadapan lautan massa di kota Bayburt, provinsi di Timur Laut Turki.


Berikut ringkasannya (video pidatonya telah disiarkan Youtube) :

– Kami tidak akan biarkan siapapun mengganggu atau merencanakan aksi terorisme di bumi Turki.

– Berulang kali saya tegaskan, Turki hanya takut kepada Allah yang satu, Turki tidak akan tunduk selain kepadaNya.

– Turki pewaris peradaban yang besar, dan kami akan mempertahankan warisan tersebut dengan memohon kekuatan dari Allah subahanahu wataala.

– Kami tidak akan biarkan pesawat tempur negara manapun melanggar kedaulatan Turki, apalagi disaat konflik seperti sekarang.

– Dalam insiden penembakan pesawat Rusia yang melanggar kedaulatan negara kami, tuan Putin katakan: Anggap saja pesawat kami tamu di negara anda, kemudian saya jawab: Tidak ada tamu tanpa diundang!

– Kami sangat terganggu dengan pernyataan Putin yang sangat mengada ada.
– Rusia selama ini berdalih terbang di atas langit Turkmen untuk gempur ISIS, tapi saya katakan daerah tersebut bukan kekuasaan ISIS melainkan kekuasaan mujahid Suriah anti Assad, dan ini bukti nyata siapa musuh Rusia sebenarnya di Suriah.

– Putin menuduh saya melakukan islamisasi di Turki, saya tegaskan bahwa rakyat Turki 99% muslim, dan pernyataan Putin itu sangat lucu.

– Kami tidak memiliki mental bobrok untuk melakukan jual beli minyak dengan ISIS.

– Saya harapkan Putin menyiapkan semua bukti atas tuduhannya kami bekerja sama dengan ISIS dan sampaikan pada pertemuan di Paris nanti.

– Kami menolak semua tuduhan tanpa bukti Rusia terhadap Turki.

– Kalau Putin bisa buktikan saya bekerjasama dengan ISIS, saya langsung mengundurkan diri dari jabatan presiden.

– Turki tidak kenal yang namanya menikam dari belakang, kami siap menghadapi siapapun dan kami tidak takut siapapun.

– Pihak manapun yang menghalangi bantuan kemanusiaan untuk saudara kami Turkmen sama artinya mereka bermain api.

– Hubungan Turki dengan Rusia sangat strategis, dan saya himbau pejabat Rusia untuk melakukan diplomasi yang santun.

– Saya sangat mengharapkan Rusia mau berunding duduk bersama membicarakan banyak hal demi keberlangsungan hubungan kedua negara.

– Pejabat Turki bekerja siang dan malam demi tercapainya tujuan kami untuk bisa mandiri dalam persenjataan.

– Ada hal yang sangat esensial bagi kami sebagai bangsa Turki, yaitu satu bangsa satu bendera dan satu negara.

– Saya berdoa kepada Allah yang Maha Berkehendak untuk memberikan semua kebaikan kepada kami rakyat Turki dan umat Islam, dan juga semoga Allah senantiasa mempersatukan kami demi Turki yang kuat dan maju. *Eni Puspiyanti/pkspiyungan
sumber http://www.muslimhebat.com/presiden-turki-kami-hanya-takut-kepada.html