Waaahhhhh, sebenarnya Pilpres kali ini sudah sederhana dari segi pilihan, karena hanya ada dua pasangan calon. Di samping memudahkan pilihan juga ngirit biaya bagi pelaksana pilpres/negara karena akan terjadi satu putaran.
Seluruh masyarakat Indonesia dengan mudah akan memilih sesuai hati nurani tentunya, pasangan A atau pasangan B. Tapi ternyata fikiran saya salah karena antara tulisan pasangan A dan pasangan B ada kata : ATAU. Seperti candaan anak muda ketika ada rampok menyuruh kepada calon korbannya milih harta atau nyawa, yang sebenarnya pilihan sulit, tapi dijawab dengan mudah : atau!
Atau, dalam pilpres ini di kelompokkan seperti sebelum-sebelumnya yaitu kelompok GOLPUT, GOLongan PUTih. Golput ini adalah kelompok yang tidak memihak salah satu pihak dalam pemilu, bahkan hingga tidak pergi memilih ke tempat pemungutan suara! Pada kasus-kasus tertentu, yang justru menggelikan, kadang suara GOLPUT ini justru lebih banyak prosentasenya dibandingkan dengan pemenang pemilu. Besar kecilnya persentase GOLPUT ini juga kadang dijadikan standar sukses tidaknya pemilu bagi penyelenggara, artinya bahwa kalau jika golputnya kecil, berarti keterlibatan masyarakat untuk memilih sudah bagus, masyarakat boleh jadi peduli dengan pelaksanaan pemilu dan bersedia untuk datang ke TPS untuk menyalurkan aspirasi politiknya.
Tetapi GOLPUT juga tidak berhubungan dengan kondisi negara, apakah negara itu sudah maju, berkembang atau negara miskin sekalipun. Karena Amerika saja yang disebut sebagai negara maju, bahkan mungkin dengan masyarakat yang tingkat pendidikannya sudah tinggi, ternyata prosentase GOLPUT juga lumayan besar!
Untuk Pilpres di Indonesia kali ini pun, kalau lihat di media sosial sudah ada pihak yang GOLPUT bahkan mengajak ke orang lain untuk bergabung atau merapat dengan kelompok ini dengan membuat status seperti itu. Lebih hebat lagi mereka pun punya yel-yel untuk itu, seperti : Hidup GOLPUT!
Sebagai orang yang peduli kepada pilpres kali ini, saya cukup prihatin juga kalau mereka tidak datang ke TPS, terserah mau pilih yang mana sebenarnya atau tusuk dua-duanya juga tidak apa-apa, setidaknya kedatangannya ke TPS akan membuat penyelenggara (KPU) akan senang dan biaya yang dibuat negara untuk pilpres tidak sia-sia. Jadi saya jawab saja. status ajakan GOLPUT itu dengan komentar seperti ini : "Kalau dimaksud GOLPUT itu tidak datang untuk nyoblos, jangaaannnnn Mas. Lha wong orang sesat saja nyoblos kok! masak orang waras tidak! xixixixixi........"
(catatan : klo ada orang marah karena status yang saya buat berarti dia merasa orang sesat!!! santai saja!)
Jumat, 23 Mei 2014
Kamis, 22 Mei 2014
Enam Syarat Bermaksiat (Reposting dari www.dakwatuna.com/Taqwim-Mahasiswa Jurusan Tarbiyyah angkatan 2011 UMM)
dakwatuna.com – Setiap orang pasti pernah melakukan kemaksiatan, siapapun itu. Kemaksiatan tidak pernah mengenal apakah dia kaum ningrat ataukah kaum kelas bawah. Tidak pernah memilih, apakah ia seorang kyai ataukah santri. Tidak pernah memihak, apakah ia seorang politikus ataukah seorang agamawan. Semuanya pernah terjerat dengan tali maksiat dan juga terjerembab dalam kubangan anyir dosa. Tidak bisa dipungkiri, bahwa setiap manusia itu berpotensi untuk melakukan kemaksiatan. Entah itu kemaksiatan yang levelnya kacangan sampai yang levelnya elit. Kemaksiatan juga bisa dilakukan manusia kepada Khalik maupun makhluk.
Diri dan anatomi tubuh manusia mempunyai potensi besar untuk berbuat maksiat. Hati seringkali terkubur dalam lumpur dendam, dengki, iri hati, sombong dan kikir. Mata seringkali bergerilya ke tempat yang haram. Tekstur lidah yang semakin lentur ketika menggunjing saudaranya, berdusta, menuduh, mengadu domba, mencela, berkata-kata kotor dan lain-lain. Telinga lebih aktif untuk mendengarkan ringtone gosip serta hal-hal yang tidak baik lainnya. Tangan yang suka menjamah wanita yang tidak halal baginya, mengambil barang yang bukan haknya, memukul tanpa ada hak, membunuh, bermain judi dan menyiksa binatang. Kaki terkadang diayunkan menuju tempat-tempat maksiat, menendang temannya, berjalan di depan orang yang sedang shalat dan lain sebagainya.
Sebenarnya, hati ibarat kapas yang putih bersih. Sedangkan kemaksiatan ibarat tinta hitam. Setiap orang berbuat maksiat, maka hatinya ternoda oleh tinta hitam tersebut. Sehingga ketika ia terus-terusan berbuat maksiat, maka noktah hitam itu pun semakin memadati hatinya dan kemudian menjadikan hati tersebut hitam legam tertelungkup noda maksiat. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah noktah hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan noktah hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “al-Raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.” (H.r. at-Tirmidzi no. 3334, Syaikh al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)
Al-Hasan al-Bashri berkata, “Yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa sehingga bisa membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun mati.” (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Ibnu Katsir, Muassasah Al-Qurthubah, 14/268).
Kaitannya dengan hal ini, di dalam al-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umur al-Akhirah tulisan Imam Al-Qurthubi, Ibrahim bin Adham salah seorang ulama sufi memberikan nasihat yang sungguh luar biasa bagi orang yang seringkali melakukan kemaksiatan. Jika seseorang bisa melaksanakan enam syarat ini, maka silahkan bermaksiat sesuka hatimu.
Pertama,jika hendak melakukan maksiat maka jangan kamu makan rezeki Allah.
Bagaimanakah manusia bisa hidup jika tidak diperkenankan untuk menikmati rezeki Allah? Padahal semua kenikmatan yang terhampar di alam semesta adalah berkah dan karunia dari Allah. Rezeki Allah terhampar di manapun kita berada. Entah itu di gunung, perut bumi, dasar lautan, mengucur dari langit, semuanya adalah rezeki dari Allah dan bahkan udara yang kita hirup tiap harinya adalah rezeki dari Allah.
Kedua, jika hendak melakukan maksiat jangan kamu tinggal di bumi Allah.
Di bumi mana lagi kita akan tinggal? Gunung, angkasa, planet-planet dan bahkan galaksi-galaksi lain-pun, semuanya kepunyaan Allah. Lantas di manakah kita hendak tinggal? Fikirkanlah!
Ketiga,jika hendak melakukan maksiat maka berbuatlah di tempat yang tidak terlihat oleh Allah.
Bagaimana bisa? Pengetahuan Allah adalah pengetahuan yang tidak terbatas. Tidak seperti pengetahuan makhluk-makhluk-Nya. Bahkan, Allah mengetahui segala yang gaib, segala yang tertanam di hati dan juga segala pandangan-pandangan yang khianat. Allah tidak pernah luput dari semua kejadian yang terhampar di alam mayapada ini. Lantas, di manakah kita hendak mencari tempat untuk bermaksiat?
Keempat,jika malaikat maut datang hendak mencabut nyawamu, maka katakan kepadanya, “Tunggulah dulu, saya mau bertaubat.”
Bisakah kamu menolak malaikat maut yang hendak mencabut nyawamu? Jika kamu berfikir bisa untuk menolaknya, maka silahkan bermaksiat sesuka hatimu. Setiap perbuatan akan melahirkan konsekuensi dan setiap konsekuensi akan melahirkan salah satu di antara dua hal berikut yaitu kebahagiaan ataukah penderitaan. Itu adalah pilihan, silahkan memilih!
Kelima, apabila datang kepadamu malaikat Munkar dan Nakir, maka lawanlah dengan seluruh kekuatanmu jika kamu mampu.
Keenam,Sekiranya malaikat Zabaniah penjaga Neraka datang hendak menyeretmu ke dalamnya, maka katakan kepadanya bahwa kamu tidak akan mengikutnya. Sekiranya engkau dapat berbuat demikian, maka silahkan untuk melakukan maksiat.
Saudaraku, jika kita tidak bisa melakukan semua syarat yang tersebut diatas, maka masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan kita memakan rezeki-Nya? Masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan kita tinggal di bumi-Nya? Masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan Allah Maha Mengetahui segalanya dan Maha Mengetahui segala hal yang tersembunyi? Masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan kita tidak kuasa menolak malakul maut yang hendak mencabut nyawa kita? Masihkah kita melakukan maksiat sedangkan kita tidak kuasa melawan makarnya malaikat Munkar dan Nakir? Dan masihkah kita bermaksiat sedangkan kita tidak mampu melawan keganasan malaikat Zabaniyah?
Marilah kita memperbanyak muhaasabah terkait kemaksiatan-kemaksiatan yang seringkali kita perbuat. Memperbanyak untuk mengingat kematian karena kematian adalah obat mujarab untuk mengobati diri kita dari virus kemaksiatan.
Imam al-Daqqaq berkata, “Barangsiapa memperbanyak mengingat mati, dia dikaruniai tiga perkara: menyegerakan taubat, hati yang qana’ah, dan semangat beribadah.” (Imam al-Qurtubi, al-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umuri al-Akhirah).
Ibnu al-Qayyim berkata, “Jika hati sudah semakin gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran.” (al-Daa’ wa al-Dawaa’, hal. 107).
Semoga ulasan ringkas ini menjadi motivasi bagi kita untuk menghidari kemaksiatan sebisa mungkin. Karena sejatinya, kemaksiatan hanya mengerdilkan hati dan mematikan rasa.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/05/17/51404/enam-syarat-bermaksiat/#ixzz32UHX2lNA Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
Diri dan anatomi tubuh manusia mempunyai potensi besar untuk berbuat maksiat. Hati seringkali terkubur dalam lumpur dendam, dengki, iri hati, sombong dan kikir. Mata seringkali bergerilya ke tempat yang haram. Tekstur lidah yang semakin lentur ketika menggunjing saudaranya, berdusta, menuduh, mengadu domba, mencela, berkata-kata kotor dan lain-lain. Telinga lebih aktif untuk mendengarkan ringtone gosip serta hal-hal yang tidak baik lainnya. Tangan yang suka menjamah wanita yang tidak halal baginya, mengambil barang yang bukan haknya, memukul tanpa ada hak, membunuh, bermain judi dan menyiksa binatang. Kaki terkadang diayunkan menuju tempat-tempat maksiat, menendang temannya, berjalan di depan orang yang sedang shalat dan lain sebagainya.
Sebenarnya, hati ibarat kapas yang putih bersih. Sedangkan kemaksiatan ibarat tinta hitam. Setiap orang berbuat maksiat, maka hatinya ternoda oleh tinta hitam tersebut. Sehingga ketika ia terus-terusan berbuat maksiat, maka noktah hitam itu pun semakin memadati hatinya dan kemudian menjadikan hati tersebut hitam legam tertelungkup noda maksiat. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah noktah hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan noktah hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “al-Raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.” (H.r. at-Tirmidzi no. 3334, Syaikh al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)
Al-Hasan al-Bashri berkata, “Yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa sehingga bisa membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun mati.” (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Ibnu Katsir, Muassasah Al-Qurthubah, 14/268).
Kaitannya dengan hal ini, di dalam al-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umur al-Akhirah tulisan Imam Al-Qurthubi, Ibrahim bin Adham salah seorang ulama sufi memberikan nasihat yang sungguh luar biasa bagi orang yang seringkali melakukan kemaksiatan. Jika seseorang bisa melaksanakan enam syarat ini, maka silahkan bermaksiat sesuka hatimu.
Pertama,jika hendak melakukan maksiat maka jangan kamu makan rezeki Allah.
Bagaimanakah manusia bisa hidup jika tidak diperkenankan untuk menikmati rezeki Allah? Padahal semua kenikmatan yang terhampar di alam semesta adalah berkah dan karunia dari Allah. Rezeki Allah terhampar di manapun kita berada. Entah itu di gunung, perut bumi, dasar lautan, mengucur dari langit, semuanya adalah rezeki dari Allah dan bahkan udara yang kita hirup tiap harinya adalah rezeki dari Allah.
Kedua, jika hendak melakukan maksiat jangan kamu tinggal di bumi Allah.
Di bumi mana lagi kita akan tinggal? Gunung, angkasa, planet-planet dan bahkan galaksi-galaksi lain-pun, semuanya kepunyaan Allah. Lantas di manakah kita hendak tinggal? Fikirkanlah!
Ketiga,jika hendak melakukan maksiat maka berbuatlah di tempat yang tidak terlihat oleh Allah.
Bagaimana bisa? Pengetahuan Allah adalah pengetahuan yang tidak terbatas. Tidak seperti pengetahuan makhluk-makhluk-Nya. Bahkan, Allah mengetahui segala yang gaib, segala yang tertanam di hati dan juga segala pandangan-pandangan yang khianat. Allah tidak pernah luput dari semua kejadian yang terhampar di alam mayapada ini. Lantas, di manakah kita hendak mencari tempat untuk bermaksiat?
Keempat,jika malaikat maut datang hendak mencabut nyawamu, maka katakan kepadanya, “Tunggulah dulu, saya mau bertaubat.”
Bisakah kamu menolak malaikat maut yang hendak mencabut nyawamu? Jika kamu berfikir bisa untuk menolaknya, maka silahkan bermaksiat sesuka hatimu. Setiap perbuatan akan melahirkan konsekuensi dan setiap konsekuensi akan melahirkan salah satu di antara dua hal berikut yaitu kebahagiaan ataukah penderitaan. Itu adalah pilihan, silahkan memilih!
Kelima, apabila datang kepadamu malaikat Munkar dan Nakir, maka lawanlah dengan seluruh kekuatanmu jika kamu mampu.
Keenam,Sekiranya malaikat Zabaniah penjaga Neraka datang hendak menyeretmu ke dalamnya, maka katakan kepadanya bahwa kamu tidak akan mengikutnya. Sekiranya engkau dapat berbuat demikian, maka silahkan untuk melakukan maksiat.
Saudaraku, jika kita tidak bisa melakukan semua syarat yang tersebut diatas, maka masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan kita memakan rezeki-Nya? Masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan kita tinggal di bumi-Nya? Masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan Allah Maha Mengetahui segalanya dan Maha Mengetahui segala hal yang tersembunyi? Masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan kita tidak kuasa menolak malakul maut yang hendak mencabut nyawa kita? Masihkah kita melakukan maksiat sedangkan kita tidak kuasa melawan makarnya malaikat Munkar dan Nakir? Dan masihkah kita bermaksiat sedangkan kita tidak mampu melawan keganasan malaikat Zabaniyah?
Marilah kita memperbanyak muhaasabah terkait kemaksiatan-kemaksiatan yang seringkali kita perbuat. Memperbanyak untuk mengingat kematian karena kematian adalah obat mujarab untuk mengobati diri kita dari virus kemaksiatan.
Imam al-Daqqaq berkata, “Barangsiapa memperbanyak mengingat mati, dia dikaruniai tiga perkara: menyegerakan taubat, hati yang qana’ah, dan semangat beribadah.” (Imam al-Qurtubi, al-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umuri al-Akhirah).
Ibnu al-Qayyim berkata, “Jika hati sudah semakin gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran.” (al-Daa’ wa al-Dawaa’, hal. 107).
Semoga ulasan ringkas ini menjadi motivasi bagi kita untuk menghidari kemaksiatan sebisa mungkin. Karena sejatinya, kemaksiatan hanya mengerdilkan hati dan mematikan rasa.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/05/17/51404/enam-syarat-bermaksiat/#ixzz32UHX2lNA Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
Rabu, 21 Mei 2014
Serba-serbi Pilpres hingga kini!
Cukup menarik memperhatikan apa yang terjadi yang berhubungan dengan pilpres apalagi setelah pastinya para calon mendaftarkan ke KPU. Dari mulai proses awal jauh-jauh hari orang-orang yang demen mau jadi presiden baik yang terang-terangan maupun yang malu-malu bahkan hingga yang malu-maluin he-he...., kemudian ketika peta kekuatan mulai tampak melalui pileg sebagai syarat pengajuan calon presiden sehingga ketiga ciri capres tadi mulai ada yang sumangat melangkahkan kaki untuk memenuhi syarat yang ditentukan yaitu mengajak teman untuk bergabung, ada juga yang menunggu restu dari pemegang wewenang tapi ada juga yang sadar diri untuk tidak melanjutkan langkah dengan cara berjoint dengan teman baik terang-terangan maupun malu-malu hingga yang malu-maluin he-he.....
Tapi yang justru lebih menarik perhatian adalah para pendukung dan penggembira, baik yang terang-terangan maupun yang malu-malu hingga yang malu-maluin. he-he..... kita bisa melihat di media sosial seperti fb, apalagi pasangan capresnya hanya dua pasangan jadi tentu akan sangat mudah mencirikan ketika seseorang tidak menyukai satu pasangan tertentu, tentu dengan mudah kita menilai bahwa beliau itu adalah pendukung atau penggembira dari pasangan di seberangnya.
Karakteristik pendukung yang beragam tadi tentunya menginginkan jagoannya menang di medan laga nantinya. berbagai cara dilakukan untuk mengangkat jagoannya dengan berbagai argumentasi entah karena fakta yang dia lihat sendiri atau sekedar mengutip fakta yang dia lihat sendiri kutipannya, hingga yang paling luar binasa adalah menjelekkan calon pasangan yang bersebrangan dengan jagoannya hatta hingga temen-temen yang bergabung dengan calon tersebut. Orang bilang Kampanye Hitam (hiks, kasihan kenapa yang jelek-jelek itu harus selalu hitam! untung kulit saya agak putih, glek!). modusnya juga variatif, mulai dari menjelekkan secara fisik, track record/masa lalu, kehidupan keluarga, kasus korupsi dan lain sebagainya.
Cara menjelekkan atau menjatuhkan seperti itu biasa disebut memprovokasi sehingga kaum yang belum mempunyai pilihan akan tertarik atau terprovokasi dengan modus seperti itu, dan akhirnya kalau percaya akan memutuskan memilih dan bergabung untuk berada di belakang jagoannya. Orang yang berperan untuk memprovokasi disebut juga provokator. Tapi lucunya, tugas provokator ini juga sadar atawa tidak sadar dia akan berusaha sebagai orang yang meng-counter provokasi dari lawan yang menjelekkan jagoannya, entah dengan bukti atau bualan lainnya, pokoke ngebelain mati-matian walau tidak mati juga! Jadi di medan seperti ini sebenarnya yang bertarung adalah provokator melawan provokator. mulai dari yang halus hingga pake esmosi-esmosian hingga keluar keringat baunya. Dalam bahasa iklan dinamakan Jeruk lawan Jeruk!
Anehnya yang unjuk gigi di bawah yaitu para provokator tadi, yang di atas alias para pemainnya sendiri yaitu para calon ya....adem-adem saja. mereka adalah negarawan, yang menyadari akan keberadaan diri dan lawannya sebatas sebuah kompetisi untuk kebaikan bangsa dan negara. he-he....lucu juga! jadi, kita ini mau jadi provokator yang makan provokator atau sedikiiiiiitttttttttt bersifat negarawan seperti mereka. ha-ha.....supaya tambah ramai apalagi di media sosial, kita ambil kedua-duanya saja ya! he-he.....dan hal itu tergantung kepada sifat kita sendiri yang suka terang-terangan, malu-malu atau malu-maluin he-he.......
Tapi yang justru lebih menarik perhatian adalah para pendukung dan penggembira, baik yang terang-terangan maupun yang malu-malu hingga yang malu-maluin. he-he..... kita bisa melihat di media sosial seperti fb, apalagi pasangan capresnya hanya dua pasangan jadi tentu akan sangat mudah mencirikan ketika seseorang tidak menyukai satu pasangan tertentu, tentu dengan mudah kita menilai bahwa beliau itu adalah pendukung atau penggembira dari pasangan di seberangnya.
Karakteristik pendukung yang beragam tadi tentunya menginginkan jagoannya menang di medan laga nantinya. berbagai cara dilakukan untuk mengangkat jagoannya dengan berbagai argumentasi entah karena fakta yang dia lihat sendiri atau sekedar mengutip fakta yang dia lihat sendiri kutipannya, hingga yang paling luar binasa adalah menjelekkan calon pasangan yang bersebrangan dengan jagoannya hatta hingga temen-temen yang bergabung dengan calon tersebut. Orang bilang Kampanye Hitam (hiks, kasihan kenapa yang jelek-jelek itu harus selalu hitam! untung kulit saya agak putih, glek!). modusnya juga variatif, mulai dari menjelekkan secara fisik, track record/masa lalu, kehidupan keluarga, kasus korupsi dan lain sebagainya.
Cara menjelekkan atau menjatuhkan seperti itu biasa disebut memprovokasi sehingga kaum yang belum mempunyai pilihan akan tertarik atau terprovokasi dengan modus seperti itu, dan akhirnya kalau percaya akan memutuskan memilih dan bergabung untuk berada di belakang jagoannya. Orang yang berperan untuk memprovokasi disebut juga provokator. Tapi lucunya, tugas provokator ini juga sadar atawa tidak sadar dia akan berusaha sebagai orang yang meng-counter provokasi dari lawan yang menjelekkan jagoannya, entah dengan bukti atau bualan lainnya, pokoke ngebelain mati-matian walau tidak mati juga! Jadi di medan seperti ini sebenarnya yang bertarung adalah provokator melawan provokator. mulai dari yang halus hingga pake esmosi-esmosian hingga keluar keringat baunya. Dalam bahasa iklan dinamakan Jeruk lawan Jeruk!
Anehnya yang unjuk gigi di bawah yaitu para provokator tadi, yang di atas alias para pemainnya sendiri yaitu para calon ya....adem-adem saja. mereka adalah negarawan, yang menyadari akan keberadaan diri dan lawannya sebatas sebuah kompetisi untuk kebaikan bangsa dan negara. he-he....lucu juga! jadi, kita ini mau jadi provokator yang makan provokator atau sedikiiiiiitttttttttt bersifat negarawan seperti mereka. ha-ha.....supaya tambah ramai apalagi di media sosial, kita ambil kedua-duanya saja ya! he-he.....dan hal itu tergantung kepada sifat kita sendiri yang suka terang-terangan, malu-malu atau malu-maluin he-he.......
Selasa, 20 Mei 2014
Uang Sekolah = Uang untuk memperoleh sebuah ilmu!
Saat saya kembali ke pulau Tanakeke bersama-sama teman-teman LSM GHNI, minggu ini, terasa ada yang lain. Apa itu? ternyata kami berangkat menuju lokasi pembinaan kami bersama dengan teman-teman (2 orang) dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dari informasi teman, bahwa mereka, teman dari Kupang ini, adalah teman-teman yang bergerak di LSM juga, yang mana mereka mau belajar dari keberhasilan apa yang telah diterap di Pulau Tanakeke, terutama di dusun Batu Ampara dari teman-teman GHNI.
Saya yang baru bergabung beberapa bulan di program GHNI di Batu Ampara ini, cukup surprise dengan apa yang dilakukan oleh teman-teman dari Kupang ini. Mereka datang jauh-jauh ke Sulawesi Selatan ini dengan maksud menimba ilmu dari orang atau sekelompok orang yang telah mampu atau berhasil membantu masyarakat dalam program pengembangan masyarakat (community Development). Saya dengar mereka mendapat informasi mengenai apa yang sudah dilakukan teman-teman di sini melalui internet, kemudian berkomunikasi dan memohon untuk bisa berkunjung untuk "melihat" apa yang sudah dilakukan di Batu Ampara pulau Tanakeke.
Dari obrolan sepintas, karena saya tidak terlalu lama bersama dengan kedua teman dari Kupang itu, saya menggambarkan bahwa untuk mencapai ke Makassar dari Kupang dengan jalur udara cukup tidak mudah, karena tidak ada jalur langsung dan juga biasanya kalau seperti itu, harus transit di bandara lain, harga tiket juga tidak sedikit. Belum lagi akomodasi lainnya selama mereka berkunjung ke sini. Ya...boleh jadi mereka di biayai oleh Lembaga di mana mereka bernaung, tetapi bahwa inti dari semua itu adalah bahwa menggapai ilmu memang dibutuhkan dana yang tidak sedikit dan upaya yang tidak mengenal kata menyerah dan mengalah.
Kejadian di atas adalah sesuatu yang sudah umum, bahwa untuk memperoleh sesuatu ilmu dibutuhkan dana yang tidak sedikit, orang kebanyakan menyebutnya dengan uang sekolah, dan pengorbanan lainnya baik fisik maupun mental. Ini juga menandakan bahwa ilmu itu sangat luar biasa bagi kehidupan. Mereka tidak akan jauh-jauh datang kalau itu tidak penting bagi mereka. Di dalam Islam sendiri dikatakan bahwa "Carilah ilmu hingga ke negeri China". Negeri China dalam masa itu adalah suatu negeri yang sangat jauh apalagi dengan jenis transportasi dengan menggunakan hewan, seperti onta atau kuda. Tapi walaupun begitu Rasulullah saw memerintah kita untuk mencari ilmu ke tempat yang sangat jauh itu. Pada waktu itu negeri china terkenal dengan kain suteranya, jadi proses pembuatan kain sutera adalah suatu ilmu yang patut juga dipelajari!
Hanya sayang, sekarang banyak pendidikan untuk siswa baik SD, SMP dan SMA yang gratis, tapi kadang siswanya tidak bersungguh-sungguh belajar mempelajari ilmu yang didapat di sekolah. Setidaknya pendidikan gratis sudah membantu orangtua meringakan biaya pendidikan anak-anaknya untuk mendapatkan ilmu sebagai bekal untuk menempuh kehidupan di masa yang akan datang!
Saya yang baru bergabung beberapa bulan di program GHNI di Batu Ampara ini, cukup surprise dengan apa yang dilakukan oleh teman-teman dari Kupang ini. Mereka datang jauh-jauh ke Sulawesi Selatan ini dengan maksud menimba ilmu dari orang atau sekelompok orang yang telah mampu atau berhasil membantu masyarakat dalam program pengembangan masyarakat (community Development). Saya dengar mereka mendapat informasi mengenai apa yang sudah dilakukan teman-teman di sini melalui internet, kemudian berkomunikasi dan memohon untuk bisa berkunjung untuk "melihat" apa yang sudah dilakukan di Batu Ampara pulau Tanakeke.
Dari obrolan sepintas, karena saya tidak terlalu lama bersama dengan kedua teman dari Kupang itu, saya menggambarkan bahwa untuk mencapai ke Makassar dari Kupang dengan jalur udara cukup tidak mudah, karena tidak ada jalur langsung dan juga biasanya kalau seperti itu, harus transit di bandara lain, harga tiket juga tidak sedikit. Belum lagi akomodasi lainnya selama mereka berkunjung ke sini. Ya...boleh jadi mereka di biayai oleh Lembaga di mana mereka bernaung, tetapi bahwa inti dari semua itu adalah bahwa menggapai ilmu memang dibutuhkan dana yang tidak sedikit dan upaya yang tidak mengenal kata menyerah dan mengalah.
Kejadian di atas adalah sesuatu yang sudah umum, bahwa untuk memperoleh sesuatu ilmu dibutuhkan dana yang tidak sedikit, orang kebanyakan menyebutnya dengan uang sekolah, dan pengorbanan lainnya baik fisik maupun mental. Ini juga menandakan bahwa ilmu itu sangat luar biasa bagi kehidupan. Mereka tidak akan jauh-jauh datang kalau itu tidak penting bagi mereka. Di dalam Islam sendiri dikatakan bahwa "Carilah ilmu hingga ke negeri China". Negeri China dalam masa itu adalah suatu negeri yang sangat jauh apalagi dengan jenis transportasi dengan menggunakan hewan, seperti onta atau kuda. Tapi walaupun begitu Rasulullah saw memerintah kita untuk mencari ilmu ke tempat yang sangat jauh itu. Pada waktu itu negeri china terkenal dengan kain suteranya, jadi proses pembuatan kain sutera adalah suatu ilmu yang patut juga dipelajari!
Hanya sayang, sekarang banyak pendidikan untuk siswa baik SD, SMP dan SMA yang gratis, tapi kadang siswanya tidak bersungguh-sungguh belajar mempelajari ilmu yang didapat di sekolah. Setidaknya pendidikan gratis sudah membantu orangtua meringakan biaya pendidikan anak-anaknya untuk mendapatkan ilmu sebagai bekal untuk menempuh kehidupan di masa yang akan datang!
Senin, 19 Mei 2014
Wisata Kuliner
Coto Makassar
Konon, salah satu yang membedakan uenak atau tidaknya Coto Makassar adalah alat pendukung untuk memasak kuah coto itu sendiri. Dengan gerabah dari tanah liat yang menggantung dan dengan menggunakan kayu bakar dari kayu bakau rasa coto menjadi rasa tambah dan lebih seeerrrrrr. Coto Dermaga, yang terletak di dermaga kecil di pattalasang kabupaten Takalar dimana jolloro (perahu kecil) parkir untuk berangkat ke dan dari pulau Tanakeke, sudah membius teman saya yang tidak pernah makan coto di makassar, tetapi di sini hampir setiap pergi dan pulang ke pulau Tanakeke pasti singgah untuk mengganjal perutnya dengan sang coto! Menurut yang empunya warung, setelah kurang lebih 15 tahun berbisnis Coto, sudah 4 kali ganti gerabah itu, sekarang harganya bisa mencapai 500.000 rupiah. Saya bilang kalau ibu buka cabang di Makassar, pasti akan laku banget. Yaa, saya yakin karena rasanya rek, uenak tenan! Hanya dengan Rp.13.000,00 per porsi dan tentunya bisa tambah dengan membayar yang sama. perut akan kuenyang dan puas, seeerrrrr! (yang berminat silahkan datang ke dermaga atau pesan lewat inbox ke penjualnya)
==============
Woku Ikan Mujair
Wah, alhamdulillah, saya berkesempatan untuk kembali berkunjung ke Tentena di mana ujung dari danau Poso berada. Bicara keindahan danau Poso, belum bisa saya ungkapkan secara menyeluruh kecuali yang bisa saya sampaikan pandangan indah danau Poso dari ketinggian, yaitu perbatasan antara Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah yang termasuk kecamatan Pendolo.
Yang saya ingin ungkapkan di sini adalah Wisata Kuliner yang berada di Danau Poso. Danau Poso yang terkenal karena ikan Mujairnya (walau ada ikan air tawar lain), di restouran atau rumah makan yang ada di sekelilng danau Poso terdapat banyak menu olahan dari ikan Mujair ini. Setelah tiga bulan yang lalu ketika pertama kali saya melewati Tentena dan kemudian mencoba ikan Mujair bakar rica-rica dan ikan mujair goreng, kali ini saya ingin mencoba yang sifatnya basah-basah hangat, apalagi kali ini saya makan malam setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan, yaitu ikan Mujair Woku.
Ternyata, woku ikan mujair menurut saya the best menu sampai saat ini. (maksudnya dibandungkan dengan ikan mujair bakar rica-rica dan ikan mujair goreng) Kalau di makassar mungkin woku ini seperti sop kepala ikan, ada rasa pedesnya, sopnya kekuning-kuningan, dengan berbagai bumbu daun, yang saya sendiri kurang mengerti apa namanya. Bisanya saya hanya menikmati dan perut kenyang. Ditambah dengan daging ikan Mujair yang cukup tebal karena kami memilih ikan yang paling besar yang ada pada waktu itu. Sip! Saya bisa rekomendasikan kepada pembaca kalau singgah di tentena untuk mencoba menu Woku ikan Mujair! Sebenarnya masih ada 2 menu lagi yang saya belum coba, insya Allah kalau ke sana saya akan coba menu yang lain.
Konon, salah satu yang membedakan uenak atau tidaknya Coto Makassar adalah alat pendukung untuk memasak kuah coto itu sendiri. Dengan gerabah dari tanah liat yang menggantung dan dengan menggunakan kayu bakar dari kayu bakau rasa coto menjadi rasa tambah dan lebih seeerrrrrr. Coto Dermaga, yang terletak di dermaga kecil di pattalasang kabupaten Takalar dimana jolloro (perahu kecil) parkir untuk berangkat ke dan dari pulau Tanakeke, sudah membius teman saya yang tidak pernah makan coto di makassar, tetapi di sini hampir setiap pergi dan pulang ke pulau Tanakeke pasti singgah untuk mengganjal perutnya dengan sang coto! Menurut yang empunya warung, setelah kurang lebih 15 tahun berbisnis Coto, sudah 4 kali ganti gerabah itu, sekarang harganya bisa mencapai 500.000 rupiah. Saya bilang kalau ibu buka cabang di Makassar, pasti akan laku banget. Yaa, saya yakin karena rasanya rek, uenak tenan! Hanya dengan Rp.13.000,00 per porsi dan tentunya bisa tambah dengan membayar yang sama. perut akan kuenyang dan puas, seeerrrrr! (yang berminat silahkan datang ke dermaga atau pesan lewat inbox ke penjualnya)
==============
Woku Ikan Mujair
Wah, alhamdulillah, saya berkesempatan untuk kembali berkunjung ke Tentena di mana ujung dari danau Poso berada. Bicara keindahan danau Poso, belum bisa saya ungkapkan secara menyeluruh kecuali yang bisa saya sampaikan pandangan indah danau Poso dari ketinggian, yaitu perbatasan antara Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah yang termasuk kecamatan Pendolo.
Yang saya ingin ungkapkan di sini adalah Wisata Kuliner yang berada di Danau Poso. Danau Poso yang terkenal karena ikan Mujairnya (walau ada ikan air tawar lain), di restouran atau rumah makan yang ada di sekelilng danau Poso terdapat banyak menu olahan dari ikan Mujair ini. Setelah tiga bulan yang lalu ketika pertama kali saya melewati Tentena dan kemudian mencoba ikan Mujair bakar rica-rica dan ikan mujair goreng, kali ini saya ingin mencoba yang sifatnya basah-basah hangat, apalagi kali ini saya makan malam setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan, yaitu ikan Mujair Woku.
Ternyata, woku ikan mujair menurut saya the best menu sampai saat ini. (maksudnya dibandungkan dengan ikan mujair bakar rica-rica dan ikan mujair goreng) Kalau di makassar mungkin woku ini seperti sop kepala ikan, ada rasa pedesnya, sopnya kekuning-kuningan, dengan berbagai bumbu daun, yang saya sendiri kurang mengerti apa namanya. Bisanya saya hanya menikmati dan perut kenyang. Ditambah dengan daging ikan Mujair yang cukup tebal karena kami memilih ikan yang paling besar yang ada pada waktu itu. Sip! Saya bisa rekomendasikan kepada pembaca kalau singgah di tentena untuk mencoba menu Woku ikan Mujair! Sebenarnya masih ada 2 menu lagi yang saya belum coba, insya Allah kalau ke sana saya akan coba menu yang lain.
Sabtu, 17 Mei 2014
Pengolahan Rumput Laut Eucheuma Cottoni (Bakso Rumput Laut)
Bahan_bahan :
Bahan untuk bumbu :
• Bawang putih
• Bawang merah
• Merica
• Daun bawang
• Garam
Bahan untuk bakso :
• Rumput laut eucheuma cottoni 100 %
• Tepung kanji masak 20%
• Daging ikan 60%
• Mie 20%
Cara membuat :
1. Terlebih dahulu, bersihkan rumput laut eucheuma cottoni, kemudian direndam dengan dengan air kapur sirih selama 40 menit agar baunya cepat hilang tambahkan perasan air jeruk nipis.
2. Rumput laut eucheuma cottoni yang sudah bersih dan tidak tercium baunya lagi maka rumput laut tersebut dimasukkan kedalam tungku atau wadah untuk memasaknya , dalam memasak rumput laut membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
3. Sementara rumput laut dimasak, siapkan bahan lain yang akan digunakan seperti, daging ikan, dan bahan-bahan untuk bumbu, dihaluskan.
4. Setelah semua bahan disiapkan, rumput laut yang sudah masak tadi dicampurkan dengan tepung kanji masak.
5. Dan masukkan daging ikannya beserta dengan bumbu-bumbu (bawang putih, bawang merah, merica) dan garam secukupnya.
6. Campurkan adonan tersebut hingga benar-benar merata, dan adonannya dapat di bentuk bulat.
7. adonan yang sudah di bentuk tersebut kemudian dimasukkan kedalam wajan yang berisi air mendidih sehingga adonan tersebut masak dan siap untuk dimakan.
8. Setelah bakso rumput lautnya jadi, belum lengkap tanpa ada kuahnya.
9. Membuat kuah rumput laut itu mudah, dengan cara : didihkan air terlebih dahulu kemudian masukkan bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan tadi seperti bawang merah, bawang putih, merica, dan garam secukupnya.
10. Setelah semuanya siap, masukkan mie ke mangkuk dan baksonya, kemudian tuang kuah baksonya ke mangkuk.
11. Terakhir tambahkan bawang goreng, seledri, dan perasan jeruk nipis. sebagai penyedap rasa dari bakso rumput laut.
# Selamat mencoba #
Sip : Yuli Febrianti, SMKN 7 Pinrang
===========
Bahan untuk bumbu :
• Bawang putih
• Bawang merah
• Merica
• Daun bawang
• Garam
Bahan untuk bakso :
• Rumput laut eucheuma cottoni 100 %
• Tepung kanji masak 20%
• Daging ikan 60%
• Mie 20%
Cara membuat :
1. Terlebih dahulu, bersihkan rumput laut eucheuma cottoni, kemudian direndam dengan dengan air kapur sirih selama 40 menit agar baunya cepat hilang tambahkan perasan air jeruk nipis.
2. Rumput laut eucheuma cottoni yang sudah bersih dan tidak tercium baunya lagi maka rumput laut tersebut dimasukkan kedalam tungku atau wadah untuk memasaknya , dalam memasak rumput laut membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
3. Sementara rumput laut dimasak, siapkan bahan lain yang akan digunakan seperti, daging ikan, dan bahan-bahan untuk bumbu, dihaluskan.
4. Setelah semua bahan disiapkan, rumput laut yang sudah masak tadi dicampurkan dengan tepung kanji masak.
5. Dan masukkan daging ikannya beserta dengan bumbu-bumbu (bawang putih, bawang merah, merica) dan garam secukupnya.
6. Campurkan adonan tersebut hingga benar-benar merata, dan adonannya dapat di bentuk bulat.
7. adonan yang sudah di bentuk tersebut kemudian dimasukkan kedalam wajan yang berisi air mendidih sehingga adonan tersebut masak dan siap untuk dimakan.
8. Setelah bakso rumput lautnya jadi, belum lengkap tanpa ada kuahnya.
9. Membuat kuah rumput laut itu mudah, dengan cara : didihkan air terlebih dahulu kemudian masukkan bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan tadi seperti bawang merah, bawang putih, merica, dan garam secukupnya.
10. Setelah semuanya siap, masukkan mie ke mangkuk dan baksonya, kemudian tuang kuah baksonya ke mangkuk.
11. Terakhir tambahkan bawang goreng, seledri, dan perasan jeruk nipis. sebagai penyedap rasa dari bakso rumput laut.
# Selamat mencoba #
Sip : Yuli Febrianti, SMKN 7 Pinrang
===========
Maaf, ikut
nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001
Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html
Selasa, 13 Mei 2014
Humor ringan!
Hot Dog
Kemarin, kami diundang makan siang di cafe the Boss. Setelah semuanya berkumpul, kami pun memesan makanan yang sesuai selera masing-masing. Sambil menunggu pesanan makanan kami, kami pun mengisinya dengan mengobrol kesana-kemari. Selang beberapa lama pesanan makanan kami pun datang satu per satu, hingga tinggal pesanan teman kami yang satu. Pesanan makanan teman ini rupanya agak lebih lama lagi datang, sehingga saya pun bertanya kepada teman itu, "Apa makanan yang dipesan?" Teman saya menjawab, "Hot Dog". Jadi saya pun menghibur dia, "Sabar ya, mungkin sekarang mereka sedang mencari Dog (yang terbaik)!" Teman saya dan yang lain pun tertawa karenanya.
Lebih Tua
Dikatakan bahwa orang yang sudah tua atau berumur ditandai dengan rambut kepalanya yang mulai memutih atau beruban. Selesai mandi Si Udin tampak lebih bersedih karena ternyata dia lebih tua dari anggapan yang sebenarnya karena sambil bergumam, "Bukan saja ramput kepalaku saja yang memutih tapi rambut yang lain pun memulai memutih!" O, O.....
==========
Kalau Tersumbat Rp. 10.000,-
Ketika kami membersihkan tempat wudlu dan toilet di mesjid kami dan pekerjaan sudah hampir selesai, ada anak remaja yang mengatakan kita tempel tulisan di depan toilet, kencing Rp. 2.000,- buang air besar Rp. 5.000,00. Mendengar hal itu saya pun menyeletuk, "Kalau tersumbat Rp. 10.000,00" Semua orang yang mendengar jadi tertawa karena nya!
=======
Kota Industri di Jepang
Pada acara seminar kesehatan yang diadakan oleh sebuah perusahaan yang merupakan holding dari perusahaan jepang, sang presenter menanyakan ke hadirin nama kota kedua terbesar di jepang yang merupakan pusat industri. Dengan iming-iming hadiah bagi peserta yang menjawab dengan benar, maka banyak sekali peserta yang mengangkat tangan dengan antusiasnya untuk menjawab pertanyaan itu, berharap dialah yang ditunjuk untuk menjawab. Tapi yang luar biasa deretan jawaban yang keluar dari mulut peserta seminar diantaranya adalah kawasaki, yamaha, ajinomoto dan miwon!!! (glek!)
Diiringi tawa dan suasana yang riuh, karena lucu dan tidak ada yang benar akhirnya sang presenter menaikkan hadiah bagi peserta yang menjawab dengan benar!
(di antara pemirsa ada yang tahu? -bagi jawaban yang benar, hadiah bisa diambil di jakarta : 2 dus mie instan)
Kemarin, kami diundang makan siang di cafe the Boss. Setelah semuanya berkumpul, kami pun memesan makanan yang sesuai selera masing-masing. Sambil menunggu pesanan makanan kami, kami pun mengisinya dengan mengobrol kesana-kemari. Selang beberapa lama pesanan makanan kami pun datang satu per satu, hingga tinggal pesanan teman kami yang satu. Pesanan makanan teman ini rupanya agak lebih lama lagi datang, sehingga saya pun bertanya kepada teman itu, "Apa makanan yang dipesan?" Teman saya menjawab, "Hot Dog". Jadi saya pun menghibur dia, "Sabar ya, mungkin sekarang mereka sedang mencari Dog (yang terbaik)!" Teman saya dan yang lain pun tertawa karenanya.
Lebih Tua
Dikatakan bahwa orang yang sudah tua atau berumur ditandai dengan rambut kepalanya yang mulai memutih atau beruban. Selesai mandi Si Udin tampak lebih bersedih karena ternyata dia lebih tua dari anggapan yang sebenarnya karena sambil bergumam, "Bukan saja ramput kepalaku saja yang memutih tapi rambut yang lain pun memulai memutih!" O, O.....
==========
Kalau Tersumbat Rp. 10.000,-
Ketika kami membersihkan tempat wudlu dan toilet di mesjid kami dan pekerjaan sudah hampir selesai, ada anak remaja yang mengatakan kita tempel tulisan di depan toilet, kencing Rp. 2.000,- buang air besar Rp. 5.000,00. Mendengar hal itu saya pun menyeletuk, "Kalau tersumbat Rp. 10.000,00" Semua orang yang mendengar jadi tertawa karena nya!
=======
Kota Industri di Jepang
Pada acara seminar kesehatan yang diadakan oleh sebuah perusahaan yang merupakan holding dari perusahaan jepang, sang presenter menanyakan ke hadirin nama kota kedua terbesar di jepang yang merupakan pusat industri. Dengan iming-iming hadiah bagi peserta yang menjawab dengan benar, maka banyak sekali peserta yang mengangkat tangan dengan antusiasnya untuk menjawab pertanyaan itu, berharap dialah yang ditunjuk untuk menjawab. Tapi yang luar biasa deretan jawaban yang keluar dari mulut peserta seminar diantaranya adalah kawasaki, yamaha, ajinomoto dan miwon!!! (glek!)
Diiringi tawa dan suasana yang riuh, karena lucu dan tidak ada yang benar akhirnya sang presenter menaikkan hadiah bagi peserta yang menjawab dengan benar!
(di antara pemirsa ada yang tahu? -bagi jawaban yang benar, hadiah bisa diambil di jakarta : 2 dus mie instan)
Kamis, 01 Mei 2014
May Day dan kemudian hari pendidikan!
Pagi ini saya baru sadar bahwa hari ini tanggal 2 mei adalah hari pendidikan, tidak libur! Boleh jadi, pada hari pendidikan ini, aspek pendidikan harus menjadi lebih diperhatikan dan digenjot ke depannya, untuk semua yang terlibat di pendidikan. Bukan hanya terfokus kepada lembaga-lembaga yang resmi tetapi juga pelaku-pelaku dalam kehidupan sehari-hari yang secara tidak langsung berhubungan dengan pendidikan. Orangtua yang mendidik anak-anaknya. Bos di perusahaanyang mendidik anak buahnya untuk kepentingan kebaikan perusahaan. Para penguasa berusaha mendidik masyarakatnya demi kesejahteraan bersama dan lain sebagainya.
Setelah kemarin adalah May Day, hari buruh internasional. Tentu, hari buruh international selalu diwarnai dengan demo dimana-mana tidak hanya di negara berkembang yang aturan buruhnya masih selalu menjadi perbincangan karena aspek kesejahteraan buruhnya, tetapi juga di negara-negara yang sudah maju. Dan sekarang ada hari pendidikan, apakah ada hubungannya?
Menjawab pertanyaan itu, bagi saya cukup susah juga, bukan ahli sejarah juga bukan ahli hubung menghubungkan! Tapi mungkin dari fakta yang saya lihat saya hanya bisa merangkaikan kata, yang saya sendiri tidak yakin bahwa itu menjawa pertanyaan di atas.
(1) Di acara demo kemarin di jakarta yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV swasta, ditampilkan sekelompok guru yang datang jauh-jauh dari Yogyakarta ikut meramaikan demo di Jakarta. Uih, luar biasa. Saya pernah membuat artikel di blog ini bagaimana kondisi guru terutama yang honorer yang dihonor dalam pengabdian di bidang pendidikan yang sangat jauh dari yang sesuai dengan kebutuhannya, sementara buruh selalu berdemo setiap tahunnya menuntut penyesuaian upah untuk kelangsungan kehidupan yang layak. Mungkin saya tidak terlalu mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah atas perbaikan nasib guru ini, bagaimana pun guru berperan penting dalam membangun karakter siswa yang nantinya menjadi pilar-pilar bangsa.
(2)Buruh atau pegawai sebagai komponen usaha di perusahaan mempunyai peranan penting dalam ekonomi suatu bangsa secara keseluruhan. Pada klassifikasi sosial di masyarakat bisa jadi buruh menempati semua kelas yang ada, tetapi yang dominan barangkali buruh menempati kelas menengah ke bawah. Pada proses rekrutmen pegawai atau buruh pada umumnya terutama di kota-kota industri strata pendidikan menjadi patokan awal. Tentu penempatan posisi juga akan disesuaikan dengan kompetensi pendidikan yang dipunyai calon pegawai atau buruh. Untuk itu, seseorang yang mempunyai strata pendidikan yang lebih tinggi akan menempati posisi yang lebih bagus dibandingkan dengan yang dibawahnya. secara sosial juga boleh jadi akan menempati kelas sosial yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.
(3) Dengan hari pendidikan ini juga sebenarnya bisa jadi moment bagi para Bos, untuk lebih memperhatikan nasib buruhnya. Para Bos sudah pasti mempunyai strata pendidikan yang luar biasa, pintar menghitung semua aspek yang berhubungan dengan usahanya, termasuk keuntungan yang harus masuk ke kantong perusahaan. Hanya mungkin, bahwa dengan hari pendidikan ini, kita bisa melihat bahwa para buruh itu adalah manusia juga yang mau berkembang dan hidup layak sebagaimana para bos yang hidup layak bukan dalam arti harus sama tetapi ada rasa nyaman untuk diri, keluarga maupun lingkungannya yang sesuai dengan pendidikan yang dia punyai. Bos memang menuntut sumbangan kreatifitas dan produktifitas dari para buruh untuk meningkatkan efesiensi dan efektitifas perusahaan. Saya kira wajar saja, dalam kondisi seperti sekarang hanya orang-orang yang terbaik saja yang bisa dipakai dalam persaingan kehidupan berekonomi. Orang-orang yang produktifitasnya tidak baik tentu akan tersisih dalam persaingan dan menempati posisinya sendiri.
(4) Pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya sebagai pemegang kebijakan untuk kehidupan berbangsa termasuk dalam masalah pendidikan dan masalah buruh ini, harus lebih jeli lagi dalam memutuskan kebijakan. Jangan terlalu condong ke pihak-pihak yang justru akan merugikan kehidupan berbangsa. Sebagai negara berkembang tentu kemajuan ekonomi menjadi prioritas yang diutamakan hanya jangan sampai karena itu justru membuat anak bangsa semakin terpuruk kehidupannya anak bangsa, seperti istilah "anak bangsa yang terpasung di tanah sendiri". Bangunlah negara dan bangsa dengan mengikutkan aspek hati nurani disamping aspek intelektual!!
Maju Indonesia!!
Setelah kemarin adalah May Day, hari buruh internasional. Tentu, hari buruh international selalu diwarnai dengan demo dimana-mana tidak hanya di negara berkembang yang aturan buruhnya masih selalu menjadi perbincangan karena aspek kesejahteraan buruhnya, tetapi juga di negara-negara yang sudah maju. Dan sekarang ada hari pendidikan, apakah ada hubungannya?
Menjawab pertanyaan itu, bagi saya cukup susah juga, bukan ahli sejarah juga bukan ahli hubung menghubungkan! Tapi mungkin dari fakta yang saya lihat saya hanya bisa merangkaikan kata, yang saya sendiri tidak yakin bahwa itu menjawa pertanyaan di atas.
(1) Di acara demo kemarin di jakarta yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV swasta, ditampilkan sekelompok guru yang datang jauh-jauh dari Yogyakarta ikut meramaikan demo di Jakarta. Uih, luar biasa. Saya pernah membuat artikel di blog ini bagaimana kondisi guru terutama yang honorer yang dihonor dalam pengabdian di bidang pendidikan yang sangat jauh dari yang sesuai dengan kebutuhannya, sementara buruh selalu berdemo setiap tahunnya menuntut penyesuaian upah untuk kelangsungan kehidupan yang layak. Mungkin saya tidak terlalu mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah atas perbaikan nasib guru ini, bagaimana pun guru berperan penting dalam membangun karakter siswa yang nantinya menjadi pilar-pilar bangsa.
(2)Buruh atau pegawai sebagai komponen usaha di perusahaan mempunyai peranan penting dalam ekonomi suatu bangsa secara keseluruhan. Pada klassifikasi sosial di masyarakat bisa jadi buruh menempati semua kelas yang ada, tetapi yang dominan barangkali buruh menempati kelas menengah ke bawah. Pada proses rekrutmen pegawai atau buruh pada umumnya terutama di kota-kota industri strata pendidikan menjadi patokan awal. Tentu penempatan posisi juga akan disesuaikan dengan kompetensi pendidikan yang dipunyai calon pegawai atau buruh. Untuk itu, seseorang yang mempunyai strata pendidikan yang lebih tinggi akan menempati posisi yang lebih bagus dibandingkan dengan yang dibawahnya. secara sosial juga boleh jadi akan menempati kelas sosial yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.
(3) Dengan hari pendidikan ini juga sebenarnya bisa jadi moment bagi para Bos, untuk lebih memperhatikan nasib buruhnya. Para Bos sudah pasti mempunyai strata pendidikan yang luar biasa, pintar menghitung semua aspek yang berhubungan dengan usahanya, termasuk keuntungan yang harus masuk ke kantong perusahaan. Hanya mungkin, bahwa dengan hari pendidikan ini, kita bisa melihat bahwa para buruh itu adalah manusia juga yang mau berkembang dan hidup layak sebagaimana para bos yang hidup layak bukan dalam arti harus sama tetapi ada rasa nyaman untuk diri, keluarga maupun lingkungannya yang sesuai dengan pendidikan yang dia punyai. Bos memang menuntut sumbangan kreatifitas dan produktifitas dari para buruh untuk meningkatkan efesiensi dan efektitifas perusahaan. Saya kira wajar saja, dalam kondisi seperti sekarang hanya orang-orang yang terbaik saja yang bisa dipakai dalam persaingan kehidupan berekonomi. Orang-orang yang produktifitasnya tidak baik tentu akan tersisih dalam persaingan dan menempati posisinya sendiri.
(4) Pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya sebagai pemegang kebijakan untuk kehidupan berbangsa termasuk dalam masalah pendidikan dan masalah buruh ini, harus lebih jeli lagi dalam memutuskan kebijakan. Jangan terlalu condong ke pihak-pihak yang justru akan merugikan kehidupan berbangsa. Sebagai negara berkembang tentu kemajuan ekonomi menjadi prioritas yang diutamakan hanya jangan sampai karena itu justru membuat anak bangsa semakin terpuruk kehidupannya anak bangsa, seperti istilah "anak bangsa yang terpasung di tanah sendiri". Bangunlah negara dan bangsa dengan mengikutkan aspek hati nurani disamping aspek intelektual!!
Maju Indonesia!!
Saos Tiram. Pernah Coba Makan Tiram nya Langsung?
Semua orang penggemar kuliner, pasti tahu dan pernah merasakan namanya saos tiram. Saos Tiram biasa ada di menu dengan makanan utamanya yang macam-macam, seperti : Cumi saos Tiram, Kepiting saos Tiram, Segala Jenis Ikan dengan menggunakan Saos Tiram. Tapi saya yakin, dari semua orang yang merasakan saos Tiram, belum tentu semua orang tahu bentuk dan jenis dari Tiram itu sendiri.
Menurut Wikipedia Indoensia Tiram didefinisikan adalah sekelompok kerang-kerangan dengan cangkang berkapur dan berbentuk pipih. Tiram sejati adalah semua bivalvia yang termasuk keluarga Ostreidae. Namun demikian, nama Tiram dipakai pula untuk beberapa hewan di luar kelompok itu.
Untuk Pelaku di bisnis Perikanan khususnya yang berkecimpung di budidaya air payau atau air laut, biasa menemukan hewan sejenis kerang-kerangan yang selalu menempel di benda-benda yang menancap di air payau atau air laut, seperti di tiang-tiang bambu, balok-balok dermaga, tembok-tembok pintu air dan lain sebagainya. Kulitnya keras dan runcing, kalau kita tidak hati-hati maka kulitnya bisa melukai kulit kita hingga berdarah. Saya pernah merasakan luka seperti itu, biasa di kaki dan tangan. Kita biasa menamakan jenis kerang-kerangan itu dengan Tiram. Pernah anak-anak kecil mengumpulkan tiram itu dan membakarnya di tumpukan bara api, sehingga kulitnya terbuka dengan sendirinya dan mengambil daging yang sudah masak untuk dimakan begitu saja. Saya pun mencoba untuk memakannya ternyata enak juga. Hanya dagingnya kecil-kecil sehingga untuk makan sepuasnya agak repot untuk mengambil tumpukan kerang-kerangan itu yang menempel di tiang-tiang bambu atau tembok pintu air.
Suatu hari, teman bule saya menelepon ke saya dan meminta ke saya untuk mencari pasaran untuk tiram yang menurut dia banyak sekali berada di pulau Tanakeke di kabupaten Takalar. Menurut teman bule itu, tiram itu banyak sekali menempel di akar-akar pohon bakau yang mengelilingi pulau Tanakeke. Supaya tidak mengecewakan saya iyakan saja dulu, karena saya menangkap jenis tiramnya adalah jenis tiram yang biasa saya temukan di tambak, yang pernah melukai kaki dan tangan saya.
Ketika ada kesempatan bersama ke pulau Tanakeke di kabupaten Takalar itu, teman bule itu pun cerita tentang enaknya tiram yang dia dapatkan dengan cara dimakan seperti sop. Dia pun ingin memperlihatkan ke saya dimana ada tiram itu. Dalam perjalanan pulang dari tambak menuju kampung dimana kami tinggal di pulau, kami singgah di hutan bakau yang berada di pinggir laut dan mencari tiram-tiram itu. Ternyata memang banyak dan seperti yang sudah saya duga, jenisnya sama dengan yang ada di tambak.
Setelah cukup mengambil akar-akar bakau yang ada tiramnya yang dimuat di perahu kecil, kami pun melanjutkan perjalanan ke arah kampung. Di perjalanan, teman bule saya ambil satu akar dan mencoba membuka tiram yang menempel di akar tersebut dengan pisau yang dia bawa. setelah terbuka dan keluar isinya seperti lendir kecil dia pun memasukkannya ke mulutnya. he-he...dia bilang enak! glek! Mau coba pemirsa? hadeuh.....betul-betul saos tiram!!
Menurut Wikipedia Indoensia Tiram didefinisikan adalah sekelompok kerang-kerangan dengan cangkang berkapur dan berbentuk pipih. Tiram sejati adalah semua bivalvia yang termasuk keluarga Ostreidae. Namun demikian, nama Tiram dipakai pula untuk beberapa hewan di luar kelompok itu.
Untuk Pelaku di bisnis Perikanan khususnya yang berkecimpung di budidaya air payau atau air laut, biasa menemukan hewan sejenis kerang-kerangan yang selalu menempel di benda-benda yang menancap di air payau atau air laut, seperti di tiang-tiang bambu, balok-balok dermaga, tembok-tembok pintu air dan lain sebagainya. Kulitnya keras dan runcing, kalau kita tidak hati-hati maka kulitnya bisa melukai kulit kita hingga berdarah. Saya pernah merasakan luka seperti itu, biasa di kaki dan tangan. Kita biasa menamakan jenis kerang-kerangan itu dengan Tiram. Pernah anak-anak kecil mengumpulkan tiram itu dan membakarnya di tumpukan bara api, sehingga kulitnya terbuka dengan sendirinya dan mengambil daging yang sudah masak untuk dimakan begitu saja. Saya pun mencoba untuk memakannya ternyata enak juga. Hanya dagingnya kecil-kecil sehingga untuk makan sepuasnya agak repot untuk mengambil tumpukan kerang-kerangan itu yang menempel di tiang-tiang bambu atau tembok pintu air.
Suatu hari, teman bule saya menelepon ke saya dan meminta ke saya untuk mencari pasaran untuk tiram yang menurut dia banyak sekali berada di pulau Tanakeke di kabupaten Takalar. Menurut teman bule itu, tiram itu banyak sekali menempel di akar-akar pohon bakau yang mengelilingi pulau Tanakeke. Supaya tidak mengecewakan saya iyakan saja dulu, karena saya menangkap jenis tiramnya adalah jenis tiram yang biasa saya temukan di tambak, yang pernah melukai kaki dan tangan saya.
Ketika ada kesempatan bersama ke pulau Tanakeke di kabupaten Takalar itu, teman bule itu pun cerita tentang enaknya tiram yang dia dapatkan dengan cara dimakan seperti sop. Dia pun ingin memperlihatkan ke saya dimana ada tiram itu. Dalam perjalanan pulang dari tambak menuju kampung dimana kami tinggal di pulau, kami singgah di hutan bakau yang berada di pinggir laut dan mencari tiram-tiram itu. Ternyata memang banyak dan seperti yang sudah saya duga, jenisnya sama dengan yang ada di tambak.
Setelah cukup mengambil akar-akar bakau yang ada tiramnya yang dimuat di perahu kecil, kami pun melanjutkan perjalanan ke arah kampung. Di perjalanan, teman bule saya ambil satu akar dan mencoba membuka tiram yang menempel di akar tersebut dengan pisau yang dia bawa. setelah terbuka dan keluar isinya seperti lendir kecil dia pun memasukkannya ke mulutnya. he-he...dia bilang enak! glek! Mau coba pemirsa? hadeuh.....betul-betul saos tiram!!
Langganan:
Postingan (Atom)