Semua orang penggemar kuliner, pasti tahu dan pernah merasakan namanya saos tiram. Saos Tiram biasa ada di menu dengan makanan utamanya yang macam-macam, seperti : Cumi saos Tiram, Kepiting saos Tiram, Segala Jenis Ikan dengan menggunakan Saos Tiram. Tapi saya yakin, dari semua orang yang merasakan saos Tiram, belum tentu semua orang tahu bentuk dan jenis dari Tiram itu sendiri.
Menurut Wikipedia Indoensia Tiram didefinisikan adalah sekelompok kerang-kerangan dengan cangkang berkapur dan berbentuk pipih. Tiram sejati adalah semua bivalvia yang termasuk keluarga Ostreidae. Namun demikian, nama Tiram dipakai pula untuk beberapa hewan di luar kelompok itu.
Untuk Pelaku di bisnis Perikanan khususnya yang berkecimpung di budidaya air payau atau air laut, biasa menemukan hewan sejenis kerang-kerangan yang selalu menempel di benda-benda yang menancap di air payau atau air laut, seperti di tiang-tiang bambu, balok-balok dermaga, tembok-tembok pintu air dan lain sebagainya. Kulitnya keras dan runcing, kalau kita tidak hati-hati maka kulitnya bisa melukai kulit kita hingga berdarah. Saya pernah merasakan luka seperti itu, biasa di kaki dan tangan. Kita biasa menamakan jenis kerang-kerangan itu dengan Tiram. Pernah anak-anak kecil mengumpulkan tiram itu dan membakarnya di tumpukan bara api, sehingga kulitnya terbuka dengan sendirinya dan mengambil daging yang sudah masak untuk dimakan begitu saja. Saya pun mencoba untuk memakannya ternyata enak juga. Hanya dagingnya kecil-kecil sehingga untuk makan sepuasnya agak repot untuk mengambil tumpukan kerang-kerangan itu yang menempel di tiang-tiang bambu atau tembok pintu air.
Suatu hari, teman bule saya menelepon ke saya dan meminta ke saya untuk mencari pasaran untuk tiram yang menurut dia banyak sekali berada di pulau Tanakeke di kabupaten Takalar. Menurut teman bule itu, tiram itu banyak sekali menempel di akar-akar pohon bakau yang mengelilingi pulau Tanakeke. Supaya tidak mengecewakan saya iyakan saja dulu, karena saya menangkap jenis tiramnya adalah jenis tiram yang biasa saya temukan di tambak, yang pernah melukai kaki dan tangan saya.
Ketika ada kesempatan bersama ke pulau Tanakeke di kabupaten Takalar itu, teman bule itu pun cerita tentang enaknya tiram yang dia dapatkan dengan cara dimakan seperti sop. Dia pun ingin memperlihatkan ke saya dimana ada tiram itu. Dalam perjalanan pulang dari tambak menuju kampung dimana kami tinggal di pulau, kami singgah di hutan bakau yang berada di pinggir laut dan mencari tiram-tiram itu. Ternyata memang banyak dan seperti yang sudah saya duga, jenisnya sama dengan yang ada di tambak.
Setelah cukup mengambil akar-akar bakau yang ada tiramnya yang dimuat di perahu kecil, kami pun melanjutkan perjalanan ke arah kampung. Di perjalanan, teman bule saya ambil satu akar dan mencoba membuka tiram yang menempel di akar tersebut dengan pisau yang dia bawa. setelah terbuka dan keluar isinya seperti lendir kecil dia pun memasukkannya ke mulutnya. he-he...dia bilang enak! glek! Mau coba pemirsa? hadeuh.....betul-betul saos tiram!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar