Jumat, 23 Mei 2014

Ancaman GOLPUT di Pilpres kali ini!

Waaahhhhh, sebenarnya Pilpres kali ini sudah sederhana dari segi pilihan, karena hanya ada dua pasangan calon. Di samping memudahkan pilihan juga ngirit biaya bagi pelaksana pilpres/negara karena akan terjadi satu putaran.

Seluruh masyarakat Indonesia dengan mudah akan memilih sesuai hati nurani tentunya, pasangan A atau pasangan B. Tapi ternyata fikiran saya salah karena antara tulisan pasangan A dan pasangan B ada kata : ATAU. Seperti candaan anak muda ketika ada rampok menyuruh kepada calon korbannya milih harta atau nyawa, yang sebenarnya pilihan sulit, tapi dijawab dengan mudah : atau!


Atau, dalam pilpres ini di kelompokkan seperti sebelum-sebelumnya yaitu kelompok GOLPUT, GOLongan PUTih. Golput ini adalah kelompok yang tidak memihak salah satu pihak dalam pemilu, bahkan hingga tidak pergi memilih ke tempat pemungutan suara! Pada kasus-kasus tertentu, yang justru menggelikan, kadang suara GOLPUT ini justru lebih banyak prosentasenya dibandingkan dengan pemenang pemilu. Besar kecilnya persentase GOLPUT ini juga kadang dijadikan standar sukses tidaknya pemilu bagi penyelenggara, artinya bahwa kalau jika golputnya kecil, berarti keterlibatan masyarakat untuk memilih sudah bagus, masyarakat boleh jadi peduli dengan pelaksanaan pemilu dan bersedia untuk datang ke TPS untuk menyalurkan aspirasi politiknya.

Tetapi GOLPUT juga tidak berhubungan dengan kondisi negara, apakah negara itu sudah maju, berkembang atau negara miskin sekalipun. Karena Amerika saja yang disebut sebagai negara maju, bahkan mungkin dengan masyarakat yang tingkat pendidikannya sudah tinggi, ternyata prosentase GOLPUT juga lumayan besar!

Untuk Pilpres di Indonesia kali ini pun, kalau lihat di media sosial sudah ada pihak yang GOLPUT bahkan mengajak ke orang lain untuk bergabung atau merapat dengan kelompok ini dengan membuat status seperti itu. Lebih hebat lagi mereka pun punya yel-yel untuk itu, seperti : Hidup GOLPUT!

Sebagai orang yang peduli kepada pilpres kali ini, saya cukup prihatin juga kalau mereka tidak datang ke TPS, terserah mau pilih yang mana sebenarnya atau tusuk dua-duanya juga tidak apa-apa, setidaknya kedatangannya ke TPS akan membuat penyelenggara (KPU) akan senang dan biaya yang dibuat negara untuk pilpres tidak sia-sia. Jadi saya jawab saja. status ajakan GOLPUT itu dengan komentar seperti ini : "Kalau dimaksud GOLPUT itu tidak datang untuk nyoblos, jangaaannnnn Mas. Lha wong orang sesat saja nyoblos kok! masak orang waras tidak! xixixixixi........"

(catatan : klo ada orang marah karena status yang saya buat berarti dia merasa orang sesat!!! santai saja!)

Tidak ada komentar: