Kamis, 01 Mei 2014

May Day dan kemudian hari pendidikan!

Pagi ini saya baru sadar bahwa hari ini tanggal 2 mei adalah hari pendidikan, tidak libur! Boleh jadi, pada hari pendidikan ini, aspek pendidikan harus menjadi lebih diperhatikan dan digenjot ke depannya, untuk semua yang terlibat di pendidikan. Bukan hanya terfokus kepada lembaga-lembaga yang resmi tetapi juga pelaku-pelaku dalam kehidupan sehari-hari yang secara tidak langsung berhubungan dengan pendidikan. Orangtua yang mendidik anak-anaknya. Bos di perusahaanyang mendidik anak buahnya untuk kepentingan kebaikan perusahaan. Para penguasa berusaha mendidik masyarakatnya demi kesejahteraan bersama dan lain sebagainya.


Setelah kemarin adalah May Day, hari buruh internasional. Tentu, hari buruh international selalu diwarnai dengan demo dimana-mana tidak hanya di negara berkembang yang aturan buruhnya masih selalu menjadi perbincangan karena aspek kesejahteraan buruhnya, tetapi juga di negara-negara yang sudah maju. Dan sekarang ada hari pendidikan, apakah ada hubungannya?

Menjawab pertanyaan itu, bagi saya cukup susah juga, bukan ahli sejarah juga bukan ahli hubung menghubungkan! Tapi mungkin dari fakta yang saya lihat saya hanya bisa merangkaikan kata, yang saya sendiri tidak yakin bahwa itu menjawa pertanyaan di atas.

(1) Di acara demo kemarin di jakarta yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV swasta, ditampilkan sekelompok guru yang datang jauh-jauh dari Yogyakarta ikut meramaikan demo di Jakarta. Uih, luar biasa. Saya pernah membuat artikel di blog ini bagaimana kondisi guru terutama yang honorer yang dihonor dalam pengabdian di bidang pendidikan yang sangat jauh dari yang sesuai dengan kebutuhannya, sementara buruh selalu berdemo setiap tahunnya menuntut penyesuaian upah untuk kelangsungan kehidupan yang layak. Mungkin saya tidak terlalu mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah atas perbaikan nasib guru ini, bagaimana pun guru berperan penting dalam membangun karakter siswa yang nantinya menjadi pilar-pilar bangsa.

(2)Buruh atau pegawai sebagai komponen usaha di perusahaan mempunyai peranan penting dalam ekonomi suatu bangsa secara keseluruhan. Pada klassifikasi sosial di masyarakat bisa jadi buruh menempati semua kelas yang ada, tetapi yang dominan barangkali buruh menempati kelas menengah ke bawah. Pada proses rekrutmen pegawai atau buruh pada umumnya terutama di kota-kota industri strata pendidikan menjadi patokan awal. Tentu penempatan posisi juga akan disesuaikan dengan kompetensi pendidikan yang dipunyai calon pegawai atau buruh. Untuk itu, seseorang yang mempunyai strata pendidikan yang lebih tinggi akan menempati posisi yang lebih bagus dibandingkan dengan yang dibawahnya. secara sosial juga boleh jadi akan menempati kelas sosial yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.

(3) Dengan hari pendidikan ini juga sebenarnya bisa jadi moment bagi para Bos, untuk lebih memperhatikan nasib buruhnya. Para Bos sudah pasti mempunyai strata pendidikan yang luar biasa, pintar menghitung semua aspek yang berhubungan dengan usahanya, termasuk keuntungan yang harus masuk ke kantong perusahaan. Hanya mungkin, bahwa dengan hari pendidikan ini, kita bisa melihat bahwa para buruh itu adalah manusia juga yang mau berkembang dan hidup layak sebagaimana para bos yang hidup layak bukan dalam arti harus sama tetapi ada rasa nyaman untuk diri, keluarga maupun lingkungannya yang sesuai dengan pendidikan yang dia punyai. Bos memang menuntut sumbangan kreatifitas dan produktifitas dari para buruh untuk meningkatkan efesiensi dan efektitifas perusahaan. Saya kira wajar saja, dalam kondisi seperti sekarang hanya orang-orang yang terbaik saja yang bisa dipakai dalam persaingan kehidupan berekonomi. Orang-orang yang produktifitasnya tidak baik tentu akan tersisih dalam persaingan dan menempati posisinya sendiri.

(4) Pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya sebagai pemegang kebijakan untuk kehidupan berbangsa termasuk dalam masalah pendidikan dan masalah buruh ini, harus lebih jeli lagi dalam memutuskan kebijakan. Jangan terlalu condong ke pihak-pihak yang justru akan merugikan kehidupan berbangsa. Sebagai negara berkembang tentu kemajuan ekonomi menjadi prioritas yang diutamakan hanya jangan sampai karena itu justru membuat anak bangsa semakin terpuruk kehidupannya anak bangsa, seperti istilah "anak bangsa yang terpasung di tanah sendiri". Bangunlah negara dan bangsa dengan mengikutkan aspek hati nurani disamping aspek intelektual!!

Maju Indonesia!!

Tidak ada komentar: