Rabu, 21 Mei 2014

Serba-serbi Pilpres hingga kini!

Cukup menarik memperhatikan apa yang terjadi yang berhubungan dengan pilpres apalagi setelah pastinya para calon mendaftarkan ke KPU. Dari mulai proses awal jauh-jauh hari orang-orang yang demen mau jadi presiden baik yang terang-terangan maupun yang malu-malu bahkan hingga yang malu-maluin he-he...., kemudian ketika peta kekuatan mulai tampak melalui pileg sebagai syarat pengajuan calon presiden sehingga ketiga ciri capres tadi mulai ada yang sumangat melangkahkan kaki untuk memenuhi syarat yang ditentukan yaitu mengajak teman untuk bergabung, ada juga yang menunggu restu dari pemegang wewenang tapi ada juga yang sadar diri untuk tidak melanjutkan langkah dengan cara berjoint dengan teman baik terang-terangan maupun malu-malu hingga yang malu-maluin he-he.....

Tapi yang justru lebih menarik perhatian adalah para pendukung dan penggembira, baik yang terang-terangan maupun yang malu-malu hingga yang malu-maluin. he-he..... kita bisa melihat di media sosial seperti fb, apalagi pasangan capresnya hanya dua pasangan jadi tentu akan sangat mudah mencirikan ketika seseorang tidak menyukai satu pasangan tertentu, tentu dengan mudah kita menilai bahwa beliau itu adalah pendukung atau penggembira dari pasangan di seberangnya.

Karakteristik pendukung yang beragam tadi tentunya menginginkan jagoannya menang di medan laga nantinya. berbagai cara dilakukan untuk mengangkat jagoannya dengan berbagai argumentasi entah karena fakta yang dia lihat sendiri atau sekedar mengutip fakta yang dia lihat sendiri kutipannya, hingga yang paling luar binasa adalah menjelekkan calon pasangan yang bersebrangan dengan jagoannya hatta hingga temen-temen yang bergabung dengan calon tersebut. Orang bilang Kampanye Hitam (hiks, kasihan kenapa yang jelek-jelek itu harus selalu hitam! untung kulit saya agak putih, glek!). modusnya juga variatif, mulai dari menjelekkan secara fisik, track record/masa lalu, kehidupan keluarga, kasus korupsi dan lain sebagainya.

Cara menjelekkan atau menjatuhkan seperti itu biasa disebut memprovokasi sehingga kaum yang belum mempunyai pilihan akan tertarik atau terprovokasi dengan modus seperti itu, dan akhirnya kalau percaya akan memutuskan memilih dan bergabung untuk berada di belakang jagoannya. Orang yang berperan untuk memprovokasi disebut juga provokator. Tapi lucunya, tugas provokator ini juga sadar atawa tidak sadar dia akan berusaha sebagai orang yang meng-counter provokasi dari lawan yang menjelekkan jagoannya, entah dengan bukti atau bualan lainnya, pokoke ngebelain mati-matian walau tidak mati juga! Jadi di medan seperti ini sebenarnya yang bertarung adalah provokator melawan provokator. mulai dari yang halus hingga pake esmosi-esmosian hingga keluar keringat baunya. Dalam bahasa iklan dinamakan Jeruk lawan Jeruk!

Anehnya yang unjuk gigi di bawah yaitu para provokator tadi, yang di atas alias para pemainnya sendiri yaitu para calon ya....adem-adem saja. mereka adalah negarawan, yang menyadari akan keberadaan diri dan lawannya sebatas sebuah kompetisi untuk kebaikan bangsa dan negara. he-he....lucu juga! jadi, kita ini mau jadi provokator yang makan provokator atau sedikiiiiiitttttttttt bersifat negarawan seperti mereka. ha-ha.....supaya tambah ramai apalagi di media sosial, kita ambil kedua-duanya saja ya! he-he.....dan hal itu tergantung kepada sifat kita sendiri yang suka terang-terangan, malu-malu atau malu-maluin he-he.......

Tidak ada komentar: