Saat saya kembali ke pulau Tanakeke bersama-sama teman-teman LSM GHNI, minggu ini, terasa ada yang lain. Apa itu? ternyata kami berangkat menuju lokasi pembinaan kami bersama dengan teman-teman (2 orang) dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dari informasi teman, bahwa mereka, teman dari Kupang ini, adalah teman-teman yang bergerak di LSM juga, yang mana mereka mau belajar dari keberhasilan apa yang telah diterap di Pulau Tanakeke, terutama di dusun Batu Ampara dari teman-teman GHNI.
Saya yang baru bergabung beberapa bulan di program GHNI di Batu Ampara ini, cukup surprise dengan apa yang dilakukan oleh teman-teman dari Kupang ini. Mereka datang jauh-jauh ke Sulawesi Selatan ini dengan maksud menimba ilmu dari orang atau sekelompok orang yang telah mampu atau berhasil membantu masyarakat dalam program pengembangan masyarakat (community Development). Saya dengar mereka mendapat informasi mengenai apa yang sudah dilakukan teman-teman di sini melalui internet, kemudian berkomunikasi dan memohon untuk bisa berkunjung untuk "melihat" apa yang sudah dilakukan di Batu Ampara pulau Tanakeke.
Dari obrolan sepintas, karena saya tidak terlalu lama bersama dengan kedua teman dari Kupang itu, saya menggambarkan bahwa untuk mencapai ke Makassar dari Kupang dengan jalur udara cukup tidak mudah, karena tidak ada jalur langsung dan juga biasanya kalau seperti itu, harus transit di bandara lain, harga tiket juga tidak sedikit. Belum lagi akomodasi lainnya selama mereka berkunjung ke sini. Ya...boleh jadi mereka di biayai oleh Lembaga di mana mereka bernaung, tetapi bahwa inti dari semua itu adalah bahwa menggapai ilmu memang dibutuhkan dana yang tidak sedikit dan upaya yang tidak mengenal kata menyerah dan mengalah.
Kejadian di atas adalah sesuatu yang sudah umum, bahwa untuk memperoleh sesuatu ilmu dibutuhkan dana yang tidak sedikit, orang kebanyakan menyebutnya dengan uang sekolah, dan pengorbanan lainnya baik fisik maupun mental. Ini juga menandakan bahwa ilmu itu sangat luar biasa bagi kehidupan. Mereka tidak akan jauh-jauh datang kalau itu tidak penting bagi mereka. Di dalam Islam sendiri dikatakan bahwa "Carilah ilmu hingga ke negeri China". Negeri China dalam masa itu adalah suatu negeri yang sangat jauh apalagi dengan jenis transportasi dengan menggunakan hewan, seperti onta atau kuda. Tapi walaupun begitu Rasulullah saw memerintah kita untuk mencari ilmu ke tempat yang sangat jauh itu. Pada waktu itu negeri china terkenal dengan kain suteranya, jadi proses pembuatan kain sutera adalah suatu ilmu yang patut juga dipelajari!
Hanya sayang, sekarang banyak pendidikan untuk siswa baik SD, SMP dan SMA yang gratis, tapi kadang siswanya tidak bersungguh-sungguh belajar mempelajari ilmu yang didapat di sekolah. Setidaknya pendidikan gratis sudah membantu orangtua meringakan biaya pendidikan anak-anaknya untuk mendapatkan ilmu sebagai bekal untuk menempuh kehidupan di masa yang akan datang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar