Senin, 19 Mei 2014

Wisata Kuliner

Coto Makassar

Konon, salah satu yang membedakan uenak atau tidaknya Coto Makassar adalah alat pendukung untuk memasak kuah coto itu sendiri.
Dengan gerabah dari tanah liat yang menggantung dan dengan menggunakan kayu bakar dari kayu bakau rasa coto menjadi rasa tambah dan lebih seeerrrrrr. Coto Dermaga, yang terletak di dermaga kecil di pattalasang kabupaten Takalar dimana jolloro (perahu kecil) parkir untuk berangkat ke dan dari pulau Tanakeke, sudah membius teman saya yang tidak pernah makan coto di makassar, tetapi di sini hampir setiap pergi dan pulang ke pulau Tanakeke pasti singgah untuk mengganjal perutnya dengan sang coto! Menurut yang empunya warung, setelah kurang lebih 15 tahun berbisnis Coto, sudah 4 kali ganti gerabah itu, sekarang harganya bisa mencapai 500.000 rupiah. Saya bilang kalau ibu buka cabang di Makassar, pasti akan laku banget. Yaa, saya yakin karena rasanya rek, uenak tenan! Hanya dengan Rp.13.000,00 per porsi dan tentunya bisa tambah dengan membayar yang sama. perut akan kuenyang dan puas, seeerrrrr! (yang berminat silahkan datang ke dermaga atau pesan lewat inbox ke penjualnya)





==============



Woku Ikan Mujair

Wah, alhamdulillah, saya berkesempatan untuk kembali berkunjung ke Tentena di mana ujung dari danau Poso berada. Bicara keindahan danau Poso, belum bisa saya ungkapkan secara menyeluruh kecuali yang bisa saya sampaikan pandangan indah danau Poso dari ketinggian, yaitu perbatasan antara Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah yang termasuk kecamatan Pendolo.

Yang saya ingin ungkapkan di sini adalah Wisata Kuliner yang berada di Danau Poso. Danau Poso yang terkenal karena ikan Mujairnya (walau ada ikan air tawar lain), di restouran atau rumah makan yang ada di sekelilng danau Poso terdapat banyak menu olahan dari ikan Mujair ini. Setelah tiga bulan yang lalu ketika pertama kali saya melewati Tentena dan kemudian mencoba ikan Mujair bakar rica-rica dan ikan mujair goreng, kali ini saya ingin mencoba yang sifatnya basah-basah hangat, apalagi kali ini saya makan malam setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan, yaitu ikan Mujair Woku.

Ternyata, woku ikan mujair menurut saya the best menu sampai saat ini. (maksudnya dibandungkan dengan ikan mujair bakar rica-rica dan ikan mujair goreng) Kalau di makassar mungkin woku ini seperti sop kepala ikan, ada rasa pedesnya, sopnya kekuning-kuningan, dengan berbagai bumbu daun, yang saya sendiri kurang mengerti apa namanya. Bisanya saya hanya menikmati dan perut kenyang. Ditambah dengan daging ikan Mujair yang cukup tebal karena kami memilih ikan yang paling besar yang ada pada waktu itu. Sip! Saya bisa rekomendasikan kepada pembaca kalau singgah di tentena untuk mencoba menu Woku ikan Mujair! Sebenarnya masih ada 2 menu lagi yang saya belum coba, insya Allah kalau ke sana saya akan coba menu yang lain.

Tidak ada komentar: