Minggu, 24 Januari 2016

Puisi : Jalan kehidupan.



Subuh yang gelap hari ini hujan dengan ukuran melebihi gerimis dan mendekati agak deras membasahi jalan setapak itu
Namun kita tetap berjalan menembusnya untuk sebuah tujuan.
tetapi entah sampai kapan dan entah sampai sejauh mana?
karena kenyataan berbicara
sebagian dari kita pergi berteduh tuk tidak bersua kembali
tidak yang muda, tidak pula yang tua.
Kaki-kaki yang basah dan dipenuhi tanah dan pasir yang terpercik
meninggalkan tapak-tapak telapak yang jelas terlihat hingga tersamar bahkan tersembunyi di kedalaman genangan air, di belakang sana.
yang pasti di suatu saat, tapak-tapak itu akan berada di depan kita dengan mulut kita yang terkunci,
sebagai bukti dari tujuan yang kita tuju!
Astaghfirullahal'adzim.
Astaghfirullahal'adzim
Astaghfirullahal'adzim.

Makassar 20 Januari 2016

Tidak ada komentar: