Senin, 10 Maret 2014

Bos Yang Baik, Bos Yang Buruk (Good Boss, Bad Boss)

Sebagai orang yang pernah bekerja di beberapa perusahaan dalam kurun waktu hidup saya hingga saat ini, saya merasakan bagaimana perlakuan berbagai Bos kepada karyawannya terkhusus kepada saya sendiri. Dihitung-hitung sudah ada 10 bos yang pernah saya ikuti, termasuk ketika berada dalam lingkungan pendidikan. he-he...orang akan berkomentar : banyak banget! pasti saya ini dinilai kutu loncat, yang loncat sana, loncat sini cari kenyamanan!
Saya sendiri sebenarnya bukan orang yang hebat-hebat banget kayak para tokoh yang sering muncul di pemberitaan baik lokal maupun interlokal, apalagi perusahaan dimana saya bekerja hanya bergerak di daerah (bukan perusahaan nasional) yang sangat jauh dari pusat pemerintahan dan pusat bisnis negara Indonesia. Tetapi pada prinsipnya saya kira semua Bos sama saja, ingin mencoba membangun apa yang dipimpinnya menjadi sesuatu yang besar dan menguntungkan! eit tunggu dulu, menjadi besar okelah semuanya setuju, tapi menguntungkan, nah ini yang kadang menjadi masalah....karena kadang ada Bos yang hanya ingin menguntungkan bagi dirinya sendiri sementara karyawannya yang kadang menjadi ujung tombak perusahaan tidak dihargai dengan baik. Sudah pasti Bos seperti ini menjadi Bos yang jelek di mata anak buah atau karyawannya walau di mata teman-teman dan koleganya suangat dihormati dan disegani karena besarnya perusahaannya.
10 BOs yang pernah saya rasakan kepemimpinannya, berasal dari berbagai latar belakang, baik dari aspek pendidikan maupun suku/ras/kebangsaan. LAtar belakang Pendidikan mulai yang lulusan SMA hingga sarjana, S2 bahkan ada yang lulusan luarnegeri. sedangkan latar belakang suku/ras/kebangsaan, ada yang lokal seperti suku campuran jawa/makassar, bugis, padang, china, orang amerika hingga orang jepang. DEngan latar belakang seperti itu, pastinya karakternya beda-beda walau semuanya mempunyai tujuan yang sama seperti yang disampaikan di atas. Tetapi kadang orang berbeda persepsi terutama tentang bos yang berlatar belakang suku. Ada teman yang mempunyai bos dari suku yang sama tetapi karakternya berbeda jauh 180 derajat dengan bos saya, sehingga kadang teman saya memberi gelaran yang aneh terhadap bos saya yang tidak sesuai dengan karakter pada umumnya dari suku tersebut. Artinya bos saya itu baik banget terhadap saya yang tidak dirasakan oleh teman saya itu.
Pada intinya untuk saya sendiri, apa pun dan siapa pun bosnya dengan berbagai karakternya saya hanya mencoba memberikan rasa kepercayaan pada diri bos kepada saya. Rasa kepercayaan yang saya tanamkan kepada bos untuk saya adalah kejujuran, etos kerja dan disiplin. walau kadang hasil yang kurang memuaskan karena berbagai hal, bos tetap akan menaruh perhatian kepada kita! he-he....tapi lucu juga, perhatian ada tapi penghargaan kadang tidak ada! nah itu yang repot! Apalagi kalau hak-hak kita yang seharusnya kita dapatkan dia tidak pernah perhatikan dan lambat dia berikan! (masih untung lambat kalau tidak sama sekali...hadeuh...terlalu!!! Jadi jangan disalahkan kalau karyawan yang baik, akhirnya pindah kerja karena Bos kurang perhatian dan kurang menghargai keringat anak buah! Tetapi Bos yang baik, bahkan super baik, walau saya sudah tidak ada hubungan kerja lagi, dia perhatikan saya sampaikan sekarang, hubungannya tetap baik! itu yang kita inginkan, silaturahim tetap berjalan, bahkan ada kemungkinan rezeki masih kita dapatkan dari bos seperti ini walau sudah tidak ada ikatan kerja (dan itu saya alami sendiri) Dan tentunya pengalaman sebagai anak buah atau karyawan dengan berbagai karakter bos mengharuskan saya untuk mengikuti menjadi bos yang baik, jika suatu saat saya menjadi BOS! Amin. Insya Allah.

Tidak ada komentar: