Minggu, 09 Maret 2014

Telinga sebagai pintu ilmu!

Kalau kita perhatikan firman-firman Allah swt dalam Al-Quran mengenai penciptaan manusia, telinga sebagai alat pendengaran selalu disebut terlebih dahulu dibandingkan dengan mata dan hati.
Salah satu ayat yang bisa diambil sebagai contoh yang selalu dibacakan oleh imam setiap shalat subuh pada hari jumat dimana pada masjid itu diadakan sujud tilawah yaitu surat As-Sajjadah ayat 5-9 yang artinya adalah sebagai berikut, "Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan)itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) seribu tahun menurut perhitunganmu. Yang demikian itu, ialah Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang. yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan dari tanah, kemudian menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ruh (ciptaan-Nya) ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur" Dan banyak lagi ayat-ayat yang lainnya yang menyatakan seperti itu, urutan pendengaran lebih dahulu dibandingkan dengan penglihatan dan hati.
Dilihat dari fakta kehidupan ternyata memang tidak salah kalau Telinga ditempatkan diurutan pertama karena dari telinga itulah sumber informasi, sumber ilmu pengetahuan bagi manusia baik itu yang baik maupun yang tidak baik dalam menjalani kehidupan ini. Dan itu dibuktikan juga ketika ada bayi yang tuli sejak kecil, sang bayi tidak bisa menerima apa pun informasi yang ada di sekelilingnya sehingga sang bayi itu pun tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, hatta kata-kata mama atau papanya! yang terdengar hanya erangan dan sesuatu yang tidak jelas. Namun, sesuatu akan menjadi ilmu pengathuan ketika rangkaian perangkat telinga dilengkapi dengan mata sebagai alat penglihatan yang berfungsi untuk memvisualisasi informasi yang masuk dan hati yang akan menilai informasi tersebut, apakah ada manfaatnya atau tidak, baik atau tidak baik, yang kemudian akan tersimpan di memory otak. Jadi kalau ada orang yang setiap hari menerima informasi ilmu pengetahuan tetapi ternyata tidak ada yang mengendap dalam memory otak boleh jadi hal seperti ini sesuai dengan istilah "Masuk dari telinga kanan, Keluar dari telinga kiri (untung-untung sewaktu keluar dari telinga kiri tidak ikut juga cairan yang berwarna dan bau)!".
Kalau pun ilmu pengetahuan itu masuk ke dalam memory, tetapi ternyata perilakunya tidak bisa menjadi lebih baik atau cenderung kepada kejelekan maka telah terjadi sesuatu yang tidak baik dari hati yang ada. Boleh jadi pengaruh hal-hal yang tidak baik itu lebih dominan dan bersifat terus menerus sehingga standar kebaikan menjadi kabur dan bahkan bisa menghilang tertelan ketidak baikan. Kesehatan hati inilah yang akan menentukan seseorang berada dalam keindahan atau keburukan di akhir kehidupannuya. Allah swt berfirman dalam surat Al-A'raf ayat 179, "Dan sungguh, akan Kami isi neraka jahannam banyak dari kalangan Jin dan Manusia. Mereka memiliki Hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat ALlah) dan mereka memiliki Mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai Telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah" Bahkan digambarkan oleh Al-Quran bahwa mereka yang tidak mempergunakan hati, mata dan telinga dengan sebenarnya yaitu seperti hewan ternak bahkan lebih sesat lagi.
Kita tahu bahwa hewan ternak tidak mempunyai kuasa atas dirinya sendiri, tingkah lakunya selalu dalam pengawasan tuannya. Apa yng diinginkan tuannya dia harus mengikutinya bahkan sekalipun sesuatu yang tidak dia senangi dan sukai. Lebih sesat lagi, ketika mereka sudah merusak tatanan kehidupan manusia secara keseluruhan. Semoga, kita termasuk orang yang bisa memelihara hati kita dalam keadaan fitrah (berbalut dan cenderung kepada kebaikan) dan mempergunakan mata dengan jernih melihat hal-hal yang terjadi di sekeliling kita serta telingan sebagai pintu masuk informasi bisa menyaring mana informasi yang baik dan tidak baik. Amin.

Tidak ada komentar: