Jumat, 07 Maret 2014

Facebook, sebuah fenomena yang fenomental

He-he.....saya awali dengan coretan yang menggambarkan bahwa saya sedang tertawa!!! loh memangnya ada hubungan apa antara tertawa dengan judul di atas.
Kita tahu bahwa Facebook adalah media sosial yang boleh dibilang menduduki salah satu tangga teratas di dunia maya. Sejak kemenangan calon presiden Amerika Serikat Obama memenangkan pilpres di sono, yang konon dibantu dengan media sosial Facebook ini, nama Facebook menjadi trend yang begitu meroket menembus jagat raya yang meretas keterbatasan ruang dan waktu di kolong bumi ini. berbagai variasi komunikasi dalam berinteraksi antara sesama personal maupun komunal bisa terjalin dalam layar maya, baik hanya untuk sekedar melepas rindu untuk berkomunikasi ataupun tujuan yang lain entah promosi diri, produk, keyakinan dan lain sebagainya. Facebook, sebuah fenomena yang fenomental, yang mensihir berjuta penduduk dunia hingga membuat kaya raya si penciptanya.
Tetapi cerita indah Facebook, dalam perkembangannya tidak seindah sesuai maksud dan tujuan awalnya. Boleh jadi, sang kreator sudah memikirkan dampak negatif dari Facebook itu sendiri. Itulah kenapa saya menjadi tertawa dalam awal tulisan ini. Karena sudah banyak korban nyawa hanya karena pertemanan yang berawal dari facebook, seperti yang baru-baru ini terjadi di negara kita tercinta ini, yang berpenduduk banyak, boleh dibilang ber"pendidikan" masih dibawah rata-rata, tapi demam dengan teknologi seperti facebook ini dan sebagian orang belum mengerti esensi dari penting facebook itu sendiri. Ketika saya membaca berita di situs berita online yang berbahasa indonesia (dilarang beriklan he-he...!) yang memuat tewasnya seseorang yang berawal dari pertemanan di facebook, saya pun jadi teringat beberapa hari yang lalu teman saya curhat karena merasa istrinya yang ada di rumah yang jauh dari tempat kerja teman saya hingga terpisahkan lautan, sudah bertingkah agak lain seperti tidak setia lagi kepada suaminya yang teman saya itu. Dan setelah ditelusuri ternyata, semuanya berawal dari Facebook juga. Begitu pula teman yang lainnya yang pernah curhat sama saya juga, yang lucunya justru teman saya ini masih serumah, hanya teman saya memang tidak terlalu tahu tentang teknologi semacam ini, gapteklah bahkan cenderung tidak peduli, tetapi justru sang istri sangat menyenangi sisi kemoderenan semacam Facebook ini. Yang mengakibatkan hampir tergelincir karenanya, yaahhh untung sang suami, yaitu teman saya cukup tanggap juga sehingga akibat yang lebih jauh menjadi terhindarkan.
Apalagi bagi orang yang doyan betengkar, adu nyali otak entah itu pendirian, keyakinan dan sesuatu yang sifatnya pepesan kosong (seperti saya xixixixi....), Facebook pun menjadi salah satu wadah yang cukup lumayan diminati. Saya kurang tahu, apakah pertentangan di dunia maya semacam facebook ini ada yang berlanjut ke dunia nyata! he-he.....sepertinya untuk ukuran indonesia (entah di dunia lain!) apalagi dengan adanya UU IT, ada juga yang sudah masuk ranah temu darat, apakah itu di jalanan, di acara seminar, di talk show bahkan di pengadilan! he-he....huebat juga! Yang jelas, mari kita pergunakan media sosial semacam facebook ini untuk sesuatu yang bernilai positif, yang membawa kebaikan kepada kita pribadi, keluarga dan masyarakat secara umum! Untuk itu diperlukan perangkat pemikiran yang mapan pada diri kita sendiri sebelum kita termakan dengan rayuan teknologi yang awalnya tidak bernilai benar atau salah! Benar atau salah akan tergantung kembali kepada diri kita sendiri!

Tidak ada komentar: