Kamis, 24 Juli 2014

Lebaran atau Idul Fitri, kemenangan duniawi dan Ukhrowi!

masih ingat lagu : "lebaran sebentar lagi, lebaran sebentar lagi"..... "tidak ada baju baru, baju lama pun tidak apa-apa". Lagu anak-anak tapi cukup melegenda, yang menggambarkan sebuah kesenangan ketika datangnya hari lebaran atau dalam istilah syariah dikenal dengan Idul Fitri. dikatakan bahwa orang yang berpuasa akan menemui dua kesenangan atau kegembiraan ketika pertama berbuka (ada yang mengartikan berbuka pada lebaran) dan yang kedua ketika bertemu dengan Tuhannya. kesenangan disini merupakan proyeksi dari kemenangan yang didapat setelah berjuang selama sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan. dan kesenangan ini dalam tinjuaan keduniaan sungguh luar biasa pengaruhnya ke berbagai aspek kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. kita melihat bagaimana dalam berlebaran banyak orang diuntungkan karenanya, apakah dalam hubungan sosial, budaya maupun ekonomi. Silaturahim, saling memaafkan, budaya mudik hingga para pedagang baik yang orang islam maupun yang beragama selain islam pun merasakan keuntungan yang banyak dengan adanya lebaran. Kemudian bagaimana Pemerintah harus menyiapkan semua kebutuhan masyarakat yang akan merayakan kesenangan lebaran itu, sehingga tidak membebani masyarakat dengan misalnya mengontrol harga-harga kebutuhan pokok, yang mudik berjalan lancar dan nyaman dengan infrastruktur yang ajib dan ciamik, hingga membuatkan aturan untuk THR untuk karyawan perusahaan. Kesenangan dunia akan kemenangan seperti yang diperlihatkan anak-anak, yang sekarang -mungkin juga dulu- orang-orang dewasa pun melakukannya, yaitu dengan memakai pakaian atau baju baru. bahkan di sini ini (sulawesi selatan) biasa perabotan rumah tangga terutama berhubungan dengan penampilan akan diusahakan baru, seperti sofa baru, tempat-tempat kueh yang baru, horden-horden yang baru dan lain-lainnya. he-he....saya rasa tidak ada masalah dih! tetapi rupanya, dari aspek keakheratan, tidak semua orang yang berpuasa (apalagi yang tidak berpuasa) akan mendapatkan kemenangan, tentu kemenangan dari Allah swt, sehingga nantinya akan bertemu dengan Allah swt karena puasanya sebagai sebuah kesenangan atau kegembiraannya atas jerih payah berpuasa seperti yang diperintahkan-Nya (bahasa kerennya bukan puasa abal-abal!). Sehingga kadang ada Ustadz yang menyatakan bahwa orang yang tidak mendapatkan kemenangan ukhrowi tidak berhak untuk merayakan lebaran atau idul fitri. lohhhh, pak Ustadz, bagaimana kita tahu bahwa kita mendapatkan kemenangan ukhrowi, yang mendapatkan limpahan pahala, penghapusan dosa melalui ampunan Allah swt hingga menggapai malam lailatul qodr? Baju baru, sepatu baru dan atau perabotan rumah yang baru, adalah tampilan luar dari prosesi kesenangan karena meraih kemenangan duniawi. Tentu, akan tambah sempurna kalau penampakan perilaku baik dalam pemahaman sebagai hamba terhadap Kholik-nya dan dalam beribadah pun semakin meningkat dari sebelum-sebelumnya. Agama ditempatkan sebagai jalan hidupnya, bukan nafsunya Itulah yang merupakan kemenangan ukhrowi, sehingga menjadikan kemenangan yang paripurna yang sebenarnya. Bahkan dalam tingkatan yang lebih tinggi, kemenangan duniawi seperti yang anak-anak perlihatkan tidaklah menjadi penting bagi orang-orang yang mengerti akan kemenangan Ukhrowi, seperti senandung "tidak ada baju baru, baju lama pun tidak apa-apa" Smoga, kita semua mendapatkan semua kesenangan, kegembiraan dan kemenangan yang dijanjikan Allah bagi yang berpuasa dengan sebenarnya. Sehingga seolah-olah kita seperti bayi yang baru lahir ke dunia dengan penuh kefitrahannya, untuk menyongsong kehidupan akherat yang dijanjikan bagi orang-orang yang bertaqwa. Amin

Tidak ada komentar: