http://ramadan.detik.com/read/2014/07/27/121658/2649338/1598/meski-uzur-semangat-ibadah-dua-nenek-di-tiongkok-ini-tetap-tinggi?r992202625
Kalau dikatakan wajar sudah uzur semangat ibadahnya meningkat karena dekat dengan kematian, bagaimana kalau kita yang usianya lebih muda meninggal detik ini atau esok hari , atau lusa...karena sebenarnya kematian tidak mengenal kata uzur dan tidak uzur, sementara ibadah kita masih bermalas-malasan. Apa yang akan menjadi bekal untuk kematian itu?
Kalau kita tidak heran dan takjub dengan upaya yang telah dilakukan dua nenek ini untuk menggapai kebaikan, seharusnya kita malu dengan harta melimpah kita, motor kita, mobil kita yang tidak pernah dipakai untuk mengantarkan kita ke rumahnya Allah swt, padahal berapa banyak kali sang penyeru (muadzin) memanggil-manggil kita untuk menghampiri rumah Allah swt demi menggapai kebaikan, hingga semua harta itu justru akan menjadikan bahan bakarnya api neraka karena kelalaian kita tidak mengindahkan seruan itu.
Smoga kita mampu mensyukuri apa yang diberikan Allah swt, entah itu kesehatan, umur yang panjang, harta yang cukup, dan keimanan yang masih tertanam untuk menggapai kebaikan seperti perintah-Nya sehingga menjadi bekal akan kematian kita dan menjemput Rahmat-Nya untuk kehidupan yang lebih baik di hari yang tiada kefanaan lagi. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar