Selasa, 14 Oktober 2014

Kembali : rokok jadi perbincangan!!!!!

dengan suara serak-serak, entah karena lehernya yang sudah berlubang yang disebabkan oleh kanker di pita suara atau karena suaranya seperti itu, orangtua di te-pe itu bilang, "berhentilah menikmati rokok, sebelum rokok menikmati anda!"

entah karena sebab apa saya lupa lagi, saya bertanya ke siswa kelas 10, "siapa diantara kalian yang suka merokok?" (saya minta ke siswa untuk terus terang dan angkat tangan). sebagian ada yang angkat tangan walau malu-malu, sebagian lagi senyum-senyum malu karena ditunjuk-tunjuk sama teman-teman yang perempuan! luar biasa......kira-kira 15 % dari kelas itu yang merokok, boleh jadi lebih! kisaran umur mereka yaaa....15-16 tahun. sudah berapa lama mereka merokok, saya tidak mengorek lebih dalam, boleh jadi 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dan atau lebih dari 3 tahun.....bisa jadi! berarti kalau lebih 3 tahun mereka sudah mulai merokok ketika mereka masih sekolah di SD! hiks

Saya masih ingat, ketika saya mencoba untuk merokok. Itu terjadi beberapa puluh tahun yang lalu, yaaa....ketika saya masih SMA, hanya lupa kelas berapa! kenapa mencoba? karena saya melihat orang yang merokok itu seperti nikmat sekali, isap, sedot, ngepul asap dari mulut dan hidung (dari telinga ada ngak ya? hiks!). tapi anehnya kok bibir atawa lidah saya merasakan yang tidak enak, ah....saya pun coba dengan rokok kretek, yang sebelumnya rokok filter, eeehhhh...ternyata sami mawon (sama saja)! bibir bin lidah tidak merasakan nikmat seperti saya lihat di orang lain yang merokok. Mungkin itu karena pengalaman pertama, yaa.....boleh jadi, tapi saya apakah berikutnya bibir dan lidah akan nyaman, saya pun tidak yakin, sehingga saya memutuskan untuk tidak merokok! he-he....bukan karena alasan kesehatan tapi karena bibir dan lidah yang tidak nyaman untuk itu!
Melihat tayangan iklan merokok oleh kakek-kakek tadi di te-pe yang disiarkan berulang-ulang, saya sendiri merasa terhibur dengan karya seninya membuat iklan itu. Tapi saya tidak yakin bahwa iklan itu akan menghentikan siswa-siswa saya untuk berhenti merokok! loh kok gitu syih! dan begitu pula dengan yang lainnya (maksudnya orang-orang yang biasa merokok), kalau pun ada yang berhenti boleh jadi kalau dihitung pakai ilmu statistik, pasti jawabannya tidak signifikan!!! wah-wah-wah....pasti lagi! hiks.

he-he.....terus gimana don? yaaa......sebagai sebuah upaya "kebaikan", itu tetep harus dilakukan. entah karena dengan alasan kesehatan, moral hingga keyakinan. persoalan dan pergulatan masalah rokok, akan selalu menjadi bahan yang menarik untuk diperbincangkan! karena disana ada pro-kontra dalam memandangnya hatta ketika dalam bingkai agama sekalipun, contoh getir sederhana adalah ternyata banyak juga yang namanya pak kiai adalah penggemar berat rokok itu! hiks

klo tidak salah, saya sampaikan ke siswa saya, dengan maksud sebagai bahan pemikiran bagi mereka (mudah-mudahan bisa berfikir! hiks) bahwa belum punya penghasilan, masih menerima uang jajan dari orangtua sudah merokok! apa tidak salah? disamping dilihat dari kesehatan tidak baik. Itu saja yang bisa saya sampaikan sebagai awalnya. Namun bukan berarti bahwa kalau sudah punya penghasilan merokok itu diperbolehkan (secara nalar!!) he-he.....atas kalimat terakhir ini saya pernah kena batunya. tetangga saya yang kala itu masih kelas 3 smp, merokok di depan saya. saya bilang "wah...kamu (sambil disebut namanya), sudah merokok ya? belum kerja sudah merokok!" Dia jawab, "ayah! (anak-anak kecil bahkan satu-dua ibu-ibu memanggil saya dengan kata ayah) saya merokok pakai uang sendiri, saya kerja cuci motor di depan!" Hiks! matilah saya!!!!!!

di lain waktu, saya pernah dimarahi oleh orangtua yang memang sudah lama sekali merokok. dalam perbincangan ringan sehabis isya di bale-bale, kami bicara tentang hukum rokok yang lagi ramai ketika itu. saya seolah tahu banyak tentang info yang ada dimana sebagian para ulama sepakat bahwa hukum merokok itu haram dan makruh. ternyata kemudian orangtua itu menjadi marah dengan mengatakan bahwa orang seperti dia yang sudah puluhan tahun merokok dan dalam dirinya sudah menjadi candu akan rokok, mengakibatkan tidak bisa (menurut kakek itu) berhenti karena hukum itu. he-he....saya bilang yaaa kurangi saja kakek! he-he.....dan jangan marah dulu! huks

Yang menarik lagi akhir-akhir ini adalah adanya Menteri yang ditunjuk oleh Presiden terpilih Jokowi, yang luar biasa menteri itu adalah seorang perempuan. Mempertontonkan aksi merokoknya di istana negara setelah proses perkenalan menteri yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. Atas perilakunya ditambah dengan atribut yang menempel dengan ibu menteri ini membuat ramai jagat maya dengan komentar-komentarnya baik yang miring maupun yang menaruh harapan. Bahkan tidak hanya para penggiat jagat maya, tapi juga KPAI (komisi perlindungan anak dan ibu) ikut juga berbicara atas aksi merokok sang ibu menteri di istana negara itu, katanya tidak bagus untuk anak-anak.


"....dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri dan berbuat baiklah......" (Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 195)

Abu Said Al-Khudri ra berkata, Rasulullah saw bersabda, "Janganlah membahayakan diri sendiri, jangan pula membahayakan orang lain." (HR Ibnu Majah dan Ad-Daruquthni)

======

http://health.detik.com/read/2014/11/16/144117/2749616/763/menkes-mau-gaya-merokok-tapi-sakit-bayar-sendiri-silakan

======

(menanggapi siswa saya yang mengatakan ulama merokok apalagi guru! kemudian dia mengatakan bahwa merokok mati, tidak merokok mati. mari kita merokok sampai mati!)

he-he......saya sementara jadi guru saat ini dan tidak merokok. dan kita tidak menutup mata bahwa ada guru yang juga merokok, bahkan ada juga ulama yang merokok (terakhir menteri perempuan juga merokok!), namun saya tidak tahu apa positifnya merokok bagi mereka, dibanding negatifnya! saya fikir jangan bersandarkan merokok pada guru dan ulama yang merokok, hingga kita tahu apa yang menyebabkan positifnya mereka merokok dibandingkan dengan negatifnya. Tapi kalau disandarkan pada mati, semua yang bernyawa akan mati, dengan melakukan sesuatu atau tanpa melakukan sesuatu. tetapi tujuan antara dari kehidupan di dunia adalah bahwa kita hidup dengan kualitas kehidupan yang baik (LG = life good ,promosi nih yee!), tetapi kalau tidak mempunyai tujuan hidup, yaaa......kalau bahasa jawa nya mah sakarep dewe lah, tergantung kamulah! yang jelas kehidupan (dalam arti yang luas, minimal organ tubuh dalamnya) orang yang merokok dan yang tidak merokok akan berbeda walau keduanya akan mati! he-he....maaf-maaf!

======



==========
Maaf, ikut nebeng, bagi yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya klik http://onstore.co.id/s/00367940001

Baca juga : http://mang-emfur.blogspot.co.id/2016/05/apakah-kita-hanya-mau-berpangku-tangan.html

Tidak ada komentar: