Pada acara perayaan pembukaan kantor baru kami, GHNI di gedung FAJAR Graha Pena, beberapa hari yang lalu, ada sesuatu yang ingin saya bagi dengan teman-teman. GHNI, sebuah LSM (lembaga Swadaya Masyarakat) yang bergerak dibidang pengembangan masyarakat (Comdev = comunity development) di mana saya terlibat di dalamnya, sang Bos kami -Jennifer Lee, Wanita Amerika keturunan korea- memharuskan kepada kami untuk membawa hadiah yang akan diberikan kepada salah satu teman kami dengan nilai yang tidak seberapa. Istilahnya tukar-menukar hadiah, tetapi kepada siapa kami memberikan diundi sebelumnya, sehingga ada gambaran apa yang cocok diberikan kepada teman yang dituju. Tetapi sampai acara tukar menukar hadiah itu kami tidak tahu siapa ke siapa hadiah itu diberikan, hanya diri sendiri saja yang tahu bahwa hadiah saya akan diberikan ke si anu, tapi saya tidak tahu akan menadapatkan hadiah dari siapa. Boleh jadi, permainan tukar hadiah ini untuk lebih mengakrabkan di antara kami personil GHNI.
Saya sendiri setelah mengambil undian mendapatkan nama sang bos sebagai orang yang akan menerima hadiah dari saya. Tetapi seperti yang saya sudah samapaikan saya tidak tahu akan mendapatkan hadiah dari siapa. Karena waktu yang tidak ada dan tidak terlalu pintar untuk membeli hal semacam itu saya delegasikan pembelian hadiah itu kepada asisten pribadi saya yang luar biasa, yaitu sang istri saya. Saya hanya memberikan gambaran harga maksimal hadiah dan siapa yang akan menerimanya. Ternyata sang asisten yang luar biasa membelikan hadiah sepasang pulpen yang cantik untuk sang bos, sehingga saya tinggal memberikan filosofinya, yaitu karena sang bos tukang menandatangani dokumen dan lainnya. Sang Bos pun menimpali kami terutama gaji-gaji kami sehingga dengan disediakan sepasang pulpen cantik semoga gaji kami tidak terlambat untuk dibayar! he-he.....
Kemudian saya ternyata mendapatkan seperangkat potongan kayu yang menyusun suatu bentuk yang cantik. Permainan Bongkar Pasang dari kayu! Saya mendapatkannya dari Mr. Jhon Liles. Thank You mister! Sebenarnya saya pernah mengutak-atik permainan seperti itu di rumahnya Pak Jhon beberapa tahun yang lalu, sudah lama sekali. Dan saya mampu untuk menyelesaikannya beberapa. Kali ini Pak Jhon menghadiahkan 2 jenis Bongkar Pasang dari kayu, satu yang sederhana (ada dua) dan satu lagi yang lebih besar tentunya lebih rumit lagi. Yang sederhana langsung saya utak-atik, dengan melihat contoh yang ada saya mampu untuk menyusunnya dengan baik. Tetapi yang lebih besar yang lebih rumit saya tidak mampu menyelesaikannya waktu itu hingga saya bawa ke rumah. Dua hari kemudian ketika ada waktu luang, setelah beberapa kali percobaan, akhirnya saya pun mampu untuk menyusunnya.
Di rumahnya pak Jhon, saya pernah lihat banyak sekali jenis permainan bongkar pasang dari kayu ini. Karena memang beliau dulu memproduksinya sendiri dan menjualnya baik di pasar lokal (Indonesia) maupun di pasar luar (Amerika, tempat asal paj Jhon). Tetapi karena pasar kurang begitu baik sehingga produksinya dihentikan. Dan saya yakin, yang lebih sulit dari yang saya dapat masih banyak lagi. he-he.....bagus juga untuk olah raga otak! Tentunya dengan catatan waktu, tidak kita habiskan hanya untuk itu! hiks
Ups! saya jadi ingat, Bos saya yang orang jepang dulu, Mr. Yamamoto. Orangnya sudah tua, umurnya berkisar 60an. Kerjanya main Sudoku, yaitu mengisi kotak-kotak dengan angka dari 1 sampai 9, dimana tiap lajur dan baris serta kotak tidak boleh ada angka yang sama, sehingga kalau dilihat dari segala sisi kotak-kotak itu hanya terisi angka 1 sampai 9, walau tidak teratur! Pernah beliau datang ke saya dengan membawa buku Sudokunya. beliau bilang, ada beberapa halaman yang susah untuk diselesaikan. Beliau menantang saya kalau bisa mengisinya akan dibayar 100 dolar. Beliau tahu, saya suka juga main itu setelah melihat sang bos melakukan permainan itu. Menjawab tantangan itu, saya tidak menjawab sanggup atau tidaknya, hanya saya ambil buku koleksi Sudokunya. Saya lihat dan langsung saya coba selesaikan. Ternyata, setelah beberapa waktu saya mampu untuk menyelesaikannya, dan saya bawa sama sang Bos, tentu sambil menagih uang 100 dollar. he-he.....tetapi sang Bos bilang, tadi tidak bilang iya atau tidak! jadi sue deh!!! Memang awalnya saya tidak mau menerima tantangan uang itu, juga walaupun saya bisa menyelesaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar