Gara-gara acara televisi yang menampilkan seorang ustadz dan istrinya yang diwawancarai oleh para host acara (hostnya lebih dari satu) yang berhubungan dengan hari ibu pada hari esok tanggal 22 Desember 2014, saya jadi teringat bahwa saya pernah membuat status berhubungan dengan hari ibu ini. Namun saya tidak ingat hari ibu tahun berapa?
Tetapi status ini masih membekas di memori di otak kecil saya karena hal itu tentang kebahagiaan seorang ibu. Ya, Kebahagiaan seorang ibu! Bukankah pada hari ibu, kita akan memuliakan ibu-ibu yang telah melakukan segalanya bagi kita sejak dalam kandungan hingga kini, tanpa merasakan beban yang berat, dan menyisihkan penderitaan yang menggayuti nyawanya. Sehingga pada hari ibu diharapkan ibu-ibu kita berbahagia, tanpa pekerjaan, tanpa fikiran yang berat hingga surprise dengan hadiah yang kita berikan.
Silahkan, bahagiakanlah ibu-ibu kita selama dan apalagi ibu kita masih ada di sekitar kita, yang boleh jadi dengan fisik yang sudah tidak seperti dulu lagi. Sakit yang merongrong raganya dan fikiran yang membebani yang mungkin karena rasa penasaran dari hal yang belum dirasakan atau ingin dicapainya, yang tidak mau diketahui anak-anaknya karena takut memberatkan anak-anaknya!
Hanya status yang saya buat waktu itu adalah kebahagiaan yang sifatnya haqiqi. Yang intinya adalah sebagai berikut, "Kebahagiaan dari seorang ibu adalah ketika sang Ibu mampu menjawab dan mempertanggung jawabkan tugas dan kewajiban seorang ibu akan anaknya di hadapan Allah swt di akherat kelak. Apakah seorang ibu mampu men-estafeta-kan kalimah tauhid kepada anaknya di kehidupan di dunia." Tentu akibat dari mampu menjawab dan mempertanggungjawabkan tugas dan kewajiban seorang ibu akan anaknya, Allah swt akan memberikan hak seorang Ibu dengan surga-Nya, sehingga kebahagiaan haqiqi akan dirasakan sang Ibu.
Saya pribadi, sudah setahun lebih ditinggalkan ibu tercinta (Semoga Allah swt memberikan rahmat-Nya kepada Ibu saya, berupa taman-taman surga di alam kuburnya saat ini. Amin), yang boleh jadi dialami juga oleh teman-teman sekalian. Tetapi Allah swt dengan Maha Kuasa-Nya, masih memberikan kesempatan kepada kita untuk tetap membahagiakan beliau, tidak hanya untuk hari ibu saja, tetapi hari-hari selama kita masih bisa menghirup udara di dunia ini. Tentu, bukan dengan memberikan hadiah fisik di kuburan di mana ibu kita dikebumikan. Tetapi kita mengambilkan tongkat estafeta kalimah tauhid dalam kehidupan kita dari ibu kita, sehingga apa yang kita lakukan dalam kehidupan di dunia, pahalanya pun mengalir ke Ibu kita, bukan hanya sekedar doa yang dipanjatkan. Insya Allah. (Allahummaghfirlaha, warhamha wa'afihi wa'fuanha. Amin)
Mari kita menjadi anak-anak Sholeh untuk kebahagiaan ibu-ibu kita! Sholeh berdasarkan standarisasi Allah swt
Selamat Hari IBU!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar